Teknik Penulisan Karya Ilmiah 2021 New
Teknik Penulisan Karya Ilmiah 2021 New
Lampiran:
(Amsal 18:13)
6
4. LAWAN KEMALASAN
“Aku memulai ladang seorang pemalas dan
kebun anggur orang yang tidak berakal budi.
Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya
tertutup dengan jeruji, dan temboknya sudah
roboh. “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar
lagi, lipat tangan sebentar lagi untuk tinggal
berbaring,” maka datanglah kemiskinan seperti
seorang penyerbu dan kekurangan seperti
orang yang bersenjata.”
(Amsal 24:30-34)
7
“Kemalasan mendatangkan tidur
(Amsal 19:15)
8
5. SUSUN KEKUATAN
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang
bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu
angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh
sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang
yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak
melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh,
yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya.”
(Matius 7:24-27) 9
6. SEMANGAT
(Amsal 18:14)
10
7. FOKUS
saja memukul.”
(1 Korintus 9:26)
11
B. DEFINISI OPERASIONAL
1. KARYA ialah makna pekerjaan, hasil
perbuatan, ciptaan hasil pekerjaan atau
karangan.
12
3. TULIS ialah action atau gerakan mencatat
sebuah karya yang akan dikutip.
4. BAIK ialah sesuai SOP atau standard umum
atau serasi.
5. Jadi KARYA TULIS ILMIAH ialah perbuatan
atau pekerjaan atau karangan yang bersifat
pengetahuan dengan menggunakan kaidah
ilmu pengetahuan.
13
C. KRITERIA KARYA ILMIAH
1. Karya tulis ilmiah berdasarkan rumusan teori
sebagai landasan berpikir atau metode
berpikir.
14
3. Memiliki kerangka rumusan atau sistematis,
15
D. JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1. MAKALAH
2. LAPORAN PENELITIAN
3. SKRIPSI
4. TESIS
5. DISERTASI
6. RESENSI
7. ARTIKEL ILMIAH
8. LAPORAN KHUSUS
9. JURNAL
16
E. KRITERIA PEMILIHAN DAN
PENETAPAN JUDUL YANG BAIK
1. Judul adalah ungkapan tersirat dari muatan
karya tulis ilmiah.
2. Bagi pembaca karya tulis ilmiah, judul
merupakan janji yang harus dipenuhi oleh
penulis. Sedangkan bagi si penulis, judul
merupakan cermin, untuk melihat apakah
rencana penulisan telah diwujudkan.
3. Judul tidak boleh terlalu panjang atau terlalu
pendek, terlalu luas atau terlalu sempit.
17
4. Judul harus menggunakan kata-kata yang
lugas, tepat dan bersifat netral.
5. Kata-kata yang digunakan dalam judul tidak
boleh bersifat puitis, provokatif, dan
bombastis.
6. Judul tidak boleh diawali dengan ungkapan-
ungkapan yang tidak relevan dan
mengandung generalisasi yang kabur
seperti : 18
a. “Sebuah studi ilmiah…”
b. “Suatu penelitian mengenai…”
c. “Sedikit sumbangan dalam…”
d. “Satu-dua aspek dalam…”
e. “Beberapa kritik terhadap…”
7. Judul harus tersusun secara logis dengan
menempatkan istilah atau kata-kata pada
komposisi yang benar.
19
8. Judul harus menarik, menantang, dan
membuat pembaca dan penulis penasaran,
“Dampak Pendidikan Agama Kristen
Terhadap Budaya Suku Badui”.
9. Judul hendaknya spesifik agar kajiannya
fokus dan mendalam, “Kepuasan Pendidikan
Agama Kristen Kepada Peserta Didik Kristen
SMA Negeri 7 Bandung”.
20
10.Judul sebaiknya up to date, aktif, dan
bertenaga (powerful) dengan menggunakan
kata-kata kunci, “Menyebarnya Virus Ajaran
Sesat Menurunkan Jumlah Jemaat Dalam
Beribadah Pada Hari Minggu”.
11.Judul harus menghindari kata-kata,
“Tinjauan”, “Analisis”, “Penelitian”, “Studi”,
dan “Survei”, karena tumpang tindih dengan
judul-judul bab. 21
12. Judul menggunakan kata-kata kunci dan
menghindari kata atau frasa yang tumpang
tindih, “Pengaruh Informasi Pendidikan Agama
Kristen Untuk Meningkatkan Tingkat Kualitas
Pendidikan Agama Kristen”.
13. Judul bukanlah dalam bentuk kalimat, tetapi
berupa frasa atau kelompok frasa. Tanda seru,
tanda titik, dan tanda tanya tidak diperlukan,
“Bagaimana Pengaruh Pendidikan Agama
Kristen di SMA Negeri 7 Bandung?”
22
14. Kata-kata yang tidak penting dalam judul
atau tidak diperlukan seperti, “yang”, dan
“pada” harus dihindari untuk membuat judul
lebih singkat dan langsung, tapi tidak
mengurangi makna, “Studi Tentang
Efektifitas Penggunaan Metode Pendidikan
Agama Kristen Pada SMA Negeri 7
Bandung”.
23
15. Judul dengan dua kata yang dianggap
24
16. Penggunaan kata-kata yang
BAGIAN AWAL
1. HALAMAN JUDUL
Dicantumkan judul, nama mahasiswa/siswa, no
induk, pengajuan karya tulis untuk jenjang yang
hendak dicapai, nama lembaga pendidikan,
tempat dan waktu penulisan karya tulis ilmiah.
27
2. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN
28
3. LEMBAR PENGESAHAN
KETUA/REKTOR
29
4. ABSTRAKSI
Abstraksi berisi ringkasan tentang hasil dan
pembahasan secara garis besar dari penulisan
karya tulis ilmiah dengan maksimal satu s/d dua
halaman, dan diketik satu spasi. Jumlah kata
dalam bahasa Indonesia sekitar 150 kata.
Diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Keywords sekitar 5 kata.
30
5. KATA PENGANTAR
Kata pengantar panjangnya sekitar dua
halaman, yang memuat ungkapan syukur
kepada Tuhan dan terimakasih penulis yang
bersifat pribadi dan informal.
a. Ucapan terimakasih tidak perlu berlebihan.
b. Tidak perlu ungkapan merendahkan diri dan
permohonan minta maaf.
31
c. Ucapan terimakasih dalam kata pengantar
isinya ucapan syukur kepada Tuhan Yesus
Kristus Kepala Gereja (boleh menggunakan
ayat Alkitab), kepada lembaga pendidikan,
kepada lembaga gereja yang mendukung
keberlangsungan penulisan dan kepada
keluarga dekat yang mendukung.
d. Tidak perlu mencantumkan lembar halaman
motto pada karya tulis ilmiah.
32
6. HALAMAN DAFTAR ISI
Berisi semua informasi secara garis besar dan
disusun berdasarkan nomor urut halaman.
33
BAGIAN INTI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH, menjelaskan
atau menjadi inti masalah. Inti masalah harus
didukung dengan fakta atau gagasan secara
ringkas dan tepat.
B. PERUMUSAN MASALAH, pertanyaan
problematik dan substansial yang akan diselidiki
dalam keseluruhan studi.
34
C. PERTANYAAN PENELITIAN,
Isi pertanyaan penelitian itu adalah hasil dari
rumusan masalah yang akan dijawab melalui
proses penelitian.
D. TUJUAN PENELITIAN,
menjelaskan dan menggambarkan hasil yang
konkrit yang bisa dicapai untuk memberikan
kontribusi bagi pengembangan lembaga
pendidikan dan masyarakat.
35
E. KEGUNAAN PENELITIAN,
36
F. HIPOTESIS, merupakan kesimpulan
sementara dalam proses penelitian untuk
mencapai kebenaran yang sesungguhnya
sebagai novelti penelitian. Hipotesa dapat
dirumuskan dalam bentuk, “jika…maka…” yang
menghubungkan variabel. Atau “diduga ada
korelasi yang signifikan antara…dengan…” atau
“diduga ada pengaruh…terhadap…”.
37
G. DEFINISI ISTILAH, menjelaskan istilah
dalam judul atau istilah yang muncul dalam
tulisan dari hasil laporan studi, agar isi karya
tulis tidak menimbulkan penafsiran yang keliru
dan tumpang tindih.
38
BAHASAN UTAMA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari suatu telaah pustaka mengetengahkan
teori-teori ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Kajian teoritis itu
mencakup hasil-hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dalam bidang yang mendukung
penelitian yang fokus kepada substansi tujuan-
tujuan penelitian.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Tata cara proses penelitian teologi dan sosial
terdiri dari: Penelitian Survey (kuantitatif) dan
Penelitian Pustaka (kualitatif).
Metode penelitian meliputi:
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Ruang Lingkup Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data 40
Kualitatif
42
E. Tehnik Analisis
• Analisis Konteks
• Analisis Verbal
(leksikal,gramatikal,historical)
(Dari hasil ini memunculkan kajian di
Bab IV )
2. KUALITATIF LAPANGAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Tujuan Penelitian
43
C. Metode Penelitian
D. Tahap-Tahap Penelitian
E. Deskripsi Penelitian sebagai alat
Instrumen
F. Prosedur pengolahan data
G. Analisi Data
H. Pemeriksaan keabsahan data
Triangulasi ( wawancar,observasi
langsung,observasi tidak langsung)
44
Kuantitatif
1. Instrumen Penelitian
2. Instrumen Variabel X
G. Instrumen Variabel Y
I. Hipotesis Statistik
47
Variabel
48
Adapun variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah dua variabel, yaitu:
49
2. Variabel terikat atau dependent variabel (Y)
adalah variabel penelitian yang diukur untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh
variabel lain. Besar efek tersebut diamati dari ada
tidaknya, timbul hilangnya, besar mengecilnya,
atau berubahnya variasi yang tampak sebagai
akibat perubahan pada variabel lain termaksud .
Variabel suatu penulisan Ilmiah memiiki suatu
aturan dimana S1 minimal 2 Variabel,S2 minimal
3-4 variabel dan S3 minimal 4 -5 Variabel.
50
BAB IV
52
BAGIAN AKHIR
1. DAFTAR PUSTAKA
2. LAMPIRAN-LAMPIRAN
4. VITA
53
G. PENULISAN PROPOSAL
A. Menghindari duplikasi judul.
56
1.3. Pertanyaan Penelitian ……………………
1.4. Tujuan Penelitian ………..………………….
1.5. Kegunaan Penelitian ……………………….
1.6. Hipotesis …………………………………….
1.7. Definisi Istilah ……………………………….
II. TINJAUAN PUSTAKA …………….………………
2.1. Pengertian Okultisme ………………………
2.2. Ciptaan Tuhan Sempurna …………………
2.3. Mengapa Terperangkap Okultisme ………..
2.4. Empat Tipu Muslihat Iblis …………………..
57
2.5. Ular dan Strategi Kelicikan …………………
2.6. Teknik dan Dasar Pelayanan Okultisme …
III. METODE PENELITIAN ………….………………
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ….…………
3.2. Ruang Lingkup Penelitian …………………
3.3. Teknik Pengumpulan Data ……….………..
3.4. Teknik Analisis Data ………………………..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………….
LEMBAR KONSULTASI DOSEN ……………………
LAMPIRAN …………………………………………….
VITA …………………………………………………. 58
I. BATAS WAKTU PENULISAN DIPLOMA,
SKRIPSI, THESIS, DAN DISERTASI
A. Diploma dan Skripsi lima bulan, S2 dan S3
enam bulan. Terhitung dari tanggal surat
penunjukan dosen pembimbing.
B. Penulisan yang melewati batas, dianggap
gagal. Mahasiswa mengulang dengan
mengajukan judul baru atau melanjutkan.
C. Penulisan yang selesai melapor ke dosen
pembimbing.
59
J. SYARAT UJIAN DIPLOMA, S1, S2, DAN S3
60
K. TEKNIK PENGETIKAN
a. Skripsi diketik pada
21/2 cm kertas putih berukuran
21 x 29,7 cm atau 8 ½ x
11 ½ inci (ukuran A4).
b. Isi skripsi minimal 60
Ukuran A4 hal, tesis 90 hal,
3 cm 2 cm
21 x 29,7 cm disertasi 160 hal.
c. Naskah skripsi/tesis/
disertasi diketik pada
satu permukaan
21/2 cm halaman dengan jarak
antar baris 2 (dua) spasi.
61
21/2 cm d. Batas tepi ketikan
adalah sebagai
berikut:
Ukuran A4
3 cm 2 cm Atas 2 ½ cm
21 x 29,7 cm
Bawah 2 ½ cm
Kiri 3 cm
21/2 cm
Kanan 2 cm
62
e. Penulisan nomor halaman:
65
L. PENJILIDAN SKRIPSI/TESIS/DISERTASI
66
B. Cover Diploma warna Orange, Cover Program
berwarna hitam.
67
C. Skripsi/tesis/disertasi yang sudah disahkan
eksemplar.
68
M. CONTOH MAKALAH
1. PENGERTIAN MAKALAH
4. KARAKTER/CIRI-CIRI MAKALAH
a. Hasil kajian literatur dengan pelaksanaan
suatu kegiatan lapangan.
72
b. Mendemonstrasikan pemahaman
siswa/mahasiswa tentang permasalahaan
teoritik dan empiris.
c. Menunjukkan kemampuan pemahaman
terhadap isi dari berbagai sumber yang
digunakan.
d. Mendemonstrasikan kemampuan
berbagai sumber informasi yang fokus
pada permasalahan dan kontennya.
73
5. SISTEMATIKA PENULISAN/SUSUNAN
MAKALAH
74
N. CONTOH RESENSI
75
2. JENIS RESENSI
a. Informatif
b. Destruktif (Detil)
c. Kritis
76
3. ISI RESENSI BUKU
4. PENUTUP RESENSI
77
5. CONTOH RESENSI
a. Judul
b. Menyusun data buku:
- Judul buku
- Pengarang
- Penerbit
- Tahun terbit Cetakan
- Dimensi buku
- Harga buku
78
6. TUJUAN RESENSI
a. Mengetahui kelebihan/kekurangan buku
yang diresensi.
b. Memberi penilaian umum secara ringkas.
c. Memberikan masukan kepada penulis
kritis dan positif.
d. Mengetahui latar belakang dan alasan
buku itu terbit.
e. Menguji kualitas buku.
79
7. MANFAAT RESENSI
a. Bahan pertimbangan
b. Sarana promosi
c. Pengembangan kreatifitas
80
O. CONTOH FOOTNOTE
1. Catatan kaki ditempatkan pada kaki halaman dengan
nomor urut. Dengan naik setengah spasi dari baris catatan
kaki. Nama keluarga pengarang tidak didahulukan seperti
pada daftar kepustakaan.
Contoh:
1J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2. Penggunaan “ibid” (singkatan dari ibidem yang berarti sama
dengan atas) pada catatan kaki apabila kutipan tersebut
mengutip satu buku atau literatur yang sama dengan buku
atau literatur sebelumnya, yang disela dengan kutipan yang
lain.
Contoh:
1 J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2 Ibid., hlm. 59.
3 Ibid.
81
3. Penggunaan “op.cit” (singkatan dari “opera citato” yang
berarti dalam karya yang telah dikutip) pada catatan kaki
apabila kutipan tersebut dari sumber atau literatur sebelum
yang sudah disela dengan kutipan dari sumber atau
literatur yang lain. Untuk diingat hanya nama keluarganya
yang ditulis sebelum “op.cit.”.
Contoh:
1 J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2 D.J. Bogue, Principles of Demography (New York; John Wiley
and Son, 1969), hal. 106..
3 Brill, op.cit., hlm. 49.
67.
4. Penggunaan “loc.cit.” (singkatan “loco citato” artinya tempat
yang telah dikutip) pada catatan kaki sama dengan
penggunaan “op.cit.”, perbedaannya “loc.cit.” menjelaskan
bahwa kutipan tersebut telah dikutip.
Contoh:
1 J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2 D.J. Bogue, Principles of Demography (New York; John Wiley
83
5. Satu pengarang
1Daniel J. Adams, Teologi Lintas Budaya (Jakarta: P.T. BPK
Gunung Mulia, 1996), hlm. 50.
6. Dua atau tiga pengarang
2 S. Nasution dan M. Thomas, Buku Penuntun Membuat
Disertasi Thesis Skripsi Report Paper (Bandung: C.V. Jemmars,
1980), hlm. 51.
7. Empat atau lebih pengarang (singkatan et.al.) atau dkk.
3 C.H. Jonston et.al., The Modern High School (New York:
Charles Scribner’s Sons, 1914), hlm. 52.
8. Karangan oleh lembaga, perkumpulan, dan sejenisnya
4 Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975), hlm. 53.
84
9. Pengumpulan redaksi (penyalur, editor)
5 Harimurti Kridalaksana, “Pembentukan Istilah Ilmiah dalam
Bahasa Indonesia,” Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, sebagai
Thermin Manusia Indonesia Baru, dired. oleh Lukman Ali (Jakarta:
Gunung Agung, 1967), hlm. 55.
6 J.N.D. Anderson, ed., The World‟s Religions (London: Inter-
Varsity Fellowship, 1950), hlm. 55.
10. Buku yang diterjemahkan (singkatan: dit. Oleh)
7Tim La Haye, Mempelajari Alkitab Secara Praktis, dit. Oleh
Junny J. Suliman (Bandung: Kalam HIdup, 1979), hlm. 56.
11. Tidak ada nama pengarang
8 Buku Upacara-upacara Masehi (Bandung: Kalam Hidup,
[t.th]), hlm. 57.
12. Tidak ada nama tempat penerbitan (singkatan [t.t.p]) t.t.p.
atau n.p. no place (bahasa Inggris).
9 H.W.F. Stellwag, Kesukaran-kesukaran dalam Pendidikan
([t.t]): C.V. Jemmars, [t.th.]), hlm. 58.
85
13. Nama penerbit tidak ditulis (singkatan [t.p.]) atau n.p. (no
publisher)
10D.Van Dijik, et al., Pengarang Agama Kristen (Bandung: [t.p],
1950), hlm. 52.
14. Tahun penerbitan tidak ditulis (singkatan [t.th] atau n.d. (no
date)
11Robert F. Mager dan Peter Pipe, Analyzing Performance
Problems or „Your Really Oughta Wanna‟ (Belmont: Fearon
Publisher Inc., [t.th.]), hlm. 60.
15. Dicetak sendiri oleh pengarang
12
N.A. Ametembun, Metode Pengajaran Berprogram,
(Bandung: oleh pengarang, 1973), hlm. 61.
16. Buku yang termasuk suatu seri
13 S.Kruyt, Pendidikan Seksuil, Seri Keluarga Sejahtera, nomor
3 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1973), hlm. 62.
86
17. Edisi yang mengalami perubahan
14 Gorys Keraf, Komposisi, perubahan (Ende: Nusa Indah,
1980), hlm. 64.
15 H.A. Gleason, an Introduction to Descriptive Linguistics,
rev.ed (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1960), hlm. 64.
18. Beberapa jilid
16Avery Willis, Perkembangan Gereja, 2 jilid (Semarang:
Seminari Theologia Baptis Indonesia, 1976), I:IV-I
19. Cara membuat catatan kaki untuk Ensiklopedia
a. Artikel dari Ensiklopedia nama pengarang tertulis
17W.M. Foley, “Adultery (Christianity),” Encyclopedia of Religion
and Ethics, 1:131.
b. Artikel dari ensiklopedia yang nama pengarang tidak
tertulis
18 Arianisme, “Ensiklopedia Umum,” 1979, hlm. 79.
19 Baptis, Baptisan, “Ensiklopedia Alkitab Praktis, edisi kedua,
1978, hlm. 29.
87
20. Cara membuat catatan kaki untuk majalah
Urutan unsur pokok dari majalah atau yang harus muncul
dalam catatan kaki adalah:
(1) nama penulis; (2) judul tulisan; (3) nama majalah; (4)
bulan dan tahun penerbitan; (5) nomor halaman yang
dikutip.
20 Endah N. Notodirjo, “Bimbingan di Panti Asuhan”, Gema
Bimbingan, nomor 1, 1979, hlm. 25.
Mochtar Naim, “Mengapa Orang Minang Merantau?”, Tempo,
31 Januari 1975, hlm. 36.
21. Cara membuat catatan kaki untuk Jurnal
Urutan pokok dari jurnal yang harus muncul dalam catatan
kaki adalah (1) nama penulis; (2) judul tulisan; (3) nama
jurnal; (4) judul penerbitan – jika ada; (5) bulan dan tahun
penerbitan; dan (6) nomor halaman yang dikutip.
21W.R. Estep, “The Anabaptis View of Salvation”, Southwestern
Journal of Theology, 20 (Spring, 1978): 47.
88
22. Cara membuat catatan kaki untuk surat kabar
Catatan kaki untuk surat kabar mempunyai unsure (1)
nama surat kabar; (2) tanggal, bulan dan tahun penerbitan;
(3) bagian – jika ada; (4) nomor halaman.
22 Pikiran Rakyat, 25 Januari 1977, hlm. 2.
23. Cara membuat catatan kaki untuk Tesis dan disertasi yang
belum diterbitkan
23Martinah Prodjo Wtjokro, “Restorasi Meiji dan Pengaruhnya
Terhadap Pendidikan di Djepang” Skripsi Sardjana, Institute
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jogjakarta, 1968, hlm. 44.
24. Cara membuat catatan kaki untuk bahan yang tidak
diterbitkan
24Abas, “Kebaktian Umum Sana-sini”, Paper yang disampaikan
dalam Pendeta Baptis Semarang, Semarang, 11 Mei 1977.
89
25. Cara membuat catatan kaki untuk laporan rapat yang tidak
diterbitkan.
25 LembagaKebudayaan Kristen Indonesia,”Laporan
Musyawarah Nasional Kebudayaan Kristen,” Jogjakarta, 1964, hlm.
10-11.
26. Cara membuat catatan kaki untuk laporan yang diterbitkan.
26Laporan Dari Panitia Kepada Badan Pengurus Lengkap
Gabungan Gereja Kristen, Markus Nasrani, ketua (Semarang:
Badan Penerbit Gereja Kristen, 1950), hlm. 2.
27. Cara membuat catatan kaki untuk pernyataan lisan yang
direkam
27Eddy Wiridanata, Dekan Fakultas Seminari Theologia Baptis
Indonesia, “Pidato Pembukuan Seminari Theologia Baptis
Indonesia Program Kampus”, Semarang, Jawa 16 Juli 1979.
90
28. Cara membuat catatan kaki untuk wawancara
28Raymon Bellour, “Hypnosis”, Wawancara oleh Bambang
Suratman, Rekaman, Semarang, Indonesia, 26 Juli 1988.
29. Cara membuat catatan kaki untuk seri atau rangkaian karya
29 Luli Calinicos, Workers on the Rand, A People History of
South Africa, vol. 2 (Athens, Ohio: Ohio University Press, 1985),
hlm. 48.
30 Willian M. Thackeray, The Complete Work (Boston, 1899),
vol.13, The English Humorists, hlm. 121.
30. Cara membuat catatan kaki untuk kutipan buku sumber
kedua
31Hart P. Kelley, Education for What is Real (New York: Harper
& Row, 1974). Dikutip dalam Edward Krug, Curriculum Planning,
(New York: Harper & Row, 1950), hlm. 15.
91
P. CONTOH KEPUSTAKAAN
1. Satu pengarang
Lombing, Lotnatigor, Kultus dan Kultur, Malang:
Percetakan Lumen Christi, cet. 1, 1997.
2. Dua atau tiga pengarang
Nasution, S. dan Thomas, M. buku Penuntun Membuat
Disertasi Tesis Skripsi Report Paper, Bandung: C.V.
Jemmars, 1980.
3. Empat atau lebih pengarang (singkatan et.al.)
Jhonston, C.H., et. al. The Modern High School. New York:
Charles Scribner’s Sons, 1914.
4. Karangan oleh lembaga, perkumpulan dan sejenisnya
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pedoman
Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1975. 92
5. Pengumpulan redaksi (penyadur, editor)
Kridalaksana, Harimurti. “Pembentukan Istilah Ilmiah dalam
Bahasa Indonesia.” Bahasa dan Kesusastraan
Indonesia, sebagai Tjermin Manusia Indonesia Baru.
Dired. Oleh Lukman Ali. Jakarta: Gunung Agung, 1967.
6. Buku yang diterjemahkan (singkatan: dit, oleh)
LaHaye, Tim. Mempelajari Alkitab Secara Praktis. Dit. Oleh
Junny J. Suliman. Bandung: Kalam Hidup, 1919.
7. Tidak ada nama pengarang
Buku Upacara-upacara Masehi, Bandung: Kalam Hidup,
(t.th).
8. Tidak ada tempat penerbitan (disingkat [t.th])
Stellwag, H.W.F. Kesukaran-kesukaran dalam Pendidikan
(t.t): C.V. Jemmars, (t.th.)
93
9. Nama penerbit tidak ditulis (singkatan [t.p.])
Dijik, D.Van, et.al. Pengarang Agama Kristen, Bandung:
([t.p]), 1950.
10. Tahun penerbitan tidak ditulis (singkatan [t.th.])
Mager Robert F. dan Pipe, Peter. Analyzing Performance
Problems or „Your Really Oughta Wanna‟. Belmont:
Fearon Publisher Inc., (t.th.).
11. Dicetak sendiri oleh pengarang
Ametembun, N.A. Metode Pengajaran Berprogram,
Bandung: Oleh Pengarang, 1973
12. Buku yang termasuk suatu seri atau rangkaian
Kruyt, S. Pendidikan Seksuil, Seri Keluarga Sejahtera,
nomor 3, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1973.
Thackeray, William M. The Complete Works. Boston, 1989,
vol. 13, The English Humorists.
94
13. Edisi yang mengalami perubahan
Keraf, Gorys. Komposisi. Perubahan, Ende: Nusa Indah,
1980.
Gleason, H.A. An Introduction to Descriptive Linguistics.
Rev.ed. New York: Holt, Rinehart and Winston, 1960.
14. Beberapa jilid
Willis, Avery. Perkembangan Gereja. 2 jilid, Semarang:
Seminari Theologia Baptis Indonesia, 1976.
15. Cara membuat daftar kepustakaan untuk ensiklopedia
a. Artikel dari ensiklopedia yang nama pengarang ditulis.
Foley, W.M. “Adultery (Christianity),” Encyclopedia of
Religion and Ethics.
95
b. Artikel dari ensiklopedia yang nama pengarang tidak
ditulis
“Arianisme”. Ensiklopedia Umum. 1979.
“Baptis, Baptisan”. “Ensiklopedia Alkitab Praktis. Edisi
kedua, 1978.
16. Cara membuat daftar kepustakaan untuk majalah
Notodirjo, Endah No. “Bimbingan di Panti Asuhan” Gema
Bimbingan, nomor 1, 1979, hlm. 25.
Mochtar Naim. “Mengapa Orang Minang Merantau?”
Tempo, 31 Januari 1979, hlm. 36.
17. Cara membuat daftar kepustakaan untuk jurnal
Estep, W.R. “The Anabaptis View of Salvation.”
Southwestern Journal of Theology, 20 (Spring, 1978):
47.
18. Cara membuat daftar kepustakaan untuk surat kabar.
Pikiran Rakyat, 25 Januari 1977, hlm. 2
96
19. Cara membuat daftar kepustakaan untuk tesis dan disertasi
yang belum diterbitkan
Witjokro, Martinah Prodjo. “Restorasi Meiji dan
Pengaruhnya Terhadap Pendidikan di Djepang.” Skripsi
Sardjana, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jogjakarta, 1968.
20. Cara membuat daftar kepustakaan untuk bahan yang tidak
diterbitkan
Abas. “Kebaktian Umum Sana-sini.” Paper yang
disampaikan dalam acara pertemuan Pendeta Baptis
Semarang, Semarang, 11 Mei 1977.
21. Cara membuat daftar kepustakaan untuk laporan rapat
yang tidak diterbitkan
Lembaga Kebudayaan Kristen Indonesia, “Laporan
Musyawarah Nasional Kebudayaan Kristen.”
Jogjakarta, 1964. (Stensilan).
97
22. Cara membuat daftar kepustakaan untuk laporan yang
diterbitkan
Laporan Dari Panitia Kepada Badan Pengurus Lengkap
Gabungan Gereja Kristen. Markus Nasrani, Ketua.
Semarang: Badan Penerbit Gereja Kristen, 1950.
23. Cara membuat daftar kepustakaan untuk pernyataan lisan
yang direkam
Wiriadinata, Eddy. Dekan Fakultas Seminari Theologia
Baptis Indonesia. “Pidato Pembukaan Seminari
Theologia Baptis Indonesia Program Kampus,”
Semarang, Jawa 16 Juli 1979.
24. Cara membuat daftar kepustakaan umum untuk wawancara
Bellour, Rayman. “Hypnosis.” Wawancara oleh Bambang
Suratman. Rekaman, Semarang, Indonesia, 26 Juli
1988.
98
Q. TANDA TITIK
1. Setelah tanda titik pada akhir kalimat, jarak pengetikan
dengan kalimat selanjutnya harus diberikan jarak renggang
dua kali ketukan.
2. Tanda titik tidak diperlukan pada bagian akhir dari judul
pasal, judul tabel, judul ilustrasi, sub judul, alamat, tanggal,
tanda tanya.
3. Tanda titik tidak dipergunakan untuk memisahkan angka
ribuan, ratusan ribu, jutaan, milyaran, dan seterusnya, yang
tidak menunjukkan jumlah. Contoh : NIP-nya 93588234,
Krismonika Sembakowati lahir pada awal tahun 1998.
4. Untuk tanda gelar atau singkatan nama, setelah tanda titik
diberikan satu ketukan (mis. B. J. Habibie, Dr. J. E.
Sahetapy), emikian juga dengan penyingkatan gelar (mis.
B.A., M.A., M.B.A., S.Th., M.Th., Ph.D.). 99
5. Tanda titik mengikuti singkatan tertentu (mis. Prof., ibid.,
dlsb.) serta dipergunakan sesudah penomoran Romawi dan
Arab atau abjad yang dipakai pada outline penulisan (mis.
I.A., 1.a.). Sebaliknya tanda titik tidak diberikan pada
singkatan yang terdiri dari huruf awal kata atau suku kata,
atau gabungan keduanya; demikian pula tanda titik tidak
dipergunakan dalam akronim atau unsur kimia yang sudahy
umum dikenal. Contoh: Mendagri, Sembako, Ormas, SMP,
DPR, Rp, Kg, Pb, Au, dst.
100
Contoh Cover
BAHAYA OKULTISME DALAM BERJEMAAT
TESIS
OLEH:
Nama :
Nim :
Prodi :
Diajukan Kepada
Sekolah Tinggi Teologi “SUNERGEO” – Banten
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Master Of Arts (MA.)
2014
101
Contoh Lembar Pengesahan Ketua
102
Contoh Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
103
Contoh Lembar Hasil Persidangan
HASIL PERSIDANGAN
Nilai :
( )
Ketua
( )
Anggota I
( )
Anggota II
( )
Anggota III 104
Contoh Lembar Absensi Konsultasi
LEMBAR ABSENSI KONSULTASI
Nama Mahasiswa :
Tempat / Tgl. Lahir :
Judul Tesis :
Strata / NIM :
No. Tanggal Materi Karya Ilmiah Petunjuk / Paraf
Saran Pembimbing
I/II
( ) 105
R. SISTEMATIKA ARTIKEL JURNAL
PEDOMAN JURNAL
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SUNERGEO
(Title: Time New Roman, 16pt, bold, maximum
12 words)
106
ABSTRAK (TNR, 12pt, bold)
Jurnal adalah publikasi dalam bentuk artikel secara
periodic dan diterbitkan secara berkala. Jurnal berisi
Abstrak (abstract: ringkasan, intisari) merupakan intisari
tentang hasil penelitian atau jurnal. Tujuan jurnal untuk
mengembangkan penelitian yang menjadi acuan untuk
para peneliti lain. Jurnal berisi sejumlah referensi yang
menjadi rujukan penulisan tiap artikel. Jenis artikel yang
ditulis tak sebatas laporan penelitian, namun bisa pula
berupa review literatur. Dalam menulis suatu abstrak
dilakukan dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
maksimum 150 kata (TNR, 11pt, 1 spasi).
107
Abstrak harus merangkum: latar belakang masalah yang
dihadapi peneliti dengan solusi; metode singkat dalam
penelitian berupa kualitatif atau kuantitatif, dan dapat
memuat hipotesis yang berisi anggapan sementara yang
membutuhkan pembuktian kebenaran. Kerangka berpikir
yang mengandung apa yang akan dibahas, serta landasan
teori yang dicari dan ditambahkan. Hasil utama
menjawab tujuan penelitian atau hipotesis. Dalam
abstraksi ini jangan ada informasi penelitian baru, adanya
istilah tidak terdefinisi, serta metode yang tidak
digunakan. Kesimpulan berisi hasil penelitian.
Kata kunci: Jurnal, abstrak, kesimpulan (maksimum 5
kata).
108
A. PENDAHULUAN (TNR, 12pt, bold)
Keseluruhan naskah diketik tidak kurang dari 10-15
halaman, 2 spasi. Isi pendahuluan terdiri dari 2-3
halaman. Naskah diketik dengan ukuran kertas A4,
dengan format:
Top : 2,5 cm Bottom: 2,5 cm
Left: 3 cm Right : 2 cm
Penulisan kutipan mengacu pada model American
Psychological Association (APA): (Loho, 2003),
(Groothuis, 2010; Larson, Bart dan McDowell, 2000;
Browning, 2009).
109
Pendahuluan berisi:
E. REFERENSI
Loho, Albert. (2003). Dampak Terhadap Distorsi
Okultisme Dalam Dimensi Kehidupan Manusia
Dan Peranan Pastoral Gereja. Disertasi. Jakarta.
Wijaya, H. (2017). Metodologi Penelitian Pendidikan
Teologi. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray
119
Praise the Lord