Anda di halaman 1dari 12
BAB Ill KUANTOR Untuk mengubah kalimat tebuka menjadi kalimat deklaratif, selain dengan jalan mengganti variabel dengan konstanta, dapat juga dilakukan dengan menggunakan kuantor, yaitu dengan menggunakan ungkapan. 1. Kuantor Universal Untuk semua x berlaku ...” atau “Untuk setiap x berlaku Sebagai contoh misalkan semesta pembicaraannya himpunan semua bilangan asii 4, "x > 1" merupakan kalimat terbuka 2. “Untuk semua x berlakulah x > 1" merupakan kalimat deklaratif bernilai salah, sebab dapat ditemukan bilangan asli x = 1 yang memenuhi x + 1 3. Kuantor Eksistensial “Terdapat x sedemikian hingga ...” atau “Ada x sedemikian hingga ...” Dengan semestanya himpunan semua bilangan asi. 1. % > 1" merupakan kalimat terbuka 2. “Terdapat x sedemikian hingga x > 1” merupakan kalimat deklaratit berilai benar, sebab untuk x = 2 berlakulah x > 1. Di dalam contoh di atas kalimat "x > 1" dapat dibaca dengan “x mempunyai Jika kondisi tersebut dinyatakan “x mempunyai sifat * dan ditulis dengan simbol *“P(x)", maka kalimat, sifat lebih besar daripada 1 ‘Untuk semua x berlakulah x > 1" dapat ditulis dengan: "(¥x)P(x)". Secara umum bentuk "(¥x)P(x)" dapat dibaca dengan, 1. "Semua x bersifat P” 2. “Setiap x mempunyai sifat P* 3. “Untuk semua x berlaku sifat P* Kalimat “Terdapat suatu x yang memenuhi (sifat) x > 1° dapat ditulis dengan: xP). Secara umum bentuk °(3x)P(x)" dapat dibaca dengan, 1. “Terdapat x yang mempunyai sifat P* 2, “Beberapa x mempunyai sifat P" 3. “Paling sedikit ada satu x yang mempunyai sifat P”. Selanjutnyaperlu diperhatikan, bahwa dalam penulisan simbol kuantor mengikat lebih kuat dibandingkan kata penghubung lainnya. Sebagai contoh kalimat, (WDPO) V (@ = B) yang dimaksud adalah "((¥x)P(x)) V (a=). Di dalam praktiknya, di bidang ilmu eksakta untuk mengungkapkan sifat-sifat (hukum-hukum) yang berlaku umum tidak jarang kuantor universal tidak dituls, walaupun eksistensinya memang diakui. Sebagai contoh rumus, =O DEM Hee D, Bentuk sesungguhnya dari rumus tersebut seharusnya, (vox? = 1 = @ = GT x"? $4. Dalam pemakaiannya seringkali di dalam suatu kalimat kuantor yang digunakan tidak tunggal dan mungkin juga antara kuantor universal dan eksistensial digunakan bersamaan, baik di awal kalimat maupun di tengah kalimat ‘Sebagai contoh kalimat-kalimat berikut ini dengan himpunan semua bilangan real, 1. (Wx)(vy)(-y (yx). gay) Teorema 3.2 (Gx) Gy). q(,y) = Gy) Gx).q@,¥) Kalimat "(¥x)(3y).P(x.y)” mempunyai arti yang berbeda dengan "(@x)(vy). P@,y). Sebagai contoh perhatikan kalimat: 1. WHEY —y -y +2), dan 2 @Nwye-y y+); dengan semesta pembicaraan himpunan semua bilangan nyata. kalimat ke-1 bernilai benar. Untuk setiap x, pasti ada y yaitu y = x yang memenuhi —y +x. Sedangkan kalimat ke-2 bernilai salah, sebab jika ada x yang memenuhi Kondisi tersebut, maka x-1=0 danx-2=0. Akibatnya -1=0, sehingga terjadi kontradiksi Teorema3.3— (ax)(Vy). q(x.y) = (¥y)(22).4@,9): Sifat ini berlaku untuk semua pembicaraan dan semua predikat q. Contoh 3.1.1 Kalimat: "@OQy)ety=ytx=y) akan berakibat: "(WGN +y =y +x =y)", sebab anteseden benar, sehingga eksistensi x yang memenuhi x+y = y-+x =, untuk semua y dijamin di dalam semestanya. jadi untuk sebarangy. berlakux+y=y+x-y. Selanjutnya bentuk ingkaran dari kalimat, “Semua x mempunyai sifat P* Dengan kata lain pemyataan yang merupakan ingkaran, bahwa setiap anggota semestanya mempunyai sifat p, adalah sama dengan mengatakan terdapat anggota yang tidak mempunyai sifat p, sehingga berlaku, Teoremas.4 (Wx). p) = (@x).7O). Contoh 3.1.2 Jika_semestanya himpunan semua bilangan nyata, tentukan ingkaran dari kalimat-kalimat berikut in 1. Wx@?+2x4121) 2. (Wx)(-a a2) Ingkaran bahwa terdapat anggota semestanya yang sifat p sama dengan menyatakan, bahwa tidak ada anggota semestanya yang mempunyai sifat p. Hal ini sama dengan mengatakan semua anggota semestanya tidak mempunyai sifat p. Teorema3S — IxpG) o> (vx).7@) Contoh 3.1.3 Tentukan ingkaran dari kalimat-kalimat berikut ini 1. Ada mahasiswa yang IPK-nya lebih besar daripada 3,85. 2. dengan semesta himpunan bilangan nyata: (Ax)(x? 2x +1 < -1) Penyelesaian: 1. Tidak ada mahasiswa yang IPK-nya lebih besar daripada 3,85 ‘Sama dengan : Semua mahasiswa IPK-nya tidak lebih besar daripada 3.85 Atau : Semua mahasiswa IPK-nya kurang dari atau sama dengan 3,85, 2 (a)x? 2x41 <-1 Sama dengan : (¥x)(x? 2x +1 ¢-1) Dengan kata lain: (¥x)(x? - 2x +1 > -1) Berdasarkan sifat-sifat ingkaran kalimat di atas dapat diturunkan bentuk-bentuk ingkaran kalimat yang lain, yang di dalamnya juga memuat kuantor. Contoh 3.1.4 Dengan semesta pembicaraan himpunan semua bilangan nyata, tentukan ingkaran dari kalimat-kalimat berikut in 1. WHEN +yY=0) 2 GD wey(e>0= Plc) 3. WOW > ye GWM > OAx=y +H) Penyelesaian: 1. Ingkaran dari: (vx)(4y)( + y = 0) adalah: WEIETY=D NEE Fy =0) GONEFY=D GOW) +y #0) 2. men Cont aa who Ingkaran dari : (21)(ve)(e > 0 = PCI, )) adalah: EDUNES OS PTA) WOWA(E> 0 PLA) WHGQES OPTS) (WDGONE > 0APTA) Ingkaran dari : (Vx) (Vy) > y => (Sy) > 0 Ax = y +4) adalah WIONE SY & GIES OAx Hy FH) GNWNE>y & GIES OAx=y FH) QNGNFSYS GNESI R= yFD GINENES IV GHUS Ax =y +I) ATEDES OAK = VF DV E>) GNENES IV GDH> 0Ax= y+) VG GNENE>YAEMUS 0Ax=y¥ +m) VG GNEYE>IYAGME>OAx=¥ FH) VEU >OAx=y +m AxFy) GONE) > yA WMS OVX FY + WV (GWU>OAx=y+wAx*y)) vx>y) DASH) Berikut ini diberikan contoh-contoh menentukan nilai logika kalimat yang \ggunakan kuantor. toh 3.1.5 Semesta pembicaraan adalah himpunan semua bilangan real. Tentukan nilai logika dari kalimat ini, (a).x@x> 1 @x.xt=x>1 (Wx). Ve? =x (Gx). Vx? = —x (ayer >0= @y)(21 Bernilai salah, sebab untuk x = —2 berlaku, poe x vi = (CU = Vo=3 ex. Bernilai benar, contohnya x 3, Bernilai benar, sebab jika x>0, maka 0<2<1+41, jka y=24+1, maka Bernilai salah, sebab untuk x = 1, berapapun y berlaku ; #0. Bernilai benar Contoh 3.1.6 Semesta pembicaraan adalah himpunan bilangan 0, 1, 2, 3 dan 4. Tentukan nila logika dari kalimat berikut ini (Wx). 2-1, (@x).x?-x>x-1. (vx). < 16, Gx).V¥ = = Penyelesaian: 1 Re Bernilai benar, sebab paling kecil 0 dan 0 > 1. Jadi pasti 0 > 1 Bernilai benar, sebab contohnya x = 1 berlaku x? —x=1-1=x-1 Bernilai benar, sebab paling besar adalah 4 dan 4? = 16, Bernilai salah, sebab semua anggota semestanya positif, sehingga Vx = x Latihan 3.1 1 Diberikan semesta pembicaraan himpunan semua manusia. Didefiniskan simbol-simbol sebagai berikut: M(x): x merupakan mahasiswa P(x): x orang yang pandai A(x): x suka berolah raga, Tuliskan pernyataan-pemyataan ini dengan menggunakan kuantor dan simbol- simbol di atas. 1. Ada manusia yang suka berolah raga tetapi tidak panda. Semua mahasiswa pandai ‘Ada mahasiswa yang pandai dan suka berolah raga hen Semua manusia yang tidak pandai tetapi suka berolah raga pasti bukan mahasiswa. 5. Ada manusia, yang suka berolah raga tetapi bukan mahasiswa. 6. Semua orang pandai pasti tidak menyukai olah raga 2. Diberikan semesta pembicaraanya himpunan semua bilangan nyata, Bacalah kalimat-kalimat di bawah ini, kemudian renungkan artinya dan ucapkanlah dengan menggunakan bahasa sehati-hari (dengan makna yang sama dengan bentuk simbolnya). Selanjutnya tentukan nilai kebenarannya. 1. @NG@?-1=0) (wy) Gx) sy) Gy)vx)0* = xy = 0) (vx)(VE)(€ > 0 = [x] < 0) = x= 0) (Hx)Cy)(x #0 Oe y) NEE >y>0Ax? 0AP@) Kalimat tersebut dapat juga ditulis: (3x > 0).P(x) dan dibaca: Terdapat suatu xpositif yang bersitat P. 2. (@x)(xe AAPG). Kalimat tersebut dapat juga ditulis: (3x € 4).P(x). dan dibaca: terdapat suatu x elemen 4. yang bersifat P. 3. (Wa\(x > 0 > P@)). Kalimat tersebut dapat juga ditulis: (Wx > 0).P(x) dan dibaca: Semua x positif mempunyai sifat P. ‘Simbolisasi dari kalimat tersebut bukan: (vx)(x > 0 A P(x), karena terjemahan dari "(vx)(x > 0 P(x)" adalah ‘Setiap x pasti positif dan mempunyal sifat P* Kalimat ini tidak sesuai dengan kalimat asiinya. 4. (Wx)(xeA = P(x). Kalimat tersebut dapat juga ditulis: (Vx ¢ ®). P(x) dan dibaca: Semua x elemen A mempunyaisifat P. Bentuk ingkaran dar kalimat-kalimat dalam contoh di atas adalah 1. GES OF yaitu GE S0APGD) (wx SOAP (WES Ov Pa) (ware A = PRD (xe A). PR, dan dibaca: Semua x elemen & tidak mempunyai sifat P. 2. Gre A) PE) yaitu GEE A NPD) (REA APR (wx wed v PRD (wx)(xeA = PQ) (vx € A). PO), dan dibaca: Semua x elemen 2 tidak mempunyai sifat P. 3. We > ONPG) yaitu (a(xeA = PQ) @n@ed VER) ned APR Gre A).PR), dan dibaca: Terdapat x elemen R yang tidak mempunyai sifat P. Contoh 3.2.3 Tentukanlah negasi (ingkaran) dari kalimat-kalimat berikut ini, jika semestanya adalah himpunan orang-orang 1, Bagi wisudawan yang memiliki IPK lebih dari 3,75meraih derajad cumtaude. 2. Ada bayi yang berat badan lahimya kurang dari 2 kg yang tidak dimasukkan ke dalam inkubator 3. Setiap mahasiswa semester satu harus mengambil kalkulus | Penyelesaian: 1. Kalimatnya sama artinya dengan kalimat, setiap wisudawan yang memiliki IPK lebih dari 3,75 mempunyai derajad cumlaude, sehingga ingkarannya adalah ada wisudawan yang memiliki IPK lebih dari 3,75 tapi tidak meraih derajad cumlaude. 2, Ada bayi yang berat badan lahimnya kurang dari 2 kg pasti dimasukkan ke dalam inkubator. 3. Ada mahasiswa semester satu yang tidak harus mengambil kalkulusl. Kalimat ini sama artinya dengan kalimat: “Ada mahasiswa semester satu yang diperbolehkan tidak mengambil kalkulus | Contoh 3.2.4 Tulisiah dengan simbolisma logika kalimat-kalimat berikut ini. 1. Sekurang-kurangnya ada satu x yang mempunyai sifat P Paling banyak ada satu x yang mempunyai sifat P Hanya ada satu x yang mempunyai sifat P. Paling banyak ada satu bilangan positif yang bersifat P ‘Sekurang-kurangnya ada dua x bersifat P Paling banyak ada dua elemen D yang bersifat P. Penyelesaian: 1. x).P@). 2. (vx)(¥y)(P(x)A Py) = x = y. Ekuivalen dengan (wx)(vy)@ # y = PG) v POD). WN ey = (PG) => POD) GeV FY APEIAPOD). Perlu diperhatikan, bahwa kalimat ini mengandung arti di dalam semestanya tidak ada kepastian ada x yang bersifat P. Namun jika x yang memenuhi sifat P, maka ‘elemen sedemikian tunggal adanya. 3. xP) A(¥y)(PO) = x=). Kalimat ini berbeda dengan kalimat 2, sebab adanya elemen x yang bersifat P dijamin ada dan tunggal. (vx)(Wy)(x > OAy > 0 AP()APG) > x=y). (Gx) Gy)@ # ¥ AP) APO). 6. (vx)(wy) wz) (POI APO) AP) > @=y V x= 2 Vy =2)) Contoh 3.2.5 —_Diberikan semesta pembicaraan himpunan semua bilangan bulat, Tulislah dengan simbolisma logika kalimat-kalimat berikut ini. 4. Untuk setiap bilangan positf « terdapat bilangan positif § yang bersifat || < «. 2. Ada bilangan L yang memenuhi untuk setiap bilangan positif € terdapat bilangan positif 6 yang bersifat |6] < ¢. Untuk setiap bilangan positif 6 sedemikian hingga untuk setiap x anggota Dy yang memenuhi 0 < |x —al <6 berlaku |f(x) — |< € 3, Ada bilangan L sedemikian hingga untuk bilangan positif € terdapat bilangan posit 6 sedemikian hingga untuk setiap x anggota D, yang memenuhi 0 < |x—al <6 berlaku |/(x) — LI 0))Ix] x = 0). 3.2. (Ve > 0)(3Ny € ME< ©. 3.3. (2M > 0)(vx)(e c. Tulislah definisi lim f = L untuk x ¢~ Tulistah definisi lim f = 1. untuk x — c* Tulislah definisi fungsi f tidak mempunyai limit dix = c Tulislah definisi fungsi f mempunyai derivatit di x = c. 9. Tulislah definisi fungsi f kontinu di x = 10. Tulislah definisi fungsi f tidak kontinu di x = 11, Paling banyak ada dua x dimana f tidak kontinu di x. 12, Fungsi f Kontinu pada interval 1 43. Fungsi f mempunyai derivatif di setiap x € | kecuali mungkin dic. 14, Tulislah definisi barisan (x;} je: konvergen, kemudian tentukan ingkarannya.

Anda mungkin juga menyukai