Dari sisi akreditasi rs, MFK merupakan bagian yang sangat penting dan seringkali tidak
diperhatikan oleh manajemen. Sehingga pada saat melakukan self assessmen akan
mendapat nilai kurang dan perlu banyak perbaikan.
Selain itu, salah satu unsur yang ada dalam MFK yang juga penting adalah unsur
keselamatan. Keselamatan baik bagi pasien/pengunjung, maupun bagi karyawan yang
bekerja.
Cara pertama adalah dengan Menyusun Program Kerja, dalam hal ini harus melibatkan
direksi, petugas K3, kepala bidang/kepala bagian, koordinator, IPSRS, bahkan bila perlu
melibatkan perwakilan dari owner. Program kerja disusun sesuai dengan kondisi yang
ada, misalnya struktur gedung, jumlah SDM, kondisi keuangan, dll. Bila program kerja
sudah tersusun maka pelaksanaan akan di koordinasi oleh bagian K3-Kesling yang
bertanggung jawab langsung dengan Kepala Bagian Umum.
3) Dampak yang terjadi bila tidak dilakukan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan?
Dari sisi biaya, akan banyak terjadi pengeluaran-pengeluaran yang tidak terencana
akibata manajemen fasilitas yang tidak baik, contoh: kerusakan AC, keran air, pompa air,
pembayaran listrik dan air sangat tinggi dan tidak sesuai dengan kondisi rs.
Peningkatan kejadian K3 di rs, contoh: mati lampu karena korsleting arus listrik, genset
tidak menyala, air tergenang pada lokasi tertentu di dalam gedung, kebocoran atap/plafon
ruangan rawat inap, dll
Kenyamanan pasien/pengunjung dan karyawan akan menurun, contoh: air mati di ruang
rawat inap, bau tidak sedap pada tempat tertentu terkait dengan lokasi ipal atau TPS,
udara panas karena AC rusak, kemungkinan terjadi kecelakaan kerja akibat kondisi
gedung yang tidak baik, dll