LP Waham Rini
LP Waham Rini
Disusun oleh :
RINI YULIANTARI
KHG D20046
2020/2021
1
LAPORAN PENDAHULUAN
PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM
A. Definisi
Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat,
tidak sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar
belakang budaya, selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun
telah dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara
umum. (Tim Keperawatan PSIK FK UNSRI, 2012).
Waham adalah keyakinan keliru yang sangat kuat yang tidak dapat
dikurangi dengan menggunakan logika (Ann Isaac, 2004)
Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai
dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang
kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilannya (Maramis,W.F,1995
dalam Yosep 2010)
Waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat
dibuktikan dalam kenyataan.
B. Etiologi
Waham merupakan salah satu gangguan orientasi realitas. Gangguan
orientasi realitas adalah ketidakmampuan klien menilai dan berespons pada
realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsangan intern al dan eksternal, tidak
dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien tidak mampu memberi respons
secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin
menakutkan.
Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu
yaitu fungsi kognitif dan isi fikir; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik
dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan
kemampuan menilai dan menilik terganggu. Gangguan fungsi emosi, motorik dan
sosial mengakibatkan kemampuan berespons terganggu yang tampak dari perilaku
non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan
hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realitas terkait dengan fungsi
2
otak maka gangguan atau respons yang timbul disebut pula respons
neurobiologik.
C. Respon Neurobiologis
Adapun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang
respon gangguan adaptif dan maladaptive dapat dijelaskan sebagai berikut :
Rentang Respon
Neurobiologis
F. Jenis-jenis Waham
Menurut Mayer Gross, waham dibagi 2 macam :
1. Waham Primer
Timbul secara tidak logis sama sekali, tanpa penyebab apa-apa dari luar.
5
Misal seseorang merasa istrinya sedang selingkuh sebab ia melihat seekor
cicak berjalan dan berhenti dua kali.
2. Waham Sekunder
Biasanya logis kedengarannya, dapat diikuti dan merupakan cara bagi
penderita untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lainnya.
Ada beberapa jenis waham :
1. Waham Kejar
Klien mempunyai keyakinan ada orang atau komplotan yang sedang
mengganggunya atau mengatakan bahwa ia sedang ditipu, dimata-matai
atau kejelekannya sedang dibicarakan.
2. Waham Somatik
Keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar,
umpamanya bahwa ususnya sudah busuk, otaknya sudah cair, ada seekor
kuda didalam perutnya.
3. Waham Kebesaran
Klien meyakini bahwa ia mempunyai kekuatan, pendidikan, kepandaian
atau kekayaan yang luar biasa, umpamanya ia adalah Ratu Kecantikan,
dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai puluhan rumah atau mobil.
4. Waham Agama
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
secara berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
5. Waham Dosa
Keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau kesalahan yang besar, yang
tidak dapat diampuni atau bahwa ia bertanggung jawab atas suatu kejadian
yang tidak baik, misalnya kecelakaan keluarga, karena pikirannya yang
tidak baik
6. Waham Pengaruh
Yakin bahwa pikirannya, emosi atau perbuatannya diawasi atau
dipengaruhi oleh orang lain atau suatu kekuatan yang aneh
7. Waham Curiga
Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang
6
berusah merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara
berulang-ulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
8. Waham Nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal yang
dinyatakan secara berulang-ulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
9. Delusion of reference
Pikiran yang salah bahwa tingkah laku seseorang ada hubunganya dengan
dirinya.
Resiko Tinggi,
mencederai diri,
orang lain dan
lingkungan
Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri
Rendah
10
L. Rencana Tindakan Keperawatan
PERENCANAAN
No Diagnosa
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Gangguan TUM : 1.1 Setelah ... X interaksi klien : - Bina hubungan saling percaya dengan
proses pikir : Klien dapat mengontrol a. Mau menerima kehadiran klien
waham wahamnya perawat disampingnya a. Beri salam
TUK : b. Mengatakan mau menerima b. Perkenalkan diri, Tanyakan nama,
bantuan perawat serta nama panggilan yang disukai
1. Klien dapat membina
c. Tidak menunjukkan tanda-tanda c. Jelaskan tujuan interaksi
hubungan saling
curiga d. Yakinkan klien dalam keadaan aman
percaya dengan perawat
d. Mengijinkan duduk disamping dan perawat siap menolong dan
mendampinginya
e. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
g. Perhatikan kebutuhan dasar dan bantu
pasien memenuhinya
TUK : 1.2 Setelah ... X interaksi Klien : - Bantu klien untuk mengungkapkan
2. Klien dapat a. Klien menceritakan ide-ide perasaan dan pikirannya
mengidentifikasi dan perasaan yang muncul a. Diskusikan dengan klien pengalaman
perasaan yang muncul secara berulang dalam yang dialami selama ini termasuk
secara berulang dalam pikirannya hubungan dengan orang yang berarti,
pikiran klien lingkungan kerja, sekolah, dsb
b. Dengarkan pernyataan klien dengan
empati tanpa mendukung atau
menentang pernyataan wahamnya
c. Katakan perawat dapat memahami apa
yang diceritakan klien
TUK : 1.3 Setelah ... X interaksi klien - Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan
3. Klien dapat a. Dapat menyebutkan kejadian yang tidak terpenuhi serta kejadian yang
mengidentifikasi stresor sesuai dengan urutan waktu menjadi faktor pencetus wahamnya
atau pencetus wahamnya serta harapan atau kebutuhan a. Diskusikan dengan klien tentang
dasar yang tidak terpenuhi kejadian-kejadian traumatik yang
seperti harga diri, rasa aman, menimbulkan rasa takut, ansietas
dsb maupun perasaan tidak dihargai
b. Dapat menyebutkan b. Diskusikan kebutuhan atau harapan
hubungan antara kejadian yang belum terpenuhi
traumatik kebutuhan tidak c. Diskusikan cara-cara mengatasi
terpenuhi dengan wahamnya kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
kejadian traumatik
d. Diskusikan dengan klien antara
kejadian-kejadian tersebut dengan
wahamnya
TUK 1.4 Setelah ... X interaksi klien - Bantu klien mengidentifikasi keyakinan
4. Klien dapat menyebutkan perbedaan yang salam tentan situasi yang nyata (bila
mengidentifikasi pengalaman nyata dengan klien sudah siap)
wahamnya pengalaman wahamnya a. Diskusikan dengan klien pengalaman
wahamnya tanpa berargumentasi
b. Katakan kepada klien akan keraguan
perawat tehadap pernyataan klien
c. Diskusikan dengan klien respon
perasaan terhadap wahamnya
d. Diskusikan frekuensi, intensitas dan
durasi terjadinya waham
e. Bantu klien membedakan situasi nyata
dengan situasi yang dipersepsikan
salah oleh klien
TUK 1.5 Setelah ... X interaksi klien - Diskusikan tentang pengalaman-
5. Klien dapat menjelaskan gangguan fungsi pengalaman yang tidak menguntungkan
mengidentifikasi hidup sehari-hari yang sebagai akibat dari wahamnya
konsekuensi dari diakibatkan ide-ide atau seperti :Hambatan dalam berinteraksi
wahamnya pikirannya yang tidak sesuai dengan keluarga, Hambatan dalam
dengan kenyataan seperti : interaksi dengan orang lain dalam
a. Hubungan dengan keluarga melakukan aktivitas sehari-hari
b. Hubungan dengan orang lain - Ajak klien melihat bahwa waham
c. Aktivitas sehari-hari tersebut adalah masalah yang
d. Pekerjaan membutuhkan bantuan dari orang lain
e. Sekolah - Diskusikan dengan klien tentang
f. Prestasi, dsb orang atau tempat ia dapat meminta
bantuan apabila wahamnya timbul
atau sulit di kendalikan
TUK 1.6 Setelah ...X interaksi klien - Diskusikan hobi atau aktivitas yang
6. Klien dapat melakukan melakukan aktivitas yang disukainya
teknik distraksi sebagai konstruktif sesuai dengan - Anjurkan klien memilih dan melakukan
cara menghentikan minatnya yang dapat menglihkan aktivitas yang membutuhkan perhatian
pikiran yang terpusat fokus klien dari wahamnya dan keterampilan
pada wahamnya - Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik
yang membutuhkan perhatian sebagai
pengisi waktu luang
- Libatkan klien pada topik-topik yang
nyata
- Anjurkan klien untuk bertanggung jawab
secara personal dalam mempertahankan
atau meningkatkan kesehatan dan
pemulihannya
- Beri penghargaan bagi setiap upaya klien
yang positif
TUK 1.7 Setelah ... X interaksi keluarga - Diskusikan pentingnya peran keluarga
7. Klien mendapat dapat menjelaskan tentang cara sebagai pendukung untuk mengatasi
dukungan keluarga mempraktekkan cara merawat waham
klien waham - Diskusikan potensi keluarga untuk
membantu klien mengatasi waham
- Jelaskan pada keluarga tentang
a. Pengertian waham
b. Tanda gejala waham
c. Penyebap dan akibat waham
d. Cara merawat klien waham
- Latih keluarga cara merawat waham
- Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatih
- Beri pujian pada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien di rumah
TUK 1.8 Setelah ... X interaksi dengan - Diskusikan dengan klien tentang manfaat
8. Klien dapat klien, dapat mendemonstrasikan dan kerugian tidak minum obat
memanfaatkan obat penggunaan obat dengan baik - Pantau klien saat penggunaan obat, beri
dengan baik pujian jika klien menggunakan obat
1.9 Setelah ... X interaksi klien dengan benar
menyebutkan akibat berhenti - Diskusikan akibat klien berhenti minum
minum obat tanpa konsultasi obat tanpa konsultasi dengan dokter
dengan dokter - Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
perawat atau dokter jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
\
M. Implementasi Keperawatan
Masalah Tindakan Keperawatan untuk Pasien TIndakan Keperawatan untuk Keluarga
Keperawatan
Waham SP I p SP I k
SP II p SP II k
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki pasien dengan waham
3. Melatih kemampuan yang dimiliki 2. Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung kepada pasien waham
SP III p
SP III k
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang rumah termasuk minum obat
penggunaan obat secara teratur
2. Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam dijangkau keluarga.
jadwal kegiatan harian
N. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah melaksanakan implenetasi dari rencana keperawatana yang telah dilakukan.