DAFTAR PUSTAKA

Adinfo. 30-12-2008 . Liputan Klinik Usaha Kecantikan. Jakarta : PT. Adinfo

Digital Multimedia.

Aditomo, A. & Suprapto, M. H. (2007). Aku dan Dia, Cantik Mana?

Perbandingan Sosial, Body Dissatsfaction dan Objektivikasi Diri.
Anima : Indonesian Psychological Journal, 22, 2,188-193.

Aldao, A., dkk. (2010). Emotion-regulation strategies across psychopathology: A

meta-analytic review.Clinical Psychology Review. 30. 217 – 237.

Altabe, M. (1996). Ethnicity and Body Image: Quantitative and Qualitative

Analysis.http://www.btinternet.com/~Negativecharisma/bodies/altab
e.pdf (diakses pada tanggal 14 februari 2012)

Asri, D. N. & Setiasih. (2004). Penerapan Metode Akupunktur Pada Wanita

Obesitas. Anima : Indonesian Psychological Journal, 19,3,296.

Azwar, S. (2004). Reabilitas dan Validitas. Yogjakarta : Pustaka Pelajar.

________. (2007). Metode Penelitian. Yogjakarta : Pustaka Pelajar.

Basyeban, H. (2006). Haruskah Menjadi Langsing?.

http://hisyambasyeban.wirdpress.com. (Diakses tanggal 5 Maret
2011).

Bonnano, G. A. & Mayne, T. J. (2001). Emotion: Current Issues and Future

Directions. New York: The Guilford Press.

Daud, K.Z.M & Asniar, K. (2005). Pengaruh Kebiasaan Menonton Televisi

terhadap Pengendalian Emosi Anak. Jurnal Intelektual,3,2.

Dieny, F. F. (2009) . Citra Tubuh Dan Perilaku Tidak Tepat Dalam Pencapaian
Bentuk Tubuh Ideal Pada Siswi SMA di Semarang Tahun 2009.
www.magi.undip.ac.id/penelitian. (Diakses 8 Agustus 2011).

Eisenberg, N., & Spinrad, T.L. (2004). Emotion-related regulation: Sharpening

the definition. Child development. Vol. 75(2), 334-339.

Eisenberg, N. (2006). Emotion-related regulation. In H.E. Fitzgerald, B.M.

Lester, & Zuckerman (eds), The Crisis in youth mental health:
Critical issues & effective programs . Vol. 1, p. 133-135.

87
 88

Garnerfski, N. & Kraaij, V. (2007). The Cognitive Emotion Regulatin

Questionnaire Psychometric Features and Prospective Relationships
with Depression and Anxiety in Adults. European Journal Of
Psychological Assesment. Vol 23(3), p. 141-149.

Garnerfski, N., Kraaij, V., & Spinhoven, P. (2002). Manual For The Use Of The
Cognitive Emotion Regulation Questionnaire. Belanda : DATEC.

Gideon, L. (1998). Body image : Heterosexual females and gay males.

http://www.ssa.uchicago.edu/publications/advforum/v5n1/v5i1a9.ht
ml. (Diakses pada tanggal 2 Juni 2011).

Goleman, D. (2001). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gross, James J. (eds.). (2007). Handbook of Emotion Regulation. New York: The
Guilford Press.

Gunarsa, S. D. & ,Gunarsa, Y, S. D. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Hadi, S. (2004). Metodoligi Research Jilid 1. Yogjakarta : Andi Offset.

______. (2004). Metodoligi Research Jilid 2. Yogjakarta : Andi Offset.

______. (2004). Metodoligi Research Jilid 3. Yogjakarta : Andi Offset.

______. (2004). Metodoligi Research Jilid 4. Yogjakarta : Andi Offset.

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan Anak, Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Ikhwanisifa. (2008). Hubungan Keteraturan Shalat Lima Waktu Dengan

Kemampuan Regulasi Emosi Pada Lansia Penderita Jantung
Koroner. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Medan : Universitas Sumatra
Utara.

Iswari, D., & Hartini, N. (2005). Pengaruh Pelatihan Dan Evaluasi Self-Talk
Terhadap Penurunan Tingkat Body-Dissatisfaction. Insan Media
Psikologi. Vol. 7 - No. 3, 2005.

Kelly, D. B., dkk. (2001). Emotional expression and body dissatisfaction.

http://college.holycross.edu. (Diakses pada tanggal 10 Agustus
2011).

Kerlinger, F.N. (1993). Azas-azas Penelitian Behavior. Surabaya : CV.Rajawali.

 89

Kimberly, S. dkk. (2003). Regulating Emotion in Parent-Child and Peer

Relationships: A Comparison of Sexually Maltreated and
Nonmaltreated Girls. Child Maltreat, 8, 163.

Lazarus, R. S. (1991). Emotion and Adaptation. New York : Oxford University

Press.

Mauss, I B., Bunge, Silvia A., & Gross, James J. (2007). Automatic emotion
regulation. Social and Personality Psychology Compass, 1, 10, 146 –
167.
Mind. (2008). Patient Safety di Klinik Kecantikan di Surabaya.
http://mindmate.wordpress.com. (Diakses pada tanggal 9 Agustus
2011).

Moernantyo, J. (2005). Perempuan dan Idealisme Cantiknya.

www.multiply.com/journal. (Diakses pada tanggal 9 Agustus 2011).

Monk, F. J., Knoers, A. M. P. & Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan

Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogjakarta: Gajah Mada
University Press.

Mooney, E. (2010). Body dissatisfaction and dieting among adolescent females in

the Republic of Ireland (ROI). Journal of Nutrition & Food Science.
Vol. 40 No. 2, 2010 pp. 176-185.

Morris, A.S., Silk, J.S., Steinberg, L., Myers, S.S. & Robinson, L.R. (2007). The
role of the family context in the development of emotion regulation.
Journal of Social Development,16, 2, 361-388.

Papalia, E.D., Old, S.W., Feldman, R.D. (2009). Psikologi Perkembangan (Alih
bahasa A.K. Anwar). Jakarta: Kencana.

Pratama, D. (2011). Perkembangan Manusia (Human Development).

http://dinarpratama.wordpress.com. (Diakses pada tanggal 5 Maret
2011).

Pratiwi, N. & Dona, E.P. (2009). Body Image At The End Of Which Does
Adolescent Princess Injecting Thin. http://papers.gunadarma.ac.id
(Diakses pada tanggal 5 Maret 2011).

Reivich & Shatté. (2002). Resiliensi. http://id.wikipedia.org/wiki/Resiliensi

(Diakses pada tanggal 6 Maret 2011).
 90

Santrock, J. W. (2003). Adolescence, Perkembangan Remaja (Alih bahasa, Shinto

B. Adelar & Sherly Saragih). Jakarta: Erlangga.

Sari, G. E.P. (2010). Perbedaan Ketidakpuasan Terhadap Bentuk Tubuh Ditinjau

Dari Strategi Koping Pada Remaja Wanita Di Sma Negeri 2 Ngawi.
Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Sejcova, L. (2008). Body Dissatisfaction. Human Affairs, 18, 171-182.

Setyorini, K. (2010). Hubungan Body Image dan Pengetahuan Gizi dengan

perilaku Makan Remaja Putri (Studi Kasus di Kelas X dan XI
SMAN 4 Semarang). Thesis. (Tidak Diterbitkan). Semarang :
Universitas Diponegoro.

Sim, L. & Janice Z. (2006). The Contribution of Emotion Regulation to Body

Dissatisfaction and Disordered Eating in Early Adolescent Girls.
Journal of Youth and Adolescence. Vol. 35, No. 2, April 2006, pp.
219–228.

Stice, E. & Whitenton, K. (2002). Risk factors for body dissatisfaction in

adolescent girls: A longitudinal investigation. Development.
Psychology. 38: 669–678.

Thompson, R.A. (1994). Emotion Regulation: A theme in search definition (pp.

25-52). Monograph o the Society for Research in Child
Development, 59 (2-3, Serial No.240).

Thompson, J. K., dkk. (1999). Exacting beauty: Theory, assessment, and

treatment of body image disturbance. American Psychological
Association. xii 396 pp. doi: 10.1037/10312-000

Tovim, B. & Walker, K. (2003). The Influence of Age & Weight on Women’s
Body Attitudus As Mealured by The Attitudes Questionaire(BAQ).

Wolman, K. dkk. (1994). Clothing Behaviour Body Cathaxis and Apprearance

Management of Women Enrolled in a Commercial Weight Loss
Program. Journal of Development Psychology, 37, 243-253.

Zulkifli, L. (1993). Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

____________. (2010). Mencemaskan Penampilan pada Remaja.

htpp://www.orangtua.org. (Diakses tanggal 17 Maret 2011)