80
12. Nathan DM, Delhanty LM. Beating Diabetes: The First Program Clinically
Proven to Dramatically Improve Your Glucose Tolerance. New York: Mc
Graw Hill; 2005.
13. Notoadmojo, Soekidjo. “Ilmu Kesehatan Masyarat: Prinsip-prinsip Dasar”.
Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003.
14. Sustrani dkk. Diabetes. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2006.
15. Banner, Abdulbari. Prevalence of Diagnosed and Undiagnosed Diabetes
Melitus and Its Risk factors in a Population-Based Study of Qatar. Vol. 84,
Issue 1, April 2009. Diakses dari
http://www.diabetesresearchclinicalpractice.com/article/S0168-
8227%2809%2900067-9/pdf
16. Irawan D. Prevalensi Diabetes Melitus dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes
Melitus Tipe 2 di Daerah Urban di Indonesia. Jakarta; Tesis FKM UI.2010.
17. Ramaiah S. Diabetes: Cara Mengetahui Gejala Diabetes dan Mendeteksinya
Sejak Dini. Jakarta; PT. Bhuana Ilmu Populer.2008.
18. Suapriasa, Nyoman ID. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC; 2001.
19. Tandra H. Segala Sesuatu yang harus anda ketahui tentang Diabetes: Panduan
Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cepat dan Mudah.
Jakarta; PT. Gramedia; 2008.
20. RISKESDAS. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2007.
Jakarta: badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2008.
21. Departemen Kesehatan RI. Kartu Peraga RISKESDAS 2007. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2007.
22. Mujibatur R. Hubungan Merokok dengan terjadinya Katarak: Studi Kasus
Pada Pasien Rumah Sakit Mata Undaan Tahun 2006. Diakese dari
http://www.adln.lib.unair.ac.i/go.php?id=gdlhub-gdl-sl-2006-rohmahmuji.
23. Pramono, Aswin L. Prevalensi dan Faktor-faktor Prediksi Diabetes Melitus
Tidak terdiagnosa pada Penduduk Usia Dewasa di Indonesia. Jakarta: Tesis
FKM UI; 2010.
24. Suheni Y. Skripsi: Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Kejadian
Hipertensi pada Laki-laki Usia 40 Tahun ke Atas di Badan Rumah Sakit
Daerah Cepu 2007. Diakses dari
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi.archives/HAS
25. Harding, Helen A et al. Dietary Fat and The Risk of Clinic Type 2 Diabetes.
American Journal of Epidemiolgy, Vol 159 No.1 2003.
26. Tjekyan, Suryadi RM. Risiko Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di Kalangan
Peminum Kopi di Kotamdya Palembang Tahun 2006 – 2007. Makara
Kesehatan, Vol. 11, No. 2, Desember 2007.h. 54-60.
27. Almatsier S. Penuntun Diet. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi; 2006.
81
28. Irawan R. Hubungan Perilaku dengan Prevalensi Tjekyan, Suryadi RM.
Risiko Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di Kalangan Peminum Kopi di
Kotamdya Palembang Tahun 2006 – 2007. Makara Kesehatan, Vol. 11, No. 2,
Desember 2007.h. 54-60.
29. Diabetes Melitus pada Masyarakat Kota Ternate Tahun 2008. Jakarta: Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.
30. Goldstein BJ, Mueller-Wieland D. Type-2 Diabetes: Princiles and Practice.
New York; Informa Healthcare; 2008.
31. Sulistio SA, Novida H, Rudijanto A, et al. Konsensus : Pengelolaan dan
pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia tahun 2015. Jakarta :
Perkeni ; 2015.
32. Anjani S, Udiyono A, Ginanjar P. Hubungan antara perilaku pengendalian
diabetes dan kadar glukosa darah pasien rawat diabetes melitus di RSUD
Arjiwinangun Kabupaten Cirebon. Jakarta : Jurnal Kesehatan Masyarakat
(JKM). 2012, h(466- 478)
33. Fatima RN, Article Review : Diabetes Melitus tipe 2 dalam : Juke J Majority
Edisi 4 nomor 5. Lampung : 2015; h(93-101).
34. Homenta H. Makalah Diabetes Melitus Tipe 1. Malang ;Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang ; 2012.
35. American Diabetes Association. Diagnosis and classification of diabetes
mellitus. Diabetes Care. 2010; 33
36. Widodo FY. Pemantauan Penderita Diabetes Melitus. Surabaya: Jurnal Ilmiah
Kedokteran Vol 3 No 2. Oktober 2014.h.60-1.
37. Corwin EJ. Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.
38. Utomo AY. Hubungan antara 4 pilar pengelolaan diabetes melitus dengan
keberhasilan tatalaksana diabetes melitus tipe 2. Semarang : Universitas
Dipenogoro ; 2011.
39. Putri NH, Isfandiari MA. Hubungan empat pilar pengendalian DM tipe 2
dengan rerata kadar gula darah. Jawa Timur : Dapertemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Airlangga ; 2013.
40. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI. 2014.h.42. Diunduh dari
http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf pada 4
Oktober 2018
41. American Diabetes Association. Diakses dari http://www.diabetes.org/food-
and-fitness/food/what-can-i-eat/making-healthy-food-choices/what-can-i-
drink.html dipublish tanggal 20 Sep 2017
82
42. Arif AB, Budiyanto A, Hoerudin. Nilai Indeks Glikemik Produk Pangan dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. J. Litbang Pert Vol. 32(3). 2013.h. 91-
7.
43. Chiptarini IFD. Gambaran pengetahuan dan perilaku tentang
penatalaksananaan diabetes melitus pada pasien DM di puskesman ciputat
timur. Jakarta : Universsitas islam negri ; 2014.
44. Nuryani s. Gambaran pengetahuan dan perilau pangelolaan penyakit diabetes
melitus pada penderita diabetes melitus di puskesmas parit H. Husin ii
pontiantak tahun 2011. Pontianak : Universitas Tanjungpura ; 2011.
45. Gultom YI. Tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang manejemen
diabetes melitus di rumah sakit pusat angaktan darat gatot soebroto jakarta
pusat. Jakarta : Universitas Indonesia ; Juli 2012.
46. G Wiro. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Pencegahan Diabetes Melitus pada Pegawai Negeri Sipil di Wilayah Kerja
Puskesmas Siantan Hulu Tahun 2013). Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjung Pura.h. 3-12.
83