Anda di halaman 1dari 4

HAM dalam Tatanan Nilai Masyarakat Indonesia

Hak Asasi Manusia merupakan kodrat yang diberikan Tuhan kepada masing-masing umat manusia.
Setiap manusia wajib bersyukur memiliki hak, oleh sebab itu pada dasarnya tidak ada seorang pun yang
boleh merampas hak tersebut dari orang lain. Beberapa tindakan-tindakan yang berupa melanggar,
merampas, dan melecehkan hak asasi manusia merupakan suatu tindakan yang melawan hukum. .

Sebagai masyarakat Indonesia, sudah sewajarnya kita menjunjung tinggi penegakan HAM didalam
kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu berpartipasi dalam mendukung dengan tetap berpikir kritis
terhadap upaya penegakan HAM. Contohnya, mendukung penegakan HAM yang dilakukan oleh aparat
serta proses peradilan HAM dalam upaya penegakan HAM. Disamping itu, menolak dengan tegas
setiap terjadinya pelanggaran HAM. Dikarenakan, pelanggaran HAM dapat mengancam hak setiap
orang dalam berbagai segi kehidupan.

Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


- Setiap manusia berhak menganut agama tanpa ada unsur paksaan dari manapun.
- Saling menghormati dan bekerja sama antarumat beragama sehingga terbina kerukunan hidup.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


- Tenggang rasa kepada orang lain.
- Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama manusia.

3. Persatuan Indonesia
- Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara dibandingkan kepentingan pribadi/golongan.
- Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan


- Mendahulukan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah.

5. Keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia


- Menghormati hak-hak orang lain.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Jenis-Jenis HAM beserta contohnya:
1. Hak-hak asasi pribadi
Contoh:
 Kebebasan menyatakan pendapat .
 Kebebasan untuk hidup.
 Kebebasan dalam memeluk agama.
2. Hak-hak asasi ekonomi
Contoh:
 Kebebasan memiliki sesuatu, membeli, menjual, serta memanfaatkan.
 Hak mendapat tunjangan hidup bagi orang miskin dan anak terlantar.
3. Hak-hak asasi politik
Contoh:
 Hak ikut serta dalam pemerintah.
 Hak dalam dipilih dan memilih saat pemilu.
4. Hak-hak asasi hukum
Contoh:
 Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintah.
5. Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan
Contoh:
 Hak mengembangkan kebudayaan.
 Hak memperoleh jaminan pendidikan dan kesehatan.
6. Hak-hak asasi dalam tata cara peradilan dan perlindungan
Contoh:
 Hak mendapat perlakuan dan tata cara peradilan dan perlindungan dalam hal
penangkapan, penahanan, penyitaan, pengeledahan, atau peradilan.

Pengadilan HAM

Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
dibentuk di lingkungan peradilan umum. Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa,
memutuskan serta menyelesaikan perkara pelanggaran hak asasi berat, baik yang terjadi dalam wilayah
teritorial Indonesia maupun di luar batas teritorial Indonesia yang dilakukan oleh warga Negara
Indonesia. Bentuk pelanggaran HAM berat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Kejahatan Genosida
Kejahatan Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan seluruh atau sebagian kelompok, bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok
agama, dengan cara:
1) Membunuh anggota kelompok;
2) Mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok;
3) Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara
fisik baik seluruh atau sebagiannya,
b. Kejahatan terhadap kemanusiaan
Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas yang diketahui bahwa serangan tersebut ditunjukkan secara langsung
terhadap penduduk sipil, berupa:
1) Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
2) Pembunuhan dan penyiksaan
3) Perbudakan

Salah satu kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi adalah peristiwa “Tanjong Priok”.
Dimana peristiwa ini mampu meninggalkan korban sebanyak 79 orang menurut catatan medis. Korban
tersebut terdiri dari 24 orang meninggal dan 54 orang mengalami luka-luka. Menurut laporan Komnas
HAM, peristiwa ini terjadi pelanggraran HAM berat berupa pembunuhan secara kilat, penangkapan dan
penahanan sewenang-wenang, penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa.

Partisipasi Masyarakat dalam Penegakan HAM di Indonesia

 Partisipasi masyarakat melalui organisasi


Masyarakat mempunyai peran aktif dalam organisasi guna untuk menegakkan HAM dengan
membentuk organisasi. Adapun orgaanisasi ini mampu memberikan tempat penampung segala
aduan masyarakat mengenai suatu pelanggaran HAM.
 Partisipasi masyarakat melalui sikap dan perilaku sehari-hari
Partisipasi masyarakat dalam upaya menegakkan HAM yang paling efektif dan sederhana dengan
memulainya dari diri sendiri. Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai luhur yang wajib untuk kita
amalkan dalam kehidupan sehari-hari supaya cita-cita dan tujuan nasional Indonesia terwujud.
 Menolak dengan tegas setiap terjadinya pelanggaran HAM
Sikap tersebut kita kemukakan dengan alasan bahwa pelanggaran hak asasi manusia pada dasarnya
adalah pelanggaran atas harkat dan martabat manusia. Selain itu, secara hukum bertentangan dengan
berbagai peraturan HAM yang ada. Pelanggaran HAM dapat mengancam hak kemerdekaan bagi
seseorang dari segala aspek kehidupan.

 Mendukung dengan tetap bersikap kritis terhadap upaya penegakan HAM


Sikap untuk selalu mendukung dan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pelanggaran HAM
perlu terus dilakukan. Misalnya, mendukung penegakan HAM yang dilakukan oleh aparat serta
proses peradilan HAM dalam upaya penegakan HAM.

Hambatan dalam Penegakan HAM


A. Faktor aparatur Negara
- Rendahnya kualitas mental aparat penegak hukum di Indonesia sehingga korupsi dan kolusi,
masih dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum.
- Pelaksanaan tindak pelanggaran HAM oleh oknum aparat penegak hukum masih diskriminatif.
- Pengawasan sosial oleh masyarakat terhadap pemerintah, sering diartikan sebagai tindakan
pembangkangan terhadap Negara.
- Pemerintah tidak jarang mengambil kebijakan yang dapat menimbulkan pro dan kontra di
masyarakat.

B. Faktor kondisi sosial budaya masyarakat


- Masyarakat yang homogen dan heterogen menjadi penghambat HAM, dikarenakan masih
adanya stratifikasi dan perbedaan status sosial di negeri ini.
- Norma adat dan budaya local yang kadang bertentangan dengan HAM, terutama jika sudah
bersinggungan dengan upacara-upacara sakral, kedudukan seseorang, dan pergaulan.
- Rendahnya komunikasi yang baik terhadap masyarakat melalui cara personal maupun
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai