Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam system kesehatan nasional, khususnya subsistem
upaya kesehatan. Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan
aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat serta menyukseskan program jaminan social nasional.

B. Tujuan Pedoman
Pedoman ini dibuat untuk menjadi panduan bagi Pusat Kesehatan Masyarakat dalam
menyelenggarakan upaya yang menjadi tugas pokok dan fungsinya.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini adalah seluruh kegiatan penyelenggaraan puskesmas dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya.

D. Batasan Operasional
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
6. Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perseorangan
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Msyarakat

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas tenaga Kesehatan dan Tenaga non kesehatan.
Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan non kesehatan dihitung berdasarkan analisa beban
kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk
dan persebarannya karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja.
Jenis Tenaga Kesehatan terdiri atas
Tenaga kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta
mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan
dan kesehatan dirinya dalam bekerja. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas
harus memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Distribusi Ketenagaan

Pada jam kerja (7.30 – 14.15) distribusi ketenagaan adalah sbb:

 Pendaftaran: 3 -4 petugas RM
 BP Umum: 3 dokter, 3 perawat,
 BP Gigi: 1 dokter gigi, 2 perawat gigi
 KIA: 2-3 bidan
 Laboratorium: 1 petugas Laboratorium
 Farmasi: 2 petugas farmasi
 Petugas UKM menyesuaikan jadwal pelaksanaan kegiatan yang sudah dibuat.
 Petugas tata usaha melaksanakan tugas ketata usahaan sesuai jam kerja PNS di
lingkungan kabupaten Sleman, selama 6 hari kerja.

C. Jadual Kegiatan
1. Pengaturan jadwal kegiatan petugas dibuat bersama-sama dan di pertanggung
jawabkan oleh Kordinator UKP, Kordinator UKM dan Kepala Sub. Bag. Tata
Usaha
2. Jadwal dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan didistribusikan pada akhir bulan
sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Jadwal pelaksanaan kegiatan di sosialisaikan dan disampaikan pada pertemuan
bulanan puskesmas.

BAB III
STANDAR FASILIITAS

A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS
I. Fasilitas sarana

Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi:


a. Persyaratan administrative, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja serta
persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain
c. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan dan kesehatan
serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk yang
berkebutuhan khusus, anak-anak dan lanjut usia
Puskesmas harus memiliki prasaran yang berfungsi paling sedikit terdiri atas:
a. Sistem penghawaan (ventilasi)
b. Sistem pencahayaan
c. Sistem sanitasi
d. Sistem kelistrikan
e. Sistem komunikasi
f. Sistem gas medic
g. Sistem proteksi petir
h. Sistem proteksi kebakaran
i. Sistem pengendalian kebisingan
j. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai
k. Kendaraan Puskesmas keliling dan
l. Kendaraan ambulans
Bangunan dan prasarana harus dilakukan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara
berkala agar tetap laik fungsinya.

II. Peralatan
Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Standar mutu, keamanan, keselamatan;
b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangan dan
c. Diuji dan kalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang.

BAB IV
TATA LAKSANA

Berdasarkan kemampuan penyelenggaraaannya Puskesmas Moyudan dikategorikan sebagai


Puskemas non rawat inap. Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan persalinan normal. Setiap
Puskesmas wajib memiliki izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Izin tersebut berlaku untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi syarat.
Setiap Puskesmas yang telah memiliki izin wajib melakukan registrasi. Registrasi Puskesmas
diajukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Menteri setelah memperoleh
rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi.

BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BABVII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai