Anda di halaman 1dari 10

RENCANA AKSI

Pembauran Keilmuan:
Upaya Penguatan Pembelajaran Dan Riset Yang Berdampak
Bagi Mesyarakat

Yandi Syukri

I. PENDAHULUAN
Rencana Aksi ini disusun sebagai dasar penyusunan Rencana Strategis
Fakultas MIPA ke depan dalam kurun waktu satu periode kepemimpinan serta
menopang Rencana Induk Pengembangan UII untuk jangka panjang. Rencana
Aksi ini berdasarkan rencana aksi dari Rektor UII 2022 -2026 yang
menekankan “Pertumbuhan Substantif Berbasis Nilai Menuju Universitas
Riset”.
Pembauran bidang ilmu dalam artian integrasi yang mengokohkan
kolaborasi merupakan faktor penting untuk antisipasi kemajuan saat ini untuk
menyiapkan kontribusi masa depan yang sulit untuk diprediksi. Lingkungan
baru yang dihadapi yaitu Revolusi Industri 4.0 merupakan tantangan
tersendiri bagi Perguruan Tinggi untuk adaptif dan fleksibel dalam
pengembangan diri. Secara global lingkungan perguruan tinggi mengalami
sudah mengalami perubahan. Tentunya saja pengelolaan masih tetap sama
seperti masa lalu (bisnis as usual) sudah harus secara bertahap ditinggalkan.

II. KONDISI EKSTERNAL YANG MEMPERNGARUHI PERUBAHAN


Faktor ekternal sebagai pendorong perubahan adalah bagaimana
menyiapkan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0 yang selalu
disampaikan oleh Kemdikbud Ristek Dikti diantaranya adalah:
1. Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi
seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan

1
kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT),
Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data
Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk
menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil
terutama dalam aspek data literacy, technological literacy dan human
literacy
2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan
responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan
transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan.
3. Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta
perekayasa yang responsif, adaptif dan handal untuk menghadapi
revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan
pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu
dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.

Perguruan tinggi dengan reputasi dunia (word class university) walaupun


bukan merupakan tujuan tetapi merupakan dampak dari unjuk kinerja
merupakan salah satu Renstra terpenting yang disampaikan oleh Rektor
Terpilih. Penguatan dampak reputasi dunia ini selain dengan
pengakuan/akreditasi juga dengan pembukaan kelas internasional untuk
prodi sarjana dan pascasarjana. Pengakuan secara internasional ini tentunya
memiliki daya tarik bagi mahasiswa yang berbakat dan berkualitas sehingga
berperan menghasilkan lulusan terbaik untuk negeri ini. Upaya ini sekaligus
merupakan bagian promosi dan branded untuk menjaring mahasiswa baru.
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan dampak yang besar pada
berbagai dimensi kehidupan. Perguruan tinggi riset merupakan jendela bagi
dunia luar untuk maju dan berkembang; hal ini dicapai melalui hasil-hasil
penelitian yang menjadi sumber inovasi. Kolaborasi riset dengan peneliti
asing/luar negeri serta pelibatan mahasiswa untuk riset di perguruan tinggi
luar negeri perlu ditingkatkan untuk mendongkrak reputasi penelitian dalam

2
upaya pencapaian reputasi internasional. Kolaborasi (bauran) riset dengan
lintas bidang ilmu juga penting untuk dipetakan mulai dari riset dasar (TKT 1-
3) yang potensial untuk menjadi riset terapan (TKT 4-6). Inilah yang akan
berkontribusi pada hilirisasi riset yang dapat bermanfaat bagi masyarakat
atau industri juga penting dilakukan dalam upaya pengabdian dan
pemanfaatan hasil penelitian di perguruan tinggi.
Fakta bahwa dunia saat ini semakin terhubung, mahasiswa harus
terbuka pada segala perubahan. Perkembangan teknologi dan sistem
informasi yang semakin maju harus
bisa diikuti dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa terhadap
perkembangan ini. Ruang kelas tidak lagi berbentuk persegi dengan batas-
batas, melainkan tak terlihat dan tak terbatas. Sumber ilmu yang dapat
diperoleh dari mana saja mengharuskan mahasiswa memiliki kemampuan
mengakses, menggunakan, dan memanfaatkannya. Keterampilan Science of
Data merupakan salah satu pengetahuan yang sangat penting untuk
memahami lebih mendalam mengenai data sains, yaitu ilmu interdisiplin
tentang bagaimana mengekstraksi pengetahuan dari berbagai bentuk data,
baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Perkembangan teknologi
informasi, cloud computing, dan teknologi Big-Data membuat berbagai data di
media sosial serta data lain dapat dianalisis dengan mudah, murah, dan cepat
sehingga tersedia informasi yang akurat dan real time dalam pengambilan
keputusan dan analisis atas sebuah keputusan yang diambil.

III. REFLEKSI KONDISI INTERNAL UNTUK PERUBAHAN


Sebagai perguruan tinggi Islam, UII tidak boleh lupa sejarah cita-cita dari
tokoh pendirinya. Berikut adalah Kutipan Pidato Moh. Hatta pada Pembukaan
STI di Yogyakarta yang berjudul “Sifat Sekolah Tinggi Islam” pada tanggal 8
Jumadil Awwal 1365 H atau 10 April 1946 (sumber: Sutaryo, slide persentasi)
“Demikianlah, dalam lingkungan STI bisa diselenggarakan pengajaran
agama yang berdasarkan pengetahuan tentang Filsafat, Sejarah, dan Sosiologi.

3
Agama dan Filsafat memperluas kepercayaan dan memperhalus perasaan
agama. ... Agama dan Sejarah memperluas pandangan agama. ... Agama dan
Sosiologi mempertajam pandangan agama ke dalam masyarakat yang hendak
dipimpin. ...”
Ditilik dari kutipan pidato di atas jelas bahwa nilai-nilai Keislaman harus
menjiwai semua pengetahuan yang diberikan kepada mahasiswa. Boleh jadi
salah satu tujuan orang tua menitipkan anaknya untuk studi di UII adalah
berharap supaya anaknya mendapatkan bekal agama yang lebih baik.
Tentunya ini merupakan salah satu yang perlu dilakukan peninjauan dan
harus menjadi motivasi untuk menata kembali kurikulum dan model
pembelajaran untuk mahasiswa.

IV. RENCANA AKSI


Rencana Aksi ini disusun berdasarkan Rencana Aksi dari Rektor Terpilih
2022-2026 yang dibingkai dengan tema utama: (1) penguatan akar, (2)
penjulangan cabang, dan (3) pelebatan buah.

4.1 Penguatan akar: penguatan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan


serta kapasitas internal
Berikut adalah program strategis penguatan nilai-nilai dasar dan
pengembangan kapasitas internal untuk Fakultas MIPA

4.1.1 Internalisasi nilai-nilai Keislaman dan integrasi ilmu


pengetahuan dan Islam
Mengutip dari Pidato Bung Hatta saat pendirian UII seakan-akan berpesan
bahwa sangat penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai Keislaman ke dalam
disiplin bidang ilmu. Penerapan nilai-nilai Keislaman dapat dimulai dari ranah
afektif dan psikomotorik yang berkaitan dengan karakter nilai-nilai Keislaman
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Tentunya peran dosen sangat
tinggi untuk menjaga dan memberikan contoh penerapan nilai-nilai ini.

4
Penerapan ranah kognitif kognitif sudah dimulai dengan program penulisan
karya/buku Islam dalam Disiplin ilmu yang sudah banyak diterbitkan. Sudah
semestinya dalam proses pembelajaran terutama untuk mata kuliah Islam Ulil
Albab melibatkan dosen prodi dalam tim teaching. Ini penting sebagai realisasi
atas karya yang sudah dibuat oleh dosen prodi.

4.1.2 Menginisiasi Pembukaan Magister dan Doktor By Reserch


Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas luaran (publikasi,
kebijakan. produk) dari hasil riset yang dilakukan selama studi. Program ini
mulai dari semester awal sudah dirancang untuk melakukan Menyusun
proposal dan memulai riset. Perkuliahan tetap ada dengan SKS minimal dan
fokus untuk penyelesaian riset. Selain meningkatkan kualitas luaran juga
mempercepat studi mahasiswa serta memfasilitasi fast track S1 ke S2 atau S1
ke S3. Program ini disusun dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang
sama dengan program magister dan doktor regular.

4.1.3 Penguatan integrasi penelitian ke dalam konten pembelajaran


Beberapa dosen saat ini telah mulai memasukkan konten penelitian ke
dalam konten pembelajaran. Kegiatan ini harus tetap didorong dan difasilitasi
dalam upaya penyesuaian materi pembelajaran berkaitan dengan
perkembangan terkini.

4.1.4 Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan
perguruan tinggi dengan Standar Nasional Pendidikan, maupun standar yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri berdasarkan visi dan kebutuhan dari
para pihak yang berkepentingan (stakeholders). SPMI merupakan indikator
ketercapaian SNDIKTI dan digunakan sebagai dasar untuk penilaian akreditasi
terutama dalam penyusunan Laporan evaluasi diri (LED). Penyiapan dokumen
di tingkat UPPS sangat penting meliputi kebijakan, manual, standar dan

5
formular SPMI. Perlu penyesuaian monev yang tersistem sehingga sangat
membantu untuk pengisian dokumen akreditasi program studi.

4.1.5 Penguatan kolaborasi penelitian (interdisiplin)


Salah satu kebanggaan FMIPA adalah unggul dalam riset. Riset-riset dasar
(TKT 1-3) sudah berkembang dengan baik untuk menghasilkan suatu teori
atau konsep baru. Riset dasar inilah yang akan berperan menghasilkan
penelitian terapan dengan luaran produk yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat. Kata kunci untuk menghasilkan suatu produk adalah kolaborasi
antar disiplin ilmu. Perlu didorong pembentukan kelompok riset yang
terintegrasi antar disiplin ilmu dengan luaran produk yang dapat
dikomersialisasi dan dimanfaatkan masyarakat. Suatu saat merupakan cikal
bakal pembukaan Science Technopark UII.

4.1.6 Desain kurikulum yang adaptif dengan ciri lulusan masa depan
Era disrupsi dan revolusi industri 4.0 memberikan tantangan baru di
dunia Pendidikan. Perlunya kemampuan literasi baru bermanfaat agar lulusan
bisa kompetitif. Kemampuan literasi data, teknologi dan manusia sangat
dibutuhkan supaya adaptif dan bisa kompetitif. Walaupun kemampuan literasi
lama (membaca, menulis dan numerik) masih dibutuhkan untuk berinteraksi
dengan masyarakat. Untuk itu tidak hanya cukup memperbaiki (repair) tetapi
harus menata ulang (re-imagine) aspek yang berkaitan dengan dunia
Pendidikan. Pandemi Covod-19 memberikan suatu hikmah yang luar biasa
untuk segera melakukan tata ulang.
Inovasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan terutama
penggunaan teknologi informasi. Mengajar tidak lagi sebagai posisi 'ruang
kelas versus online' biner tetapi menawarkan pilihan yang diperkaya seperti
merangkul integrated virtual learning (IVL) sebagai berada di jantung
pembelajaran modern. Selain itu implementasi MBKM juga harus dikawal
dengan baik dengan penyiapan kurikulum yang fleksibel untuk transfer kredit.

6
Hak belajar di luar program studi” bermanfaat untuk meningkatkan
kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan
relevan dengan kebutuhan zaman. Program-program experiential learning
dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa
mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.
Kegiatan ini merupakan domain dari prodi. Fakultas harus memberikan
dukungan penuh untuk menjamin kegiatan ini berjalan dengan lancar. Prodi
statistika memiliki keunggulan dalam Analisis Big Data, machine learning dan
artifisial inteligent. Mestinya matakuliah ini dapat diambil lintas prodi
terutama prodi di FMIPA sebagai bagian dari MBKM.

4.2 Menjulangkan Cabang


Rencana strategis ini lebih memfokuskan kepada inovasi-inovasi yang
dilakukan FMIPA untuk memperbesar peran baik secara nasional ataupun
internasional
4.2.1 Penguatan strategi promosi untuk seleksi mahasiswa yang
lebih berkualitas
Perlu dilakukan optimalisasi strategi promosi untuk mendapatkan
mahasiswa baru yang berkualitas. Sebagian besar calon mahasiswa
mendapatkan informasi UII melalui media sosial. Tentunya perlu suatu
strategi mengoptimalkan branding FMIPA melalui sistem informasi. Promosi
secara konvensional tetap dilakukan untuk mendapatkan calon mahasiswa
pilihan seperti perekrutan calon mahasiswa dari pondok hafizh Al-Quran.
Diharapkan setiap prodi di FMIPA memiliki mahasiswa yang direkrut khusus
dari Santri Hafal Al-Quran.
Selain itu Program Wisata Kampus (FMIPA) untuk SMA perlu dirancang
dengan baik. FMIPA dan UII memiliki fasilitas Laboratorium Minyak Atsiri,
Kebun Tanaman Obat, Mini Teaching Hospital dan Laboratorium Komputer.
Semua falilitas ini harus ditata sehingga dapat digunakan sebagai fasilitas

7
wisata pengetahuan bagi siswa SMA. Program ini juga dapat dihubungkan
dengan candi dan museum UII.

4.2.2 Penguatan konsep dan strategi internasional


Pembukaan kelas internasional merupakan pintu untuk pergaulan
internasional dan meningkatkan kepercayaan diri terutama dosen. Melalui
program kelas internasional ini terbuka peluang untuk meraih gelar ganda
dengan institusi luar negeri. Adanya kelas internasional seharusnya
berkontribusi untuk meningkatkan kolaborasi internasional meliputi
pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset melibatkan mahasiswa dan dosen
asing. Program ini juga sangat cocok untuk didorong ke tingkat pascasarjana.
Akreditasi internasional yang diperoleh hampir semua prodi harus
berkontribusi untuk penguatan strategi internasional.
Peningkatan publikasi internasional juga perlu didorong dengan aktivitas
di antaranya pendampingan dari dosen yang lebih berpengalaman dan
bantuan penulisan bahasa asing.

4.2.3. Perluasan kerja sama dan peningkatan implementasi dengan


mitra (perguruan tinggi, lembaga, industri dan lain-lain)
nasional dan internasional
Saat ini FMIPA sudah banyak memiliki kerjasama internasional untuk itu
perlu ditingkatkan implementasinya seperti kerjasama penelitian dan
pertukaran mahasiswa. Kerjasama dengan lembaga dan universitas secara
nasional juga perlu ditingkatkan termasuk dengan industri yang prospek
untuk memanfaatkan hasil penelitian. Kerjasama dengan BRIN perlu
dikuatkan untuk program MBKM termasuk S2 dan S3 by research.
Juga perlu didodrong dan difasilitasi dosen berpartisipasi dalam hibah
yang untuk penguatan program internasional yang telah disiapkan oleh Dikti
seperti World Class Professor (WCP) yang dapat dimanfaatkan untuk
penguatan riset dan luarannya termasuk pengembangan kurikulum.

8
4.2.4 Peningkatan peran aktif dosen dan mahasiswa untuk terjun
ke masyarakat dan industri untuk diseminasi pemikiran dan
penelitiannya.
Saat ini program promosi kesehatan yang terintegrasi dengan perkuliahan
sudah terlaksana di Prodi Farmasi dan Apoteker. Kegiatan-kegiatan
pengabdian masyarakat dari Prodi Statistika, Kimia, D3 Kimia Analis dan
Pendidikan Kimia juga sudah berjalan dengan baik. Kegiatan ini perlu
dipertahankan dan ditingkatkan. Beberapa dosen di FMIPA juga sudah
mencoba melakukan diseminasi penelitian dan pemikiran di Industri.
Kegiatan ini perlu didorong dan memotivasi dosen yang lain ikut
berpartisipasi.

4.3 Melebatkan Buah


Rencana strategis ini berkaitan dengan dampak berkaitan dengan
meningkatkan manfaat FMIPA di tengah masyarakat
4.3.1 Program Hilirisasi Riset dengan Pendirian Teaching Industry
Teaching industry merupakan suatu kegiatan riset, pengembangan, dan
inovasi yang melembaga dengan model bisnis kolaborasi antara universitas
dengan industri. Tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran dan
penelitian. Dengan adanya teaching industry ini, diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perguruan tinggi untuk dapat
menghasilkan produk litbang dan inovasi ke industri dunia bisnis nyata.
Pendekatan untuk menjangkau industri dapat dilakukan dengan hilirisasi
produk inovatif hasil riset UII yaitu :
1. Hilirisasi produk inovatif dari riset universitas (academic-driven)
2. Hilirisasi produk inovatif dari kolaborasi dengan mitra industri untuk
kebutuhan industri (industry- driven)
3. Hilirisasi produk inovatif untuk pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan usaha (misal komunitas masyarakat atau UMKM)
(community-driven). Selain itu diperlukan juga penguatan kerjasama

9
dalam kerangka penta helix antara universitas, industri (bisnis),
profesional, komunitas (masyarakat), dan pemerintah.

4.3.2 Peningkatan publikasi mahasiswa dan dosen


Di UII, FMIPA termasuk penyumbang besar publikasi yang bereputasi.
Namun masih ada dosen yang perlu didorong untuk peningkatan publikasi
internasional. Karya mahasiswa yang selama ini berbentuk skripsi harus
diupayakan menjadi artikel ilmiah, produk, kebijakan dan TTG. Perlu
ditingkatkan pengelolaan jurnal di FMIPA yang digunakan untuk menampung
beberapa karya mahasiswa. Karya mahasiswa juga dapat didiseminasikan
dengan kegiatan seminar nasional dan internasional rutin diselenggarakan
setiap tahun di FMIPA.

5 PENUTUP
Demikian penyusunan Rencana Aksi ini, semoga dapat terwujud sebagai
inspirasi untuk membangun Fakultas MIPA kedepan menjadi lebih baik.
Sebetulnya banyak permasalahan yang harus diselesaikan untuk membuat
FMIPA lebih maju. Di antaranya adalah permasalahan dosen DTPK, karyawan
kontrak, kapasitas ruangan kuliah dan kantor serta lainnya. Untuk itu perlu
peran yang lebih banyak untuk mendiskusikan secara bersama dengan pihak
rektorat dan yayasan.

REFERENSI
1. Wahid F (2022), Pertumbuhan Substantif Berbasis Nilai Menuju
Universitas Riset, Dokumen Rekcana Aksi Rektor Terpilih UII
2. Gardiner MO, Rahayu SI, Abdullah MA, Efendi S, Darma Y, Dartanto T,
Aruan CD, (2017) Era Disrupsi: Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi
Indonesia, AIPI, Jakarta
3. Endrotomo, 2021, Mengembangkan Kurikulum Peididikan Tinggi (slide
persentasi)

10

Anda mungkin juga menyukai