Anda di halaman 1dari 3

 Kepada keluarga besar Bapak….......

(Sebutkan nama Bapak orang tua calon mempelai


perempuan) dan ibu............(sebutkan nama Ibu) yang kami hormati.
 Kepada para alim ulama, para asatidz-asatidzah, para sesepuh yang kami hormat dan kami mulyakan.
 Kepada  tokoh masyarakat, pejabat pemerintah dan Bapak Penghulu yang kami hormati.
 Kepada kedua mempelai yang kami sayangi.
 Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pembawa acara yang telah memberikan waktu kepada
kami. 

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada
kita beribu-ribu nikmat diantaranya adalah nikmat iman dan Islam. Karena dengan nikmat tersebut
kita dapat mengenal-Nya dan dapat beribadah kepada-Nya. Selain itu, kita juga senantiasa bersyukur
tidak terhingga atas nikmat sehat wal afiat sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini
untuk menghadiri dan menyaksikan acara pernikahan yang akan segera dilaksanakan.    
Shalawat dan salam kita sama-sama curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW para
keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Termasuk kepada kita
semua yang sampai detik ini, masih istiqamah menjalankan risalah yang dibawa beliau, mudah-
mudah kita semua akan mendapat syafa’atnya di yaumil akhir kelak. Aamiin…

Kepada keluarga besar Bapak ...... (ayah calon mempelai istri)  dan ibu ...... (Ibu calon mempelai
istri)  yang kami hormati,

Ijinkan saya berdiri di sini bertutur merangkai kata sebagai penyambung lidah dari keluarga besar
Bapak Budi Subandi dan Ibu Ipah Maripah selaku orang tua dari Ananda Ade Bawono untuk
menyampaikan beberapa hal terkait dengan akad nikah yang insya Allah sebentar lagi akan kita
saksikan bersama, sebagai berikut :

Pertama, kami beserta rombongan keluarga besar Bapak Budi Subandi dan Ibu Ipah Maripah
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan hangat dan luar biasa atas
kedatangan kami di tempat yang penuh barakah ini. Sehingga jauhnya jarak dan capeknya dalam
perjalanan menjadi tidak terasa lagi.

Selanjutnya adapun maksud dan tujuan kedatangan kami jauh-jauh dari Jatibening Pondok Gede ke
Cikarang ini adalah tidak lain dan bukan untuk memperkokoh jalinan silaturami yang telah terbangun
dan memenuhi kewajiban orang tua yaitu menikahkan anak kami, Ananda : Ade Bawono dengan
wanita tambatan hatinya yaitu Ananda : Azizah yang merupakan putri dari Bapak….(sebutkan nama
ayah calon mempelai perempuan)  dan Ibu … ….(sebutkan nama ayah calon mempelai perempuan).
Izinkan saya menyampaikan pantun:

Buat apa pergi ke Mekah


Kalau tidak untuk ibadah
Buat apa berkhitbah
Kalau tidak untuk menikah

Untuk memenuhi maksud tersebut di atas, dengan ini kami serahkan sepenuhnya dari ujung rambut
hingga ujung kaki, lahir dan batin tulus ikhlas Ananda :  Ade Bawono kepada Bapak …(orang tua
calon mempelai wanita) sekeluarga untuk dapat segera dinikahkan dengan putri bapak bernama
ananda Azizah.
 
Kami sebagai orang tua hanya bisa berdo’a semoga pernikahannya nanti merupakan ladang ibadah
yang dapat menyempurnakan keimanan dan keislamannya serta menjadi keluarga yang sakinah
mawwadah warrahmah untuk melahirkan generasi yang sholeh dan sholehah yang berbakti kepada
kedua orang tua, agama dan bangsanya.  
Jika sudah menikah nanti, kami sangat mengharapkan bimbingan dan arahkan kepada ananda Ade
Bawono khususnya dari keluarga besar Bapak (calon pengantin perempuan) dan masyarakat sekitar.
Karena kami tahu, meskipun badannya besar dan sudah berpengalaman pula  tetapi dalam hal
berkeluarga dan bermasyarakat masih perlu banya bimbingan dan arahan.  

Berikutnya, tidak lupa, kami sampaikan ada sedikit buah tangan, mohon jangan dilihat dari besar atau
nilainya, tetapi lebih kepada maksud dan harapan kami yaitu sebagai tanda ketulusan dan untuk
mempererat hubungan tali kekeluargaan antara keluarga besar kedua mempelai.

Manis sungguh buah rambutan


Waktu dibagi semuanya rebutan
Kami datang membawa sedikit buah tangan
Monggo diterima semoga berkenan

Pada akhirnya kami dan rombongan dari keluarga calon mempelai pria mohon ma’af yang sebesar-
besarnya apabila kedatangan kami mengganggu ketenangan, dan barangkali ada ucapan, sikap, dan
perilaku yang kurang berkenan, dari kedatangan hingga kepulangan nanti, kami mohon untuk
dibukakan pintu ma’af yang seluas-luasnya, khususnya kepada keluarga Bapak(ayah calon mempelai
perempuan)dan juga para hadirin sekalian.

Sekali lagi kami berharap semoga kedua mempelai menjadi keluarga  sakinah mawwadah
warrahmah

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing


Sakit sama mengaduh, Luka sama mengeluh
Sekain sebaju, selauk senasi
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan.

Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya, mohon ma’af atas kekurangan
dan kesalahan.

Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq,

Anda mungkin juga menyukai