Anda di halaman 1dari 1

A.

PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA


Secara sederhana, komunikasi antarbudaya dapat dinyatakan sebagai proses komunikasi yang
berlangsung antara orang-orang yang berbeda budayanya. Dengan demikian, sesungguhnya
komunikasi antarbudaya ini berlangsung hampir setiap waktu. Karena kita selalu bertemu dengan
orang-orang yang berbeda budayanya, apalagi bagi kita yang tinggal di kota-kota besar yang
masyarakatnya berasal dari berbagai bagian tanah air atau bahkan dari berbagai negara.
Sebagai Contoh yang saya alami sendiri sebelum saya berangkat ke jepang di adakan pelatihan
bahasa jepang terlebih dahulu dan belajar tentang kebudayaan jepang dalam segaala bidang seperti
kehidupan sehari hari cara bekerja yang baik termasuk bekomunikasi dengan para kariyawn atau
orang jepang ini menunjukan bahwa komunikasi antar budaya itu sangat penting yang di lakukan
semua kalangan terutama jika ingin bekerja di jepang karena bahasa merupakan kemampuan dasar
yang harus di miliki agar bisa berkomunikasi dengan budaya setempat.
Jadi, komunikasi antarbudaya itu terjadi karena orang-orang yang terlibat dalam komunikasi
tersebut serta pengalaman, pengetahuan dan nilai-nilai dalam budayanya dalam berkomunikasi. Ini
bisa kita pandang, orang yang berkomunikasi akan membawa sistem kognitif, sistem etik dan sistem
estetiknya masing-masing saat berkomunikasi. Sistem kognitif yang 10

Untuk dapat melaksanakan komunikasi lintasbudaya atau komunikasi antarbudaya yang efektif,
McNab (2006) memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. mengembangkan pengertian yang mendasar tentang keragaman budaya;
2. terhadap perspektif yang berbeda; bisa menerima dan menyesuaikan dengan berbagai
komunikasi; memiliki keterampilan menyimak dan bertanya yang efektif.
3. Sekarang, coba kita bandingkan saran McNab di atas dengan apa yang ditunjukkan Schuler (2003)
yang memaparkan apa yang kita alami saat kita pertama kali melakukan kontak dan komunikasi
antarbudaya, seperti berikut ini.

Meskipun kita menjadi orang yang sering melakukan komunikasi antarbudaya dalam kerangka
komunikasi bisnis. Namun demikian, ada beberapa petunjuk yang sebaiknya kita pertimbangkan
saat melakukan komunikasi antarbudaya.

Hal pertama yang harus kita lakukan, tulis Lee, adalah dulu perasaan pribadi dan mengembangkan
kesediaan untuk menyimak secara sungguh-sungguh.
Jadi kita harus belajar untuk "tidak berbicara" sambil mengembangkan kemampuan menyimak.
Kita disarankan untuk menahan komentar-komentar yang menunjukkan adanya perbedaan antara
"kami" dan "mereka", karena komentar seperti itu justru menunjukkan adanya jarak antara "kami"
dan "mereka".
. Hal kedua yang penting diperhatikan adalah perilaku verbal dan nonverbal. Kita hanya menyadari
bahwa bahasa lebih dari sekedar kata-kata, atau bahasa bukan kata-kata. Selain itu, setiap bahasa
memiliki preferensi linguistik yang sering menunjukkan kial-kial tentang perilaku, sopan-santun dan
cara berpikir budaya tertentu.

beberapa saran agar kita bisa menjadi komunikator antarbudaya yang berhasil. Kita perhatikan
saran-saran berikut ini.
1. Hendaknya ingat bahwa budaya kita sendiri sebenarnya memberikan kerangka perilaku dan
keyakinan yang bisa diterima.
2. Hendaknya menyadari bahwa perilaku dan preferensi kita didasarkan pada budaya dan "yang
paling benar" dan hanya satu-satunya.
3. Hendaknya peka terhadap rentang perilaku verbal dan nonverbal.
4. Hendaknya berjiwa terbuka terhadap pandangan dan cara orang lain berperilaku.
5. Hendaknya ingat bahwa tidak ada bahasa tubuh yang universal. Kita sudah mempelajari konsep-
konsep dasar dan umum komunikasi antarbudaya.

Anda mungkin juga menyukai