Cindy Dwi Saputri - Farmasi - Poster
Cindy Dwi Saputri - Farmasi - Poster
) SECARA PREGELATINASI DENGAN PERBANDINGAN PATI DAN AIR (1:1) dan (1:1,25)
Barmi Hartesi, Indri Meirista, Amelia Soyata, Novia Dita Mesra, Cindy Dwi Saputri
Program Studi Farmasi, STIKes Harapan Ibu Jambi
Email korespondensi : Novia Dita Mesra02@gmail.com
ABSTAK
Ubi jalar merah berpotensi dapat dijadikan bahan eksipien di industri farmasi untuk pembuatan tablet kempa langsung karena kandungan karbohidrat utama dalam ubi jalar adalah pati. Akan
tetapi, pati alami tidak bisa digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan tablet kempa langsung karena mempengaruhi sifat fisik granul yaitu sifat alir dan kompresibilitas yang kurang baik,
sehingga pati alami perlu dimodifikasi untuk memperbaiki sifat tersebut yaitu dapat menggunakan metode pregelatinasi. Tujuan penelitian untuk mendapatkan karakteristik modifikasi pati ubi
jalar merah yang memenuhi persyaratan menggunakan metode pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air 1:1 dan 1:1,25. Metode yang digunakan adalah experimental di laboratorium dengan
cara mengisolasi pati ubi jalar merah dan membuat 9 formula pati pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1:1) dan (1:1,25) serta variasi suhu (40,45 dan 50 ℃) dan rpm (200,250 dan
300). Hasil standardisasi pati alami ubi jalar merah didapatkan hasil yang telah memenuhi persyaratan. Hasil evaluasi pati alami dan pregelatinasi menunjukkan bahwa pati yang dimodifikasi
mampu memperbaiki sifat karakteristik dari pati alami yaitu memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modifikasi pati ubi jalar merah yang
memenuhi persyaratan menggunakan metode pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air 1:1,25 adalah formula 9 yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik
Kata Kunci : Pati, Pregelatinasi, RPM, Suhu dan Ubi jalar merah
HASIL PENELITIAN
PENDAHULUAN
berada di Kabupaten Kerinci dengan produksi sebesar 38.996 ton, Ubi jalar sebagai F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami
Suhu 40℃ Suhu 45℃ Suhu 50℃
tanaman lokal di Indonesia berpotensi dapat dijadikan bahan eksipien di industri Suhu 40℃ Suhu 45℃ Suhu 50℃
farmasi untuk pembuatan tablet karena kandungan karbohidrat utama dalam ubi Gambar 1. Hasil Pengujian Sudut Istirahat Pati Alami dan Pregelatinasi Ubi Jalar Merah 1:1 dan 1:1,25
jalar yaitu pati Pati tersedia secara luas dan berguna dalam industri farmasi 12 12
murah dan mudah didapat (Hartesi et al., 2016). Jika digunakan sebagai bahan
6 rpm 250
rpm 250 4
4 rpm 300
eksipien pati ubi jalar ini memiliki karakteristik yang kurang baik karena
2
rpm 300
2 0
mempengaruhi sifat fisik granul yaitu sifat alir yang buruk dan kompresibilitas 0 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami
Suhu 40℃ Suhu 45℃ Suhu 50℃
yang kurang baik sehingga perlu dimodifikasi untuk memperbaiki karakteristik
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami
Suhu 40℃ Suhu 45℃ Suhu 50℃
tersebut (Mahalia et al., 2020) Modifikasi sifat fisik pati dapat dilakukan dengan Gambar 2. Hasil Pengujian Laju Alir Pati Alami dan Pregelatinasi Ubi Jalar Merah 1:1 dan 1:1,25
cara pregelatinasi. Pati pregelatin dilakukan dengan cara pemanasan suspensi pati 40 35
dalam air dengan suhu yang sesuai di bawah suhu gelatinasinya yang kemudian
30
Kompresibilitas (%)
30
Kompresibilitas(%)
25
dilakukan pengeringan 20 rpm 200 20 rpm 200
10 rpm 250 15 rpm 250
rpm 300 10
0 rpm 300
5
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami
0
METODE PENELITIAN Suhu 40℃ Suhu 40℃ Suhu 40℃ F1 F2 F3
Suhu 40℃
F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami
Suhu 45℃ Suhu 50℃
Gambar 3. Hasil Pengujian Kompresibilitas Pati Alami dan Pregelatinasi Ubi Jalar Merah 1:1 dan 1:1,25
Pengambilan Ubi Jalar Merah di Kabupaten Kerinci
2,0
1,5
1,5
Faktor Hausner
rpm 200
Determinasi tanaman ubi jalar merah 1,0 1,0
rpm 250
Faktor Hausner
200 Rpm
0,5 rpm 300 250 Rpm
0,5
Pembuatan pati alami ubi jalar merah 300 Rpm
0,0
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami 0,0
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 Pati Alami
Standarisasi pati alami Modifikasi pati ubi jalar merah Suhu 40℃ Suhu 45℃ Suhu 50℃ Suhu 40℃ Suhu 45℃ Suhu 50℃
Formula Pati : Air Suhu (oC) Pengadukan Gambar 4. Hasil Pengujian Faktor Hausner Pati Alami dan Pregelatinasi Ubi Jalar Merah 1:1 dan 1:1,25
1. Rendemen Pati (rpm)
2. Uji Kadar Air F1 200
F2 40 250
800
3. Kadar Abu F3 300 700
Intensity (Counts)
Analisa Data
HASIL PENELITIAN
Gambar 8. Hasil SEM Pati pregelatinasi 1:1 Gambar 9. Hasil SEM Pati pregelatinasi 1:1,25 Gambar 10. Hasil SEM Pati pregelatinasi 1:1,25
F(9) Perbesaran 1500× F(8) Perbesaran 1500× F(9) Perbesaran 1500×
Keterangan :
F5 : Formula 5 dengan suhu 45oC rpm 250
F1 : Formula 1 dengan suhu 40oC rpm 200
No Standarisasi Pati Alami F6 : Formula 6 dengan suhu 45oC rpm 300
F2 : Formula 2 dengan suhu 40oC rpm 250
F7 : Formula 7 dengan suhu 50oC rpm 200
Parameter Pengujian Syarat Ket F3 : Formula 3 dengan suhu 40oC rpm 300
F8 : Formula 8 dengan suhu 50oC rpm 250
SNI HOPE F.I F4 : Formula 4 dengan suhu 45oC rpm 200
F9 : Formula 9 dengan suhu 50oC rpm 300
1 Rendemen 7,85% - - -
Organoleptis
Warna Putih putih Putih PEMBAHASAN
Bentuk Serbuk - Serbuk serbuk
Hasil pengujian organoleptis pati alami dan pati pregelatinasi yang diperoleh yaitu pati alami
2 Bau Tidak berbau Tidak Tidak
maupun pati pregelatinasi ubi jalar merah tidak memiliki bau dan rasa. Bentuk dan warna pati alami
berbau berbau yaitu serbuk halus berwarna putih sedangkan pati pregelatinasi memiliki bentuk granul berwarna
Rasa Tidak berasa Tidak Tidak putih 9 pembuatan pati pregelatinasi ubi jalar merah bahwa semakin tinggi suhu dan semakin besar
berasa berasa rpm pengadukan akan mempengaruhi sifat alir pati pregelatinasi ubi jalar merah yang dihasilkan.
3 Kadar air 1,38% <14% - - Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Sari, Prasetia, & Arisanti (2012) mengenai pati singkong
4 Susut 11,71% <15% - - dengan variasi rasio pati dan air (1:0,5, 1:0,75 dan 1:1) hasil penelitian tersebut bahwa peningkatan
pengeringan suhu dan rpm memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pati yang dihasilkan. Berdasarkan hasil
5 pH 5,66 - 4,5 – 7 - pengujian sudut istirahat bahwa semakin tinggi nilai sudut istirahat yang terbentuk maka waktu
6 Kadar abu 0,05% Maks. 0,5% - - yang dibutuhkan serbuk atau granul untuk mengalir semakin lama sehingga sifat alir yang dihasilkan
Cemaran logam buruk. Pada massa kempa yang mudah mengalir, sudut istirahat yang terbentuk semakin kecil atau
berat landau. Uji Indeks kompresibilitas berfungsi untuk memprediksi sifat alir dari suatu granul.
Cd < 0,5 mg/Kg Maks. 0,2 mg/Kg - - - Menurut Ansel (2010) kompresibilitas yang baik akan menghasilkan tablet yang baik serta kompak
Pb < 1 mg/Kg Maks. 0,25 - - - (Kurniati, Ardana & Rusli, 2017). Pada pengujian ini nilai kompresibilitas yang terbaik pada formula
9
7 mg/Kg
Sn < 2 mg/Kg Maks. 40 mg/Kg - -
KESIMPULAN
Hg < 0,013 mg/Kg Maks. 0,05 - -
mg/Kg
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa karakteristik
As < 1 mg/Kg Maks. 0,5 mg/Kg - - -
modifikasi pati ubi jalar merah yang memenuhi persyaratan menggunakan
Cemaran mikroba metode pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air 1:1,25 adalah formula 9
ALT 1,8 × 103 Maks. 1 × 106 - - yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik
koloni/g
8
E.Coli 0 Maks. 10 APM/g - -
DAFTAR PUSTAKA
Angka Kapang 1,1 × 103 Maks. 1 × 104 - -
Khamir koloni/g Ansel, H. . (2010). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta: UI Press.
Badan Standardisasi Nasional. (2011). Standar Nasional Indonesia Tepung Tapioka Nomor 3451. Jakarta: Badan Standar Nasional.
Hartesi, B., Sriwidodo, Abdassah, M., & Chaerunisaa, A. Y. (2016). Starch as pharmaceutical excipient. International Journal of
Keterangan: Pharmaceutical Sciences Review and Research, 41(2), 59–64.
Mahalia, L. D., Supriyanto, S., & Syukri, Y. (2020). Development of sweet potato (ipomoea batatas lamk.) as excipient in tablet
: Memenuhi persyaratan formulation. Journal of Public Health Research, 9(2), 161–164.
× : Tidak memenuhi persyaratan