Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

RENCANA AKSI KAMPANYE SOSIAL ANTIKORUPSI

“ Kampanye Anti Korupsi Di Media Sosial “

Oleh :

A.JELLING

( PO714211204002 )

Pembimbing : Asmawati Gasma ,SKM .M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

T.A 2021 / 2022


Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun,sehingga dengan izin-Nya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “RENCANA AKSI KAMPANYE
SOSIAL ANTIKORUPSI “.
Makalah ini disusun dengan acuan silabus mata kuliah Pendidikan Budaya
Anti Korupsi sebagai pelengkap acuan pembelajaran. Penyusun juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun
sangat mengharapkan saran dan kritik yang siftanya membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar,2 Desember 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Melesatnya pengguna sosial media pada era modern, menuntut ICW


segera beradaptasi dengan pola kampanye yang baru. Tahun 2016 menjadi
ruang praktikum bagi ICW, untuk menguji seberapa efektif dan strategis
penggunaan media sosial dalam menyebarkan nilai – nilai anti korupsi di
masyarakat.

Media sosial tidak hanya dipandang sebagai saluran baru untuk


menampilkan materi kampanye, tetapi juga media untuk berkolaborasi
bersama dengan agen pemberantasan korupsi lainnya. Misalnya seperti musisi,
jaringan antikorupsi dan lembaga pemerintah. Pada tahun 2016, ICW
menggunakan beberapa platform media sosial, diantaranya twitter, facebook,
instagram, youtube dan petisi di www.change.org.

Penggunaan media sosial ICW sendiri menunjukan perkembangan yang


cukup signifikan. Sepanjang tahun 2016 ada banyak capaian yang bisa
dijadikan bahan pelajaran. Khusus di twitter, materi kampanye yang
diproduksi oleh ICW sering kali menjadi trending topic. Diantaranya tagar
hari antikorupsi 2016 (#HAKI2016), Tagar Hutan Lestari Tanpa Korupsi,
Tagar Lagu Anak Hebat (#LaguAnakHebat), Tagar Guru Antikorupsi
(#GuruAntikorupsi), dan Tagar Tolak Remisi Koruptor
(#TolakRemisiKoruptor).

Tagar Tolak Remisi Koruptor merupakan kampanye yang paling berhasil


ICW melalui media sosial. Tidak hanya masuk dalam daftar trending topic,
tetapi juga mampu mendesak pemerintah Joko Widodo untuk menolak revisi
peraturan pemerintah, yang melonggarkan pemberian remisi terhadap
koruptor. Keberhasilan ini ditentukan oleh banyak faktor, diantara  karena
terbangun relasi antara gerakan kampanye online (menggunakan media media
sosial twitter dan petisi), dengan gerakan advokasi offline seperti konferensi
pers dan aksi di jalanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kampanye ?
2. Mengapa perlu dilakukan kampanye antikorupsi dimedia sosial ?
3. Apa yang akan terjadi apabila kampanye antikorupsi tidak dilakukan ?
4. Apa pengaruh kepada masyarakat apabila dilakukannya kampanye
antikorupsi di media sosial ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kampanye
2. Untuk mengetahui dilakukan kampanye anti korupsi dimedia sosial
3. Untuk mengetahui Apa yang akan terjadi apabila kampanye
antikorupsi tidak dilakukan
4. Untuk mengetahui Apa pengaruh kepada masyarakat apabila
dilakukannya kampanye antikorupsi di media sosial
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kampanye
Dalam perspektif Public Relations (PR), kampanye adalah kegiatan
mengomunikasikan atau menyosialisasikan sebuah ide atau gagasan agar
diterima oleh khalayak sasaran. Program kampanye PR harus “berhasil”
dimuat oleh media sehingga dapat tersebar secara luas. Pemuatan program
kampanye di media akan memberikan keuntungan, yaitu terbangunnya
citra positif organisasi di mata publik, selain tercapainya tujuan-tujuan
kampanye. Kata “berhasil” di atas mengandung makna bahwa PR bukan
menjadikan iklan sebagai senjata utamanya, tetapi, melalui publisitas
media. Jika kegiatan-kegiatan kampanye diberitakan oleh media tanpa
perlu membayar slot waktu atau space media, maka dapat disebut berhasil.
Inilah inti mata kuliah PR on Media.
2. Pentingnya Kampanye antikorupsi dimedia sosial
Karena Berdasarkan definisi kampanye dapat ditarik kesimpulan
pertama, adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk
mempengaruhi khalayak tertentu; kedua, untuk membujuk dan memotivasi
khalayak untuk berpartisipatif; ketiga, ingin menciptakan efek atau
dampak tertentu seperti yang direncanakan; empat, dilaksanakan dengan
tema spesifik dan nara sumber yang jelas; kelima, dalam waktu tertentu
atau telah ditetapkan. Jika merujuk pada definisi kampanye,
diimplementasikan pada matakuliah antikorupsi adalah : kampanye
antikorupsi dilakukan agar mahasiswa tertarik untuk memikirkan gerakan
antikorupsi sesuai dengan ide dan kreativitas anak muda agar supaya
gerakan antikorupsi juga dipahami oleh anak muda lainnya; efek yang
diharapkan bahwa anak muda menjadi aware mengenai gerakan
antikorupsi, mengetahui betapa merugikannya tindakan korupsi bagi orang
lain dan masyarakat; keempat, tema yang ditentukan untuk kampanye
antikorupsi adalah pencegahan kasus koruptif yang dapat
diimplementasikan mahasiswa sesuai ide dan kreativitas mereka, dengan
menargetkan rekan-rekan mahasiswa di media sosial; kelima, waktu
penyelenggaraan adalah tiga minggu, satu minggu persiapan, dan dua
minggu proses upload kampanye antikorupsi di media social.
3. Dampak yang terjadi apabila tidak dilakukan kampanye antikorupsi
Antikorupsi memiliki peran strategis dalam memberi penerangan
dan menggerakkan masyarakat untuk mencegah korupsi dengan
mengembangkan budaya antikorupsi, sehingga diharapkan
visi masyarakat Indonesia yang berbudaya hukum pada tahun 2045 dapat
tercapai serta memberi manfaat langsung para pemangku kepentingan.Nah
ketika kita tidak melakukan kampanye anti korupsi mungkin akan terjadi
banyak perilaku korupsi karena banyaknya masyarakat yang tidak
memiliki motivasi dan kemauan untuk menjadi masyarakat antikorupsi
karena tidak adanya dorongannah disinilah timbulnya manfaat kampanye
antikorupsi yaitu untuk mengajak dan memberi motivasi kepada
masyarakat khalayak untuk bersikap antikorupsi.
4. Pengaruh yang akan ditimbulkan bila dilaksankannya kampanye
antikorupsi dimedia sosial

Konten kampanye media sosial bertajuk pemberantasan korupsi lintas


generasi, mampu mengajak musisi – musisi tanah air diberbagai genre dan
generasi untuk berkontribusi dalam gerakan pemberantasan korupsi. Para
musisi tersebut berkontribusi lewat lagu, yang terkompilasi dalam album
frekunsi perangkap tikus 2. Sampai dengan tahun 2016, sudah 18 musisi
tanah air terlibat dalam kegiatan kampanye ini, diantaranya, Ebiet G. Ade
dan Navicula.

Ide berantas korupsi lintas generasi juga mampu menyasar upaya


penanaman nilai antikorupsi sejak dini melalui lagu anak hebat. Yaitu
album kompilasi lagu anak – anak, yang menceritakan tentang 9 nilai
antikorupsi. Kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung
jawab, kerja keras, kesederhanaan, keseranian, dan keadilan. Dampak
lainnya, gagasan ini mampu membentuk simpul keluarga antikorupsi di 8
daerah.

Daya jangkau kampanye melalui musik ini cukup luas, tidak hanya
bertengger dideretan trending topic, tapi juga masuk dalam pemberitaan
media televise nasional dan radio secara berulang. Pengaruh kampanye
media sosial membuat beberapa media televisi maistream, menayangkan
produk kampanye ini secara eksklusif.   

Kampanye sosial media ICW mengajak gerakan anti korupsi ke


paradigma yang baru. Tak perlu menjadi menjadi anggota ICW untuk
berkontribusi terhadap pemberantasan korupsi. Seorang seorang guru
tetaplah menjadi seorang guru, seorang musisi tetaplah menjadi seorang
musisi, namun semangat nilai antikorupsi selalu menjadi agenda
kampanye yang mereka lakukan secara sadar dan sukarela dalam aktivitas
kesehariannya.

TEMA KAMPANYE :Menciptakan masyarakat bersifat antikorupsi

PESAN KAMPANYE : Jujur itu indah,jujur itu kunci dari kesuksesan


masa depan

PROGRAM KAMPANYE : Masyarakat bebas dari korupsi

SASARAN KAMPANYE : Masyarakat ,terutama yang aktif


menggunakan media sosial

STRATEGI KAMPANYE : Mengajak sasaran untuk berperilaku dan


bersifat anti korupsi demi masa depan yang cerah.

MEDIA KAMPANYE : Sosial Media

ANGGARAN : Tidak memerlukan anggaran / gratis

WAKTU : 4 desember 2021

Anda mungkin juga menyukai