Anda di halaman 1dari 1

NAMA :ARDYANSAH

NIM : KL20201074

KELAS : A2

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Di sela-sela rangkaian kegiatan sidang Commission of the Status of Women (CSW) yang berlangsung pada 13-24
Maret 2017, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise melakukan pertemuan
bilateral dengan perwakilan Negara Thailand, Australia, dan Afghanistan. Dalam pertemuan tersebut, Menteri
Yohana Yembise menjelaskan bahwa Indonesia telah aktif dan menjadi focal point dalam beberapa program
kerjasama yang diusung.
 
Pertemuan dengan Minister of Social Development and Human Security (MoSDHS) Thailand membuka peluang
bagi penguatan kerja sama kedua negara dalam program ASEAN Committee on Women (ACW) dan ASEAN
Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC). “Kami berharap
kerjasama antara Kemen PPPA dengan MoSDHS Thailand dapat ditingkatkan dan terus menjadi partner dalam joint
project di ACW dan ACWC di masa mendatang,” ujar Menteri Yohana.
 
Selain itu, kerjasama bilateral antara Indonesia dan Thailand dilakukan melalui penandatanganan MoU. Isi
kesepakatan tersebut fokus pada comparative advantage masing-masing negara, seperti melakukan pelatihan dan
advokasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG),  Pengarusutamaan Gender (PUG), dan
Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat.
 
Sementara, pada pertemuan kerjasama bilateral dengan Menteri Urusan Perempuan Australia yang dilakukan pada
15 Maret 2017, Menteri Yohana berharap dapat menandatangani MoU kerjasama langsung dengan Department of
Foreign Affairs and Trade Australia (DFAT) agar program kerjasama mendapatkan dukungan penuh dari DFAT
karena selama ini kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam pengembangan kapasitas para perempuan
dilakukan melalui pihak ketiga. Kerjasama tersebut memanfaatkan program bantuan Australian Fellowship
Program. Padahal, Kemen PPPA sudah menjadi focal point untuk beberapa pelatihan kerjasama dengan beberapa
universitas di Australia sejak 2007.
 
Pada hari yang sama, Menteri Yohana juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Urusan Perempuan
Afghanistan. Selama ini, pemerintah Afghanistan telah aktif mengutus pejabat senior maupun perwakilan
pemerintah untuk mengikuti beberapa program kerjasama antara dua negara melalui pihak ketiga dalam skema
Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST). Program yang pernah dilakukan, antara lain pelatihan tentang
pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan pemberdayaan perempuan melalui keluarga berencana dan
intervensi ekonomi. Selain itu, rencana kerjasama lainnya, yakni pelatihan desain busana muslim, pihak Afghanistan
telah menyatakan niatnya untuk belajar dari para perancang busana muslim Indonesia. “Indonesia akan terus
melibatkan Afghanistan pada program-program kerjasama KSST. Kami berharap pihak Afghanistan juga terus aktif
untuk mengirimkan perwakilannya pada program-program yang akan dilaksanakan,” tutup Menteri Yohana.
Alasaan dilakukan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah untuk meningkatkan kesetaraan gender
dalam pembangunan, meningkatkan kualitas perlindungan hak perempuan, meningkatkan kualitas perlindungan
khusus terhadap anak, serta meningkatkan kualitas data gender dan anak.

Anda mungkin juga menyukai