No absen : 07
Kelas : X keperawatan
A. PENDAHULUAN
Perawat masa kini dituntut untuk dapat menguasai dan mengaplikasikan metode pendekatan
pemecahan masalah didalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.Maka perawat harus
mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengkaji, merumuskan diagnosis keperawatan,
memformulasikan rencana tindakan keperawatan dan membuat evaluasi.
Pengkajian merupakan tahap yang paling utama dalam proses keperawatan, dimana pada tahap
ini perawat melakukkan pengkajian data yang diperoleh dari hasil waawancara,
laporan teman sejawat, catatan kesehatan lain dan hasil dari pengkajian fisik.
Pengkajian fisik dalam keperawatan pada dasarnya mengunakan cara-cara yang sama dengan ilmu
kedokteran yaitu: inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pengkajian fisik kedokteran biasanya
dilakukan dan diklasifikasikan menurut sistem tubuh manusia dimana tujuan akhirnya adalah
untuk menentukan penyebab dan jenis penyakit yang diderita pasien.
Adapun prinsip-prinsip umum dalam melakukan pengkajian fisik adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan fisik adalah tindakan keperawatan untuk mengkaji bagian tubuh pasien baik secara
lokal atau (head to toe) guna memperoleh informasi atau data dari keadaan pasien secara
komprehensif untuk menegakkan suatu diagnosa keperawatan maupun kedokteran.
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa
tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam
rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis
dan perencanaan perawatan pasien.
Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem
organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vitalatau pemeriksaan suhu, denyutdan tekanan
darahselalu dilakukan pertama kali.
Pada dasarnya pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan
berakhir pada anggota gerakyaitu kaki. Pemeriksaan secara sistematis tersebut disebut teknik Head to
Toe. Setelah pemeriksaan organutama diperiksa dengan inspeksi, palpasi,perkusi, dan auskultasi,
beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi. Dalam Pemeriksaan fisikdaerah
abdomen pemeriksaan dilakukan dengan sistematis inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi.
C.TUJUAN
D. PROSEDUR TINDAKAN
sebelum melakukan pemeriksaan fisik perawat harus melakukan kontrak dengan pasien, yang
didalamnya ada penjelasan maksud dan tujuan, waktu yang di perlukan dan terminasi/
mengakhiri.Tahap-tahap pemeriksaan fisik haruskan dilakukan secara urut dan menyeluruh dan
dimulai dari bagian tubuh sebagai berikut
6.Genetalia
8.Neurologi
E. PENGKAJIAN
Pemeriksaan fisik pada sistem endokrin pada dasarnya sama dengan pengkajian secara umum namun
dispesifikasikan pada sistem tubuh yang berkaitan dengan sistem endokrin. Pengkajian yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1.Data Demografi
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting.. Beberapa gangguan endokrinbaru jelas
dirasakan pada usia tertentu meskipun mungkin proses patologis sudah berlangsung sejak lama.
Kelainan-kelainan somatik harus selalu dibandingkan dengan usia dan gender ,misalnya berat badan
dan tinggi badan. Tempat tinggal juga merupakan data yang perlu dikaji, khususnya tempat tinggal pada
masa bayi dan kanak-kanak dan juga tempat tinggal klien sekarang.
2.Riwayat Kesehatan Keluarga Mengkaji kemungkinan adanya anggota keluarga yang mengalami
gangguan seperti yang dialami klien atau gangguan tertentu yang berhubungan secara langsung
dengan gangguan hormonal seperti:
a.Obesitas
d.Diabetes melitus
e.Infertilitas
Perawat mengkaji kondisi yangpernah dialami oleh klien di luar gangguan yang dirasakansekarang
khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila di hubungkandengan usia dan
kemungkinan penyebabnya namun karena tidak mengganggu aktivitas klien,kondisi ini tidak dikeluhkan.
a.Tanda-tanda seks sekunder yang tidak berkembang, misalnya amenore,bulu rambuttidak tumbuh,
buah dada tidak berkembang dan lain-lain.
b.Berat badan yang tidak sesuai dengan usia, misalnya selalu kurus meskipun banyakmakan
dan lain-lain.
f.Juga perlu memperoleh informasi tentang penggunaan obat-obatan di saat sekarang dan masalalu.
g.Penggunaan obat-obatan ini mencakup obat yang diperoleh dari dokter atau petugas kesehatan
maupun obat-obatan yang diperoleh secara bebas.
h.Jenis obat-obatan yang mengandung hormon atau yang dapat merangsang aktivitas hormonal
seperti hidrokortison, levothyroxine, kontrasepsi oraldan obat obatan anti hipertensif.
4.Riwayat Diet
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran pencernaan dapat saja
mencerminkangangguan endokrin tertentu atau pola dan kebiasaan makan yang salah dapat
menjadi faktor penyebab, oleh karena itu kondisi berikut ini perlu dikaji:
e.Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu fungsi endokrinseperti makanan yang
bersifat goitrogenik terhadap kelenjar.
b.Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau perlahan dan sejak kapan
dirasakan
f.Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat menggangu klien. Hal-hal yang berhubungan
dengan fungsi hormonal secara umum.
g.Tingkat energy.
Perubahan kekuatan fisik dihubungkan dengan sejumlah gangguan hormonal khususnya disfungsi
kelenjar tiroid dan adrenal :
2)Kaji juga bagaimana asupan makanan klien apakah berlebih atau kurang.
h.Pola eliminasi dan keseimbangan cairan. Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi
endokrin secara langsung oleh ADH, Aldosteron, dan kortisol :
1)Perawat menanyakan tentang pola berkemih dan jumlah volume urine dan apakah klien sering
terbangunmalam hari untuk berkemih.
4)Bila dari hasil anamnesa adalahyang mengindikasikan volume urine berlebih, pertanyaan kita di
arahkanlebih jauh ke kemungkinan klien kekurangan cairan, kaji apakah klien mengalami gejala
kurang cairan dan bagaimana klien mengatasinya.
6)Kaji pola sebelum sakit untuk membandingkan pola sebelum sakit untuk membandingan pola yang
ada sekarangi.