Abstract. The purpose of this research was to understand the adversity quotient among
startup founders in Yogyakarta. Phenomenology was the approach and analyzed by Miles
and Huberman interactive model. The data collection method in this research was semi-
structured interview. Respondents in this study consisted of three startup founders with these
criteria: 1) aged 18-24 years old, 2) age of startup at least 1 year, 3) based in Yogyakarta, 4)
willing to be interviewed. This study found two forms of adversity quotient on startup
founders: 1) coping strategies and 2) characters. Coping strategies encompassed immediate
problem solving, having goals and visions, taking lessons from problems, and finding
solutions. While the characters consisted of concepts such as responsibility, learning from
experience, having strong principles, persistence, and optimism.
Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana adversity quotient pelaku startup
di Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi dan dianalisis dengan
model interaktif Miles dan Huberman. Metode pengambilan data menggunakan wawancara
semi terstruktur dengan pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil
penelitian, ditemukan dua bentuk adversity quotient pada pelaku startup, yaitu strategi coping
dan karakter. Strategi coping mencakup menyelesaikan masalah dengan segera, memiliki
tujuan dan visi, mengambil hikmah, dan mencari solusi. Karakter pada pelaku startup
mencakup beberapa konsep seperti bertanggung jawab, belajar dari pengalaman, teguh pada
prinsip, pantang menyerah, dan optimis.
Perusahaan rintisan atau biasa dikenal tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah startup
dengan startup saat ini menjadi salah satu di Indonesia diperkirakan akan meningkat
fokus Pemerintah Indonesia agar tidak jumlahnya hingga 13.000 pada tahun 2020
tertinggal dengan negara-negara lain (Kure, 2016).
(Budiman, 2016). Startup adalah Startup bisa menjadi salah satu upaya
perusahaan yang baru saja dijalankan dan alternatif pemerintah dalam mengurangi
usianya belum genap 5 tahun (Sari & angka pengangguran (Shohib, 2013).
Sitepu, 2016). Tercatat jumlah startup di Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh
Indonesia di tahun 2016 berkisar di angka Global Entrepreurship Monitor di tahun
2.000. Jumlah tersebut merupakan yang 2014 menunjukkan bahwa generasi muda
E-JOURNAL GAMAJOP 83
IBRAHIM & SUMARYONO
84 E-JOURNAL GAMAJOP
ADVERSITY QUOTIENT, KEGIGIHAN, STARTUP
E-JOURNAL GAMAJOP 85
IBRAHIM & SUMARYONO
yang nantinya akan diolah. Sepanjang Terdapat enam tema besar yang
penelitian dilakukan, maka sepanjang itu ditemukan dalam diri responden KR, yaitu
pula proses pengumpulan data dilakukan. penyebab masalah dalam menjalankan
Reduksi data merupakan startup, dampak masalah pada responden,
penggabungan dan penyeragaman data strategi coping, strategi dalam
yang diperoleh menjadi satu bentuk mengembangkan startup, dukungan sosial,
tulisan yang akan dianalisis. Pada dan karakter. Selama lebih dari satu tahun
penelitian ini maka hasil wawancara akan menjalankan startup, KR menceritakan
diolah menjadi verbatim wawancara. bahwa ia mendapatkan berbagai masalah
Setelah data-data yang diperoleh yang harus dihadapinya. Masalah tersebut
telah diformat atau diubah sesuai dengan menurutnya disebabkan oleh banyak
instrumen pengumpul data dan telah faktor. Bisa disebabkan oleh dirinya
berbentuk tulisan, langkah berikutnya sendiri, faktor internal tim, dan faktor
adalah penyajian data. Penyajian data eksternal. Dampak masalah yang dihadapi
yaitu mengolah data setengah jadi yang oleh KR berpengaruh pada perasaan dan
sudah seragam ke dalam matriks tenaganya. KR menjelaskan bahwa ketika
kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah menghadapi permasalahan tim internal
dikelompokkan dan dikategorikan, serta yang sempat bergonta-ganti anggota,
akan memecah tema-tema tersebut ke dirinya merasa sedih. Masalah ekternal
dalam bentuk yang lebih konkret dan yang muncul dari program inkubasinya
sederhana yang disebut dengan sub-tema, juga membuat perasaanya tak menentu.
yang diakhiri pemberian kode dari sub- Selain itu ia juga merasakan lelah fisik
tema tersebut. karena ritme jadwal yang tidak bekerja
Kesimpulan dalam rangkaian sebagaimana mestinya. KR menjelaskan ia
analisis ini secara esensial berisi tentang beberapa kali kelelahan menghadapi
uraian dari seluruh sub-kategorisasi tema masalah-masalah tersebut.
yang tercantum pada tabel kategorisasi Dalam menghadapi masalah-
dan koding yang sudah diselesaikan. masalah tersebut, KR melakukan strategi-
strategi, baik strategi menyelesaikan
Hasil masalah maupun strategi untuk
mengembangkan startupnya. Strategi ini
Terdapat tiga responden dalam penelitian merupakan perwujudan aspek dari
ini, yaitu KR, AM, dan RF. KR menjadi adversity quotient berupa control dan
responden pertama yang peneliti temui endurance. Saat menghadapi masalah
untuk pengambilan data, tepatnya tanggal berupa anggota tim yang silih berganti, KR
24 Mei 2017. KR merupakan seorang memutuskan untuk langsung menawari
perempuan yang menjadi CEO sebuah teman-temannya bergabung di timnya.
startup yang sudah berjalan sekitar dua Selain itu KR juga merasa penting untuk
tahun. RF merupakan seorang laki-laki mengajak berdiskusi jika menghadapi
yang menjadi CEO sebuah startup yang masalah. Sebelum berdiskusi pun biasanya
sudah berjalan sekitar dua tahun. AM KR juga sudah menyiapakan solusi untuk
merupakan responden laki-laki yang ditawarkan.
menjadi CTO sebuah startup yang sudah Perwujudan adversity quotient KR
berjalan sekitar satu tahun. Peneliti juga dilihat dari karakter. KR memiliki
melakukan pengambilan data berupa karakter bertanggung jawab, optimis,
wawancara masing-masing 3 kali pada tiap mampu belajar dari pengalaman, dan bisa
responden. memotivasi diri sendiri. Sebagai seorang
86 E-JOURNAL GAMAJOP
ADVERSITY QUOTIENT, KEGIGIHAN, STARTUP
E-JOURNAL GAMAJOP 87
IBRAHIM & SUMARYONO
88 E-JOURNAL GAMAJOP
ADVERSITY QUOTIENT, KEGIGIHAN, STARTUP
E-JOURNAL GAMAJOP 89
IBRAHIM & SUMARYONO
90 E-JOURNAL GAMAJOP
ADVERSITY QUOTIENT, KEGIGIHAN, STARTUP
inkubasi dan tujuan yang ingin dicapai kegiatan lain di luar startup. Dampak
startup-nya. Tak jauh berbeda dengan KR, tersebut dirasakan pada segi fisik, pikiran,
AM merasa bahwa tugas dari program dan perasaan. KR menjelaskan bahwa
inkubasi sangat menyita waktu. Tujuan dampak masalah yang dihadapinya
yang ingin dicapai startup-nya bahkan menimbulkan perasaan yang jadi tak
disebutkan sampai terbengkalai dan tidak menentu, antara emosi positif dan negatif.
berhasil karena sibuk menyelesaikan tugas Selain itu ia juga merasakan fisiknya
tersebut. Sementara RF mengalami menjadi lelah dan letih karena harus
masalah dari lingkungan keluarganya menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
yang menuntut RF untuk mendapatkan Namun baginya, ia tetap mampu fokus
penghasilan lebih baik. Hal Ini karena RF beraktivitas di luar startup karena adanya
sebelumnya pernah memiliki pekerjaan faktor lain seperti pengalaman
yang mendapat penghasilan yang lebih terdahulunya. Bagi AM, dampak masalah
baik dari sekarang. Masalah-masalah yang yang dirasakannya ia menjadi pesimis
disebabkan oleh faktor eksternal yang dengan startup-nya. Ia ragu usia startup-
dialami oleh ketiga responden juga nya dapat berumur panjang dikarenakan
dijelaskan oleh Fredland & Morris (1976) kurang kompaknya tim internal. AM juga
bahwa masalah startup juga dapat muncul menjelaskan bahwa aktivita di luar startup-
dari luar kendali individu atau biasa nya menjadi terganggu, karena saat ini ia
disebut dengan faktor eksogen. juga sedang mengerjakan skripsi. Hal ini
Selain masalah internal, diri sendiri, dikarenakan AM meluangkan sebagian
dan eksternal, responden AM menjelaskan besar waktunya untuk startup, sehingga
bahwa salah satu masalah utama yang aktivitas lain menjadi di kesampingkan.
dialam startup-nya disebabkan oleh Sementara RF, merasakan dampak
masalah finansial. AM menjelaskan hingga maasalah seperti aktivitas dan pikirannya
kini startup mereka masih terus berusaha terganggu. Ini juga dikarenakan RF
dengan uang masing-masing. Hal ini yang meluangkan sebagian besar waktunya
menurutnya dirasa akan memberatkan untuk startup, sehingga ketika startup-nya
karena ada yang hidupnya sudah tidak mengalami kendala, hal tersebut
dibiyai orangtuanya lagi. Masalah berdampak pada aktivitas lain. Dampak-
finansial seperti ini juga dijelaskan oleh dampak masalah yang dirasakan oleh
Everett dan Watson (1998) bawah modal responden merupakan perwujudan atau
yang tidak memadai dapat menimbalkan bentuk dari dimensi reach (jangkauan)
masalah. Berbeda dengan kedua dalam adversity quotient. Stoltz (2000)
responden yang tidak mengalami masalah menjelaskan bahwa reach menunjukkan
secara finansial. KR sendiri di luar startup- sejauh mana kesulitan yang dihadapi
nya juga memiliki pekerjaan lain sehingga responden merambah pada aktivitas lain.
baginya finansial bukan masalah pada saat Dari pembahasan sebelumnya ditemukan
ini. Begitupula dengan RF yang memiliki hasil bahwa masalah pada startup
project lain di luar startup-nya. RF sendiri memberikan dampak khusus bagi aktivitas
menjelaskan bahwa startup-nya tidak responden di luar startup.
terkendala dana karena sudah beberapa Cara menyikapi atau strategi coping
kali ditawarkan investasi oleh beberapa pada masalah merupakan bentuk dari
investor. adversity quotient yang dimiliki oleh
Masalah-masalah yang dihadapi responden KR, AM, dan RF. Menghadapi
oleh ketiga responden memberikan masalah internal berupa anggota tim yang
dampak kurang baik pada aktivitas dan beberapa kali berganti, disikapi KR dengan
E-JOURNAL GAMAJOP 91
IBRAHIM & SUMARYONO
92 E-JOURNAL GAMAJOP
ADVERSITY QUOTIENT, KEGIGIHAN, STARTUP
responden memiliki kendali atas masalah daya juang pada responden dalam
yang dihadapi meskpipun dengan cara menjalankan startup.
yang berbeda. Perbedaan kendali atau Berdasarkan penjabaran di atas maka
respon yang diberikan ini wajar karena peneliti menyimpulkan bahwa ketiga
situasi dan masalah yang dialami responden memiliki bentuk adversity
ketiganya tidak sama dan juga untuk quotient yang baik berupa strategi coping
merespon suatu masalah bisa dilakukan dan karakter diri. Ketiga responden
dengan beragam cara. menunjukkan strategi coping berupa
Perbedaan sikap dan cara dalam tindakan untuk menyelesaikan masalah.
menyelesaikan masalah dapat dipengaruhi Memiliki respon dalam menyelesaikan
oleh dukungan sosial yang diterima oleh masalah merupakan bagian paling penting
responden Bagi KR dan RF, keduanya dalam adversity quotient yang juga
menjelaskan mendapatkan dukungan memengerahui aspek-aspek lain. Selain itu
sosial yang membuat mereka lebih gigih ketiga responden juga memiliki bentuk
dalam menjalankan startup. KR merasakan adversity quotient berupa karakter-karakter
bahwa dukungan sosial ia rasakan dari tim yang saling bersinergi dengan strategi
internalnya yang kian padu dan menjadi coping. Karakter-karakter ini memberikan
semangatnya dalam menyelesaikan andil positif bagi responden dalam
masalah. Selain itu ia juga merasakan menyelesaikan masalah. Karakter-karakter
mendapat dukungan dari pihak lain di luar seperti bertanggung jawab, belajar dari
startup yang membantunya dalam segi pengalaman, teguh pada prinsip, pantang
fasilitas dan kerja sama demi menyerah, dan optimis membantu
keberlangsungan startup-nya. Dukungan responden dalam menghadapi masalah.
yang dirasakan oleh KR tersebut Selain kedua bentuk adversity quotient
berdampak bagi bagaimana KR menyikapi tersebut, temuan lain dalam penelitian ini
masalah-masalahnya. Sementara RF adalah penyebab masalah yang dialami
merasakan bahwa startup-nya sangat responden serta dampaknya bagi
bernilai ketika ia mendapat tawaran responden, dan juga bagaimana dukungan
pendanaan dari beberapa pihak. Bentuk sosial memengaruhi bentuk adversity
dukungan seperti itulah yang kemudian quotient pada responden.
menyadarkannya bahwa apa yang ia
usahakan ini tidak sia-sia dan layak Kesimpulan
diperjuangkan. Oleh karena itulah RF
menjadi lebih gigih dalam menjalankan Adversity quotient pada pelaku startup di
dan menyelesaikan masalah startup-nya Yogyakarta menunjukkan bahwa
Selain strategi coping, bentuk responden memiliki kendali atau respon
adversity quotient pada diri responden juga atas permasalahan yang terjadi selama
dapat terlihat dari karakternya. Karakter menjalankan startup. Kendali atau cara
tersebut adalah bertanggung jawab, belajar yang digunakan untuk menyelesaikan
dari pengalaman, teguh pada prinsip, permasalahan ini menjadi bagian yang
pantang menyerah, dan optimis. Karakter- paling menonjol dalam adversity quotient
karakter yang muncul pada diri responden pelaku startup. Mereka menyadari dan juga
merupakan bentuk positif yang mana memiliki kemampuan untuk
menunjukkan adversity quotient yang baik menyelesaikan masalah yang dihadapi.
pada responden. Karakter-karakter ini Karakter juga merupakan bentuk
kemudian saling bersinergi dengan dari adversity quotient yang muncul dalm
strategi coping sehingga menghasilkan penelitian ini. Karakter memiliki pengaruh
E-JOURNAL GAMAJOP 93
IBRAHIM & SUMARYONO
94 E-JOURNAL GAMAJOP
ADVERSITY QUOTIENT, KEGIGIHAN, STARTUP
Fathin, C. A., Achidsti, A., & Priambodo, D. sourcebook (Edisi kedua). Thousand
I. (2016). Analysis of three actors: Oaks, CA, US: Sage Publications, Inc.
Roles of government, private sector, Nawanglupi, C. B., Pawitan, G., Gunawan,
and university toward startup A., Widyarini, M., Bisowarno, B. H.,
growth in Yogyakarta. Jurnal & Iskandarsjah, T. (2015). Global
Kebijakan & Adm inistrasi Publik, 20, entrepreneurship m onitor 2014
38-55. Indonesia report. Bandung: UNPAR
Fredland , E., & Morris, C. (1976). A cross Press.
section analysis of small business Overall, J., & Wise, S. (2016). The
failure. Am erican Journal of Sm all antecedents of entrepreneurial
Business, 1(1), 7-18. doi: success: A mixed method approach.
10.1177%2F104225877600100102 Journal of Enterprising Culture, 24(3),
Harbison, N. (2014, Agustus 6). Startups 209-241. doi:
and depression: The dark side of 10.1142/S0218495816500096
entrepreneurship. The Guardian Sari, F. D., & Sitepu, S. N. (2016). Peran
Online. Diunduh dari faktor insternal dan faktor eksternal
https://www.theguardian.com/techn pada keberlangsungan startup bisnis
ology/2014/aug/06/entrepreneurship kota Surabaya. Jurnal Manajem en
-startups-depression Teori dan Terapan, 9, 12-22.
Herdiansyah, H. (2015). Metodologi Shohib, M. (2013). Adversity quotient
penelitian kualitatif untuk ilm u dengan minat entrepreneurship. Jurnal
psikologi. Jakarta: Salemba Ilm iah Psikologi Terapan, 1, 32-39.
Humanika. Shontell, A. (2013, April 4). The story of a
Huovinen, J., & Tihula, S. (2008). failed startup and a founder driven to
Entrepreneurial learning in the suicide. Business Insider. Diunduh
context of portfolio dari
entrepreneurship. International http://www.businessinsider.com/jod
Journal of Entrepreneurial Behavior & y-sherman-ecomom-2013-
Research, 14, 152-171. doi: 4?IR=T&r=US&page=3
10.1108/13552550810874673 Sine, W., Haveman, H., & Tolbert, P. (2005).
Kure, E. (2016, Oktober 7). 2020, Jumlah Risky business? Entrepreneurship in
startup di Indonesia capai 13.000. the new independent power sector.
Berita Satu Online. Diunduh dari Adm inistrative Science Quarterly,
http://www.beritasatu.com/pelangi- 50(2), 200-232. doi:
ramadan-2016/digital-life/391066- 10.2189/asqu.2005.50.2.200
2020-jumlah-startup-di-indonesia- Stoltz, P. G. (2000). Adversity quotient
capai-13000.html m engubah ham batan m enjadi peluang.
Markman, G., & Baron, R. (2003). Person– Jakarta: Grasindo.
entrepreneurship fit: why some Sugiyono. (2008). Metode penelitian
people are more successful as kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
entrepreneurs than others. Hum an Bandung: Alfabeta.
Resources Managem ent Review, 13(2), Ucbasaran, D., Shepherd, D., Lockett, A., &
281-301. doi: 10.1016/S1053- Lyon, J. (2013). Life after business
4822(03)00018-4 failure: The process and
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). consequences of business failure for
Qualitative data analysis: An expanded entrepreneurs. Journal of
E-JOURNAL GAMAJOP 95
IBRAHIM & SUMARYONO
Managem ent, 39, 163-202. doi: Yusuf, O. (2016, April 6). Startup banyak
10.1177/0149206312457823 yang gagal, Bekraf siapkan BEK-UP.
Kompas Online. Diunduh dari
http://tekno.kompas.com/read/2016/04/06/
09454647/Startup.Banyak.yang.Gagal.Bekr
af.Siapkan.BEK-UP
96 E-JOURNAL GAMAJOP