Anda di halaman 1dari 5

LEADERSHIP DALAM KEPRAMUKAAN

Oleh :

Kak Teguh Dedi Saputra

Kepramukaan

Jika kita baca buku “B-P’s Out look” didalamnya terdapat pendapat dari pencipta pendidikan pramuka,
Lord Baden Powell; yang berbunyi:

Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu
kumpulan dari ajaran- ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan!. Kepramukaan adalah suatu permainan
yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama,
mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan, kebahagiaan, keterampilan dan
kesediaan memberi pertolongan.

Jika kita pelajari lebih lanjut secara mendalam tentang kepramukaan itu akhirnya kita dapat mengatakan
bahwa hakekat kepramukaan adalah:

1.Suatu proses pendidkan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda dibawah
tanggung jawab orang dewasa

2.Yang dilaksanakan diluar lingkungan pendidikan sekolah dan luar pendidikan keluarga

3.Dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan pramuka

Sifat kepramukaan

Resolusi konprensi kepramukaan sedunia tahun 1924 di Kopenhagen Denmark menyatakan bahwa
kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas yaitu sifat:

1.Nasional, yang berarti bahwa suatu organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaanndi
suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara itu. Bahkan di Indonesia yang sangat luas wilayahnya ini pendidikan
kepramukaan disesuaikan dengan keadaan dan kepentingan masyarakat setempat. Inilah yang
membedakan pelaksanaan pendidikan kepramukaan di daerah-daerah dan di negara lain.

2.Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus
membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antar sesama pramuka dan
sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/ agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
3.Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat diperunakan di mana saja untuk mendidik anak-
anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan prinsip dasar
pendidikan kepramukaan

Fungsi Kepramukaan

Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1.Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda,

kegiatan menarik (game) disini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung
pendidikan. Karena itu game disini berarti permainan yang mempunyai tujuan dan aturan permainan.
Jadi bukan sekedar main-main, yang hanya bersifat hiburan saja, tanpa aturan dan tujuan-tujuan, dan
tidak bernilai pendidikan. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan yang menarik.

2.Pengabdian (job) bagi orang dewasa.

Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan,
kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan
dirinya demi suksesnya pencapaian suatu tujuan organisasi

3.Alat bagi masyarakat dan organisasi.

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan
juga alat organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan
sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya

Istilah Gerakan Pramuka dan Pramuka

Sesudah kita mengerti bahwa kepramukaan adalah proses pendidikan, yang dimana diseluruh dunia
sama, maka marilah kita pahami apa sebenarnya “Gerakan Pramuka dan Pramuka”.

Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan
yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam
organisasi kepramukaan seperti: Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, Hizbul Wathon,
dll. Sekarang hanya satu organisasi kepanduan di Indonesia yang disebut Gerakan Pramuka.
Di negara lain nama organisasi kepramukaan itu berbeda-beda antara lain: Persatuan Pengakap di
Malaysia. The Singapore Scout Association. Kapatirang Scouting Philipinas. The Barat Scouts and Guids di
India, dan Boy Scouts of Amirica.

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan pramuka, yang berusia 7 – 25 th dan berkedudukan
sebagai peserta didik yaitu sebagai: Pramuka Siaga (7 – 10 th); Pramuka Penggalang (11 – 15 th);
Pramuka Penegak (15 – 20 th); Pramuka Pendega (21 – 25 th)

Kepemimpinan (Leadership)

Kepemimpinan suatu organisasi adalah cara atau usaha pemimpin untuk mempengruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan seseorang atau pihak lain yang terkait untuk bekerja/ berperan serta guna
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Singkatnya, bagaimana cara pemimpin untuk membuat
orang lain bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Tipe-tipe kepemimpinan manakah yang paling efektif?. Menurut para pakar tipe dasar kepemimpinan
adalah: Otoriter, demokratis dan laissez-fair. Perlu diingat bahwa dari tiga tipe dasar kepemimpinan itu
timbul tipe kepemimpinan lain misalnya tipe instruktif, konsultatif, partisipatif dan delegatif.

Kepemimpinan itu situasional, artinya suatu tipe kepemimpinan dapat efektif untuk situasi tertentu dan
kurang efektif untuk situasi yang lain. Sebagai contoh dalam situasi perang tipe kepemimpinan otoriter
mungkin efektif agar semua terkendali. Dalam situasi yang darurat disuatu tempat misalnya terjadi
kebakaran atau perkelaian, maka kepemimpinan otoriter juga efektif. Sebaliknya tipe kepemimpinan
otoriter kurang efektif untuk situasi normal. Dengan demikian pemimpin harus dapat memahami situasi
yang terjadi pada organisasinya agar dapat menerapkan kepemimpinan yang efektif.

Apa yang harus dimiliki oleh pemimpin dalam mendukung kepemimpinannya. Dalam pelaksanaannya,
keberhasilan pemimpin sangat dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:

1.Kepribadian yang kuat dari seorang pemimpin.

Pemimpin harus mengembangkan pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat, murah hati dan
memiliki kepekaan sosial

2.Memahami tujuan organisasi dengan baik.

Memahami tujuan organisasi kepramukaan dengan baik merupakan bekal utama pemimpin, agar dapat
menjelaskan kepada staf serta menemukan strategi yang tepat untuk mencapainya

3.Pengetahuan yang luas.

Pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas tentang bidangnya atau bidang lain yang kerkait
4.Ketrampilan profesional yang terkait dengan tugasnya sebagai pemimpin yaitu:

a.Keterampilan teknis

b.Keterampilan hubungannya dengan kemanusiaan misalnya bekerja sama dengan orang lain,
memotivasi, mendorong orang lain untuk berbuat baik

c.Keterampilan konseptual, misalnya mengembangkan konsep pengembangan organisasi,


memperkirakan masalah yang akan muncul dan mencari pemecahannya.

Adakah prinsip kepemimpinan yang perlu dipakai dan dilaksanakan oleh pemimpin dalam
mengembangkan organisasi yang dipimpinnya. Prinsip-prinsip kepemimpinan yang secara umum
berlaku, yaitu:

1.Konstruktif artinya pemimpin harus mendorong dan membina staf untuk berkembang secara optimal

2.Kreatif, artinya pemimpin harus selalu mencari gagasan dan cara baru dalam melaksanakan tugasnya

3.Partisipatif, artinya mendorong keterlibatan semua pihak yang terkait dalam setiap kegiatan

4.Kooperatif, artinya mementingkan kerja sama dengan staf dan pihak lain yang terkait dalam
melaksanakan kegiatan

5.Delegatif, artinya berupaya mendelegasikan tugas kepada staf sesuai dengan deskrepsi tugas/ jabatan
serta kemampuan mereka

6.Integratif, artinya selalu mengintegrasikan semua kegiatan sehingga dihasilkan sinergi untuk mencapai
tujuan

7.Rasional dan objektif, artinya dalam melaksanakan tugas atau bertindak selalu berdasarkan
pertimbangan rasio dan objektif

8.Pragmatis, artinya dalam menetapkan kebijakan atau target pemimpin harus yang mendasarkan pada
kondisi dan kemampuan nyata yang dimiliki oleh organisasi

9.Keteladanan, artinya dalam memimpin organisasi pemimpin dapat menjadi contoh yang baik

10.Adaptabel dan fleksibel, artinya pemimpin harus dapat beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi
situasi baru dan juga menciptakan situasi kerja yang memudahkan staf untuk beradaptasi

Gaya kepemimpinan yang harus diterapkan sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi staf yang
dipimpinnya
“Jika menghadapi staf yang memiliki kemampuan baik dan motivasi kerja juga baik, maka kepemimpinan
delegatif paling efektif, artinya pemimpin lebih banyak memberi dukungan dan mendelegasikan tugas
dan wewenang kepada staf

Jika menghadapi staf yang memiliki kemampuan kerja baik, tetapi motivasi kerjanya kurang, maka gaya
kepemimpinan partisipatif paling efektif. Artinya pemimpin berpartisipasi aktif dalam mendorong staf
untuk menggunakan kemampuannya secara optimal

Jika menghadapi staf yang memiliki kemampuan yang kurang baik, tetapi motivasi baik, maka gaya
kepemimpinan konsultatif paling efektif. Artinya pemimpin banyak memberi bimbingan sehingga
kemampuan staf secara bertahap semakin meningkat

Jika menghadapi staf yang memiliki kemampuan yang kurang baik dan motivasi kerja juga kurang baik,
maka gaya kemimpinan instruktif paling efektif. Artinya pemimpin lebih banyak memberi petunjuk yang
spesifik dan secara ketat mengawasi staf dalam mengerjakan tugasnya.”

Seorang pemimpin disamping sebagai pemimpin juga harus sebagai manager. Nah bagaimana kedua
aspek tersebut harus dilakukan secara terpadu. Antara kepemimpinan dan managerial tidak dapat
dipisahkan. Kepemimpinan akan menjiwai managerial dalam melaksanakan tugasnya. Tugas pemimpin
sering dirumuskan sebagai EMASLIM; yaitu Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader,
Inovator,Motivator. Dalam melaksanakan tujuh tugas itulah kepemimpinan akan diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai