Anda di halaman 1dari 9

Gerakan meroda merupakan latihan dengan tumpuan tangan yang dilakukan secara bergantian dan

sangat singkat. Selain itu, ada saat posisi badan terbalik (kepala berada di bawah). Gerakan meroda
disebut juga gerakan mengguling ke samping. Untuk dapat melakukan gerakan meroda, kita harus
menguasai gerakan Hand stand. Dalam gerakan meroda, kita harus menjaga keselamatan diri karena
gerakan meroda melibatkan seluruh otot besar. ;

Cara Melakukan Meroda

Untuk latihannya anda bisa mengikuti beberapa cara berikut ini;


 Berdiri sikap menyamping arah gerakan, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan
lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf "V") dan pandangan ke depan.
 Jatuhkan badan ke samping kiri, letakan telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian
kaki kanan diangkat lurus ke atas. Setelah itu disusul dengan meletakan tangan kanan di
samping tangan kiri.
 Letakan kaki kanan ke samping kaki kiri, tangan terangkat disusul dengan meletakan kaki
kiri di samping kaki kiri di samping kaki kanan.

Untuk lebih detailnya anda bisa melihat gambar dibawah ini;

Cara Memberikan Pertolongan Pada Latihan Meroda

 Satu orang teman memberikan pertolongan dengan cara berdiri di belakang orang yang
melakukan gerakan meroda.
 Pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, maka si
teman segera memegang kedua sisi pinggulnya.
 Dilanjutkan dengan melakukan gerakan meroda ke samping, dan teman yang membantu
tetep memegang kedua sisi pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan Meroda

 Lemparan kaki kurang kuat


 Lemparan kaki membusur ke arah depan, seharusnya ke atas.
 Penempatan tangan pertama di lantai terlalu dekat dengan kaki tolak
 kedua siku dibengkokan
 sikap badan kurang melenting
 sikap kepala kurang menengadah saat kedua tangan bertumpu di lantai
 Penempatan kaki terakhir yang mendarat terlalu dekat dengan kaki pertama mendarat di
kaki.

 Lari estafet termasuk kategori cabang atletik untuk nomor..........


 A.

Lompat
 B.

Lari
 C.

Lempar
 D.

Tolak
 E.

Jogging

 2.
Lari estafet merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik yang mempunyai kekhususan
yaitu..........
 A.

Berlari dengan membawa tongkat estafet


 B.

Berlari di pegunungan
 C.

Berlari dengan jarak yang jauh


 D.

Berlari berkelok-kelok
 E.

Berlari dengan membawa obor

 3.
Lari estafet ada satu cabang atletik yang dalam satu regunya terdiri dari.............atlit
 A.

2
 B.

3
 C.

4
 D.

5
 E.

 4.
Start yang dipergunakan dalam lari estafet adalah..........start
 A.

Start jongkok untuk pelari 1 dan start berdiri untuk pelari


berikutnya
 B.

Start berdiri untuk pelari 1 dan start melayang untuk pelari


berikutnya
 C.

Start jongkok untuk pelari 1 dan start melayang untk pelari


berikutnya
 D.

Start melayang untuk pelari 1 dan start jongkok untuk pelari


berikutnya
 E.

Start berdiri untuk pelari 1 dan start jongkok untuk pelari


berikutnya

 5.
Dalam pemberian dan penerimaan tongkat estafet terdapat 2 teknik antara lain..........
 A.

Memberikan tongkat dari atas


 B.

Memberikan tongkat dari depan


 C.

Memberikan tongkat dari samping


 D.

Membeikan tongkat dari dalam


 E.

Memberikan tongkat dari luar

 6.
Pada saat pergantian tongkat estafet,dimana pelari yang akan enerima tongkat estafet tidak
menengok ke belakang dinamakan cara..........
 A.

Non visual
 B.

Visual
 C.

Short-pass
 D.

Sight-pass
 E.

Long-pass

 7.
Dalam lari estafet,jarak yang diperlombakan adalah...........
 A.

4 x 100 meter dan 4 x 200 meter


 B.
4 x 400 meter dan 4 x 300 meter
 C.

4 x 300 meter dan 4 x 200 meter


 D.

4 x 200 meter dan 2 x 300 meter


 E.

4 x 100 meter dan 4 x 400 meter

 8.
Istilah lain dari daerah pergantian tongkat estafet adalah...........
 A.

Weddel zone
 B.

Wonsel zone
 C.

Wessel zone
 D.

Widen zone
 E.

Wassel zone

 9.
Jarak daerah pergantian tongkat estafet adalah.....................
 A.

25 - 30 meter
 B.

20 - 25 meter
 C.

15 - 20 meter
 D.
10 - 15 meter
 E.

5 - 10 meter

Lari sambung (Estafet) pada dasarnya adalah melakukan gerak lari secepat mungkin dengan
membawa tongkat. Pada lari sambung terjadi perpindahan tongkat dalam regu. Satu regu lari
sambung beranggotakan empat pelari, yaitu pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari
keempat.

Advertistment

Lari Sambung (Estafet)


Jarak nomor lari sambung yang diperlombakan adalah 4 × 100 m dan 4 × 400 m. Hal ini
menunjukkan bahwa lari sambung termasuk lari jarak pendek atau lari cepat. Hal yang perlu
diperhatikan dalam lari sambung adalah cara perpindahan tongkat antarpelari. Setiap pelari harus
dapat melakukan teknik ini dengan benar sehingga tidak menghambat kecepatan berlari.

1. Perpindahan Tongkat

Dalam perpindahan tongkat, ada dua cara perpindahan tongkat yang bisa digunakan, yaitu cara
nonvisual dan cara visual. Berikut penjelasannya.
a. Perpindahan Tongkat Cara Nonvisual

Cara ini sering digunakan oleh pelari yang sudah mengenal satu sama lain karena membutuhkan
kerja sama dan saling pemahaman antarpelari. Cara ini biasa digunakan dalam lari sambung 4 ×
100 meter. Dalam teknik ini, pelari menerima tongkat dengan berlari tanpa melihat tongkat yang
akan diterimanya.

b. Perpindahan Tongkat Cara Visual

Dalam teknik ini pelari menerima tongkat sambil berlari dan melihat tongkat yang diberikan oleh
pelari sebelumnya. Teknik ini biasanya digunakan pada nomor 4 × 400 meter.

2. Peraturan Dasar Lari Sambung

Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lari sambung memiliki peraturan tersendiri yang
harus ditaati. Peraturan tersebut mencakup peraturan perlombaan dan daerah pergantian tempat.

a. Peraturan Perlombaan

Berikut ini peraturan perlombaan atletik untuk nomor lari sambung.

1. Tongkat estafet memiliki rongga dengan panjang 28–30 cm, berat 50 gram, dan
bergaris tengah 38 mm.
2. Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dengan lebar 1,20 meter.
Pada lomba lari estafet 4 × 100 meter, panjang lintasan ditambah 10 meter. Lintasan
ini disebut prazona, yaitu suatu lintasan di mana pelari yang akan berangkat dapat
mempercepat larinya, tetapi tidak terjadi pergantian tongkat.
3. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun tongkat
sudah diberikan kepada pelari berikutnya.
4. Tongkat yang terjatuh diambil oleh pelari yang menjatuhkannya.

b. Daerah Pergantian Tongkat

Lari sambung melibatkan empat orang pelari dalam setiap regu. Keempat pelari tersebut
ditempatkan pada tempat-tempat tertentu. Cara menempatkannya adalah sebagai berikut.

1. Pelari ke- 1 di t empat kan di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan.
2. Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
3. Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.
4. Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir
di garis finis.

3. Latihan Lari Sambung

Teknik penerimaan dan pemberian tongkat sangat menentukan hasil perlombaan. Latihan lari
sambung pada dasarnya bertujuan untuk melatih kedua teknik tersebut. Kerja sama antarpelari
dalam satu regu sangat dibutuhkan dalam latihan ini. Anda dapat melakukan latihan berikut
bersama teman sebangku Anda.

a. Latihan 1

Pelari membawa tongkat dengan tangan kiri,


artinya pelari akan memberikan tongkat dengan tangan kiri. Pelari lainnya siap menerima dengan
tongkat dengan tangan kanan dan telapak tangan menghadap ke bawah.

b. Latihan 2

Latihan memberikan dan menerima tongkat


dengan tangan yang berbeda Latihan ini bertujuan melatih pemberian dan penerimaan tongkat di
bagian atas tangan dengan belahan tangan yang sama. Dengan demikian apabila tongkat
diberikan dengan tangan kanan maka penerima akan menerima dengan tangan kanan pula.

Anda mungkin juga menyukai