Analisis Jurnal ILEGAL LOGGING TERHADAP PERLINDUNGAN
HUKUM SATWA YANG DILINDUNGI Oleh : Lisa Auhara Tahun 2012
Jurnal ini membahas tentang degradasi Hutan yang serius di Indonesia
sebagai dampak dari adanya Illegal Logging, sekitar 72% hutan Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya. Banyak satwa endemik yang mulai terancam punah karena kehilangan habitatnya. Indonesia sebagai Megadiversity Country dan Pemenang hutan terluas diwilayah Asia berkesempatan menjadi salahsatu surga bagi flora dan fauna yang beraneka ragam. Memasuki era 1970an permasalahan hutan semakin menjadi polemik yang serius di Indonesia. Saat itu terdapat konsesi pembalakan hutan (ilegal logging) yang awalnya bertujuan untuk mengembangkan sistem produksi kayu untuk masa depan. Luas hutan Indonesia pun semakin menyusut dengan drastis hingga 72% pada tahun itu. Ilegal logging telah mengancam kelangsungan hidup satwa langka yang ada di Indonesia. Tercatat sebanyak 20-75 ekor badak sumatra hilang pada tahun 2010, Maca kunbang kurang dari 260 ekor, populasi orang utan sumatera pada tahun 2004 tinggal 7300 ekor, 50-60 ekor badak sumatera dan 600an gajah sumatera Berdasarkan PP no 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar terdaftar 294 spesies langka di indonesia yang perlu dilindungi agar tidak punah. Penegakan hukum bagi pelaku ilegal loging dan upaya memberantas praktek ilegal logging antara lain adalah: 1. Uu no 5 tahun 1990 2. PP no 28 tahun 1985 3. Kitab undang undang hukum pidana 4. Silvikuktultur 5. Encollabelling 6. Kepres no 21 tahun 1995 Lemahnya penegakan hukum di Indonesia dibalik produk hukum yang baik dikarenakan masih rendahnya moral para aparat penegak hukum serta pemerintah dimana menjadi masalah yang besar dalam mendorong terjadinya aksi pembalakan hutan. Seharusnya pemerintah dan aparat penegak hukum harus bisa mengatasnamakan keadilan dan melawan semua bentuk ketidakadilan yang terjadi.