Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Retno

NIM : 3190080

Prodi : Akuntansi (S1)

Tugas : Audit II

PERTANYAAN

Jawablah dengan tepat dan benar

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi risiko audit,


kerjakanlah latihan berikut:

1) Jelaskan tiga langkah yang terkait dengan penaksiran risiko salah saji material!
Jawab :
Tiga langkah dalam penaksiran risiko salah saji material, yaitu:
1. Mengevaluasi jenis potensi salah saji yang mungkin terjadi, seperti risiko yang berefek
pada seluruh laporan keuangan dan memengaruhi banyak rekening atau risiko yang
memengaruhi asersi.
2. Mengevaluasi besarnya potensi salah saji, Sebagai contoh, auditor berupaya untuk
menentukan materialitas salah saji secara individu ataupun agregat.
3. Mengevaluasi kemungkinan potensi salah saji, yaitu menentukan seberapa sering salah
saji kemungkinan terjadi.

2) Bagaimana auditor mengubah strategi audit jika risiko berlevel risiko laporan keuangan
versus level risiko asersi?
Jawab :
Auditor harus membandingkan level kepastian aktual atau akhir yang didapatkan dari
prosedur penaksiran risiko dengan rencana level penaksiran risiko bawaan dan risiko
pengendalian. Jika penaksiran level risiko akhir sama dengan rencana penaksiran level risiko,
auditor dapat diteruskan dengan rancangan uji substantif spesifik berdasarkan strategi audit
awal.
Sebaliknya, level uji substantif harus direvisi sebelum merancang uji substantif spesifik
untuk mengakomodasi level risiko deteksi yang dapat diterima yang telah direvisi.

3) Buatlah contoh risiko salah saji material yang mungkin dibagiankan selama prosedur
penaksiran risiko di bawah ini.
Jawab :
a. Memahami entitas dan lingkungannya.
Memahami entitas dan lingkungannya, contoh penerimaan kas terjadi sebelum
pengakuan pendapatan.
b. Melakukan prosedur analitis.

Melakukan prosedur analitis, contoh saji lebih sediaan karena perubahan kebijakan
margin laba.
c. Memahami risiko kecurangan.

Memahami risiko kecurangan, contoh pemanfaatan diskresi akuntansi untuk


memperbaiki kinerja keuangan.
d. Memahami risiko bawaan.

Memahami risiko bawaan, contoh penggunaan metode persentase penyelesaian


mengakibatkan kenaikan pendapatan, biaya, aset, dan utang.
e. Memahami sistem pengendalian internal entitas.

Memahami sistem pengendalian internal entitas, contoh perubahan program komputer


yang tidak sah.

4) Untuk tiap strategi audit awal, nyatakan (1) level yang tepat untuk rencana
risiko deteksi, (2) rencana prosedur audit yang menyediakan auditor dengan
kepastian yang signifikan, serta (3) level kepastian yang lebih tinggi dan
rendah yang dibutuhkan dari pengujian substantif.
Jawab :
a. Pendekatan substantif utama memerlukan rencana risiko deteksi berlevel rendah untuk uji
detail, derajat kepastian audit diperlukan terutama dari uji detail transaksi atau uji detail
saldo, dan tingkat kepastian yang dibutuhkan dari pengujian substantif tinggi.
b. Pendekatan risiko pengendalian dinilai berlevel rendah biasanya menghasilkan rencana
uji detail risiko yang berlevel tinggi akibat bukti yang memadai dan kuat yang diperoleh
dari uji pengendalian. Akibatnya, tingkat kepastian yang diperlukan dari uji substantif
rendah.
c. Risiko bawaan rendah dan prosedur analitis merupakan strategi audit yang terkait dengan
asersi mana risiko bawaan dinilai di bawah maksimum dan pengujian rencana perincian
risiko sedang atau tinggi. Bukti yang diperlukan dari prosedur penilaian risiko untuk
mendukung penilaian risiko yang melekat di bawah maksimum dan pengujian substantif
dilakukan menggunakan prosedur analitis. Tingkat direncanakan kepastian dari pengujian
substantif perincian sering moderat serta sebagai auditor memperoleh jaminan dari
prosedur analitis dan pengetahuan auditor atas bisnis dan industri.

5) Kapan dan bagaimana seorang auditor menentukan level risiko deteksi direvisi atau akhir
untuk sebuah asersi?
Jawab :
Tingkat diterima direvisi atau akhir dari risiko deteksi ditentukan untuk setiap pernyataan
setelah (1) menilai risiko yang melekat, (2) melaksanakan prosedur analitis dalam
perencanaan audit, (3) menilai risiko penipuan untuk pernyataan, serta (4) membuat akhir
penilaian risiko pengendalian untuk kontrol yang relevan. Sebuah matriks risiko atau model
risiko audit dapat digunakan untuk memecahkan tingkat yang dapat diterima revisi risiko
deteksi yang berkaitan dengan prosedur analitis dan uji detail berdasarkan tingkat dinilai
yang sebenarnya risiko bawaan dan risiko pengendalian serta spesifikasi auditor risiko audit.

Sumber jawaban dari buku Audit /Literatur dan Internet.

Anda mungkin juga menyukai