Anda di halaman 1dari 3

A.

Kemajuan Islam di Spanyol


Kemajuan apa saja yang diraih umat Islam di spanyol dalam lapangan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan. Sehingga banyak sejarawan yang berpendapat bahwa supremasi Islam tersebut
sangat berpengaruh terhadap kemajuan Eropa sampai sekarang.1
1. Filsafat
Dalam bidang ini, Spanyol Islam telah merintis pembangunannya sekitar abad ke-9 M.
Sejak abad ini, minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan, yakni
selama pemerintahan Bani Umayah yang ke 5, Muhammad Ibn Abd Ar-Rahman (882-886).
Kajian Filsafat ini di lanjutkan oleh penguasa berikutnya, yakni Al-Hakam dengan
mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor karya-karya ilmiah dan filosofis dari timur
dalam jumlah besar. Dengan berbagai upaya akhirnya Cordova mampu berdiri sejajar
dengan Baghdad sebagai pusat pengembangan ilmu di dunia Islam, dan melahirkan banyak
filosof terkenal yang wacana perenungan dan pemikirannya mewarnai struktur bangunan
ilmu pengetahuan sampai abad sekarang.
2. Sains
Spanyol Islam banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam bidang
matematika, pakar yang sangat terkenal adalah Ibn Sina. Selain ahli dalam bidang tersebut,
ia juga dikenal sebagai seorang teknokrat dan ahli ekologi. Bidang matematika juga
melahirkan nama Ibn Saffat dan Al-Kimmy, keduanya juga ahli dalam bidang teknik.
Dalam bidang fisika dikenal seorang tokoh Ar-Razi, dan dalam bidang kimia dan
astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga dikenal Ibrahim Ibn Yahya An-Naqqosh.
Pada abad ke 12 diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne) mengenai
kedokteran. Diahir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karya Razi yang lebih
luas dan lebih tebal dari Al-Qanun2

3. Bahasa Sastra dan Musik


Bahasa Arab dan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah mendorong lahirnya minat
yang besar masyarakat Spanyol. Hal ini dibuktikan dengan di jadikannya bahasa ini
menjadi resmi, bahasa pengantar, bahasa ilmu pengetahuan, dan administrasi.
Berangkat dari kenyataan tersebut, lahirlah para tokoh atau pakar dalam bidang bahasa
dan sastra, seperti Al-Qali dengan karyanya Al-Kitab Al-Bari fi Al-Luqoh.

1
Dedi Supriyadi, M.Ag., Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Media, 2008, hlm. 119.
2
Dr. Mustafa As-Siba’i, Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok, Jakarta: Gema Insani Press, 1993, hlm 49.

1
Dalam bidang seni, indikasi kemajuannya adalah berdirinya sekolah musik di Cordova
oleh Zaryab. Zaryab adalah artis terbesar pada zamannya, siswa sekolah musik Ishak Al-
Mausuli dari Baghdad. Sekolah tersebut kemudian menjadi model bagi sekolah musik
lainnya yang bermunculan belakangan di Villa, Toledo, Valencia dan Granada.

4. Sejarah dan Geografi


Dalam bidang ini, Spanyol Islam khususnya wilayah Islam bagian barat telah banyak
melahirkan penulis terkenal, seperti Ibn Zubair dari Valencia, yang telah menulis sejarah
tentang negeri-negeri muslim Mediterania serta Sisilia. Ibn Al-Khathib telah menyusun
sejarah tentang Granada, Ibn Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah. Para
sejarawan tersebut semula bertempat tinggal di Spanyol kemudian pindah ke Afrika.
5. Fiqih
Umat Islam Spanyol dikenal sebagai penganut madzhab Maliki. Madzhab ini
diperkenalkan oleh Ziyad Ibn Abd Rahman yang selanjutnya dikembangkan oleh Ibn
Yahya yang menjadi Qadi pada masa Hisyam Ibn Abd Rahman. Fuqaha lain yang terkenal
pada masa itu, antara lain Abu Baki, Ibn Al-Qutiyah, Munzir, Ibn Said Al-Batuthi, dan Ibn
Hazim.
Sedillot berkata, “Mazhab Maliki itulah yang secara khusus memikat pandangan kita
karena hubungan kita dengan bangsa Arab Afrika. Pada waktu itu pemerintah Prancis
menugaskan Dr. Peron untuk menerjemahkan buku Fiqh Al Mukhtashar karya Al Khalik
bin Ishaq bin Ya’qub (w. 1422 M).3
6. Kemajuan Pembangunan Fisik.
Kemajuan pesat pada bidang intelektual tidak melalaikan para penguasa Spanyol Islam
untuk memerhatikan pembangunan fisik. Dalam pembangunan fisik umat Islam Spanyol
telah membuat bangunan-bangunan fasilitas, seperti perpustakaan yang jumlahnya sangat
banyak, gedung pertanian, jembatan-jembatan air, irigasi, roda air dan lain lain. Di samping
itu istana-istana, masjid yang besar-besar dan megah serta tempat pemandian dan taman-
taman yang kesemuanya dipersatukan dalam kota yang ditata dengan teratur.
Kemajuan pesat yang diraih umat Islam Spanyol, Khususnya dalam pembangunan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan merupakan sebuah proses panjang yang didukung oleh faktor
kerja sama yang baik antara para sarjana dan intelektual muslim dengan didukung oleh
kebijakan pemerintah serta kemampuan ekonomi serta semangat keberagaman dan
persaudaraan.
3
Dr. Mustafa As-Siba’i, Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok, Jakarta: Gema Insani Press, 1993, hlm. 55.

2
B. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran
1. Munculnya Khalifah-khalifah yang lemah.4
2. Konflik Islam dengan Kristen.
3. Munculnya Muluk Ath-Thawaif
4. Tidak adanya Ideologi Pemersatu.
5. Kemerosotan Ekonomi .
6. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan.5
Namun ada faktor lain yang menyebabkan kemunduran kebudayaan Islam yaitu: 
1. Kelemahan dibidang politik.
2. Munculnya orang-orang Moghul.
3. Munculnya unsur Turki.
4. Ditemukannya Mesiu.
C. Pengaruh Peradaban Spanyol Islam Di Eropa
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik
dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antarnegara.
Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam
jauh meninggalkan negara-negara tetangga Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains
di samping bangunan fisik. 
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-
16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M. 
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M
itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada
abad ke-14 M. 
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi
ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan
kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia,
gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan
(aufklaerung) pada abad ke-18 M.

4
Dedi Supriyadi, M.Ag, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2008, hlm. 124
5
Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, PT Gravindo Persada, 2003, hlm. 108

Anda mungkin juga menyukai