Anda di halaman 1dari 9

2

Modul
Mengenal dan Mengerti Sistem

MOdul

Metode Analitikal Tradisiona

Metode ilmiah tradisional didasarkan pada dua ide, yaitu :

a. Reduksionisme : yaitu sebuah konsep dimana segala sesuatu di dunia dan


semua kejadian dapat direduksi, didekomposisi, atau dipecah hingga menjadi
bagian paling sederhana dan tidak dapat dipecah lagi (indivisible).
b. Semua fenomena dapat dijelaskan dengan hubungan sebab-akibat.

Metode reduksionisme dan hubungan sebab akibat, dewasa ini tidak cukup, karena :

a. Tidak dapat mengatasi kekompleksitasan

b. Tidak semua hubungan sebab-akibat searah, mungkin terdapat mutual causality


atau umpan balik (feedback).
c. Mengarahkan ke pengambilan keputusan yang sempit dan parsial.

d. Dapat timbul hasil yang tidak terencana dan secara keseluruhan tidak efektif.

Berpikir Sistem
Berfikir sistem (system thinking) mulai dikembangkan pada awal abad 20 dan pertama
kali diaplikasikan pada bidang Teknik, Ekonomi, dan Ekologi. Berfikir sistem bukanlah
metode yang harus dijalani secara runtut dan baku, namun merupakan sebuah
karakter atau perilaku yang mencerminkan pemecahan masalah secara menyeluruh.
Systems Thinking merupakan suatu pendekatan untuk dapat memahami berbagai
macam system dengan menekankan pada hubungan antar elemen yang ada pada
suatu system.

24
Berbeda dengan cara analisis tradisional yang mempelajari suatu system dengan
memisahkan elemen-elemennya, system thinking melihat system melalu perspektif
yang lebih luas. Hal itu menyebabkan output yang dihasilkan oleh system, thinking
lebih akurat dan realistis. System thinking didefenisiskan sebagai pendekata untuk
menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan pemikiran holistic maupun
pemikiran reduksionis secara seimbang. Dengan memahami system secara
keseluruhan juga secara mendetail dapat menghindari munculnya output yang tidak
diinginkan.

Istilah-istilah yang sering digunakan dan memiliki kesamaan dengan berfikir sistem
antara lain complexity thinking (berpikir kompleks), loop thinking (berfikir non-linier),
dan holism thinking (berfikir holistik). Manurut Battle-Fisher (2015) dalam bukunya
yang berjudul Application of System Thinking to Health Policy and Public Health Ethics
menyatakan ada delapan karakteristik berfikir sistem yaitu:
 Memandang masalah secara keseluruhan
 Cenderung mendorong pada kemajuan
 Selalu melihat adanya ketergantungan antar elemen
 Lebih memperhatikan jangka panjang
 Fokus pada struktur masalah, bukan saling menyalahkan
 Sebelum membuat keputusan, kadang menyertakan/mempertimbangkan
sesuatu yang paradoks (tidak biasa)
 Membuat pemetaan dan simulasi untuk memperlihatkan sistem; dan
 Menempatkan dirinya sebagai bagian dari sistem.

Emergence properties adalah hubungan atau sifat (properties) baru yang muncul
akibat interaksi di antara bermacam bagian atau aspek dari sebuah situasi.

Ada beberapa alasan mengapa kita membutuhkan cara berpikir system, yaitu :

a. Meningkatkan kekompleksitasan dalam lingkungan pengambilan keputusan


dewasa ini.
b. Efisiensi vs Efektivitas

c. Hasil yang tidak terencana dan tidak sesuai dengan intuisi

25
Peningkatan Kompleksitas dalam Pengambilan Keputusan

Kompleksitas didefinisikan sebagai kuantitas informasi yang diperlukan untuk


menjelaskan sesuatu (W.R. Ashby, 1973). Kompleksitas mencakup jumlah bagian
(part) dalam system dan interrelasi dari bagian tersebut. Peningkatan kompleksitas
dalam segala hal telah mengakibatkan metode pengambilan keputusan tradisional
tidak lagi sesuai untuk dipergunakan. Tingkat kekompleksitasan sesuatu bergantung
pada sudut pandang pengamat.
Contoh 1:

a) Seorang ahli bedah memandang otak sebagai system yang sangat kompleks.

b) Seorang tukang daging memandang otak sapi tidak lebih dari bagian dari potongan
daging.

Contoh 2: Assesmen Biaya Produksi per Unit

Biaya produksi per unit untuk proses produksi satu tahapan adalah biaya total dari
material, energi, dan tenaga kerja dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Semakin kompleks proses produksi, semakin sulit perhitungan biaya produksi per
unit. Output dari tahapan sebelumnya menjadi input di tahapan berikutnya, perlu
memperhitungkan biaya penyimpanan, dll.

Efisiensi vs Efektivitas

Efisiensi melihat pada seberapa baik penggunaan sumber daya pada aktivitas
tertentu.

 Efisiensi Teknis : Mencapai tingkat output yang tinggi dengan mempergunakan


input dengan jumah tertentu. Mempergunakan input sesedikit mungkit untuk
memproduksi output dengan jumlah tertentu.
 Efisiensi Ekonomis : Maksimasi selisih antara pendapatan dan biaya total.

Efektivitas melihat pada seberapa baik pencapain tujuan dari sebuah aktivitas.

Contoh, tujuan pelayanan angkutan bus adalah menyediakan transportasi yang

26
nyaman dan efektif dari segi harga.
 Efisiensi ekonomis yang tinggi dari tingkat operasi setiap kendaraan hanyalah
satu aspek dari system.
 Pilihan rute bus, frekuensi pelayanan, tipe kendaraan adalah pertimbangan lain.

 Diperlukan trade off antara variable untuk mendapatkan system yang efektif
secara keseluruhan
Efisiensi vs Efektivitas

 Mengoperasikan berbagai elemen dari system secara efisien tidak berarti


system tersebut efektif secara keseluruhan.
 Efisiensi sejati mempertimbangkan tujuan utuh dari sistem.

 Efisiensi dan efektif harus saling melengkapi (complementary).

 Efektif adalah “doing the right thing”

 Efisiensi adalah “doing things right”

Hasil yang Tidak Terencana dan Tidak Sesuai dengan Intuisi

 Pertimbangkan setiap outcome yang mungkin, baik yang direncanakan maupun


tidak atau yang “counterintuitive”.
 Outcome counterintuitive adalah hasil yang berkontradiksi dengan logika dan
intuisi.

 Outcome counterintuitive dapat dijelaskan dengan memandang sistem secara


komprehensif

Case 1

Pembangunan Bendungan Aswan di Mesir

Seiring dengan keberadaan dan pengaruh Sungai Nil dalam peradaban serta
kehidupan di sekitarnya, maka dibangunlah Bendungan Aswan. Bendungan ini
meredam banjir tahunan Sungai Nil yang bisa membawa manfaat ataupun bencana

27
besar. Sebenarnya, luapan banjir Sungai Nil bisa membawa endapan lumpur dataran
tinggi Etiopia yang menyuburkan. Luapan lumpur ini kadang terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Keduanya sama-sama tidak memberikan manfaat. Bila luapan terlalu rendah
maka hasil pertanian rendah dan akan menimbulkan kelaparan, tapi bila terlalu tinggi
akan menimbulkan kerusakan pada irigasi atau rumah.
Bendungan Aswan pertama disebut Bendungan Rendah Aswan atau Aswan
Low Dam, dibangun oleh Inggris sekitar tahun 1898 oleh Sir William Willcocks.
Merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk meredam banjir tahunan Sungai
Nil. Namun seiring berkembangnya populasi manusia dan kehidupan di Mesir,
Bendungan Rendah Aswan tersebut tidak lagi mampu membendung luapan sungai.
Maka pada tahun 1960 dipetakan Bendungan Aswan Tinggi (Aswan High Dam) untuk
melengkapi rancangan bendungan pertama, sehingga tampak lebih meraksasa dan
siap menampung luapan Sungai Nil yang lebih besar.
Ada dilema yang menyelimuti pembangunan Bendungan Aswan Tinggi.
Pertama, bila bendungan dibangun, banjir akan berpusat di hulu sehingga banyak
penduduk di sana akan berbondong-bondong pindah sehingga mengancam
keberadaan situs arkeologi bersejarah yang tak ternilai harganya. Kedua, bila tidak
dibangun maka akan Sungai Nil akan meluap tak terkendali dan menimbulkan
masalah entah kelaparan atau malah kebanjiran. Sementara itu, bendungan Aswan
tadinya hendak didanai oleh Amerika Serikat. Tapi, negara adidaya itu akhirnya
memilih mundur. Malahan Uni Soviet, yang akhirnya mendanai pembangunan
Bendungan Aswan habis- habisan di tahun 1970. Tidak tanggung-tanggung mereka
mendatangkan 400 ahli konstruksi bendungan, kucuran dana senilai milyaran dollar,
sampai menyiapkan turbin raksasa untuk optimasi fungsi bendungan yaitu PLTA

Case 2

Kasus berikut ini adalah persoalan yang dihadapi oleh para petani di sebuah desa di
Bogor.

Penduduk desa tersebut rata-rata memiliki lebih dari dua anak meskipun banyak ibu
mengaku mengikuti program KB. Sebagian besar penduduk desa tersebut buta huruf

28
dan sedikit di antaranya pernah sekolah meskipun tidak tamat sekolah dasar.
Sebagian dari mereka tingkat keinginan sekolahnya rendah sementara sisanya yang
berkeinginan kuat terbentur masalah biaya. Mata pencaharian utama mereka adalah
bertani. Selama dua puluh tahun terakhir pola budidaya yang dominan berlangsung di
desa tersebut adalah pola revolusi hijau, tampak dari cirinya yang intensif
menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Saat ini para petani mengeluh harga pupuk
dan benih bertambah tinggi, sementara harga jual produk di tingkat petani sangat
rendah. Ditambah lagi dengan hama tanaman yang makin parah, kualitas benih yang
terus menurun dan kualitas tanah yang makin tidak subur.
Selain bertani penduduk juga mencari penghasilan tambahan di kota, misalnya
dengan menjadi buruh atau berjualan kecil-kecilan dalam skala yang sangat kecil.
Manajemen keuangan mereka masih sangat lemah terbukti dengan bercampurnya
uang untuk kebutuhan usaha dengan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Ini juga
disebabkan oleh modal dan penghasilan yang mereka peroleh sangat kecil. Dalam
sepuluh tahun terakhir tingkat kepemilikan tanah para petani terus menurun seiring
dengan tumbuhnya real-estate mewah di sekitar desa tersebut. Di tambah lagi desa
tersebut terletak perbukitan yang sangat cocok untuk membangun kuburan Cina. Saat
ini rata- rata penduduk memiliki kurang dari seperempat hektar. Para pemuda di desa
tersebut sebagian besar adalah penganggur yang menggantungkan hidupnya pada
orang tua mereka atau pada pekerjaan-pekerjaan sesaat seperti menjadi tukang
bangunan, kuli angkut, pedagang dan buruh pabrik musiman. Sebagian lagi hidup
dalam sulitnya hidup sebagai preman dan tukang palag, menghabiskan waktu untuk
minum dan judi.
Gadis-gadis desa itu terjebak pada ritual hidup mulai dari anak-anak menjadi
kemudian menunggu seseorang untuk menikahinya. Sebagian dari mereka terjebak
pada masalah kawin cerai dalam usia muda. Suami mereka menikah dengan orang
lain, meninggalkannya bersama anak- anak mereka yang masih kecil. Penduduk desa
tersebut menganut agama Islam yang taat dan sangat tunduk kepada para kiyai. Tiga
kali seminggu ibu-ibu mengikuti acara pengajian di rumah- rumahanggota kelompok
secara bergantian. Naik haji adalah suatu prestise tersendiri dan dianggap lebih penting
ketimbang penggunaan uang untuk keperluan lain. Syukuran adalah budaya yang
dilakukan setiap ada peringatan hari-hari yang dianggap penting, misalnya

29
perkawinan, kelahran, sunatan, serta berbagai peringatan hari raya agama.
Pengeluaran untuk sosial penduduk desa ini seringkali lebih besar daripada
pengeluaran pribadi mereka.

Ringkasan
Pemikiran sistem adalah suatu pemahaman mengenai keterbatasan manajemen dan
kemampuan untuk mengevaluasi sistem yang diajukan oleh pengajar manajemen. Suatu
cara pandang komprehensif yang membuat inisiatif perubahan organisasional di masa
datang mengalami keberhasilan.
Berpikir sistem memiliki tujuan sebagai metode untuk mencari solusi. Adapun metode
tersebut adalah melalui penggabungan kembali pemikiran sistem, sebagai pendekatan
yang sesuai untuk penemuan dan permasalahan manajemen. Sehingga pemikiran
sistem dapat menempati posisi penting untuk pengembangan disiplin ilmu terapan.
Dalam konteks pemikiran sistem kritis atau Critical System Thinking (CST), berbagai
model sistem yang dikaji akan membantu sebagai bagian dari rasionalisasi pluralis.
Untuk meningkatkan tugas-tugas pengambilan keputusan dan permasalahan
manajemen. Sehingga para praktisi dapat mengetahui keragaman sebagai suatu tanda
kekuatan, bukan kelemahan dari pergerakan sistem.
Untuk permasalahan yang rumit seperti pengentasan kemiskinan, sistem adalah metode
yang lebih tepat digunakan daripada metode reduksi, sebab ilmu pengetahuan alam dan
statistik sering kali hanya mampu untuk menguji hipotesis dengan cara melakukan
eksperimen di laboratorium agar dapat memengaruhi sejumlah elemen yang terbatas.
Tetapi pembuktiannya sangat sulit dilakukan untuk permasalahan di dunia nyata ini.
Faktor penting yang terlibat di dalamnya tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan
dengan sendirinya, dan permasalahan situasi ini tidak memiliki batasan tertentu. Selain
itu, pengulangan eksperimen sangat sulit dilakukan terhadap permasalahan dunia nyata,
karena kondisi awalnya juga tidak memungkinkan untuk ditiru.

TEST/LATIHAN

1. Jelaskan kompleksitas dan sounterintuitive outcome pada dua permasalahan


diatas dengan prinsip Iceberg.

30
2. Posisikan diri anda sebagai orang yang berwenang menyelesaikan
permasalahan diatas bagaimana pendekatan antisipatif: memehami perilaku
system yang anda lakukan?

TUGAS

Uraikan tugas dan fungsi rumah sakit menurut UU No 3 tahun 2020.

1. Posisikan diri anda sebagai orang yang berwenang menyelesaikan


permasalahan diatas (case 1 dan case 2)
a. bagaimana pendekatan tradisional : reaktif yang anda lakukan?
b. bagaimana pendekatan generatif: memahami struktur system yang anda
lakukan?

Anda mungkin juga menyukai