Anda di halaman 1dari 8

Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Vol.12 No.8 (2021), 1675-1681
Artikel Penelitian

Pelatihan Kerja Efektif Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Anton Budi Santoso1 ,Ratna Komala Putri2 ,Shendy Amalia3 ,Indra Taruna4
1
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Widyatama Bandung
2
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Widyatama Bandung
3
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Widyatama Bandung
4F Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Widyatama Bandung
1 2 3
anton.budi@widyatama.ac.id, ratna.komala@widyatama.ac.id, shendy.amalia@widyatama.ac.id,
4
indra.taruna@widyatama.ac.id

Sejarah Artikel: Diterima: 10 Januari 2021; Revisi: 12 Februari 2021; Diterima: 27 Maret 2021; Diterbitkan online: 20 April 2021

Abstrak: Pelaksanaan pelatihan yang berjalan efektif dapat menjadi salah satu hal penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang
berdampak pada peningkatan kinerja pegawai dalam bekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan kerja
terhadap peningkatan kinerja karyawan di PT. XYZ. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Wharehouse Finish
Good (FG), Wharehouse Raw Material & Packaging Material (RMPM), Quality Assurance (QA), dan Production and Engineering di PT XZY yang
berjumlah 327 orang. Sedangkan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 180 orang dengan teknik pengambilan sampel
berupa simple random sampling. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif kausal yang bertujuan
untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dan untuk teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan yaitu
berupa analisis regresi linier sederhana, perhitungannya menggunakan program SPSS for Windows Version 22.0. Hasil penelitian yang diperoleh
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan pelatihan kerja yang dilaksanakan
secara efektif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pelatihan kerja yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat meningkatkan hasil kerja yang
ditunjukkan oleh karyawannya sehubungan dengan kemampuan kerja mereka yang semakin terampil.
Kata Kunci : Kerja Praktek, Kinerja Karyawan

1. Perkenalan
Sehubungan dengan perannya yang dapat mempengaruhi reputasi dan profitabilitas suatu perusahaan, maka dapat dikatakan
bahwa karyawan merupakan aset paling berharga yang dimiliki oleh setiap perusahaan (Elnaga, A., & Imran, A., 2013). Selain itu
tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan karyawan yang handal dalam bekerja merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan, terutama bagi perusahaan berskala besar yang ingin meningkatkan kinerja usahanya, sehingga perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan keterampilan kerja pegawai yang berdampak
pada hasil kerja pegawai yang semakin baik. Pelatihan dapat menjadi proses pengembangan diri karyawan yang bertujuan agar
karyawan dapat bekerja lebih terampil dan memiliki pengetahuan dan keahlian yang meningkat (Yulianti, E., 2015). Dengan
diadakannya program pelatihan yang dapat berjalan secara efektif, karyawan dapat mengetahui cara kerja yang baik dan benar
sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan perusahaan, sehingga target yang diinginkan perusahaan kedepannya
dapat tercapai (Yulianti, E., 2015).

PT. XYZ yang berdiri pada tanggal 2 Desember 1982 dan mulai beroperasi pada tahun 1985 merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang makanan dan minuman (Health Food) dengan produk yang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis produk,
terdiri dari: Makanan Bayi (BF) , Makanan Ibu Bayi (MIF), dan Makanan Klinis Pencegahan (PCF). Selain itu, perusahaan ini juga
memproduksi makanan berupa tepung yang diperuntukan bagi ibu hamil dan menyusui yang berguna dalam membantu
penyediaan suplemen gizi yang diluncurkan pada pertengahan tahun 1986. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini
memiliki kebijakan mutu yang didukung oleh nilai tambah. nilai kualitas (core value) yang disebut CHZTEP yang memiliki arti
sebagai berikut: a) Pengabdian Pelanggan (Melayani pelanggan dengan sepenuh hati); b) Hand in Hand Teamwork (Bangga
sebagai KNers dan bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh); c) Inovasi Tanpa Akhir (Always innovating); d)
Zeal for Excellence (Bekerja dengan semangat keunggulan); e) Menyentuh Hidup (Menyentuh hidup); f) Elaborate Mastery
(Mengejar keunggulan nyata); dan g) Passion for Wellness (keinginan untuk hidup sehat dan seimbang).

Perusahaan menyadari bahwa keberadaan tenaga kerja yang mampu bekerja secara profesional dan terampil dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selama bekerja dapat menjadi faktor yang sangat penting yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu jika suatu perusahaan ingin mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, maka hasil kerja setiap karyawan perlu dioptimalkan semaksimal mungkin sehingga berdampak pada karyawan yang
mampu bekerja lebih produktif dan kompeten dengan pekerjaannya. Namun dalam pelaksanaannya tidak selalu karyawan yang
bekerja mampu menunjukkan prestasi kerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan yang mengakibatkan
terhambatnya target atau tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Absennya seorang pegawai yang tidak dapat bekerja
dengan baik bukan disebabkan oleh sikap dan perilakunya yang malas, melainkan karena kemampuan kerja yang kurang baik.

1675
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Vol.12 No.8 (2021), 1675-1681
Artikel Penelitian

Berikut adalah tabel yang berisi data mengenai hasil kerja karyawan yang bekerja di perusahaan ini pada tahun 2019.

Tabel 1
Data Kinerja KPI PT XYZ Tahun 2019
TAHUN
TARGET
TIDAK DIVISI HASIL % DIVISI KPI
TAHUN 2019
2019
1 WH FG 95% 90% TIDAK TERCAPAI

2 WH RMPM 95% 80% TIDAK TERCAPAI

3 QA 95% 95% TERCAPAI

4 PRODUKSI 95% 92% TIDAK TERCAPAI

5 REKAYASA 95% 90% TIDAK TERCAPAI

RINGKASAN 95% 89% 20%


Sumber: PT. XYZ di tahun 2020

Berdasarkan data pencapaian kinerja karyawan yang ditunjukkan pada Tabel 1 diketahui bahwa hasil kerja yang ditunjukkan
oleh karyawan yang bekerja pada setiap divisi kerja yang dimiliki perusahaan ini masih belum dikatakan optimal atau berkinerja baik.
Hal ini terlihat dari realisasi pencapaian kerja yang tidak sesuai dengan target kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan ini. Terlihat
dari lima divisi kerja yang ada di perusahaan ini, hanya satu divisi kerja yang mampu menunjukkan hasil kerja yang sesuai dengan
target kerja yang ditentukan. Dengan begitu, dapat dikatakan hanya 20% karyawan yang mampu menunjukkan hasil kerja yang sesuai
dengan target kerja yang telah ditargetkan oleh perusahaan.

Meja 2

Data Penerima Pelatihan Karyawan PT. XYZ Tahun 2020

Jumlah Bukan % % Bukan


N hadir
Divisi Karyawan Menghadiri Menghadiri Menghadiri
Hai
g Pelatihan
Pelatihan Pelatihan Pelatihan

1 WH FG 236 40 196 17% 83%

2 WH RMPM 213 35 178 16% 84%

3 QA 80 20 60 25% 75%

4 PRODUKSI 276 105 171 38% 62%


ENGINEERIN
5 76 32 44 42% 58%
G
JUMLAH 881 232 649 26% 74%
Sumber: PT. XYZ di tahun 2020

Kemudian dengan mengacu pada data pada tabel 2 terlihat bahwa rasio jumlah pegawai yang mengikuti kegiatan pelatihan
dengan pegawai yang tidak atau belum mengikuti kegiatan pelatihan menunjukkan angka yang tidak seimbang. Dari 881 karyawan
yang bekerja di setiap divisi yang dimiliki perusahaan ini, hanya 232
karyawan mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Hal ini diduga menjadi faktor penyebab karyawan tidak dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan standar kerja yang diinginkan oleh perusahaan.

Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan dalam bekerja. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah efektivitas pelatihan kerja. Yang disebut pelatihan adalah suatu program yang diharapkan dapat memberikan
rangsangan atau stimulus kepada seseorang untuk dapat meningkatkan keterampilan dalam pekerjaan tertentu serta memperoleh
pengetahuan dan pemahaman umum tentang lingkungan kerja dan organisasi secara keseluruhan (Sofyandi, 2008). Beberapa alasan
pelatihan kerja dapat menjadi salah satu bagian terpenting dari kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah (Hariandja, 2002):
1) Karyawan yang baru direkrut seringkali tidak memahami dengan benar bagaimana melakukan pekerjaan; 2) Ada perubahan dalam pekerjaan

1676
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Vol.12 No.8 (2021), 1675-1681
Artikel Penelitian

lingkungan dan tenaga kerja; 3) Meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan produktivitas; dan 4) Menyesuaikan dengan
peraturan yang ada. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan dalam mengukur efektivitas pelaksanaan program pelatihan kerja
pegawai, antara lain (Tanujaya, 2015): 1) Kualitas materi pelatihan, yaitu sejauh mana kualitas materi yang digunakan instruktur
dalam menyelenggarakan pelatihan kerja; 2) Kualitas metode pelatihan, yaitu seberapa efektif metode atau metode yang digunakan
oleh instruktur dalam menyampaikan materi pelatihan; 3) Kualitas instruktur pelatihan, yaitu seberapa baik kemampuan seorang
instruktur dalam menyampaikan materi pelatihan dengan menggunakan metode yang ada; 4) Kualitas sarana dan prasarana
pelatihan, yaitu sejauh mana kualitas dan kelengkapan fasilitas penunjang pelatihan dapat mendukung peningkatan kinerja pegawai;
dan 5) Kualitas peserta diklat, yaitu seberapa baik kemampuan peserta diklat dalam menyerap dan menerima semua program diklat
yang diselenggarakan oleh manajemen perusahaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan kinerja pegawai adalah hasil akhir dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang
pegawai (Robbins & Coulter, 2015). Beberapa indikator yang berguna dalam mengukur hasil kerja yang ditunjukkan oleh pegawai
dalam bekerja antara lain (Bangun, 2012): 1) Jumlah pekerjaan, yaitu jumlah pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh individu atau
kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar kerja; 2) Kualitas kerja, dimana setiap pegawai dalam bekerja dituntut untuk
menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan; 3)
Ketepatan waktu, dimana jenis pekerjaan tertentu bergantung pada pekerjaan lain, maka pekerjaan tersebut harus dapat diselesaikan
tepat waktu; 4) Absensi, dimana ada jenis pekerjaan tertentu yang memerlukan kehadiran pegawai dalam mengerjakannya sesuai
waktu yang telah ditentukan; dan 5) Kemampuan bekerja sama, dimana ada jenis pekerjaan tertentu yang harus diselesaikan oleh
beberapa pegawai atau tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu pegawai.

Efektivitas pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja dapat berdampak positif terhadap peningkatan hasil kerja karyawan selama
bekerja. Hal ini dibuktikan melalui beberapa hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa semakin efektif pelatihan kerja
yang diadakan oleh suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin baik pula hasil kerja yang ditunjukkan oleh karyawan selama
bekerja (Elnaga, A., & Imran, A., 2013; Jagero , N., Komba, HV, & Mlingi, MN, 2012; Tukunimulongo, J., 2016; Shah, SMA, Shah,
TA, & Abbas, S. H, 2014; Jocom, J., Lambey, L., & Pandowo , M, 2017; Yao, Liu, & Cui, 2019; Lu & Betts, 2011; Orphen, 1999).
Dengan begitu, dapat dikatakan jika pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja yang diadakan oleh suatu organisasi dapat berjalan
dengan baik, maka kinerja pegawai yang ditunjukkannya dapat lebih baik karena pegawai tersebut menjadi lebih terampil dalam
bekerja.

Namun tidak selalu pelaksanaan pelatihan kerja yang diadakan oleh suatu organisasi atau perusahaan dapat memberikan
pengaruh yang baik terhadap prestasi kerja karyawannya, dimana karyawan yang seharusnya diikutsertakan dalam program pelatihan
kerja dapat lebih produktif dalam bekerja. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Laksmana, Lapian &
Tumewu (2015) yang menyatakan bahwa pelatihan bukanlah salah satu faktor yang dapat menentukan baik buruknya kinerja seorang
karyawan, yang artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara efektivitas pelatihan kerja terhadap peningkatan kinerja
pegawai. Begitu juga dengan pendapat yang dikemukakan oleh Barzegar, N., & Farjad, S. (2011) yang dalam penelitiannya
menyatakan bahwa tidak selalu pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan dapat memberikan perubahan
pada tingkat yang diinginkan oleh perusahaan walaupun pelatihan tersebut dapat berdampak pada kinerja. karyawan. Disebutkan
bahwa ada dua aspek yang dapat menjadi faktor penyebab kegagalan pelaksanaan pelatihan kerja yang berdampak pada
produktivitas kerja, yaitu (Wibawa, IMK, Bagia, IW, Yulianthini, NN, & SE, M, 2016) : 1) Aspek perusahaan, yaitu faktor kegagalan.
pelatihan yang bersumber dari perusahaan, seperti kurangnya persiapan sarana penunjang kegiatan pelatihan oleh perusahaan,
pemilihan instruktur yang tidak selektif, belum adanya evaluasi yang lebih detail terhadap pelaksanaan pelatihan untuk setiap
karyawan yang terlibat, kompensasi yang rendah , dan proses rekrutmen pegawai yang tidak selektif dan 2) Aspek pegawai, yaitu
faktor penyebab kegagalan pelatihan yang berasal dari pegawai itu sendiri yang seringkali tidak diantisipasi oleh perusahaan, seperti
pegawai yang tidak serius mengikuti kegiatan pelatihan dipegang oleh perusahaan.

Dari penjelasan tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pelatihan Kerja Efektif di
Meningkatkan Kinerja Pegawai”.

2. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian yaitu kausal asosiatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau bagaimana satu variabel dapat
mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan
kerja yang efektif terhadap peningkatan kinerja karyawan dalam bekerja.

1677
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Vol.12 No.8 (2021), 1675-1681
Artikel Penelitian

Disebutkan bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dibedakan, atau sesuatu
yang memiliki variasi nilai (Zulganef, 2018). Dalam penelitian ini variabel yang diteliti terdiri dari 2 (dua) variabel utama, yaitu
variabel efektivitas pelatihan kerja sebagai variabel bebas, dan variabel peningkatan kinerja pegawai sebagai variabel terikat.

Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada perusahaan ini pada bagian Wharehouse Finish Good (FG),
Wharehouse Raw Material & Packaging Material (RMPM), Quality Assurance (QA), dan Production and Engineering yang
berjumlah 327 orang. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi
(Sugiyono, 2017). Untuk teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling dengan
jumlah sampel 180 responden.

Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, diantaranya dengan menyebarkan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data primer yang dilakukan
dengan cara menyebarkan sekumpulan pertanyaan yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di perusahaan iniserta
sebagai
melalui
responden.
studi ,
kepustakaan yang dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang berasal dari buku-buku, artikel-artikel dalam jurnal penelitian, dan literatur
lain yang masih berkaitan dengan topik yang diteliti dalam penelitian ini.

Dan untuk teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis regresi linier
sederhana dengan perhitungan menggunakan program SPSS for Windows Version 22.0.

3. Hasil dan Pembahasan

sebuah. Hasil pengolahan data


Koefisien determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan
variasi variabel bebas dengan nilai yang berada pada angka antara 0 dan 1.

Dari data yang terlihat pada tabel 3 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh menunjukkan
angka 0,251 yang artinya 25,1% peningkatan hasil kerja yang ditunjukkan oleh karyawan dapat disebabkan oleh penerapan
dari kegiatan pelatihan kerja. berjalan efektif yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Dengan demikian,
diketahui pula bahwa efektivitas pelaksanaan pelatihan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja pegawai
dalam bekerja dapat berpengaruh signifikan terhadap hasil kerja pegawai tersebut yang semakin baik. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa kedua variabel yang diteliti dalam penelitian ini berkaitan erat satu sama lain.

Tabel 3
Koefisien Determinasi (R2) Pelatihan Kerja Efektif Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

Ringkasan Modelb
Mode R . yang disesuaikan Std. Kesalahan
aku R Kotak R Kotak Perkiraan
1 .501a .251 .246 3.961
sebuah. Prediktor: (Konstan), Pelatihan Kerja
b. Variabel Dependen: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Analisis regresi linier


Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel efektif pelatihan kerja sebagai variabel bebas (X), dan variabel
peningkatan kinerja pegawai sebagai variabel terikat (Y), maka metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
regresi linier sederhana. . Berikut adalah tabel yang berisi penjelasan mengenai model persamaan regresi linier sederhana
yang dibentuk dalam penelitian ini:

Tabel 4
Hasil Regresi Linier Sederhana untuk Pelatihan Kerja yang Efektif Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan
koefisien

Standar
Model Koefisien tidak standar Koefisien t Tanda tangan

1678
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Vol.12 No.8 (2021), 1675-1681
Artikel Penelitian

B Std. Kesalahan Beta


1 (Konstan) 23.430 2.345 9.993 .000
Pelatihan .446 .058 .501 7.714 .000

sebuah. Variabel Dependen: Kinerja


Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Dari hasil perhitungan persamaan regresi sederhana yang ditunjukkan pada tabel, diketahui bahwa hubungan kedua
variabel yang diteliti dapat dijabarkan ke dalam bentuk model persamaan sebagai berikut:

Jika variabel X bernilai sama dengan (0), maka nilai variabel Y menjadi 23,430

Jika nilai variabel X bertambah 1 (satu), maka nilai variabel Y akan bertambah sebesar 0,446 .

Y = 223.430 + (.446X) + (1)

Perhitungan uji hipotesis

Tujuan dilakukannya pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakah hipotesis utama yang diteliti dalam penelitian
ini dapat diterima atau ditolak, perhitungan dilakukan dengan menentukan nilai kritis (ÿ), dimana nilai memiliki angka yang lebih
kecil dibandingkan dengan taraf . digunakan (sama dengan 0,05). Hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat
pengaruh yang signifikan antara pelatihan kerja yang efektif terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Dari hasil perhitungan uji hipotesis yang ditunjukkan pada tabel 5 diketahui bahwa nilai memiliki angka yang lebih kecil dari
taraf yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,000 < 0,05. Dengan begitu, jika H0 ditolak menunjukkan bahwa pelatihan kerja yang
dapat dilaksanakan secara efektif dapat berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang lebih baik.

Tabel 5
Pengujian hipotesis
ANOVA
Jumlah
Model Kuadrat df Rata-rata F Tanda tangan

1 Regresi 933.532 1 Persegi 933.532 59.505 .000b


Sisa 2792.530 178 15.688
Total 3726.061 179
sebuah. Prediktor: (Konstan), Pelatihan Kerja
b. Variabel Dependen: Kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer
b. Diskusi
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, diketahui bahwa variabel pelatihan kerja yang berjalan efektif
dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan yang semakin baik. Dengan begitu, dapat
dikatakan baik buruknya hasil kerja yang ditunjukkan oleh karyawan dalam bekerja dapat disebabkan oleh efektifitas
pelaksanaan kegiatan pelatihan yang diadakan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Apabila kemampuan kerja pegawai
dalam bekerja dapat menjadi lebih terampil yang berdampak pada hasil kerjanya yang semakin baik, maka hal ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja telah dilaksanakan dengan sangat baik. Dikatakan pelatihan telah berjalan efektif
apabila hasil dari kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi karyawan, terutama dalam hal peningkatan
keterampilan kerja yang membuat mereka mampu bekerja lebih baik.

Kemudian penelitian ini juga memiliki hasil yang hampir mirip dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya, salah satunya
penelitian yang dikemukakan oleh Ampomah, P. (2016) yang hasilnya menyimpulkan bahwa pelatihan dan pengembangan
karyawan dapat berpengaruh positif terhadap hasil kerja karyawan, sehingga berdampak pula pada peningkatan kepuasan
karyawan dalam bekerja. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Ameen1 & 2, A., & Baharom, MN (2019)
yang menjelaskan pentingnya pelatihan dalam menjaga employee engagement dan komitmen kerja terhadap pekerjaannya,
dimana jika karyawan diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan yang sesuai, maka hasil kerja yang ditunjukkannya semakin
baik, selain berdampak pada kinerja organisasi yang secara finansial bisa lebih maju dan berkembang.

4. Kesimpulan dan saran

1679
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Vol.12 No.8 (2021), 1675-1681
Artikel Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan
kerja yang berjalan efektif dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan dalam bekerja.
Dengan begitu, semakin efektif pelatihan kerja yang diadakan oleh suatu perusahaan maka akan semakin meningkat pula hasil
kerja yang ditunjukkan oleh karyawan dalam bekerja. Kinerja pegawai yang semakin baik dapat disebabkan oleh kemampuan kerja
pegawai yang semakin terampil dalam bekerja.

Perlu diketahui bahwa penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan, sehingga kedepannya penelitian ini dapat lebih baik
lagi, disarankan untuk memunculkan variabel-variabel lain yang dianggap berkaitan dengan masalah utama yang diteliti dalam
penelitian ini, terutama yang terkait. terhadap peningkatan kinerja pegawai, seperti variabel motivasi kerja, stres kerja, komunikasi,
lingkungan kerja, kepemimpinan, disiplin kerja, komitmen kerja dan variabel lainnya.

Referensi

1. Ameen1&2, A., & Baharom, MN (2019). Sebuah Penilaian Pengaruh Pelatihan pada kinerja Karyawan dalam suatu
Organisasi: Sebuah Diskusi Teoritis. Jurnal Studi Multidisiplin Asia, 7(3), 27-31.

2. Ampomah, P. (2016). Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Karyawan di Perguruan Tinggi Swasta
di Ghana. Studi Kasus: Pentecost University College (Puc)-Ghana). Jurnal Ilmu Sosial dan Studi Manajemen Asia,
3(1), 29-33.
3. Bangun. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
4. Barzegar, N., & Farjad, S. (2011). Studi tentang dampak kursus pelatihan kerja terhadap kinerja staf (studi kasus).
Procedia-Sosial dan Ilmu Perilaku, 29, 1942-1949.
5. Elnaga, A., & Imran, A. (2013). Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan. Jurnal Bisnis dan Manajemen Eropa,
5(4), 137-147.
6. Hariandja, MTE (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan
Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).

7. Jagero, N., Komba, HV, & Mlingi, MN (2012). Hubungan antara pelatihan kerja dan kinerja karyawan di perusahaan
kurir di Dar es Salaam, Tanzania. Jurnal Internasional Humaniora dan Ilmu Sosial, 2(22), 114-120.

8. Jocom, J., Lambey, L., & Pandowo, M. (2017). Pengaruh rotasi kerja dan pelatihan terhadap kinerja karyawan di PT.
Pegadaian (Persero) Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(2), 279-288.

9. Laksmana, DA, Lapian, SLHVJ, & Tumewu, F. (2015). Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan
Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Bank Syariah Mandiri Manado. Jurnal EMBA, Vol. 3 (No. 3): 522-532.

10. Lu, D., & Betts. A. (2011). Mengapa pelatihan peningkatan proses gagal. Jurnal Pembelajaran Tempat Kerja,
Jil. 23 (No. 2): 117-132.
11. Orpen, C. (1999). Pengaruh lingkungan pelatihan pada motivasi peserta pelatihan dan kualitas pelatihan yang
dirasakan. Jurnal Internasional Pelatihan dan Pengembangan, Vol. 3 (No. 2): 34-43.
12. Robbins, SP & Coulter, M. (2015). Manajemen. Jakarta: PT. indeks.
13. Syah, SMA, Syah, TA, & Abbas, SH (2014). Dampak Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Bank
Keuangan Mikro di Distrik Khairpur). Jurnal: JURNAL INTERNASIONAL KOMPUTER DAN TEKNOLOGI, 13(5),
4524-4529.
14. Sofyandi, H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
15. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
16. Tanujaya. (2015). Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja pada Kinerja Karyawan Departemen
Produksi PT. Mahkota Mahkota. Jurnal Agora, 3 (1), 1-7.
17. Tukunimulongo, J. (2016). Pengaruh pelatihan di tempat kerja terhadap kinerja karyawan di Kenya: Kasus Mumias
Sugar Company Limited. Jurnal Internasional Penelitian Terbaru dalam Ekonomi dan Manajemen Perdagangan, 3(1),
7-24.
18. Umar. (2015). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali.
19. Wibawa, IMK, Bagia, IW, Yulianthini, NN, & SE, M. (2016). ANALISIS KEGAGALAN PELATIHAN DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Jurnal Manajemen Indonesia, 4(1).

20. Yao, Y., Liu, GG, & Cui, Y. (2019). Pelatihan di Tempat Kerja dan Kinerja Organisasi: Tinjauan Analisis,
dari Institusi Medis di https://doi.org/10.1016/ Cina. Cina Ekonomis
j.chieco.2019.101396.
21. Yulianti, E. (2015). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Grand Fatma Hotel di

1680
Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Komputer dan Matematika Turki Vol.12 No.8 (2021), 1675-1681 Artikel
Penelitian
Tenggarong Kutai Kartanegara. E-Jurnal Administrasi Bisnis, 3(4), 900-910.
22. Zulganef. (2018). Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

1681
Machine Translated by Google

© 2021. Karya ini diterbitkan di bawah


https://creativecommons.org/licenses/by/4.0("Lisensi"). Terlepas dari Syarat
dan Ketentuan ProQuest, Anda dapat menggunakan konten ini sesuai dengan
ketentuan Lisensi.

Anda mungkin juga menyukai