Anda di halaman 1dari 120

TEKNIK PENULISAN

KARYA TULIS ILMIAH YANG BAIK

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO” BANTEN

Nara Sumber : Albert Loho


NIDN: 2326106001, No. Serdos: 15 2 1084 334
Pamulang, Medio September 2021
DAFTAR ISI
A. Semangat Firman ……………………………………………………….. 4

B. Definisi Operasional ……………………………………………………. 12

C. Kriteria Kaya Ilmiah ……………………………………………………. 14

D. Jenis Karya Tulis Ilmiah ……………………………………………….. 16

E. Kriteria Pemilihan dan Penetapan Judul Yang Baik ………………… 17

F. Bentuk Isi Sistem Penulisan ………………………………………….. 27

G. Penulisan Proposal …………………………………………………… 54

H. Protokol Isi Proposal …………………………………………………… 56

I. Batas Waktu Penulisan Diploma, Skripsi, Thesis, dan Disertasi …… 59

J. Syarat Ujian Diploma, S1, S2, dan S3 ………………………………. 60


2
K. Teknik Pengetikan ……………………………………………………… 61

L. Penjilidan Skripsi ……………………………………………………….. 66

M. Contoh Makalah ………………………………………………………… 69

N. Contoh Resensi ……………………………………………………….. 75

O. Contoh Footnote ………………………………………………………. 81

P. Contoh Kepustakaan ………………………………………………….. 92

Q. Tanda Titik ……………………………………………………………… 99

R. Sistematika Artikel Jurnal ………………………………………...... 106

Lampiran:

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

Surat Pernyataan Bebas Plagiarisme


3
A. SEMANGAT FIRMAN
1. PERENCANAAN – TARGET
“Sebab siapakah di antara kamu yang kalau
mau mendirikan sebuah menara tidak duduk
dahulu membuat anggaran biayanya,
kalau-kalau cukup uangnya untuk
menyelesaikan pekerjaan itu?”
(Lukas 14:28)
4
2. KERJA KERAS
“Orang-orang yang menabur dengan
mencucurkan air mata, akan menuai dengan
bersorak-sorai. Orang-orang yang berjalan maju
dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak-sorai sambil membawa
berkas-berkasnya.”
(Mazmur 126:5-6)
5
3. BERTANYA

“Jikalau seseorang memberi

jawab sebelum mendengar itulah

kebodohan dan kecelaannya.”

(Amsal 18:13)

6
4. LAWAN KEMALASAN
“Aku memulai ladang seorang pemalas dan
kebun anggur orang yang tidak berakal budi.
Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya
tertutup dengan jeruji, dan temboknya sudah
roboh. “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar
lagi, lipat tangan sebentar lagi untuk tinggal
berbaring,” maka datanglah kemiskinan seperti
seorang penyerbu dan kekurangan seperti
orang yang bersenjata.”
(Amsal 24:30-34)
7
“Kemalasan mendatangkan tidur

nyenyak, dan orang yang lamban

akan menderita lapar.”

(Amsal 19:15)

8
5. SUSUN KEKUATAN
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang
bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu
angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh
sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang
yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak
melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh,
yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya.”
(Matius 7:24-27) 9
6. SEMANGAT

“Orang yang bersemangat dapat

menanggung penderitaannya, tetapi siapa

akan memulihkan semangat yang patah?”

(Amsal 18:14)
10
7. FOKUS

“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan

dan aku bukan petinju yang sembarangan

saja memukul.”

(1 Korintus 9:26)
11
B. DEFINISI OPERASIONAL
1. KARYA ialah makna pekerjaan, hasil
perbuatan, ciptaan hasil pekerjaan atau
karangan.

2. ILMIAH ialah bersifat ilmu, ilmu


pengetahuan, memenuhi syarat kaidah ilmu
pengetahuan.

12
3. TULIS ialah action atau gerakan mencatat
sebuah karya yang akan dikutip.
4. BAIK ialah sesuai SOP atau standard umum
atau serasi.
5. Jadi KARYA TULIS ILMIAH ialah perbuatan
atau pekerjaan atau karangan yang bersifat
pengetahuan dengan menggunakan kaidah
ilmu pengetahuan.
13
C. KRITERIA KARYA ILMIAH
1. Karya tulis ilmiah berdasarkan rumusan teori
sebagai landasan berpikir atau metode
berpikir.

2. Memiliki pembahasan yang lugas, tidak


mengandung multi interpretasi (pemahaman
rancu).

14
3. Memiliki kerangka rumusan atau sistematis,

hingga mudah dipahami (tidak bertele-tele).

4. Harus efektif, tidak melebar, jelas dan fokus.

5. Berdasarkan fakta yang riel, dan bukan opini

atau isu, dapat dipertanggungjawabkan.

15
D. JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1. MAKALAH
2. LAPORAN PENELITIAN
3. SKRIPSI
4. TESIS
5. DISERTASI
6. RESENSI
7. ARTIKEL ILMIAH
8. LAPORAN KHUSUS
9. JURNAL
16
E. KRITERIA PEMILIHAN DAN
PENETAPAN JUDUL YANG BAIK
1. Judul adalah ungkapan tersirat dari muatan
karya tulis ilmiah.
2. Bagi pembaca karya tulis ilmiah, judul
merupakan janji yang harus dipenuhi oleh
penulis. Sedangkan bagi si penulis, judul
merupakan cermin, untuk melihat apakah
rencana penulisan telah diwujudkan.
3. Judul tidak boleh terlalu panjang atau terlalu
pendek, terlalu luas atau terlalu sempit.
17
4. Judul harus menggunakan kata-kata yang
lugas, tepat dan bersifat netral.
5. Kata-kata yang digunakan dalam judul tidak
boleh bersifat puitis, provokatif, dan
bombastis.
6. Judul tidak boleh diawali dengan ungkapan-
ungkapan yang tidak relevan dan
mengandung generalisasi yang kabur
seperti : 18
a. “Sebuah studi ilmiah…”
b. “Suatu penelitian mengenai…”
c. “Sedikit sumbangan dalam…”
d. “Satu-dua aspek dalam…”
e. “Beberapa kritik terhadap…”
7. Judul harus tersusun secara logis dengan
menempatkan istilah atau kata-kata pada
komposisi yang benar.
19
8. Judul harus menarik, menantang, dan
membuat pembaca dan penulis penasaran,
“Dampak Pendidikan Agama Kristen
Terhadap Budaya Suku Badui”.
9. Judul hendaknya spesifik agar kajiannya
fokus dan mendalam, “Kepuasan Pendidikan
Agama Kristen Kepada Peserta Didik Kristen
SMA Negeri 7 Bandung”.
20
10.Judul sebaiknya up to date, aktif, dan
bertenaga (powerful) dengan menggunakan
kata-kata kunci, “Menyebarnya Virus Ajaran
Sesat Menurunkan Jumlah Jemaat Dalam
Beribadah Pada Hari Minggu”.
11.Judul harus menghindari kata-kata,
“Tinjauan”, “Analisis”, “Penelitian”, “Studi”,
dan “Survei”, karena tumpang tindih dengan
judul-judul bab. 21
12. Judul menggunakan kata-kata kunci dan
menghindari kata atau frasa yang tumpang
tindih, “Pengaruh Informasi Pendidikan Agama
Kristen Untuk Meningkatkan Tingkat Kualitas
Pendidikan Agama Kristen”.
13. Judul bukanlah dalam bentuk kalimat, tetapi
berupa frasa atau kelompok frasa. Tanda seru,
tanda titik, dan tanda tanya tidak diperlukan,
“Bagaimana Pengaruh Pendidikan Agama
Kristen di SMA Negeri 7 Bandung?”
22
14. Kata-kata yang tidak penting dalam judul
atau tidak diperlukan seperti, “yang”, dan
“pada” harus dihindari untuk membuat judul
lebih singkat dan langsung, tapi tidak
mengurangi makna, “Studi Tentang
Efektifitas Penggunaan Metode Pendidikan
Agama Kristen Pada SMA Negeri 7
Bandung”.

23
15. Judul dengan dua kata yang dianggap

sinonim atau bermakna sama harus

dihindari, “Pertumbuhan dan Perkembangan

Iman Kristen Remaja Dalam Meningkatkan

Kesetiaan Kehadiran di Gereja”.

24
16. Penggunaan kata-kata yang

menyombongkan diri untuk membuat

pembaca mempercayai penulis harus

dihindari, “Analisis Kritis Terhadap Ajaran-

ajaran Sesat Untuk Meningkatkan Kemajuan

Iman Kristen di STT Sunergeo Banten”.


25
17. Judul harus mewakili substansi tugas akhir.
Penulis harus yakin bahwa isi atau substansi
tugas akhir terwakili oleh dan relevan dengan
judul.
18. Judul merupakan obat atau solusi atas
permasalahan yang diangkat.
19. Panjang judul sekitar 10 hingga 15 kata.
Setiap huruf ditulis dengan menggunakan
huruf besar.
26
F. BENTUK ISI SISTEM PENULISAN

BAGIAN AWAL

1. HALAMAN JUDUL
Dicantumkan judul, nama mahasiswa/siswa, no
induk, pengajuan karya tulis untuk jenjang yang
hendak dicapai, nama lembaga pendidikan,
tempat dan waktu penulisan karya tulis ilmiah.
27
2. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN

Halaman pengesahan dari dosen

pembimbing berisi pernyataan resmi dari dosen

pembimbing bahwa karya tulis ilmiah sudah

diterima dan disahkan.

28
3. LEMBAR PENGESAHAN

KETUA/REKTOR

Halaman pengesahan dari lembaga

pendidikan, dalam hal ini pengesahan dari

Ketua/Rektor yang bersangkutan.

29
4. ABSTRAKSI
Abstraksi berisi ringkasan tentang hasil dan
pembahasan secara garis besar dari penulisan
karya tulis ilmiah dengan maksimal satu s/d dua
halaman, dan diketik satu spasi. Jumlah kata
dalam bahasa Indonesia sekitar 150 kata.
Diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Keywords sekitar 5 kata.
30
5. KATA PENGANTAR
Kata pengantar panjangnya sekitar dua
halaman, yang memuat ungkapan syukur
kepada Tuhan dan terimakasih penulis yang
bersifat pribadi dan informal.
a. Ucapan terimakasih tidak perlu berlebihan.
b. Tidak perlu ungkapan merendahkan diri dan
permohonan minta maaf.

31
c. Ucapan terimakasih dalam kata pengantar
isinya ucapan syukur kepada Tuhan Yesus
Kristus Kepala Gereja (boleh menggunakan
ayat Alkitab), kepada lembaga pendidikan,
kepada lembaga gereja yang mendukung
keberlangsungan penulisan dan kepada
keluarga dekat yang mendukung.
d. Tidak perlu mencantumkan lembar halaman
motto pada karya tulis ilmiah.
32
6. HALAMAN DAFTAR ISI
Berisi semua informasi secara garis besar dan
disusun berdasarkan nomor urut halaman.

7. HALAMAN DAFTAR TABEL, DAFTAR


GAMBAR, DAFTAR GRAFIK, DAFTAR
DIAGRAM (Jika Ada)

33
BAGIAN INTI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH, menjelaskan
atau menjadi inti masalah. Inti masalah harus
didukung dengan fakta atau gagasan secara
ringkas dan tepat.
B. PERUMUSAN MASALAH, pertanyaan
problematik dan substansial yang akan diselidiki
dalam keseluruhan studi.
34
C. PERTANYAAN PENELITIAN,
Isi pertanyaan penelitian itu adalah hasil dari
rumusan masalah yang akan dijawab melalui
proses penelitian.
D. TUJUAN PENELITIAN,
menjelaskan dan menggambarkan hasil yang
konkrit yang bisa dicapai untuk memberikan
kontribusi bagi pengembangan lembaga
pendidikan dan masyarakat.
35
E. KEGUNAAN PENELITIAN,

adalah hasil dari proses penelitian yang bisa


digunakan umum, pribadi dan lembaga, serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teologi.

36
F. HIPOTESIS, merupakan kesimpulan
sementara dalam proses penelitian untuk
mencapai kebenaran yang sesungguhnya
sebagai novelti penelitian. Hipotesa dapat
dirumuskan dalam bentuk, “jika…maka…” yang
menghubungkan variabel. Atau “diduga ada
korelasi yang signifikan antara…dengan…” atau
“diduga ada pengaruh…terhadap…”.
37
G. DEFINISI ISTILAH, menjelaskan istilah
dalam judul atau istilah yang muncul dalam
tulisan dari hasil laporan studi, agar isi karya
tulis tidak menimbulkan penafsiran yang keliru
dan tumpang tindih.

38
BAHASAN UTAMA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari suatu telaah pustaka mengetengahkan
teori-teori ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Kajian teoritis itu
mencakup hasil-hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dalam bidang yang mendukung
penelitian yang fokus kepada substansi tujuan-
tujuan penelitian.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Tata cara proses penelitian teologi dan sosial
terdiri dari: Penelitian Survey (kuantitatif) dan
Penelitian Pustaka (kualitatif).
Metode penelitian meliputi:
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Ruang Lingkup Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data 40
Kualitatif

Metode kualitatif adalah prosedur


penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Dapat didefinisikan juga
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan termasuk
sekolah teologi yang secara fundamental
tergantung pada pengamatan pada manusia.
41
Ragam penulisan KUALITATIF dalam
Sekolah Tinggi Teologi terutama pada BAB
III METODELOGI PENELITIAN yaitu:
1. KUALITATIF LITERATUR EKSEGESE
serta KUALITATIF LITERATUR TEOLOGIS &
DOGMATIS
A.Tempat dan Waktu Penelitian
B.Tujuan Penelitian
C.Metode Penelitian
D.Tahap-Tahap Penelitian

42
E. Tehnik Analisis
• Analisis Konteks
• Analisis Verbal
(leksikal,gramatikal,historical)
(Dari hasil ini memunculkan kajian di
Bab IV )

2. KUALITATIF LAPANGAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Tujuan Penelitian
43
C. Metode Penelitian
D. Tahap-Tahap Penelitian
E. Deskripsi Penelitian sebagai alat
Instrumen
F. Prosedur pengolahan data
G. Analisi Data
H. Pemeriksaan keabsahan data
Triangulasi ( wawancar,observasi
langsung,observasi tidak langsung)

44
Kuantitatif

Penelitian kuantitatif ingin memecahkan


permasalahan berdasarkan atas variabel
yang tersusun dari teori-teori diukur
dengan satuan angka-angka kuantitatif,
dianalisis dengan prosedur statistik, untuk
menentukan apakah generalisasi dari teori-
teori itu masih berlaku atau tidak.
45
Ragam penulisan KUANTITATIF dalam
Sekolah Tinggi Teologi terutama pada
BAB III METODELOGI PENELITIAN yaitu:
A.Tempat dan Waktu Penelitian
B.Tujuan Penelitian
C.Metode Penelitian
D.Populasi dan Teknik pengambilan sampel
E.Variabel Penelitian
46
F. Teknik pengumpulan data

1. Instrumen Penelitian

2. Instrumen Variabel X

G. Instrumen Variabel Y

H. Tehnik analisa data

I. Hipotesis Statistik

47
Variabel

Variabel bebas atau variabel independen


adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat atau variabel dependen.
Dengan kata lain, variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi.

48
Adapun variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah dua variabel, yaitu:

1.Variabel bebas atau independent variabel (X) yaitu


suatu variabel yang variasinya mempengaruhi
variabel lain. Dapat pula dikatakan bahwa variabel
bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap
variabel lain ingin diketahui.

49
2. Variabel terikat atau dependent variabel (Y)
adalah variabel penelitian yang diukur untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh
variabel lain. Besar efek tersebut diamati dari ada
tidaknya, timbul hilangnya, besar mengecilnya,
atau berubahnya variasi yang tampak sebagai
akibat perubahan pada variabel lain termaksud .
Variabel suatu penulisan Ilmiah memiiki suatu
aturan dimana S1 minimal 2 Variabel,S2 minimal
3-4 variabel dan S3 minimal 4 -5 Variabel.
50
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian


dan dianalisa. Pembahasan dari kajian teoritis
yang diteliti dan dituliskan segi-segi manfaatnya,
meliputi sub-sub judul sesuai dengan tujuan-
tujuan penelitian. Hasil untuk penelitian survey
mencantumkan kondisi umum penelitian.
51
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi jawaban dari pertanyaan tujuan penelitian


yang diajukan oleh penulis. Jumlah kesimpulan
sesuai dengan jawaban tujuan penelitian. Isi
dari saran, untuk memberikan masukan dan
manfaat dari penelitian tersebut.

52
BAGIAN AKHIR

1. DAFTAR PUSTAKA

2. LAMPIRAN-LAMPIRAN

3. LEMBAR ABSENSI KONSULTASI

4. VITA

53
G. PENULISAN PROPOSAL
A. Menghindari duplikasi judul.

B. Proposal mencakup : surat permohonan,


cover, lembar pengesahan ketua dan dosen
pembimbing, latar belakang permasalahan,
pembatasan masalah, tujuan penelitian,
anggapan dasar, hipotesis, definisi istilah,,
daftar isi, Bab I, Bab II, Bab III, daftar pustaka,
lembar konsultasi dosen, lampiran, dan vita.
54
C. Proposal yang disetujui oleh ketua/rektor,
dilanjutkan ke koordinator ujian dan dosen
pembimbing.
D. Jika proposal ditolak, maka mahasiswa
memperbaharui atau ditunda.
E. Pembimbingan dilaksanakan per
bab/proposal.
F. Dosen pembimbing maksimal dua, dan
dosen penguji tiga
55
H. PROTOKOL ISI PROPOSAL
SURAT PERMOHONAN PROPOSAL …………….
COVER ………………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN KETUA ….........…………
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING …
KATA PENGANTAR ….......….……………………….
ABSTRAK …..........……………………………………
I. PENDAHULUAN ………………….………………
1.1. Latar Belakang Masalah ……………………
1.2. Perumusan Masalah …………….………….

56
1.3. Pertanyaan Penelitian ……………………
1.4. Tujuan Penelitian ………..………………….
1.5. Kegunaan Penelitian ……………………….
1.6. Hipotesis …………………………………….
1.7. Definisi Istilah ……………………………….
II. TINJAUAN PUSTAKA …………….………………
2.1. Pengertian Okultisme ………………………
2.2. Ciptaan Tuhan Sempurna …………………
2.3. Mengapa Terperangkap Okultisme ………..
2.4. Empat Tipu Muslihat Iblis …………………..

57
2.5. Ular dan Strategi Kelicikan …………………
2.6. Teknik dan Dasar Pelayanan Okultisme …
III. METODE PENELITIAN ………….………………
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ….…………
3.2. Ruang Lingkup Penelitian …………………
3.3. Teknik Pengumpulan Data ……….………..
3.4. Teknik Analisis Data ………………………..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………….
LEMBAR KONSULTASI DOSEN ……………………
LAMPIRAN …………………………………………….
VITA …………………………………………………. 58
I. BATAS WAKTU PENULISAN DIPLOMA,
SKRIPSI, THESIS, DAN DISERTASI
A. Diploma dan Skripsi lima bulan, S2 dan S3
enam bulan. Terhitung dari tanggal surat
penunjukan dosen pembimbing.
B. Penulisan yang melewati batas, dianggap
gagal. Mahasiswa mengulang dengan
mengajukan judul baru atau melanjutkan.
C. Penulisan yang selesai melapor ke dosen
pembimbing.
59
J. SYARAT UJIAN DIPLOMA, S1, S2, DAN S3

A. Penulisan yang selesai mendapat persetujuan


dosen pembimbing untuk di uji.

B. Memperoleh keterangan SKS yang lulus.

C. Menyelesaikan semua tugas dan absensi.

D. Menyerahkan KTI dua minggu sebelum ujian.

E. Melunasi semua biaya sekolah

60
K. TEKNIK PENGETIKAN
a. Skripsi diketik pada
21/2 cm kertas putih berukuran
21 x 29,7 cm atau 8 ½ x
11 ½ inci (ukuran A4).
b. Isi skripsi minimal 60
Ukuran A4 hal, tesis 90 hal,
3 cm 2 cm
21 x 29,7 cm disertasi 160 hal.
c. Naskah skripsi/tesis/
disertasi diketik pada
satu permukaan
21/2 cm halaman dengan jarak
antar baris 2 (dua) spasi.
61
21/2 cm d. Batas tepi ketikan
adalah sebagai
berikut:
Ukuran A4
3 cm 2 cm Atas 2 ½ cm
21 x 29,7 cm
Bawah 2 ½ cm

Kiri 3 cm
21/2 cm
Kanan 2 cm

62
e. Penulisan nomor halaman:

1. Angka latin untuk halaman, kata pengantar, daftar


isi, datar table, daftar gambar (contoh: i, iv, vii, ix).
Letak nomor halaman ini di bawah tengah. Untuk
halaman judul tidak diberi nomor halaman.

2. Angka arab mulai dari bagian inti sampai bagian


referensi. Letak nomor halaman pada bagian bab di
bawah tengah, untuk selanjutnya pada sudut kanan
atas.
63
f. Pengaturan jarak spasi:
1. Pengetikan 1 spasi untuk kutipan panjang (lebih
dari 40 kata).
2. Pengetikan 2 spasi untuk seluruh naskah
skripsi/tesis/disertasi.
3. Pengetikan 3 spasi untuk pengetikan:
• Antara nomor bab dengan judul bab
• Antara judul bab dengan baris pertama
• Antara judul bab dengan baris di atas dan di
bawahnya.
64
g. Pengetikan menggunakan komputer, dan tidak
diperkenankan untuk menggunakan pengetikan
manual.
h. Tipe huruf yang digunakan ialah “Times New Roman”,
dengan ukuran huruf = 12, berlaku untuk semua tulisan
yang ada termasuk judul bab, isi, kutipan, dan daftar
kepustakaan.
i. Tidak diperkenankan untuk mengganti bentuk font
huruf yang telah ditentukan oleh sekolah.

65
L. PENJILIDAN SKRIPSI/TESIS/DISERTASI

A. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus oleh

panitia ujian skripsi/tesis/disertasi diberi

kesempatan merevisi (jika ada) sesuai

petunjuk penguji skripsi selama 1 (satu)

bulan, dihitung dari tanggal yudisium

66
B. Cover Diploma warna Orange, Cover Program

S1 warna Kuning, Cover Program S2 warna

Biru, dan Cover Program S3 warna Merah,

masing-masing menggunakan logo perguruan

tinggi, mencantumkan nama, nomor induk

mahasiswa (NIM), dengan tulisan tinta

berwarna hitam.

67
C. Skripsi/tesis/disertasi yang sudah disahkan

oleh dosen pembimbing/promotor, panitia

ujian skripsi/tesis/disertasi, dan ketua STT

“Sunergeo” diserahkan kepada sekolah

sejumlah: masing-masing 6 (enam)

eksemplar.

68
M. CONTOH MAKALAH

1. PENGERTIAN MAKALAH

Karya tulis yang berisi pemikiran tentang

suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis

secara sistematis yang ilmiah dari hasil-hasil

penelitian sebagai novelti.


69
2. MANFAAT MAKALAH
a. Bermanfaat memahami masalah dan
memberi solusinya.
b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang
dipelajari untuk diimplementasikan pada
kondisi edukasi.
c. Membuka pikiran untuk memahami dan
memberi solusi masalah. 70
3. JENIS MAKALAH
a. Jenis makalah deduktif, yang ditulis
didasarkan pada kajian teoritis (pustaka
yang relevan dengan masalah-masalah
aktual).
b. Jenis makalah induktif, makalah yang
disusun berdasarkan data empiris, relevan
dengan masalah yang dibahas.
71
c. Makalah campuran, makalah yang
penulisannya didasarkan pada kajian
teoritis dengan mempermasalahkan yang
dibahas (teoritis dan empiris).

4. KARAKTER/CIRI-CIRI MAKALAH
a. Hasil kajian literatur dengan pelaksanaan
suatu kegiatan lapangan.
72
b. Mendemonstrasikan pemahaman
siswa/mahasiswa tentang permasalahaan
teoritik dan empiris.
c. Menunjukkan kemampuan pemahaman
terhadap isi dari berbagai sumber yang
digunakan.
d. Mendemonstrasikan kemampuan
berbagai sumber informasi yang fokus
pada permasalahan dan kontennya.
73
5. SISTEMATIKA PENULISAN/SUSUNAN

MAKALAH

(Lihat uraian keterangan sebelumnya tentang

sistematika penulisan karya tulis ilmiah

sesuai acuan STT Sunergeo)

74
N. CONTOH RESENSI

1. RESENSI dari bahasa Belanda Resentie,

bahasa Latin Recensio, Recensere dan

Revidere artinya mengulas kembali suatu

penilaian terhadap suatu karya.

75
2. JENIS RESENSI

a. Informatif

b. Destruktif (Detil)

c. Kritis

76
3. ISI RESENSI BUKU

Sinopsis atau ulasan singkat buku.

4. PENUTUP RESENSI

Alasan buku ditulis.

77
5. CONTOH RESENSI
a. Judul
b. Menyusun data buku:
- Judul buku
- Pengarang
- Penerbit
- Tahun terbit Cetakan
- Dimensi buku
- Harga buku
78
6. TUJUAN RESENSI
a. Mengetahui kelebihan/kekurangan buku
yang diresensi.
b. Memberi penilaian umum secara ringkas.
c. Memberikan masukan kepada penulis
kritis dan positif.
d. Mengetahui latar belakang dan alasan
buku itu terbit.
e. Menguji kualitas buku.
79
7. MANFAAT RESENSI

a. Bahan pertimbangan

b. Sarana promosi

c. Pengembangan kreatifitas

80
O. CONTOH FOOTNOTE
1. Catatan kaki ditempatkan pada kaki halaman dengan
nomor urut. Dengan naik setengah spasi dari baris catatan
kaki. Nama keluarga pengarang tidak didahulukan seperti
pada daftar kepustakaan.
Contoh:
1J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2. Penggunaan “ibid” (singkatan dari ibidem yang berarti sama
dengan atas) pada catatan kaki apabila kutipan tersebut
mengutip satu buku atau literatur yang sama dengan buku
atau literatur sebelumnya, yang disela dengan kutipan yang
lain.
Contoh:
1 J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2 Ibid., hlm. 59.
3 Ibid.
81
3. Penggunaan “op.cit” (singkatan dari “opera citato” yang
berarti dalam karya yang telah dikutip) pada catatan kaki
apabila kutipan tersebut dari sumber atau literatur sebelum
yang sudah disela dengan kutipan dari sumber atau
literatur yang lain. Untuk diingat hanya nama keluarganya
yang ditulis sebelum “op.cit.”.
Contoh:
1 J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2 D.J. Bogue, Principles of Demography (New York; John Wiley
and Son, 1969), hal. 106..
3 Brill, op.cit., hlm. 49.

Jika karya seseorang yang sudah dikutip lebih dari satu


karya, maka yang ditulis sebelum “op.cit.” adalah nama
keluarga dan judul karyanya.
Contoh:
1J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
82
2 J. Wesley Brill, Dasar yang Teguh (Bandung: Kalam Hidup),
hlm. 15.
3 Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya op.cit., hlm.

67.
4. Penggunaan “loc.cit.” (singkatan “loco citato” artinya tempat
yang telah dikutip) pada catatan kaki sama dengan
penggunaan “op.cit.”, perbedaannya “loc.cit.” menjelaskan
bahwa kutipan tersebut telah dikutip.
Contoh:
1 J. Wesley Brill, Laskar Tuhan yang Menantikan Tuhannya
(Bandung: Kalam Hidup, 1967), hlm. 31.
2 D.J. Bogue, Principles of Demography (New York; John Wiley

and Son, 1969), hal. 106.


3 Brill, loc.cit.

83
5. Satu pengarang
1Daniel J. Adams, Teologi Lintas Budaya (Jakarta: P.T. BPK
Gunung Mulia, 1996), hlm. 50.
6. Dua atau tiga pengarang
2 S. Nasution dan M. Thomas, Buku Penuntun Membuat
Disertasi Thesis Skripsi Report Paper (Bandung: C.V. Jemmars,
1980), hlm. 51.
7. Empat atau lebih pengarang (singkatan et.al.) atau dkk.
3 C.H. Jonston et.al., The Modern High School (New York:
Charles Scribner’s Sons, 1914), hlm. 52.
8. Karangan oleh lembaga, perkumpulan, dan sejenisnya
4 Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1975), hlm. 53.

84
9. Pengumpulan redaksi (penyalur, editor)
5 Harimurti Kridalaksana, “Pembentukan Istilah Ilmiah dalam
Bahasa Indonesia,” Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, sebagai
Thermin Manusia Indonesia Baru, dired. oleh Lukman Ali (Jakarta:
Gunung Agung, 1967), hlm. 55.
6 J.N.D. Anderson, ed., The World‟s Religions (London: Inter-
Varsity Fellowship, 1950), hlm. 55.
10. Buku yang diterjemahkan (singkatan: dit. Oleh)
7Tim La Haye, Mempelajari Alkitab Secara Praktis, dit. Oleh
Junny J. Suliman (Bandung: Kalam HIdup, 1979), hlm. 56.
11. Tidak ada nama pengarang
8 Buku Upacara-upacara Masehi (Bandung: Kalam Hidup,
[t.th]), hlm. 57.
12. Tidak ada nama tempat penerbitan (singkatan [t.t.p]) t.t.p.
atau n.p. no place (bahasa Inggris).
9 H.W.F. Stellwag, Kesukaran-kesukaran dalam Pendidikan
([t.t]): C.V. Jemmars, [t.th.]), hlm. 58.
85
13. Nama penerbit tidak ditulis (singkatan [t.p.]) atau n.p. (no
publisher)
10D.Van Dijik, et al., Pengarang Agama Kristen (Bandung: [t.p],
1950), hlm. 52.
14. Tahun penerbitan tidak ditulis (singkatan [t.th] atau n.d. (no
date)
11Robert F. Mager dan Peter Pipe, Analyzing Performance
Problems or „Your Really Oughta Wanna‟ (Belmont: Fearon
Publisher Inc., [t.th.]), hlm. 60.
15. Dicetak sendiri oleh pengarang
12
N.A. Ametembun, Metode Pengajaran Berprogram,
(Bandung: oleh pengarang, 1973), hlm. 61.
16. Buku yang termasuk suatu seri
13 S.Kruyt, Pendidikan Seksuil, Seri Keluarga Sejahtera, nomor
3 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1973), hlm. 62.
86
17. Edisi yang mengalami perubahan
14 Gorys Keraf, Komposisi, perubahan (Ende: Nusa Indah,
1980), hlm. 64.
15 H.A. Gleason, an Introduction to Descriptive Linguistics,
rev.ed (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1960), hlm. 64.
18. Beberapa jilid
16Avery Willis, Perkembangan Gereja, 2 jilid (Semarang:
Seminari Theologia Baptis Indonesia, 1976), I:IV-I
19. Cara membuat catatan kaki untuk Ensiklopedia
a. Artikel dari Ensiklopedia nama pengarang tertulis
17W.M. Foley, “Adultery (Christianity),” Encyclopedia of Religion
and Ethics, 1:131.
b. Artikel dari ensiklopedia yang nama pengarang tidak
tertulis
18 Arianisme, “Ensiklopedia Umum,” 1979, hlm. 79.
19 Baptis, Baptisan, “Ensiklopedia Alkitab Praktis, edisi kedua,
1978, hlm. 29.
87
20. Cara membuat catatan kaki untuk majalah
Urutan unsur pokok dari majalah atau yang harus muncul
dalam catatan kaki adalah:
(1) nama penulis; (2) judul tulisan; (3) nama majalah; (4)
bulan dan tahun penerbitan; (5) nomor halaman yang
dikutip.
20 Endah N. Notodirjo, “Bimbingan di Panti Asuhan”, Gema
Bimbingan, nomor 1, 1979, hlm. 25.
Mochtar Naim, “Mengapa Orang Minang Merantau?”, Tempo,
31 Januari 1975, hlm. 36.
21. Cara membuat catatan kaki untuk Jurnal
Urutan pokok dari jurnal yang harus muncul dalam catatan
kaki adalah (1) nama penulis; (2) judul tulisan; (3) nama
jurnal; (4) judul penerbitan – jika ada; (5) bulan dan tahun
penerbitan; dan (6) nomor halaman yang dikutip.
21W.R. Estep, “The Anabaptis View of Salvation”, Southwestern
Journal of Theology, 20 (Spring, 1978): 47.
88
22. Cara membuat catatan kaki untuk surat kabar
Catatan kaki untuk surat kabar mempunyai unsure (1)
nama surat kabar; (2) tanggal, bulan dan tahun penerbitan;
(3) bagian – jika ada; (4) nomor halaman.
22 Pikiran Rakyat, 25 Januari 1977, hlm. 2.
23. Cara membuat catatan kaki untuk Tesis dan disertasi yang
belum diterbitkan
23Martinah Prodjo Wtjokro, “Restorasi Meiji dan Pengaruhnya
Terhadap Pendidikan di Djepang” Skripsi Sardjana, Institute
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jogjakarta, 1968, hlm. 44.
24. Cara membuat catatan kaki untuk bahan yang tidak
diterbitkan
24Abas, “Kebaktian Umum Sana-sini”, Paper yang disampaikan
dalam Pendeta Baptis Semarang, Semarang, 11 Mei 1977.

89
25. Cara membuat catatan kaki untuk laporan rapat yang tidak
diterbitkan.
25 LembagaKebudayaan Kristen Indonesia,”Laporan
Musyawarah Nasional Kebudayaan Kristen,” Jogjakarta, 1964, hlm.
10-11.
26. Cara membuat catatan kaki untuk laporan yang diterbitkan.
26Laporan Dari Panitia Kepada Badan Pengurus Lengkap
Gabungan Gereja Kristen, Markus Nasrani, ketua (Semarang:
Badan Penerbit Gereja Kristen, 1950), hlm. 2.
27. Cara membuat catatan kaki untuk pernyataan lisan yang
direkam
27Eddy Wiridanata, Dekan Fakultas Seminari Theologia Baptis
Indonesia, “Pidato Pembukuan Seminari Theologia Baptis
Indonesia Program Kampus”, Semarang, Jawa 16 Juli 1979.

90
28. Cara membuat catatan kaki untuk wawancara
28Raymon Bellour, “Hypnosis”, Wawancara oleh Bambang
Suratman, Rekaman, Semarang, Indonesia, 26 Juli 1988.
29. Cara membuat catatan kaki untuk seri atau rangkaian karya
29 Luli Calinicos, Workers on the Rand, A People History of
South Africa, vol. 2 (Athens, Ohio: Ohio University Press, 1985),
hlm. 48.
30 Willian M. Thackeray, The Complete Work (Boston, 1899),
vol.13, The English Humorists, hlm. 121.
30. Cara membuat catatan kaki untuk kutipan buku sumber
kedua
31Hart P. Kelley, Education for What is Real (New York: Harper
& Row, 1974). Dikutip dalam Edward Krug, Curriculum Planning,
(New York: Harper & Row, 1950), hlm. 15.

91
P. CONTOH KEPUSTAKAAN
1. Satu pengarang
Lombing, Lotnatigor, Kultus dan Kultur, Malang:
Percetakan Lumen Christi, cet. 1, 1997.
2. Dua atau tiga pengarang
Nasution, S. dan Thomas, M. buku Penuntun Membuat
Disertasi Tesis Skripsi Report Paper, Bandung: C.V.
Jemmars, 1980.
3. Empat atau lebih pengarang (singkatan et.al.)
Jhonston, C.H., et. al. The Modern High School. New York:
Charles Scribner’s Sons, 1914.
4. Karangan oleh lembaga, perkumpulan dan sejenisnya
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Pedoman
Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1975. 92
5. Pengumpulan redaksi (penyadur, editor)
Kridalaksana, Harimurti. “Pembentukan Istilah Ilmiah dalam
Bahasa Indonesia.” Bahasa dan Kesusastraan
Indonesia, sebagai Tjermin Manusia Indonesia Baru.
Dired. Oleh Lukman Ali. Jakarta: Gunung Agung, 1967.
6. Buku yang diterjemahkan (singkatan: dit, oleh)
LaHaye, Tim. Mempelajari Alkitab Secara Praktis. Dit. Oleh
Junny J. Suliman. Bandung: Kalam Hidup, 1919.
7. Tidak ada nama pengarang
Buku Upacara-upacara Masehi, Bandung: Kalam Hidup,
(t.th).
8. Tidak ada tempat penerbitan (disingkat [t.th])
Stellwag, H.W.F. Kesukaran-kesukaran dalam Pendidikan
(t.t): C.V. Jemmars, (t.th.)
93
9. Nama penerbit tidak ditulis (singkatan [t.p.])
Dijik, D.Van, et.al. Pengarang Agama Kristen, Bandung:
([t.p]), 1950.
10. Tahun penerbitan tidak ditulis (singkatan [t.th.])
Mager Robert F. dan Pipe, Peter. Analyzing Performance
Problems or „Your Really Oughta Wanna‟. Belmont:
Fearon Publisher Inc., (t.th.).
11. Dicetak sendiri oleh pengarang
Ametembun, N.A. Metode Pengajaran Berprogram,
Bandung: Oleh Pengarang, 1973
12. Buku yang termasuk suatu seri atau rangkaian
Kruyt, S. Pendidikan Seksuil, Seri Keluarga Sejahtera,
nomor 3, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1973.
Thackeray, William M. The Complete Works. Boston, 1989,
vol. 13, The English Humorists.
94
13. Edisi yang mengalami perubahan
Keraf, Gorys. Komposisi. Perubahan, Ende: Nusa Indah,
1980.
Gleason, H.A. An Introduction to Descriptive Linguistics.
Rev.ed. New York: Holt, Rinehart and Winston, 1960.
14. Beberapa jilid
Willis, Avery. Perkembangan Gereja. 2 jilid, Semarang:
Seminari Theologia Baptis Indonesia, 1976.
15. Cara membuat daftar kepustakaan untuk ensiklopedia
a. Artikel dari ensiklopedia yang nama pengarang ditulis.
Foley, W.M. “Adultery (Christianity),” Encyclopedia of
Religion and Ethics.

95
b. Artikel dari ensiklopedia yang nama pengarang tidak
ditulis
“Arianisme”. Ensiklopedia Umum. 1979.
“Baptis, Baptisan”. “Ensiklopedia Alkitab Praktis. Edisi
kedua, 1978.
16. Cara membuat daftar kepustakaan untuk majalah
Notodirjo, Endah No. “Bimbingan di Panti Asuhan” Gema
Bimbingan, nomor 1, 1979, hlm. 25.
Mochtar Naim. “Mengapa Orang Minang Merantau?”
Tempo, 31 Januari 1979, hlm. 36.
17. Cara membuat daftar kepustakaan untuk jurnal
Estep, W.R. “The Anabaptis View of Salvation.”
Southwestern Journal of Theology, 20 (Spring, 1978):
47.
18. Cara membuat daftar kepustakaan untuk surat kabar.
Pikiran Rakyat, 25 Januari 1977, hlm. 2
96
19. Cara membuat daftar kepustakaan untuk tesis dan disertasi
yang belum diterbitkan
Witjokro, Martinah Prodjo. “Restorasi Meiji dan
Pengaruhnya Terhadap Pendidikan di Djepang.” Skripsi
Sardjana, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jogjakarta, 1968.
20. Cara membuat daftar kepustakaan untuk bahan yang tidak
diterbitkan
Abas. “Kebaktian Umum Sana-sini.” Paper yang
disampaikan dalam acara pertemuan Pendeta Baptis
Semarang, Semarang, 11 Mei 1977.
21. Cara membuat daftar kepustakaan untuk laporan rapat
yang tidak diterbitkan
Lembaga Kebudayaan Kristen Indonesia, “Laporan
Musyawarah Nasional Kebudayaan Kristen.”
Jogjakarta, 1964. (Stensilan).
97
22. Cara membuat daftar kepustakaan untuk laporan yang
diterbitkan
Laporan Dari Panitia Kepada Badan Pengurus Lengkap
Gabungan Gereja Kristen. Markus Nasrani, Ketua.
Semarang: Badan Penerbit Gereja Kristen, 1950.
23. Cara membuat daftar kepustakaan untuk pernyataan lisan
yang direkam
Wiriadinata, Eddy. Dekan Fakultas Seminari Theologia
Baptis Indonesia. “Pidato Pembukaan Seminari
Theologia Baptis Indonesia Program Kampus,”
Semarang, Jawa 16 Juli 1979.
24. Cara membuat daftar kepustakaan umum untuk wawancara
Bellour, Rayman. “Hypnosis.” Wawancara oleh Bambang
Suratman. Rekaman, Semarang, Indonesia, 26 Juli
1988.
98
Q. TANDA TITIK
1. Setelah tanda titik pada akhir kalimat, jarak pengetikan
dengan kalimat selanjutnya harus diberikan jarak renggang
dua kali ketukan.
2. Tanda titik tidak diperlukan pada bagian akhir dari judul
pasal, judul tabel, judul ilustrasi, sub judul, alamat, tanggal,
tanda tanya.
3. Tanda titik tidak dipergunakan untuk memisahkan angka
ribuan, ratusan ribu, jutaan, milyaran, dan seterusnya, yang
tidak menunjukkan jumlah. Contoh : NIP-nya 93588234,
Krismonika Sembakowati lahir pada awal tahun 1998.
4. Untuk tanda gelar atau singkatan nama, setelah tanda titik
diberikan satu ketukan (mis. B. J. Habibie, Dr. J. E.
Sahetapy), emikian juga dengan penyingkatan gelar (mis.
B.A., M.A., M.B.A., S.Th., M.Th., Ph.D.). 99
5. Tanda titik mengikuti singkatan tertentu (mis. Prof., ibid.,
dlsb.) serta dipergunakan sesudah penomoran Romawi dan
Arab atau abjad yang dipakai pada outline penulisan (mis.
I.A., 1.a.). Sebaliknya tanda titik tidak diberikan pada
singkatan yang terdiri dari huruf awal kata atau suku kata,
atau gabungan keduanya; demikian pula tanda titik tidak
dipergunakan dalam akronim atau unsur kimia yang sudahy
umum dikenal. Contoh: Mendagri, Sembako, Ormas, SMP,
DPR, Rp, Kg, Pb, Au, dst.

100
Contoh Cover
BAHAYA OKULTISME DALAM BERJEMAAT

TESIS

OLEH:
Nama :
Nim :
Prodi :

Diajukan Kepada
Sekolah Tinggi Teologi “SUNERGEO” – Banten
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Master Of Arts (MA.)

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SUNERGEO (STTS)


BANTEN

2014
101
Contoh Lembar Pengesahan Ketua

PENGESAHAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI


“SUNERGEO”

Setelah memeriksa dan meneliti secara seksama serta mengetahui seluruh


proses penelitian cara penyusunan Tesis yang dilakukan oleh ELIZABETH
WILHELMINA RUMENGAN yang berjudul BAHAYA OKULTISME
DALAM BERJEMAAT, maka dengan ini dinyatakan bahwa Tesis ini telah
diterima dan disahkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapat gelar
MASTER OF ARTS dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO” –
BANTEN.

Banten, September 2014

Ketua Sekolah Tinggi Teologi “Sunergeo” – Banten

102
Contoh Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing telah menerima hasil penelitian yang berjudul BAHAYA


OKULTISME DALAM BERJEMAAT, telah dipersiapkan dan diserahkan
oleh ELIZABETH WILHELMINA RUMENGAN untuk memenuhi
persyaratan guna mendapat gelar MASTER OF ARTS dari SEKOLAH
TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO” – BANTEN.

Banten, September 2014

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

103
Contoh Lembar Hasil Persidangan
HASIL PERSIDANGAN

Setelah melalui pengujian komprehensif Tesis, maka panitia penguji menyatakan :

LULUS / TIDAK LULUS

Nilai :

Dengan memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar : Master of Arts

PANITIA PENGUJI TESIS :

( )
Ketua

( )
Anggota I

( )
Anggota II

( )
Anggota III 104
Contoh Lembar Absensi Konsultasi
LEMBAR ABSENSI KONSULTASI
Nama Mahasiswa :
Tempat / Tgl. Lahir :
Judul Tesis :
Strata / NIM :
No. Tanggal Materi Karya Ilmiah Petunjuk / Paraf
Saran Pembimbing
I/II

Banten, September 2014


Ketua/Rektor STT Sunergeo Pamulang – Banten

( ) 105
R. SISTEMATIKA ARTIKEL JURNAL

PEDOMAN JURNAL
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SUNERGEO
(Title: Time New Roman, 16pt, bold, maximum
12 words)

Author (TNR, 12pt, bold, tanpa gelar)


Institution (TNR, 11pt)
Email (TNR, 11pt)

106
ABSTRAK (TNR, 12pt, bold)
Jurnal adalah publikasi dalam bentuk artikel secara
periodic dan diterbitkan secara berkala. Jurnal berisi
Abstrak (abstract: ringkasan, intisari) merupakan intisari
tentang hasil penelitian atau jurnal. Tujuan jurnal untuk
mengembangkan penelitian yang menjadi acuan untuk
para peneliti lain. Jurnal berisi sejumlah referensi yang
menjadi rujukan penulisan tiap artikel. Jenis artikel yang
ditulis tak sebatas laporan penelitian, namun bisa pula
berupa review literatur. Dalam menulis suatu abstrak
dilakukan dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
maksimum 150 kata (TNR, 11pt, 1 spasi).

107
Abstrak harus merangkum: latar belakang masalah yang
dihadapi peneliti dengan solusi; metode singkat dalam
penelitian berupa kualitatif atau kuantitatif, dan dapat
memuat hipotesis yang berisi anggapan sementara yang
membutuhkan pembuktian kebenaran. Kerangka berpikir
yang mengandung apa yang akan dibahas, serta landasan
teori yang dicari dan ditambahkan. Hasil utama
menjawab tujuan penelitian atau hipotesis. Dalam
abstraksi ini jangan ada informasi penelitian baru, adanya
istilah tidak terdefinisi, serta metode yang tidak
digunakan. Kesimpulan berisi hasil penelitian.
Kata kunci: Jurnal, abstrak, kesimpulan (maksimum 5
kata).
108
A. PENDAHULUAN (TNR, 12pt, bold)
Keseluruhan naskah diketik tidak kurang dari 10-15
halaman, 2 spasi. Isi pendahuluan terdiri dari 2-3
halaman. Naskah diketik dengan ukuran kertas A4,
dengan format:
Top : 2,5 cm Bottom: 2,5 cm
Left: 3 cm Right : 2 cm
Penulisan kutipan mengacu pada model American
Psychological Association (APA): (Loho, 2003),
(Groothuis, 2010; Larson, Bart dan McDowell, 2000;
Browning, 2009).
109
Pendahuluan berisi:

• Latar belakang, memuat alasan penelitian.

• Rumusan masalah, penentu antara judul dan abstrak


dengan isi konteks judul, serta membatasi ruang
lingkup penelitian agar tidak bias.

• Tujuan penelitian, memuat tujuan dan kebermanfaatan


yang jelas, harus bentuk sub-sub tujuan penelitian.

• Memuat literature review.


110
B. METODE PENELITIAN
Maksimal terdiri 1-2 halaman. Metode penelitian bisa
terdiri kualitatif atau kuantitatif.
Penelitian:
• Penelitian kuantitatif
• Tempat dan waktu penelitian
• Metode penelitian:
 Metode eksperimen, penelitian yang berusaha
mencari pengaruh variable tertentu terhadap
variable yang lain. Variabel dikontrol
(dimanipulasi) adalah variable bebas dan variable
terikat adalah akibat adanya variable control
111
 Metode Ex post-factor (komperatif kausal),
penelitian empiris tanpa pengendalian variable
bebas.
 Metode asosiasi korelatif (survey), penafsiran pada
kovarian di antara vaiabel-variabel yang muncul
secara alamiah. Penelitian korelasi dapat berupa
penelitian hubungan, penelitian prediksi, serta
penelitian mengungkapkan hubungan antar variable
melalui statistic korelasi.
• Pengumpulan data. Peneliti tidak harus melakukan
pengumpulan data. Peneliti menyebarkan
kuesioner/angket kepada sampel. 112
• Analisa data. Untuk memecahkan masalah penelitian,
mengetahui hubungan antar variable, menjadi
pertimbangan dalam perumusan kesimpulan.
Menganalisa data dalam model matematis dan statistic.
Hasil analisa dalam bentuk angka-angka. Analisa data
tidak dapat dipisahkan dari hipotesis. Hipotesis adalah
pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara
terhadap suatu masalah penelitian yang harus diuji
secara empiris. (Lumintang, stevie Indra, Daniek
Astuti Lumintang. (2017). Theologia Penelitian &
Penelitian Theologia. Science-Ascience serta
Metodologinya. Jakarta: Geneva Insani Indonesia). 113
Penelitian:
• Penelitian kualitatif.
• Metode penelitian:
 Metode etnografis
 Metode historis
 Metode fenomenologis
 Metode studi kasus
 Metode analisa isi
 Metode gronded theory
114
• Penyajian data. Keharusan peneliti mengumpulkan
data. Proses pengumpulan data melalui proses
wawancara dengan jawaban yang tersedia. Selain itu,
data melalui catatan, buku, prasasti diperlukan untuk
memperjelas data. Untuk analisa data bertolak dari
focus untuk menemukan penjelasan (teori) dan
pengembangan. Ada dua jenis data, data normative
lapangan, yaitu data dari informan melalui wawancara
dan pengamatan. Data normative lteratur (teks), yaitu
data yang diperoleh dari kajian literature.
115
• Analisa data. Prosedur analisa data melalui
pengumpulan data maupun setelah data terkumpul.
Analisa data dapat menggunakan salah satu dari model-
model analisa data kualitatif yang digunakan.
• Interpretasi data. Suatu upaya untuk memperoleh arti
dan makna secara mendalam dan luas terhadap hasil
penelitian yang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian
dilakukan dengan cara meninjau berdasarkan kajian
teoritik.
• Keabsahan data. Merupakan proses dan teknik yang
digunakan untuk memeriksa keabsahan data, mencakup
derajad kepercayaan (credibility), keteralihan
(confirmability), dan dapat juga hanya triangulasi, baik
triangulasi sumber informasi, teknik, dan waktu.
116
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil temuan penelitian dan pembahasan
yang dapat dibagi dalam beberapa sub bagian.
Penyajian data digunakan secara deskriptif maupun
dapat berbentuk table-tabel perhitungan. Dituliskan
dalam deskriptif TNR, 6-10 halaman.
1. Hasil dan Pembahasan Kuantitatif:
a) Deskripsi data
b) Pengujian persyaratan analisa data
c) Pengujian hipotesis
d) Pembahasan hasil penelitian.
117
2. Hasil dan Pembahasan Kualitatif
a) Hasil
 Menguraikan latar social, historis, budaya, demografi,
lingkungan sebagai gambaran umum penelitian.
 Deskripsi hasil analisa. Bagi penelitian kualitatif
(biblika, sejarah, penelitian pustaka) menggunakan
bentuk pembahasan berupa judul-judul sub topic,
disajikan secara deskriptif bukan numeric.
b) Pembahasan
 Peneliti membahas temuan penelitian seperti deskripsi
hasil penelitian. Bentuk deskriptif dan diskusi
disajikan antara hasil dan teori dalam aspek
kebaharuan.
118
D. KESIMPULAN
Ditulis paling banyak 1 halaman. Merupakan
pembuktian hipotesis dari penelitian (kuantitatif) atau
suatu kesimpulan secara deskriptif (kualitatif).

E. REFERENSI
Loho, Albert. (2003). Dampak Terhadap Distorsi
Okultisme Dalam Dimensi Kehidupan Manusia
Dan Peranan Pastoral Gereja. Disertasi. Jakarta.
Wijaya, H. (2017). Metodologi Penelitian Pendidikan
Teologi. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray
119
Praise the Lord

Anda mungkin juga menyukai