Anda di halaman 1dari 2

Line Sponsor Message (DIRMPRO): Wiluyo Kusdwiharto DIGITAL PROCUREMENT

Oleh: Christyono
Seiring berjalannya waktu, jumlah pelanggan dan aset EVP Pengadaan EPC dan IPP EBT (EVP MPE)
perusahaan yang semakin besar berdampak pada proses
Breakthrough Leader: Digital Procurement
procurement/pengadaan barang dan jasa yang semakin
kompleks. Pengadaan barang dan jasa menjadi faktor
penting dalam menunjang kelancaran proses penyediaan Dalam upaya untuk terus meningkatkan tata kelola
infrastruktur ketenagalistrikan. Kita bisa melayani perusahaan yang Good Corporate Governance (GCG), PLN
pelanggan dengan baik jika tersedia material, mitra kerja, melakukan perbaikan dan peningkatan pada proses dan
atau kontraktor yang baik. tata kelola bisnisnya secara terus menerus. PLN
mengembangkan penggunaan aplikasi Digital Procurement
(Digiproc) yang merupakan salah satu Program
Mengutip arahan Direktur Utama dalam CEO Change Story
Breakthrough dari aspirasi Lean dalam Transformasi PLN.
yaitu salah satu Enabler kunci Technology Advancement
Aplikasi Digiproc tidak hanya berperan sebagai digital tools
adalah “Pemanfaatkan teknologi dan digitalisasi
untuk proses pengadaan, tetapi juga untuk mengimprove
semaksimal mungkin sebagai enabler transformasi”.
proses bisnis secara keseluruhan dari Divisi/Unit yang
Digitalisasi pada segala lini pengadaan yang tersistem akan
melakukan proses pengadaan.
mendukung upaya PLN dalam meningkatkan Good
Corporate Governance (GCG) dan menghindari conflict of
interest. Breakthrough ini merupakan sebuah initiative tata kerja
baru yang menuntut perubahan pola berpikir dan pola
kerja yang berbeda dalam proses pengadaan di PLN.
Pada tahun 2020 pengeluaran PLN mencapai Rp 276,6
Perkembangan teknologi dalam Cloud Computing, Big Data
triliun. Artinya, pengadaan PLN melibatkan nilai-nilai yang
Analysis, dan Machine Learning harus dapat dimanfaatkan
besar dan memiliki kompleksitas tinggi. Tentunya ini
secara cepat dan tepat oleh PLN guna menjawab tantangan
menimbulkan beberapa implikasi, seperti bagaimana
perubahan yang sedang berlangsung maupun di masa
efisiensi, efektivitas, akurasi, standardisasi, kecepatan, dan
mendatang. Dalam aplikasi Digiproc, terdapat satu paket
transparansinya dapat tercapai. Dengan kompleksnya
tools terintegrasi yang telah diterapkan yaitu: Spend
proses pengadaan, maka Breakthrough Digital
Analytics, Cost Estimator, Market intelligence, Tender
Procurement merupakan terobosan penting dalam
Analytics, dan Demand Forecast. Kelima tools tersebut
digitalisasi proses pengadaan.
telah selesai dirancang dan sudah diterapkan sejak bulan
Oktober 2020.
Digitalisasi proses procurement menghasilkan proses
pengadaan yang lebih cepat dan akurat dengan analisis
Sampai dengan Juni 2021, penerapan Breakthrough Digital
dan insight berbasis data melalui teknologi artificial
Procurement telah mencapai progres yang signifikan,
intelligence dan machine learning. Breakthrough ini
antara lain pada inisiatif Bussiness Process Improvement
menargetkan potensi penghematan di tahun 2021,
dan Supply Demand Management. Kedua inisiatif ini telah
minimal sebesar Rp 177 miliar, yang mana pada tahap
melewati fase deployment dan kini memasuki tahap rollout
pertama akan diterapkan pada divisi di bawah Direktorat
pada proses pengadaan. Saat ini Aplikasi Digiproc telah di-
Mega Project dan Energi Baru Terbarukan, yaitu DIVSCM,
rollout di DIVMRE/DIVMPE, DIVEBT, dan DIVMRP.
DIVDAS, DIVRPS, dan DIVEBT. Tentunya setelah ini akan
diterapkan juga ke seluruh Unit-unit PLN.
Secara total, terdapat 36 Sub Initiative (SI) pada
Breakthrough Digital Procurement. Perkembangan hingga
Mari kita dukung pelaksanaan Rollout Digital Procurement
pertengahan Juni 2021, sudah terdapat 9 SI (25% dari total
sesuai timeline yang sudah ditetapkan, yang mana pada
SI) yang telah mencapai status selesai (atau pada status L4
akhirnya akan menghasilkan biaya yang efisien dan
di WAVE).
financial sustainability.
SI dalam status selesai ini berada dalam 4 Inisiatif, yaitu 4. Rollout Digital Procurement
Bussiness Process Improvement, Supply Demand
Dalam inisiatif ini terdapat Sub Inisiatif pada DIV
Management, Digital Procurement Tools, dan Rollout
MRP yaitu Rollout Digital Procurement pada
Digital Procurement, yang sampai sekarang
Kategori Trafo Tenaga (2020) serta Rollout Digital
implementasinya sangat berpengaruh positif terhadap
Procurement pada Kategori MV Cubicle. Keduanya
penerapan digitalisasi dalam proses pengadaan di PLN.
sudah mencapai posisi L4 di tahun 2021.
1. Bussiness Process Improvement
Sepanjang 2021, Rollout Digital Procurement pada
Dalam Inisiatif ini, terdapat Sub Inisiatif Cost DIVMRP telah menghasilkan saving sebesar 8,97%
Estimator dan Tender Analytics. Keduanya sudah dari total nilai pengadaan yang menggunakan Digital
mencapai L4 di tahun 2020. Perkembangan hingga Procurement (termasuk yang sedang berproses
saat ini, penyusunan HPE (Harga Perkiraan menuju L4). Secara agregat, penerapannya sejak
Engineering) sudah dapat dilakukan untuk 30 tahun 2020 telah menghasilkan saving sebesar
kategori yang meliputi Pembangkit dan Material 9,49%. Saving ini didapatkan khususnya terkait
(MDU/MTU). dengan efektivitas penerapan Cost Estimator dan
Tender Analytics.
Untuk pengadaan Pembangkit, kini Cost Estimator
sedang digunakan untuk Pengadaan PLTMG Ambon- Rollout untuk beberapa Kategori MDU (Material
2, PLTMG Ternate-2, PLTMG Nias-2, PLTMG Sorong-2, Distribusi Utama) seperti Trafo Distribusi, MCB, MV
dan PLTU Lombok-2. Sedangkan untuk penggunaan Cubicle, PHBTR, LBS, PT, CT, LA, FCO, dan Minyak
Tools Tender Analytics, hasil analisis dan evaluasi Pelumas saat ini sedang dalam persiapan menuju L4.
yang telah dilakukan oleh Pelaksana Pengadaan Khusus untuk rollout pada Kategori kWH meter 2
meningkatkan potensi penghematan atas Ways (1 Phase dan 3 Phase) menunggu
penawaran Bidder-Bidder. Penawaran dimunculkan perkembangan dari Breakthrough Advanced Meter
pada ringkasan penawaran melalui Tender Analytics Infrastructure (AMI) dan pada Kategori AIS (Air
terhadap HPS yang telah ditentukan melalui Cost Insulated Switchgear) akan dilaksanakan pada akhir
Estimator. semester 1 tahun 2021.

2. Supply Demand Management Dengan adanya perkembangan sampai hari ini dan timeline
yang sesuai dengan rencana, akan ada 50% SI yang sedang
Dalam inisiatif ini terdapat Sub Inisiatif Spend
berprogres menuju L4 pada tahun 2021. Rencana progres
Analytics, Demand Forecast, dan Market
menuju L4 tersebut mencakup 12 SI di bulan Juni, 1 SI di
Intelligence. Ketiganya sudah mencapai posisi L4 di
bulan Agustus, 4 SI di bulan September, serta 1 SI di bulan
tahun 2020. Perkembangan hingga saat ini, sedang
November 2021.
dilakukan Rollout Spend Analytics ke Unit (10 unit)
yang direncanakan akan diselesaikan pada akhir
Semester 1 tahun 2021.
Berdasarkan progres sampai dengan pertengahan Juni
2021, telah dicapai saving sebesar Rp 285,98 miliar dari
penerapan rollout pengadaan pada DIVMRP. Nilai ini
3. Digital Procurement Tools
adalah hasil akumulasi dari saving Rp 37,42 miliar (tahun
Dalam inisiatif ini terdapat Sub Inisiatif e-DPT yang 2020) dan Rp 248,55 miliar (tahun 2021). Ke depan, masih
merupakan fitur Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) terdapat potensi nilai saving yang masih akan terus
dan e-Procurement System Improvement yang bertambah seiring dengan dilakukannya Rollout Digital
menambahkan fungsionalitas menu multicurrency Procurement pada pengadaan EPC pembangkit Thermal
untuk International Competitive Bidding (ICB). Saat dan EBT, yang pengadaannya baru bisa dilaksanakan
ini progress sub inisiatif tersebut adalah L4 di tahun setelah tahun 2021.
2021. Dalam aplikasi e-Procurement, e-DPT telah
deploy pada 22 Februari 2021 dan e-Procurement
System Improvement (Multicurrency) telah deploy
pada 16 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai