Anda di halaman 1dari 2

a).

Kinerja Waktu = Schedule Performance Index(SPI)= 0,67 (pekerjaan terlambat)

Kinerja Biaya = Cost Performance Index (CPI) = 1,33 (under budget)

b). dari grafik = BAC = $170.000, maka EAC = AC+BAC-EV= $150.000

ECD = 8+4 / SPI = 12/0,67 = 18 Weeks

a). WBS adalah dekomposisi hirarkis yang berorientasi pada hasil pekerjaan (deliverable-oriented
hierarchical decompotition) yang dilaksanakan oleh tim proyek untuk mencapai tujuan proyek dan
menciptakan hasil yang diperlukan. Kita harus membuat WBS untuk dapat menghitung kebutuhan
sumber daya yang diperlukan, metode pekerjaan pelaksanaan, sumberdaya yang tersedia, sehingga
kita adapat menghitung estimasi biaya yang diperlukan dari data-data tersebut.

b). Biaya langsung adalah komponen harga satuan pekerjaan yang terdiri atas biaya upah, biaya
bahan dan biaya alat

Biaya tidak langsung adalah komponen harga satuan pekerjaan yang terdiri atas biaya umum
(overhead) dan keuntungan, yang besarnya disesuaikan dengan ketentuan yang

berlaku

c). Koefisien 0,070 OH artinya, dibutuhkan Pekerja sebanyak 0,070 Orang Hari untuk menyelesaikan
pekerjaan pembesian 10kg dengan besi polos atau ulir

d). Pembesian 10kg besi beton (polos/ulir) membutuhkan bahan besi beton (polos/ulir) sebesar
10,500 kg karena estimasi biaya ini memperhitungkan waste material, yang dalam hal ini
diperhitungkan sebesar 0,500 kg untuk setiap pemasangan 10kg.

a). Total Luas Lantai = 7925m2

harga per m2 = 6.600.000

total biaya = Rp 52.305.000.000

koefisien lantai = 1,265

Total Biaya = Rp 66.165.825.000

b). Konsultan Perencana : 6,04% sd 4,02% --> ambil 5% = Rp 3.308.291.250


c). Konsultan MK = 4,89% sd 3,25% --> ambil 4% = Rp 2.646.633.000

d). Pengelola Proyek = 0,95% sd 0,64% --> ambil 0,7% = Rp 463.160.775

e). Toal Biaya Pembangunan = Rp 66.165.825.000 + Rp 3.308.291.250 + Rp 2.646.633.000 + Rp


463.160.775 = Rp 72.583.910.025

Unit Price yang diatas adalah Harga Satuan yang dihitung berdasarkan data dan informasi proyek,
seperti volume, spek, sumber daya, metode, dll

sedangkan Unit Price Plus pada prose dibawah adalah Unit Price diatas, ditambahkan mark Up yang
terdiri dari : Kontribusi biaya terhadap Biaya Tetap Organisasi/perusahaan, Cadangan untuk
Contingency serta Cadangan Untuk Laba/Keuntungan.

Besarnya Mark Up ini sangat bergantung pada tingkat persaingan yang ada, apalagi metode
pemilihan pemenang yang berdasarkan Harga Penawaran Terendah.

(142,84/124.16)=(1+i)^3

i = 4,78%

maka EBK = Rp 270M x (1+0,0478) x (109,73/104,62) x (260/150) = Rp 619,94 Milyar

a). Kinerja Waktu = Schedule Performance Index(SPI)= 0,67 (pekerjaan terlambat)

Kinerja Biaya = Cost Performance Index (CPI) = 1,33 (under budget)

b). dari grafik = BAC = $170.000, maka EAC = AC+BAC-EV= $150.000

ECD = 8+4 / SPI = 12/0,67 = 18 Weeks

c) Strategi yang dilakukan adalah : Karena proyek ini under budget dan under schedule, maka kita
harus menambah resource untuk percepatan pekerjaan, biaya yang bertambah dari percepatan ini
disesuaikan dengan sisa budget yang ada mengingat status saat ini adalah under budget, jadi masih
ada cadangan dana yang belum terpakai.

Anda mungkin juga menyukai