PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH (PIPER BETLE L.
) TERHADAP KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) PADA BAKTERI Staphylococcus aureus
I Gede Agus Sima. 2017
Tugas akhir, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Pembimbing : dr. Anggraheny Soelistyaningtyas, Sp. Rad
ABSTRAK
Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang berkaitan erat dengan
timbulnya suatu penyakit pada manusia. Salah satu bakteri penyebab penyakit tersebut adalah Staphylococcus aureus. Daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman yang dipercaya memiliki khasiat antibakteri. Dari penelitian sebelumnya diperoleh efektivitas ekstrak daun sirih pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun sirih (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Populasi dalam penelitian ini adalah biakan murni bakteri Staphylococcus aureus yang tersedia di laboratorium Mikrobiologi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dengan besar sampel yang diambil pada tiap perlakuan baik konsentrasi air rebusan daun sirih (Piper betle L.) maupun kontrol dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan. Hasil penelitian menyimpulkan kadar bunuh minimum sudah terjadi pada air rebusan daun sirih (Piper betle L.) dengan konsentrasi 60%. Hal ini terbukti dari 4 kali percobaan pada konsentrasi 60% air rebusan daun sirih (Piper betle L.) 2 pecobaan menunjukkan pertumbuhan bakteri dan 2 percobaan tidak menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, namun belum maksimum baru pada konsentrasi 70% dari 4 kali percobaan pada konsentrasi 70% air rebusan daun sirih (Piper betle L.) seluruhnya tidak menunjukkan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Kata Kunci : KBM Anti Bakteri, Air Rebusan Daun Sirih, Staphylococcus aureus