Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Dilema IPTEK dalam penolakan nutrisi oleh pasien di rumah sakit

Disusun Oleh: Kelompok 3

1. Bella Kardina
2. Isna Molika Rahma
3. Meizola Trisia
4. Olan Lifra
5. Rio pandi
6. Chira oksidova
7. Mega Septiani
8. Visil mikafah
9. Gusmalinda

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Keperawatan transkultural”.

Dalam penyusunan tugas ini, tentunya banyak terdapat kekurangan dan kesulitan.
Untuk mengatasi hal tersebut penulis banyak mendapatkan bimbingan serta motivasi dari
berbagia pihak dalam menyelesaikan tugas ini. Kemudian pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang
diberikan selama penyusunan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
hal ini bukan sesuatu kesengajaan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis mengharapkan
tulisan sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan, Amin.

padang, 18 juni 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi dilema iptek

B. Definisi dilema nutrisi pasien di rumah sakit

C. Berbagai kecenderungan penolakan nutrisi saat perawatan

D. Penyebab penolakan nutrisi

E. Peran perawat dalam dilema nutrisi terkait keperawatan transkultural

BAB III
A. Kesimpulan

B. saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan transcultural adalah suatu keilmuan budaya pada proses belajar


dan praktek keperawatan yang berfokus memandang perbedaan dan kesamaan antara
budaya dengab menghargai asuhan, sehat dan sakit, di dasarkan pada nilai manusia,
kepercayaan dan tindakandan dunakan untuk memberikan asuhan
keperawatankhususnya budaya atau keutuhanbudaya kepada manusia. Transcultural
di pengaruhi oleh banyak factor termasuk budaya, status social ekonomi, dan factor
personal, bahkan agama lebih dari kebangsaan atau budaya juga berdsampak pilihan
makanan.

Transcultural dan fungsi makanan ini mempengaruhi dari kepercayaan bahkan


praktek keperawatan. Contohnya seperti bila seseorang hidup sesalalu memilih
makanan atau kebiasaan makan di restoran.

Di prediksi tahun 2050, di amerika serikat, sedikit sekari orang yang melakukan
makanan dengan nutrisi yang sehat dan lengkap, disinilah peran perawat, dalam
asuhan keperawatanmemberikan asuhannya untuk memperbaiki kebudayaan yang
tidak baik,karena faktormakanan ini mempengaruhi kebiasaandari menanbggapi
perubahan dalam gaya hidup, sikap, dan teknologi lingkungan.

Kita mengetahui setiap kebudayaan memiliki standar, namun setiap


individu,berprilaku berbeda beda berdasarkanusia, jenis kelamin, status social,
ekonomi,ras,etnis, dan wilayah geografis,.kesalahpahaman ini menyebabakan
pengelompokan stereotypic seperti asumsi orang yahudi makan sosis, biscuit dan
saos, orang timur mengkonsumsi kapur sirih yang mempengaruhi asupan gizi.
Disinilah fungsi makanan dipengaruhi agama dan kegiatan sehari hari.
b. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Untuk menjelaskan lebih rinci tentang perspektif keperawatan transcultural
b. Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan transcultural
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi dilema iptek
b. Menjelaskan definisi dilema nutrisi secara umum
c. Menjelaskan berbagai kecenderungan penolakan nutrisi oleh pasien
d. Menjelaskan penyebab penolakan nutrisi
e. Menjelaskan peran perawat dalam dilema nutrisi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi delima iptek


Dilema iptek dalam ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki,menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia, dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia, segi segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan rumusan yang pasti,, ilmu memberikan kepastianj dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepartian ilum yang di peroleh dari
keterbatasannya.
Nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosiaal
Keperawatan transcultural adalah suatu keilmuan budaya pada proses belajar
dan praktek keperawatan yang berfokus memandang perbedaan dan kesamaan
antara budaya dengab menghargai asuhan, sehat dan sakit, di dasarkan pada
nilai manusia, kepercayaan dan tindakandan dunakan untuk memberikan
asuhan keperawatankhususnya budaya atau keutuhanbudaya kepada manusia.
Teknologi adalah proses metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis, ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula di terjemahakan sebagai
keseluruhansarana untuk menyediakan barang barang yang di perlukan dalam
keberlangsungan dan keyamanan hidup manusia. (leinige 1991).

B. Definisi Dilima Nutrisi

Dilema merupakan keadaan dimana terjadi dua pilihan yang bimbang,


dengan kata lain dilema merupakan keaadaan yang di hadapkan, pada
persimpangan yang serupa atau bercabang dengan petunjuk yang tidak jelas.
Dilema nutrisi merupakan suatu keadaan yang terdiri dari dua pilihan yang
sama tidak menyenagkan atau tidak menguntungkan bagi seorang perawat
atau pasien dalam pemberian asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi pasien
Nutrisi merupakan substansiorganikyang dibutuhkan oerganismae
untuk fungsi normal dari system tubuh, pertumbuhan pemiliharaan kesehatan,
nutrisi didapatkan dari dari makanan dan minuman yang selanjutnya di
asimilasi oleh tubuh.
Nutrisi dalam konsep budaya dibagi menjadi 2 konsep ;
1. Konsep biokimia : makanan di sebut nutrient yang berate suatu zat
yang mampu memilihara dan menjagakesehatan organisme tubuh.
2. Konsep budaya : makanan juga di sebut fppd yang berate suatu
pernyataan yang sesungguhnya mengatakan suatu zat sesui
dengan kebutuhan gizi seseorang.

C. Berbagai Kecenderungan Penolakan Nutrisi Saat Perawatan

Ada berbagai factor yang dapat membuat pasien mengalami


berbagai kecenderungan penolakan nutrisi saat di rawat di rumah sakit, yaitu
sebagai berikut :

1. Kegagalan melihat hubungan antara makanan dan kesehatan

Bnyak pasien di rumah sakit yang masih memegang teguh


kebudayaannya mengatakan bahwa setelah operasi mereka dilarang makan
yang amis seperti telur, daging, ikan dan lainnya, karena makanan tersebut
akan menimbulkan gatal pada luka, sehingga makanan rumah sakit tidak
dimakan , padahal dari segi medis orang yang mempunyai luka harus
banyak makan makanan yang mengandung protein.

2. Kegagalan untuk mengenali gizi


Di masyarakat jawa bapak harus didahulukan makan kemudian
anak anaknya. Biasanya mereka memilih makanan yang banyak
mengandung protein, akibat kebiasaan ini wanita dan anak anak sering kali
menderita kwasiokor karena mereka makan makanan sisa yang sedikit
sekali mengandung protein.
Selain beberapa pembatasan yang telah di papaekan diatas banyak
sekali dilema nutrisi yang terjadi pada masyarakat. Yang sering menjadi
masalah perbedaan budaya tentang nutrisi yaitu adanya pantangan
makanan. Adanya pantangan makanan di suatu masyarakat tidak semua
berdampak negative untuk kesehatan atau bertentangan dengan dunia
kesehatan. Melainkan ada juga yang sesuai atau berdampak positif bagi
kesehatan.
D. Berbagai Kecenderungan Penolakan Nutrisi Saat Perawatan
Penyebab penolakan nutrisi sering kali terjadi akibat anak yang meniru
pola makan orang tuanya atau bisa di pengaruhi oleh lingkungan maupun
factor budaya atau yang paling sering di temukan yaitu factor ekonomi
sehingga berpengaruh pada pemberian nutrisi maupun pola makan
Selain itu hal ini dapat pula terjadi karena pendidikan yang rendahatau
tingkat pengetahuan tentang nutrisi yang buruk sehingga kelurga tidak
mendapatkan kebutuhan nutrisi yang seimbang.
Factor kesehatan lingkungan juga dapat mempengaruhi penolakan nutrisi
pelayanan dasar kesehatan yang kurang menjangkau masyarakat atau
kurangnya handal pemberi pelayanan kesehatan sebagai salah satu factor
kemungkinan penyebab terjadinya penolakan nutrisi pada kalangan
masyarakat.

E. Peran Perawat Dalam Dilema Nutrisi Terkait Keperawatan


Transkultural

Tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien haruis tetap


memperhatikan tiga prinsip asuahn keperawatan yaitu :
1. Culture care presevpation/maintenance yaitu prinsip membantu
memafasisilitasi atau memperhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup
yang diinginkan.
2. Culture care accommodation/negotiation yaitu prinsip membantu
memfasilitasi atau memperhatikan fenomena yang ada, yang
merefleksikan cara cara untuk beradaptasi, bernegosiasi, atau
mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup invidu atau
klien
3. Culture care reppeterning yaitu prinsip merekontruksi atau mengubah
desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola
hidup klien kea rah yang lebih baik.

Peran perawat membantu individu dan kelompok untuk


meningkatkan atau mempertahankan kondisi manusia dengan menerapkan
pengetahuan tentang intervensi cara merawat yang terkait budaya. Peran
perawat dalam memperbaiki kesehatan masyrakatyang beragam pada
umumnya mengacu pada berbagai prinsip seperti melakukan pengkajian
ilmu budayamelakukan self assessment secara kebudayaan, mencari
pengetahuan budaya kecil, mengenai aspek politik dari kelompok yang
beragam beserta kebudayaan, meningkatkan kepekaan dan menyediakan
pelayanan yang kompeten secara kulturalserta mengenai masalah
kesehatan yang berdasarkan budaya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrisi merupakan zat zat yang terdapat pada makanan yang
digunakan tubuh sebagai sumber energy dan berguna membantu pertumbuhan
serta perbaikan sel sel yang terdapat pada tubuh selain budaya memiliki
hubungan yang erat terkait individu maupun keluarga menentukan makanan
yang di konsumsi selain itu juga dapat mempertahankan, meningkatkan dan
mengembalikan kesehatan yang optimal.

Dilema merupakan keadaan dimana terjadi dua pilihan yang


bimbang, dengan kata lain dilema merupakan keaadaan yang di hadapkan,
pada persimpangan yang serupa atau bercabang dengan petunjuk yang tidak
jelas. Dilema nutrisi merupakan suatu keadaan yang terdiri dari dua pilihan
yang sama tidak menyenagkan atau tidak menguntungkan bagi seorang
perawat atau pasien dalam pemberian asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi
pasien

B. Saran
Semoga mahasiswa keperawatanmampu mempertahankan nutrisi yang
dimakan setiap hari serta dapat di terapkan pada pasien di rumah sakit. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa.
Daftar pustaka

Kozier, B, Erb berman AJ, dan Snyder, (2004), fundamental of nursing ; conseps, process,
and practices, 7 th new jersey pearson education, inc

Bacaan modul wajib transcultural dalam keperawatan noviestari, Enie ‘TRANSKULTURAL


NURSING CARE’

Andre m dan boyle js, (1995), transcultural conseps in nursing care.

Anda mungkin juga menyukai