Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Hapi

NIM : 043017413

Mata Kuliah : Statiska Ekonomi

Kode mata kuliah : ESPA4213

Jawab :

1).
f , x 247
x   549
f 45

S =
 f ( x  x ) 2

n 1

185,24
=
44  1

185,24
=
44

= 4,21

= 2,05
S = deviasi standar

n = banyaknya sampel
x = nilai data

 = frekuensi

x = rata rata hitung

2). Peristiwa dalam probalilitas:


a. Peristiwa yang saling meniadakan/saling asing (mutually exclusive), Dua peristiwa dikatakan saling
meniadakan atau saling asing apabila kedua peristiwa tidak dapat terjadi bersama-sama. Secara
matematis dikatakan dua peristiwa A dan B saling meniadakan atau saling asing, apabila ke dua
peristiwa itu tidak memiliki unsur yang sama (peristiwa A dan B tidak ada). Secara matematis
probabilitas terjadinya peristiwa A atau B dirumuskan sebagai berikut.

P(A atau B) = P(A) + P(B) P(AUB) = P(A) + P(B)


b. Peristiwa yang saling meniadakan, dua peristiwa dikatakan tidak saling asing atau tidak saling
meniadakan, apabila peristiwa yang satu dapat terjadi bersama dengan peristiwa yang lain..

Probabilitas terjadinya dua peristiwa yang tidak saling meniadakan ini dapat dirumuskan sebagai berikut
P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(A atau B) Atau dapat ditulis P(AUB) = P(A) + P(B) - P(ANB)

c. Peristiwa yang komplimen, apabila di dalam ruang sampel terdapat peristiwa A dan peristiwa bukan A
(A), sedangkan peristiwa bukan A (A) mengandung semua unsur dalam ruang sampel kecuali peristiwa A
maka dikatakan peristiwa A merupakan peristiwa yang komplimenter bagi peristiwa A. Peristiwa A dan A
merupakan peristiwa yang eksklusif secara bersama sama. Maka gabungan antara A dan A merupakan
sebuah ruang sampel. Probabilitas peristiwa bukan A dirumuskan berikut

P(A) = 1 - P(A)

P(A atau A) = P(A) + P(A) = 1

d. Peristiwa yang independen, dua peristiwa dikatakan independen apabila peristiwa yang satu tidak
mempengaruhi peristiwa yang lain. Artinya terjadinya peristiwa yang satu tidak mempengaruhi
peristiwa yang lain. Probabilitas dari suatu peristiwa yang independen ini dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:

1. Probabilitas marginal, adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa yang tidak memiliki hubungan
dengan terjadinya peristiwa lain. Sebagai contoh, Pada pelemparan sebuah koin, probabilitas munculnya
gambar, P(G) = ½ dan probabilitas munculnya angka P(A) = 2. Peristiwa gambar dan angka dengan
probabilitas masing-masing2 adalah probabilitas marginal.

2. Probablilitas gabungan, adalah probabilitas terjadinya dua peristiwa atau lebih yang terjadi secara
bersama-sama atau secara berurutan merupakan perkalian dari probabilitas marginal masing-masing
peristiwa. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut

P(A dan B) = P(A) x P(B)

P(A) Probabilitas marginal peristiwa A P(B) = Probabilitas marginal peristiwa B

P(A dan B) = Probabilitas terjadinya peristiwa A dan B secara Bersama-sama atau berurutan.

independen, probabilitas bersyarat adalah

P(B/A) = P(B) atau P(A/B) = P(A)

3. Probabilitas bersyarat pada peristiwa yang probabilitas terjadinya sesuatu peristiwa dengan syarat
peristiwa yang lain sudah terjadi. Sedangkan peristiwa independen adalah peristiwa yang tidak
dipengaruhi oleh peristiwa lain. Oleh karena itu probabilitas bersyarat pada peristiwa independen
adalah sama dengan probabilitas marginalnya, dan dapat dirumuskan matematis sebagai berikut secara

P(B/A) = Probabilitas peristiwa B dengan syarat peristiwa A harus terjadi.


P(A/B) Probabilitas peristiwa A dengan syarat peristiwa B harus terjadi.

e. Peristiwa yang dependen, dua peristiwa dikatakan dependen adalah apabila peristiwa yang satu
dipengaruhi atau tergantung pada peristiwa yang lain. Probabilitas pada peristiwa dependen ada tiga
macam, yaitu:

Probabilitas bersyarat pada peristiwa yang dependen, dalam pembahasan ini dimulai dari probabilitas
bersyarat, karena probabilitas jenis ini dipergunakan dalam menghitung probabilitas jenis lain.

P A.B  P B. A 
P A / B   ATAU P B / A  
P A  P A 

Probabilitas gabungan dari peristiwa yang dependen (joint probability). Rumus probalilitas rumus
probabilitas gabungan diambil dari bersyarat.

P A.B 
P A / B    P AB   P A / B  , P B 
P B 

P B. A 
P B / A    P BA   P B / A  , P A 
P A 

3.
a. pr (0 ≤ x ≤ 1,24)

0 1,24
Dari tabel pr (0 ≤ x ≤ 1,24) = 0,3925
b. pr (-0,37≤ x ≤0)

-0,37 0
dari tabel pr (- 0,31 ≤ x ≤ 0) = 0,1443

c. pr (-1,73 ≤ x ≤ 2,02)

-1,72 0 2,02
Dari tabel pr (-1,73 ≤ x ≤ 2,0) = 0, 4532 = 0, 4783 = 0, 9365

Anda mungkin juga menyukai