Anda di halaman 1dari 12
TUGAS JAGA NAVIGASI BABI KOMPAS MAGNET DAN KOMPAS GYRO Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat, dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah. 1.1. Kompas Magnet Kata magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes atau magnetis lithos yang, berarti batu dari magnesia. magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarya seperti besi, baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur. Magnet mmepunyai bagian yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet yang terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan (ks) ‘Ada tiga macam magnet menurut proses terjadinya yang kita kenal : 4. Magnet alam : Potongan besi yang magnetnya berdasarkan alamiah antara lain terdapat di Asia. 2. Magnet buatan : Benda baja atau besi yang dijadikan magnet secara buatan oleh sapuan ~ sapuan dengan magnet lain, 3, Magnet elektro : batang besi lunak yang dililit dengan kumparan tembaga (diisolasi) yang dialiri listrik. Batang besi itu akan menjadi magnetis hanya apabila kumparan dialiti oleh listrik. Sesuai dengan penempatan dan fungsinya, ada tiga jenis pedoman magnit yang lazim di gunakan di atas kapal yaitu : 1. Pedoman standar 2. Pedoman kemudi 3. Pedoman darurat Menurut konstruksinya pedoman magnet ada 2 yaitu: 1, Pedoman magnet kering Sesuai dengan penjelasan terdahulu bahwa jenis pedoman ini tidak menggunakan zat cair untuk keseimbangan piringan pedomannya.pedoman magnet kering ini dimana batang — batang magnet dipasang sejajar satu sama lain dan digantungkan dibawah mawar pedoman dengan menggunakan benang sutra, sehingga dapat bergerak bebas secara horizontal. Adapun bagian —bagian utama pedoman magnit kering adalah Piringan pedoman b. Ketel pedoman ¢. Cincin lenja (alat penggantung pedoman) 4. Rumah pedoman Gambar dibawah ini penampakan tegak sebuah pedoman magnet kering yg ‘meperlihatkan bagian ~ bagian dari peralatan didalammya, eel Keterangan a= Ketel, d= Pena (semat) Ujung sematdilengkapi logam iridium. {f= Sungkup dari alumunium, g= Batu nilam dalam sungkup. /h= Pinggiran dari alumunium. |= Benang sutra. k= Batang magnet ‘m= cincin lenja untuk mengatur keseimbangan Gambar Pedoman Kering Pedoman magnet Basah Pada pedoman basah ini Ketel pedomannya terbuat dari bulatan torak yg harus bbenar - benar kedap air dan udara. Pada bagian atas dipasang sebuah kaca bening bulat agar pada saat pembacaan angka — angka skala derajad dapat dibaca dengan jelas.sedangkan tutup pada bagian bawah berupa kaca baur pandang supaya sinar lampu yang dipasang dibawahnya dapat menerangi angka — angka skala derajad.secara umum fungsi cairan yang ada dalam Ketel yaitu untuk meredam getaran ~ getaran kapal sehingga piringan pedoman lebih tenang dan juga dapat mengurangi kemungkina kerusakan pada semat dan Mawar pedoman. Cairan dalam ketel terditi dari air tawar murni dengan presentase antara 75% sampai 80% sedangkan Alkohol murninya 100% dengan presentase 20% sampai 25%. Ruangan dalam ketel pedoman tidak boleh terisi udara Karena akan ‘mengakibatkan korosi bagian dalam ketel. Selain itu dapat mengurangi ketenangan piringan pedoman. Apabila ada perobahan cuaca antara panas dan dingin rongea udara dalam ketel pedoman dapat mengakibatkan mawar pedoman berobah bentuk atau dapat melengkung. Manfaat Campuran alkohol didalam pedoman magnet basah 1. Untuk menurunkan titik beku air, hal ini sangat berguna apabila pedoman digunakan ditempat — tempat pada lintang tinggi atau daerah yang mengalami musim dingin sehinggah cairan pedoman tidak muda membeku 2. Untuk mengurangi kemungkinan korosi dari bagian ~ bagian dalam ketel pedoman. Keterangan : a. Tutup kaca baur Pengapung Piringan pedoman Jarum —jarum magnet Tromol pemuaian cairan f. Sumbat pengisian cairan g Semat. fh. Alat penyengge semat i. Pelat bergelombang ‘ange Se ee es Rng tao anda tagucoagan tongs unannya ‘i "stutcoturow au peur re ng Psa anon ananen te o ergs Gn 398ml ng. rap | S-RKaRoc” fea merawnion man Oars on Sense ooh iba bon 4 Pempung Mangapungtan dan menjog kesabion psi i pingan damon ape apa 228] | s:Pemoerar:pergatuttadap gays grave. nt mama pingan peso pat neat pata poi gobi ooo oncargen Caran ace! 28% dan A Sung 75%). Beringer ts “ok mucah aad pengkartn, 7 Cao bx man membah in rt nrg “Mengrindon cat dors hopes aga ek terketups. 2. Con Karas (inom en) Pengalthemmaargar supa Kompass Chlomposal ego wanupon poss tapl dam eadaan rae. — | | 8 satang Seat Tega us otonga tanga bagianbamahpingan pedoman, ang merigokon penal neserbargan tradap kedudixanpelapun. eto an batangan magn 9 arpat uachan at borg (etawal Peers Cala) 5a"kaea Pena Sebel penaup bapa ban Korps bain dam Syarat-syarat piringan pedoman yang baik Ringan , bagian bawah singkup piringan harus licin. Tidak memiliki kesalahan kolomasi. Pembagian derajatnya harus jelas dan teratur. Berayunnya piringan pedoman harus seimbang dengan ketel pedoman. Piringan pedoman harus tenang. Piringan pedoman harus pekak. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar, minim 14” agar tidak terjadi sinkronansi dengan olengan kapal rowan 1.2. Kompas Gyro Kompas Gyro (Gyro Compass) sering disebut dengan istilah Pedoman Gesing. Selain pedoman magnet yang digunakan diatas kapal banyak juga kapal niaga menggunakan Pedoman gasing (Gyro Compass). Didalam pelayaran niaga kita mengenal 3 buah type pedoman gasing yaitu : 1. Pedoman Sperry / US 2. Pedoman Brown / Inggris 3, Pedoman Anschuts / Jerman Dalam pemakaian sehari ~ hari pedoman gasing itu mempunyai beberapa keuntungan antara lain : 1. Penunjukan dalam arah arah sejati ( haluan —haluan, baringan ~ baringan ) 2. Keseksamaan pembacanya yang lebih besar, disebabkan oleh cara — cara pembesaran pada mawar pengemudi yang menunjukan bagian dari satu derajad. 3. Pemasangan anak — anak pedoman ( repeaters) ditempat — tempat yang layak, sehingga dapat meluputi pandangan seluruh cakrawala untuk kepentingan membaring. Gyro compass ialah suatu jenis pedoman yang didasarkan pada teori Gyroscope dengan mempergunakan tenaga listrik kapal. Pedoman jenis ini dipakai untuk membantu pedoman magnet yang ada di kapal. Dengan teori Gyroscope maka arah yang ditunjuk oleh pedoman gasing adalah utara sejati, sehingga pembacaannya tidak perlu dikoreksi dengan variasi dan deviasi. Metoda Penunjukan Piring / mawar pedoman harus dibagi-bagi dalam jarak antara yang sama masing- masing 1° dalam 360° terpisah. Angka penunjuk harus dicantumkan pada setiap 10° dimulai dari utara (000°) menurut arah jarum jam hingga 360°. Titik-titik kardinal utama harus ditandai dengan huruf-huruf besar, N , E, S dan W. ‘Tanda huruf titik utara dapat diganti dengan lambang yang tepat. Ketepatan Penyetelan perlengkapan 1. Apabila dihidupkan dengan petunjuk-petunjuk dari pembuatnya, pedoman harus ‘mantap dalam jangka waktu 6 jam pada lintang-lintang tertentu sampai lintang 60°. 2. Kesalahan arah penunjukan seperti perbedaan antara arah penunjukan yang mantap dengan penunjukan sejati pada setiap haluan dan setiap lintang sampai 60° tidak boleh lebih dari 40,75 X secant lintang dimana penunjukan haluan dari pedoman hendaknya dianggap sebagai rata-rata dari 10 ( sepuluh ) pencatatan dengan selang waktu 20 menit dan Root Mean Square Value dari perbedaan-perbedaan antara petunjuk- petunjuk dari masing-masing haluan dan rata-ratanya seharusnya kurang dari 0,25° X secant lintang. Kemungkinan pengulangan dari kesalahan arah penunjukan dari peningkatan yang satu ke peningkatan yang lain harus berada dalam 0,25° X secant lintang. Keandalan dalam keadaan operasi. 1. Apabila dihidupkan dengan petunjuk-petunjuk dari pembuatnya, pedoman_harus mantap dalam jangka waktu 6 jam pada lintang-lintang tertentu sampai lintang 60° pada waktu oleng ( rolling ) dan angguk ( pitching ) dengan gerakan sederhana ( rewang ) yang harmonis dari suatu jangka waktu antara 6 ( enam ) dan 15 ( lima belas ) detik, sudut maksimum 5° dan percepatan horisontal maksimum 0,22 m/detik. 4 2. Kemungkinan pengulangan dari salah arah penunjukan dari pedoman utama harus =1° X secant lintang dalam keadaan umum dimana perlengkapan harus tetap beroperasi sesuai dengan dalam rekomendasi yang berkaitan dengannya dalam hal terjadinya perubahan satu daya yang biasa terjadi dikapal dan termasuk variasi-variasi dalam ‘medan magnet yang mungkin sekali dialami di kapal tempat pedoman itu terpasang. Pada lintang-lintang sampai 60° 1. Kesalahan arah penunjukan yang masih ada, setelah dilakukan koreksiuntukk pengaruh-pengaruh kecepatan dan haluan pada kecepatan 20 Knot , tidak boleh lebih dari + 0.25 X secant lintang. 2. Kesalahan karena perubahan yang cepat dari kecepatan 20 knot seharusnya tidak lebih dari =2°, 3. Kesalahan karena perubahan yang cepat dari haluan 180° pada kecepatan 20 knot seharusnya tidak lebih dari + 3°. 4, Kesalahan-kesalahan kedudukan yang sementara dan tetap karena oleng ( rolling ), angguk ( pitching ),dan rewang ( jawing ) kapal dengan gerakan sedethana yang harmonis dalam jangka waktu manapun antara 6 ( enam ) dan 15 ( lima belas ) detik, sudut maksimum masing-masing 20° , 10° dan 5°, dan percepatan_horisontal ‘maksimum tidak lebih dari 1° X secant lintang. Perbedaan maksimum dalam pembacaan antara pedoman utama dan repeater dalam semua kondisi operasional seharusnya tidak lebih dari + 0,5°. BABIL PERINTAH KEMUDI Prinsip pengemudian kapal bahwa semua perintah kemudi yang diberikan harus diulangi oleh juru mudi dan mualim jaga sebagai pemberi perintah harus memastikan bahwa perinta tersebut dilaksanakan benar dan tepat . semua perintah kemudi harus dipertahankan kedudukanya sampai ada perintah yang lain dan jury mudi harus segera ‘melaporkan bila kapal tidak ada pergerakan. Perintah / aba ~ aba kemudi yang sering digunakan diatas kapal the wheel so that the rudder indicator pointed to 0 No | Perintah Meaning ‘Artinya 1 | Mid ship Rudder to be held in the | Daun kemudi sejajar lunas (tengah ~tengah kemudi) | fore and aft position( steer | kapal, kemudi —tengah2 sehingga rudder indicator menunjukan angka Nol 2 | Starboard ten 10" starbord rudder to be held Steer the wheel so that the rudder indicator pointed 10° to the right (starboarside) Daun kemudi — diputar kekanan sehingga rudder indicator menunjuk 10° ke kanan 3 | Port five (daun kemudi ‘menunjukan kekiri 5°) Sport rudder to be held Steer the wheel so that the rudder indicator pointed 5° to the laft /port side Kemudi diputar _kekir sehingga rudder indicator menunju 5° ke kiri 4 |Steady as she goes (mengemudi pada haluan yang tetap berdasarkan penunjuk pedoman pada saat perintah diberikan) ‘Steer a steady course on the compass heading indicated at the time of the order Tura mudi_menyebutkan penunjukan —_pedoman disaat menerima perintah, setelah kapal tetp pada penunjukan tersebut maka ia meneriakan steady on kapal tetap pada haluan atau arah yg dinginkan. 5 [Ease to five (kurangi kemudi 5°) Reduce amount of rudder to 30 Steer the wheel from for ‘example from 10° or 15° to 5°, if the previous wheel was port 15° then make it port 5° Kurangi kemudi hingga 5°. Kemudi diputar dari 15° kiri menjadi 10° ke kiri atau S°ke kiri 6 | Hard a port or hard a starboard( kemudi_ cikar kiri atau kanan) Rudder to be held fully over to port or starboard, the wheel shall be fully turn to port or starboard or as usual the hard wheel is effeetively on 35° Kkemudi diputar penuh kekiri atau kekanan atau putaran kemudi 35” 7 | Nothing to porv/starboard (tidak kekiri dan kekanan) Avoid allowing the vessel's heading to port/starboard Menghindari haluan kapal bergerak —kekiri. dan kekanan 8 | Meet her (balas) Check the swing of the vessel heading in a turn Membuat gerakan haluan kkapal kearah sebaliknya secra perlahan 9 | What is your heading Berapa penunjukan haluan anda? [10 | Keep the bouy/mark/beacon on port side /starboardside Pertahankan agar pelampung/marka/rambut tetap berada di sebelah kiri kann kapal T1 | Report if she does not answer the wheel Laporkan jika kemudi tidak berfungsi 12 [Finish wiht wheel, no more steering Selesai_kemudi tidak ada | lagi gerakan kemudi Gambar . Steering, Cara Pengoperasian Kemudi Untuk mengoperasikan kemudi pada kapal dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu 1. Operasi secara remot kontrol atau anjungan, 2. Operasi secara manual atau lokal, 3. Operas secara langsung dengan rantai. Untuk operasi secara remot kontrol, kepekaan mencapai 0.60, jika kurang dari tersebur maka tidak ada reaksi dari kemudi. Mesin kemudi elektrik hanya ada satu jika gagal tidak ada yang lain, Dari pengoperasian secara remot kontrol ( anjungan ) ke operasi manual atau lokal tidak ada katup-katup yang diubah, kwadran meneruskan kekemudi poros, kemudian dikuatkan dengan spie. Batang penghubung antara batang penghubung kanan dengan batang penghubung bias diatur 2.5 mm. Hubungan hidraulik kemudi dengan kwadran dihubungkan dengan katup searah untuk menjamin posisinya, Untuk ‘mengoperasikan secara manual terdapat katup dypass yang harus dibuka agar tidak terjadi perlawanan tekanan. Beda voltage mengakibarkan reaksi suatu pompa yang mana pompa ini akan mendorong kemudi sesuai yang dikehendaki, seterusnya atau terjadi feed back. BABII SISTEM KEMUDI System pengemudian kapal merupakan pengetahuan yang wajib dipahami oleh seorang navigator. Untuk dapat memahami secara baik, maka seorang navigator harus ‘memulai dari prinsip kerja system kemudi. ‘Ada beberapa jenis sistem kemudi yg kita kenal di atas kapal 1. Sistem kemudi manual (tangan) 2. Sistem kemudi secara auto pilot (automat) 3. Sistem kemudi darurat Pada saat kapal sedang berlayar, kapal akan mengalami pengeruh ganggun dari luar di antaranya yaitu 1. Arus 2. Angin Ombak Sistem pengendalian kemudi 1.Follow Up. Cara Pengemudian kapal dengan sistem ini menggunakan kemudi biasa ( manual) dengan dibantu seorang juru mudi yang memagang roda kemudi dianjungan, Seorang juru mudi tinggal mengikuti perintah Nakhoda atau perwira jaga atau seorang pandu.apabila kapal sedang berolah gerak memasuki perairan sempit dan rame ini disebut juga pengemudian secara normal. Jika roda kemudi diletakan pada suatu posisi 15° kekanan, maka dengan sendirinya daun kemudi akan menyimpang 15° kekanan. Biala roda kemudi diputar sehingga tengah — tengah, maka daun kemudi akan menunjukan tengah ~ tengah atau sejajar dengan garis unas kapal. Pada saat roda kemudi diputar , maka terjadi perbedaan tegangan pada excuiter yang kemudian menggerakan motor dan menggerakan kwandran_ setelah mendapat kesetaraan dari peralatan yang disebut resetting device (penyelaras gerak) . pada mesin kemudi buatan Mitsui jepang ( tokimec), sinyal yang diberikan dari tindakan memutar roda kemudi akan diteruskan ke kerangan selenoid sehingga beroperasi yaitu adanya alairan minyak hidraulik dari satu tempat ke tempat lain yang akan menggerakan motor dan kemudian akan menggerakan daun kemudi. Selain itu penggerak minyak hidraulik juga memberikan sinyal pada unit repeat back, sehingga apabila daun kemudi sudah menunjukan sesuai dengan perintah yang diberikan, maka keranan selenoid akan berhenti beroperasi artitinya motor juga tidak akan berkerja dan keadaan akan berimbang. Dengan menggunkan cara ini operasi yang terjadi agak lamban karena melalui suatu proses penyeteraaan atau komfirmasi antara operasi Kerangan selenoid, gerakan motor, gerakan daun kemudi dan penunjukan indicator daun kemudi (proses melalui repeat back unit) 9 2.Non Follow Up (NFU) Pada pengemudian dengan cara ini menggunakan tangkai kemudi ( bukan roda kemudi) yang dapat kembali pada posisi semula segera setelah dilepaskan untuk menggerakan daun kemudi, maka tangkai kemudi lever ini harus ditekan. Non Fellow Up dapat digunakan apabila ada kerusakan pasa cara manual ataupun auto pilot. Gambar. Steering Mode — Follow Up 3.Auto Pilot Pengemudian kapal secara auto pilot adalah sistem yang digunakan dengan secara otomatis atau memindahkan perintah kemudi pada sistem auto pilot pengemudian dengan menggunakan auto dapat digunakan apabila kapal berlayar didaerah samudra dengan haluan tetap pada waktu yang cukup lama dan dengan keadaan ccuaca yang cukup baik. Gambar.2 Gambar Steering Mode ~ Auto Pilot 2. Segel patent (segel kenter) Segel Kenter terdiri dari dua bagian, dua bagian tengah segel dapat digeser melintang masing-masing dan pada arah memanjangnya dapat mengunci. ‘Sengkang dipasang ditengah, jika sudah terpasang maka bagian-bagian tadi tidak dapat digeser dalam arah melintang lagi. Sebuah boroh (borpen) bentuknya seperti pen masuk lewat halkah dan sengkang tadi, maka sengkang tidak dapat dilepas lagi. Pen ini setelah masuk yang dibuat lebih pendek dari lubangnya, maka sisi lubang disumbat dengan timah sebagai prop agar tidak terlepas. ‘Cara memberi tanda/merkah pada rantai a. Segel penyambung dicat warna merah b. Halkah yang sebelah menyebelah segel penyambung dicat putih c. Cara menghitung segel adalah mulai halkah setelah segel penyambung. 4. Diberi belitan kawat pada halkah terahir yang menunjukan jumlah segel. Contoh : merkah pada rantai jangkar 2 segel patent Belitan kawat Cat cat cat Hitam Cat putin Merah Cat putin Hitam Rantai-rantai ini harus disimpan dalam bak rantai, pada kapal kuno penyimpanan kedalam baknya waktu menghibob, harus diatur oleh orang. Tetapi kapal modern bak rantai bentuknya sedemikian rupa hingga dapat mengatur sendiri Rantai Pelopor ‘Adalah panjang rantai antara segel pertama sampai ke jangkar, panjang rantai pelopor adalah diantara ujung jangkar (ulup jangkat) sampai antara spil jangkar dengan Roller (stopper). ‘Antara pelopor dengan jangkar dihubungkan dengan swivel (kili-kili)

Anda mungkin juga menyukai