Anda di halaman 1dari 3

1.

Sensus adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi dengan cara mengamati seluruh
elemen dari populasi. Dari hasil pengamatan akan diperoleh karakteristik dari populasi yaitu berupa
ukuran-ukuran yang disebut dengan parameter.

Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah pendataan seluruh penduduk di suatu wilayah pada periode waktu
tertentu. Di Indonesia, sensus penduduk dilaksanakan sekali dalam sepuluh tahun, yaitu tahun yang
berakhiran 0. Terakhir sensus penduduk dilaksanakan pada tahun 2010. Berikutnya, sensus
penduduk akan dilaksanakan pada tahun 2020. Tujuan dari sensus penduduk adalah untuk
mengetahui jumlah, komposisi dan karakteristik penduduk. Bagi BPS, hasil sensus penduduk juga
digunakan untuk menyusun kerangka induk untuk perencanaan sensus dan survei selama sepuluh
tahun berikutnya setelah sensus dilakukan, atau sampai dengan sensus penduduk berikutnya.

Contoh Sensus Penduduk

Contohnya saja seorang karyawati sebut saja dengan “ A” tinggal dan menetap di Jakarta, tetapi
alamat KTP nya adalah KTP Medan, maka pada saat adanya sensus penduduk di Jakarta, dan
karyawati yang ber KTP Medan ini juga akan tetap di hitung dalam sensus penduduk tersebut.

2. kelebihan dan kelemahan dari Sensus Penduduk

Kelebihan Sensus Penduduk, diantaranya sebagai berikut :

- Mengetahui persebaran penduduk

- Mengetahui keadaan penduduk suatu daerah dan mengetahui akibat mobilitas.

- Sebagai bahan penentu kebijakan pembangunan.

- Mengetahui jumlah penduduk.

- Mengetahui komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, usia produktif.

- Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.

- Mengetahui susunan penduduk menurut pencaharian, pendapatan, dan pendidikan.

- Mengetahui komposisi agama yang dianut penduduk.

- Mengetahui persebaran dan jumlah suku etnik tertentu.

Kelemahan sensus, diantaranya sebagai berikut :


- Biaya yang dikeluarkan untuk melalukan sensus mahal.

- Waktu dilakukan sensus diantaranya lama (10 tahun), sehingga dalam jangka 10 tahun banyak
perubahan data yang tidak mungkin diperoleh baru.

- Responden cenderung memberikan jawaban tidak jujur.

- Kemungkinan tidak semua tercacah.

3. Kebijakan kependudukan merupakan suatu gejala yang relatif masih mudah. Berbagai kebijakan
bidang ekonomi maupun social merupakan alternative dalam peningkatan tingkat kesejahteraan
penduduk. Kebijakan tersebut meliputi bidang antara lain : Penyediaan lapangan kerja, kesemptan
pendidikan, meningkatakan kesehatan serta usaha usaha menambah kesejahteraan penduduk
lainnya. Berbagai hal tersebut mempengaruhi penduduk baik mengenai jumlah, komposisi dan
distribusi atau persebaran pertumbuhan serta cici-ciri penduduk lainnya.

Hal ini perlu juga di bedakan antara kebijakan yang mempengaruhi variabel variabel kependudukan
maupun yang langsung terhadap penduduk tersebut. Kebijakan yang mempengaruhi variable
kependudukan antara lain ialah mengadakan faksinasi anak-anak guna menyelamatkan mereka dari
berbagai penyakit anak yang berbahaya diantaranya: Polio, BSG, hepatitis dan lain-lain. Terhadap hal
tersebut akan menurunkan angka kematian anak sehingga akan mempengaruhi angka kematian
penduduk secara keseluruhan.

Kebijakan yang menanggapi perubahan penduduk antara lain didirikannya sekolah-sekolah baru,
baik untuk menunjang kelebihan jumlah anak sekolah atau untuk merubah jenjang dan jenis sekolah
seperti yang dibutuhkan di masyarakat.

Kebijakan penduduk berkaitan erat dengan dinamika kependudukan yaitu perubahan-perubahan


terhadap tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

Kebijakan Kependudukan di Indonesia

Pemerintah telah merapkan beberapa kebijakan kependudukan seperti melaksanakan program


keluarga berencana, pembatasan usia perkawinan, mengurangi dan membatasi tunjangan bagi
pegawai negri sipil, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

4. Sensus merupakan suatu langkah untuk mengumpulkan, mengolah, serta menyajikan data
kependudukan secara menyeluruh di Indonesia biasanya dilakukan 10 tahun sekali
Registrasi merupakan pencatatan yang dilakukan secara terus menerus seperti halnya pencatatan
KTP dan yang lainnya

Perbedaan

- Waktu

Sensus : dilakukan dalam kurun waktu 5 - 10 tahun sekali

Registrasi : dilakukan terus menerus tanpa ada jangka waktu seperti pembuatan KTP,KK dll

- Jangkauan

Sensus : seluruh penduduk

Registrasi : seluruh penduduk

•Kelemahan sensus, diantaranya sebagai berikut :

- Biaya yang dikeluarkan untuk melalukan sensus mahal.

- Waktu dilakukan sensus diantaranya lama (10 tahun), sehingga dalam jangka 10 tahun banyak
perubahan data yang tidak mungkin diperoleh baru.

- Responden cenderung memberikan jawaban tidak jujur.

- Kemungkinan tidak semua tercacah.

• Kelemahan Registrasi Penduduk

Apabila registrasi tidak dilaksanakan dengan baik, data yang disajikan kurang berkualitas.

Informasi yang disajikan tidak selengkap sensus dan survei.

Bergantung pada kesadaran penduduk.

Anda mungkin juga menyukai