SOAL
JAWABAN
a. Ayat-ayat Al-Qur’an (Surat al-Isra’ ayat 32, Surat an-Nûr ayat 30, Surat an-
Nûr ayat 31, Surat al-Ahzab ayat 59, Surat al-Mâ’idah ayat 2)
b. Hadis-hadis Rasulullah Saw
c. Kaidah usul fiqh dan kaidah fiqh
3. Secara terminologi masail fiqiyah adalah permasalahan-permasalahan hukum islam
yang baru al-waqi’iyyah (faktual) dan dipertanyakan oleh umat jawaban hukumnya
karena secara eksplisit permasalah tersebut tidak tertuang di dalam sumber-sumber
hukum Islam.
4. Tujuan dari Masail fiqhiyah secara umum adalah untuk menjawab dan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan baru yang muncul dalam masyarakat di kehidupan
modern yang sering kali jadi pertanyaan sehingga membutuhkan jawaban-jawaban
logis tentang kepastian hukumnya.
5. Fiqh Kontemporer adalah ilmu tentang hukum-hukum syari’ah yang bersifat ‘amaliah
(praktis) dari dalil-dalil tafsili (terperinci) terhadap masalah-masalah atau problem-
problem terkini yakni masa modern hingga post-modern, meliputi zaman yang sedang
berlangsung saat ini.
6. Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung risiko karena berhadapan dengan
unsur ketidakpastian. Dengan demikian, perolehan kembaliannya (return) tidak pasti
dan tidak tetap.
Membungakan uang adalah kegiatan usaha yang kurang mengandung risiko karena
perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap.
7. Dalam menentukan hukum asuransi, Ulama Hukum Islam menempuh jalan ijtihad
dengan menggunakan metode manhaj yang pernah digunakan oleh Imam Mujtahid
sebelumnya karena masalah asuransi belum pernah dialami oleh para sahabat di masa
Rasulullah SAW.
8. Koperasi adalah perserikatan jual-beli barang kebutuhan hidup sehari-hari, untuk
memenuhi kebutuhan hidup anggotanya dengan harga yang pantas, yang sumber
modalnya juga berasal dari iuran anggotanya, berupa pembelian saham.
9. Dalam al- Qur’an surah al-Baqarah ayat 195 yang artinya janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri. Berdasarkan ayat tersebut
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
FAKULTAS SYARIAH
Kampus II : Jl. H.A.M Rifaddin Samarinda Seberang, Telp. ( 0541 ) 7270222 Fax ( 0541 ) 7268933 Samarinda
Website : http://www.iain-samarinda.ac.id E-mail : iainsamarinda@iain-samarinda.ac.id
maka Islam tidak memperbolehkan untuk mendonorkan organ tubuh dalam keadaan
sehat.
10. Pandangan hukum islam tentang transplantasi organ tubuh dalam keadaan si pendonor
telah meninggal adalah mubah semala masih dalam koridor-koridor yang
diperbolehkan dalam syariat misalnya ada orang yang membutuhkan organ tubuhnya
dan si pendonor mewasiatkan kepada keluarganya untuk dapat mendonorkan organ
tubuhnya apabila ada orang yang membutuhkan organ tubuhnya.