Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

“MATERI SISTEM REPRODUKSI”

Oleh :

NAMA : DEWI AQSARIYANTI


NIM : A1J1 20 046
KELAS :C

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Lambandia

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Sistem Reproduksi

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit / 2 JP (1 kali Pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2021/2022

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
1.10 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan 1.10.1 Mengagumi ciri fisik sesama manusia sebagai makhluk
tentang sistem reproduksi dan peranan manusia dalam ciptaan Tuhan.
menjaga sistem reproduksi serta mewujudkannya dalam 1.10.2 Menghargai seluruh makhluk ciptaan Tuhan Yang
ajaran agama yang dianutnya. Maha Esa.
1.10.3 Mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan
bahwa setiap makhluk hidup memiliki peranan
penting dalam
sistem reproduksi pada manusia.
2.10 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, ingin tahu, kreatif, 2.10.1 Melakukan kegiatan pengamatan/diskusi dengan
inovatif, kerja keras, kerja sama dan berkomunikasi) (memiliki rasa ingin tahu, jujur, teliti, cermat, tekun,
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, inovatif,
sikap dalam melakukan pengamatan mengenai sistem kreatif, kerja sama, kerja keras dan peduli lingkungan).
reproduksi. 2.10.2 Berperilaku terbuka terhadap perbedaan pendapat
selama proses diskusi.
2.10.3. Mengkomunikasikan hasil diskusi/pengamatan dengan
rasa percaya diri kepada temannya.
3.10 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan 3.10.1 Menjelaskan proses pembentukan gamet jantan
gangguan pada sistem reproduksi, serta penerapan pola (spermatogenesis) dan gamet betina (oogenesis).
hidup yang menunjang kesehatan reproduksi. 3.10.2 Membedakan organ-organ penyusun sistem reproduksi
pada laki-laki dan perempuan beserta fungsinya.
4.10 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai 4.10.1 Mengumpulkan hasil penelusuran informasi dari
sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya
pada organ reproduksi. pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
4.10.2 Membuat laporan tertulis tentang kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
4.10.3 Mendesain poster tentang upaya pencegahan dan
gangguan pada organ reproduksi.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat :
1. Mengagumi ciri fisik sesama manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2. Menghargai seluruh makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan bahwa setiap makhluk hidup memiliki peranan penting dalam sistem reproduksi pada
manusia.
4. Melakukan kegiatan pengamatan/diskusi dengan (memiliki rasa ingin tahu, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka,
kritis, inovatif, kreatif, kerja sama, kerja keras dan peduli lingkungan).
5. Berperilaku terbuka terhadap perbedaan pendapat selama proses diskusi.
6. Mengkomunikasikan hasil diskusi/pengamatan dengan rasa percaya diri kepada temannya.
7. Menjelaskan proses pembentukan gamet jantan (spermatogenesis) dan gamet betina (oogenesis).
8. Membedakan organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan beserta fungsinya.
9. Mengumpulkan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
10. Membuat laporan tertulis tentang kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
11. Membuat desain poster tentang upaya pencegahan dan gangguan pada organ reproduksi

D. Materi Pembelajaran

Sistem Reproduksi pada Manusia :

 Proses pembentukan gamet jantan (spermatogenesis) dan gamet betina (oogenesis)


 Struktur dan fungsi organ-organ pada sistem reproduksi manusia

Proses pembentukan Gamet jantan (Spermatogenesis) baru dapat dimulai pada saat seseorang telah mencapai masa puberitasnya
(dewasa secara seksual) dan berlangsung secara terus menerus seumur hidup. Proses spermatogenesis ini berlangsung di dalam testis, yaitu pada
tubulus semineferus. Tubulus seminiferous berperan penting pada proses pembentukan sperma karena pada dindingnya terdapat calon sperma
(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan. Benih-benih sperma ini diberi nutrisi oleh sel Sertoli, yang juga terdapat di tubulus
seminiferous, untuk bisa melakukan pembelahan sel yang terdiri dari mitosis dan meiosis, hingga pada akhirnya terbentuk menjadi sperma yang
matang. Sperma yang matang kemudian disimpan di suatu saluran yang terletak di belakang testis, yakni epididimis. Dari epididimis, sperma
bergerak ke bagian lain yang dinamakan vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh
organ
reproduksi lainnya, seperti vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan bulbo uretra, ditambahkan pada sperma hingga membentuk cairan yang
biasa disebut sebagai semen atau air mani. Cairan ini kemudian mengalir menuju uretra dan dikeluarkan saat ejakulasi.

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam indung telur yang disebut ovarium. Oogenesis dimulai dengan
pembentukan benih sel-sel telur yang disebut oogonia. Pembentukan sel telur pada perempuan dimulai sejak di dalam kandungan ibu, ketika
masih berbentuk janin yang sudah memiliki organ reproduksi. Sama seperti pembentukan sperma, sel telur juga mengalami proses pembelahan
yang disebut mitosis dan meiosis. DI akhir bulan ketiga usia janin, semua oogonia telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.
Seluruh oogonia tersebut akan membelah hingga menjadi sel telur. Pembelahan ini baru berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan.

Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin luar terdiri dari
penis dan skrotum. Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan sebagai saluran sperma. Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar
sesuai untuk produksi sperma. Alat kelamin dalam terdiri dari testis, saluran sperma, dan uretra. Alat kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu
vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri).
Kedua bibir ini disebut dengan labium. Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kela min, dan vagina.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik Approach
2. Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : Diskusi dan Observasi

F. Media Pembelajaran
1. Media
a. Gambar Proses Pembentukan gamet jantan (spermatogenesis) dan gamet betina (oogenesis).
b. Gambar alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
c. Video dan PPT tentang sistem reproduksi pada manusia.

2. Sumber Belajar
a. Buku Siswa; Buku Biologi kelas XI SMA/MA semester 2, halaman 213-234.
b. Buku Guru, Buku Biologi Umum kelas XI SMA/MA semester 2, halaman 110-122.
G. Langkah-Langkah Kegiatan
Pembelajaran Pertemuan 1 (2 X 45 Menit)
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu. 15 Menit
2. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan siapa tidak hadir hari ini, peserta didik wajib
menjawab pertanyaan guru.
3. Guru mengingatkan materi kelas XI tentang sistem reproduksi dan mengaitkan dengan pembelajaran
hari ini tentang pembentukan gamet jantan dan betina serta organ reproduksi laki-laki dan perempuan.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran hari ini dan peserta didik wajib mendengarkan
penjelasan yang diberikan oleh guru.
5. Guru menyampaikan rencana penilaian pada kegiatan pembelajaran hari ini.
6. Guru memerintahkan agar peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang, dengan
memperhatikan komposisi kelompoknya yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Kegiatan Inti Mengamati : 65 Menit
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar pembentukan gamet jantan dan betina serta
organ-organ sistem reproduksi laki-laki dan perempuan.
Menanya :
1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang gambar dalam buku siswa
tersebut tentang:
a. Bagaimana proses terbentuknya gamet jantan dan betina ?
b. Apa fungsi organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan ?
Mengumpulkan Data
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menemukan jawaban pertanyaan dengan benar mengenai
konsep pembentukan gamet jantan dan betina dengan baik.
2. Peserta didik menganalisis organ-organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan.

Mengasosiasi
1. Guru menceritakan tentang proses pembentukan gamet jantan dan betina.
2. Guru menjelaskan tentang fungsi organ reproduksi laki-laki dan perempuan.

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian dan guru memberikan penguatan
terhadap materi yang dibahas.

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 Menit


2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
3. Siswa diberikan tes tertulis tentang materi yang telah diajarkan.
4. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dengan menilai hasil pekerjaan siswa,
serta menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang.
5. Guru memberi salam penutup dan mengakhiri pembelajaran.
H. Penilaian
Aspek Indikator Teknik Bentuk Instrumen Waktu Penilaian
Pengetahuan  Menjelaskan proses  Tes Tertulis  Pilihan ganda  Saat pengumpulan
pembentukan gamet jantan  Uraian tugas
(spermatogenesis) dan gamet
betina (oogenesis).
 Membedakan organ-organ
penyusun sistem reproduksi
pada laki-laki dan perempuan
beserta fungsinya.

Keterampilan  Mengumpulkan hasil  Laporan hasil  Rubrik Penilaian Kinerja  Saat presentase
penelusuran informasi dari diskusi dan
berbagai sumber terkait pengataman
kesehatan dan upaya  Portofolio
pencegahan gangguan pada  Observasi
organ reproduksi.
 Membuat laporan tertulis
tentang kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada
organ reproduksi.
 Mendesain poster tentang
upaya pencegahan dan
gangguan pada organ
reproduksi.

Sikap  Menunjukkan perilaku (jujur,  Observasi  Jurnal perkembangan  Saat pembelajaran


ingin tahu, kreatif, inovatif, sikap
kerja keras, kerja sama dan
berkomunikasi)
LAMPIRAN 1. LEMBAR KERJA SISWA 1 (LKS)

Judul : Pembentukan Gamet Jantan dan Gamet Betina


Tujuan : Dapat membedakan antara Spermatogenesis dan Oogenesis
Bahan : Gambar pembentukan gamet jantan dan betina
Cara Kerja :
1. Perhatikan gambar pembentukan gamet jantan dan betina seperti yang ada di buku siswa

2. Lengkapilah tabel di bawah ini :

NO Keterangan Pembentukan Spermatogenesis Pembentukan Oogenesis

1 Tujuan

2 Tempat terjadinya

3 Jumlah fase

4 Hasil akhir
LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS)

Judul : Alat Reproduksi pria dan wanita


Tujuan : Mengidentifikasi bagian-bagian yang terdapat pada gambar alat reproduksi pria dan wanita
Manfaat : Untuk mengetahui bagian-bagian yang terdapat pada alat reproduksi pria dan wanita

Cara kerja :
1. Identifikasi bagian-bagian yang terdapat pada gambar alat reproduksi pria dan wanita berikut
2. Tuliskan fungsinya pada tabel
Tabel Hasil Pengamatan :
No Keterangan Fungsi
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Materi : Sistem Reproduksi Pada Manusia


Kelas/ Semester : XI /2
Hari/ Tanggal :
Nama Siswa :

Soal Pilihan Ganda


1. Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormon testosteron disebut....
a. tubulus seminiferus
b. epididimis
c. vesikula seminalis
d. vas deferens
e. skrotum
2. Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini benar, kecuali...
a. skrotum berfungsi sebagai pembungkus testis
b. tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat produksi sperma
c. vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan sperma
d. uretra berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya sperma
e. epididimis berfungsi sebagai saluran darah
3. Pernyataan yang benar terkait dengan jumlah kromosom spermatogonium dan spermatozoa adalah....
a. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploid
b. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat diploid
c. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat diploid
d. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat bersifat haploid
e. Spermatogonium bersifat haploid
4. Ovarium adalah tempat terjadinya....
a. fertilisasi
b. implantasi
c. perkembangan bayi
d. pematangan ovum
e. Kapasitasi
5. Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah....
a. oogenesis dimulai sejak bayi dilahirkan
b. ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada fase pembentukan oosit primer
c. badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosis
d. hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polar
e. terbentuk lebih dari tiga badan polar
6. Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase....
a. oogonium
b. ooosit primer
c. oosit sekunder
d. ootid
e. kromatid
7. Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut-turut adalah....
a. FSH dan progesteron
b. LH dan FSH
c. LH dan estrogen
d. estrogen dan progesteron
e. estrogen dan FSH
8. Berikut ini yang langsung terbentuk setelah proses fertilisasi adalah....
a. sel telur
b. sel sperma
c. zigot
d. embrio
e. Janin
9. Pada siklus menstruasi apabila fertilisasi tidak terjadi maka akan terjadi peristiwa berikut, kecuali...
a. kehamilan
b. estrogen dan progesteron menurun
c. dinding rahim akan luruh
d. menstruasi
e. dinding rahim menebal
10. Terdapat ciri penyakit sebagai berikut:
1) Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri
2) Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin
3) Disebabkan oleh Treponema pallidum
Ciri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit....
a. Gonorhea
b. Herpes Simplex Genitalis
c. sifilis
d. HIV/AIDS
e. Kanker rahim

Soal Uraian
1. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan!
2. Uterus atau rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi pada mamalia. Sebutkan salah satu fungsi uterus.
3. Bagaimanakah cara penularan HIV/AIDS? Jelaskan pula cara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS!
4. Pada proses fertilisasi, telur dapat dicapai oleh lebih dari satu sperma, namun secara normal hanya satu yang berfusi dengan membran plasma
sel telur, dan selanjutnya inti haploid dari sperma dan telur berfusi membentuk satu inti yang diploid. Peristiwa dimana hanya satu sperma yang
mampu membuahi sel telur disebut monospermi. Bila satu sel telur dibuahi oleh lebih dari satu sperma disebut polispermi. Polispermi
menyebabkan terbentuknya sel-sel triploid dan menyebabkan perkembangan embrio menjadi terhenti. Sel telur memiliki cara untuk mencegah
terjadinya polispermi melalui perubahan muatan listrik. Jelaskan mekanisme tersebut!
5. Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding endoterium yang sudah menebal. Oleh
karena itu, ketebalan endoterium harus dipertahankan selama kehamilan. Jelaskan mekanisme hormonal untuk mempertebal dan
mempertahankan ketebalan dinding ketebalan endometrium!
Kunci Jawaban dan Penskoran :

No
Jawaban Pilihan Ganda Skor Keterangan
Soal
1. A. Tubulus Seminiferus 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
2. C. Vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan sperma 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
3. C. Spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat diploid 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
4. D. Pematangan ovum 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
5. D. Hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polar 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
6. C. Oosit Sekunder 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
7. A. FSH dan Progesteron 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
8. C. Zigot 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
9. A. Kehamilan 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
10. C. Sifilis 1 Jawaban benar
No
Jawaban Pilihan Ganda Skor Keterangan
Soal
0 Jawaban salah

No Jawaban Uraian Skor Keterangan


Soal
1. FSH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari memicu perkembangan follikel dalam 3 Jawaban benar
ovarium. Folikel yang berkembang akan menghasilkan hormon estrogen dan 2 Jawaban kurang tepat
progesteron akan memicu dinding rahim untuk menebal mempersiapkan melekatnya 1 Jawaban salah
embrio jika sel telur dibuahi. Estrogen yang dihasilkan memicu dikeluarkannya
hormon LH oleh kelenjar pituitari. Hormon LH meningkat secara mendadak dan
memicu pengeluaran sel telur keluar folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Sel
telur yang diovulasikan akan bergerak menuju tuba fallopi. Apabila tidak ada sel
sperma yang membuahi maka korpus luteum akan berhenti memproduksi estrogen
dan progesteron. Rendahnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan
rusaknya
jaringan dinding rahim dan pecahnya pembuluh darah sehingga terjadilah menstruasi.
2. Fungsi uterus adalah melindungi bayi yang tumbuh, selain itu uterus merupakan 3 Jawaban benar
tempat tumbuhnya embrio. 2 Jawaban kurang tepat
1 Jawaban salah
3. AIDS adalah penyakit yang disebabkan leh virus HIV. Seseorang dapat tertular virus 3 Jawaban benar
HIV apabila melakukan kontak dengan penderita seperti berhubungan seksual dengan 2 Jawaban kurang tepat
orang yang memiliki HIV/AIDS atau menerima transfusi darah dari orang yang 1 Jawaban salah
memiliki HIV/AIDS. Intinya HIV/AIDS dapat menular apabila seseorang
bersinggungan dengan cairan yang berasal dari tubuh penderita seperti air mani,
darah, dan air liur. Cara pencegahan agar tidak tertular adalah hindari seks diluar
nikah, hindari penggunaan jarum suntik secara bersama atau lebih dari satu kali
pemakaian,
melakukan hubungan badan hanya jika sudah menikah dan setia pada pasangan.
4. Salah satu cara pencegahan polispermi adalah depolarisasi membrane sel telur. 3 Jawaban benar
Depolarisasi membran sel telur meliputi perubahan-perubahan potensial elektrik 2 Jawaban kurang tepat
membran yang berlangsung dengan cepat, mungkin hanya beberapa detik segera 1 Jawaban salah
setelah sperma memasuki telur. Seperti halnya dengan membran sel yang lain,
membran sel telur dapat membangkitkan potensial membran yang berbeda yang
disebut resting potensial membran. Pada telur yang telah dibuahi, resting potensial
membrannya bermuatan negatif. Fusi tubulus akrosom sperma dengan membran
plasma telur, menyebabkan membran plasma mengalami depolarisasi dengan cepat
menyebabkan membrannya menjadi bermuatan positif, dan selama 2-3 detik potensial
membran sel seluruhnya menjadi positif. Potensial membran yang positif
menyebabkan sperma yang lain tidak dapat berfusi dengan membran plasma sel telur.
Kejadian tersebut merupakan dasar penghambatan polispermi yang berlangsung
dengan cepat.
5. Hormon FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis merangsang pertumbuhan 3 Jawaban benar
folikel. Folikel yang sedang tumbuh tersebut menghasilkan hormon estrogen yang 2 Jawaban kurang tepat
berfungsi merangsang pertumbuhan endometrium (penebalan dinding rahim). Setelah 1 Jawaban salah
terjadi ovulasi, korpus luteum akan menghasilkan hormone progesterone yang akan
mempertahankan ketebalan dinding endometrium yang memungkinkan terjadinya
implantasi. Setelah terjadi kehamilan dan terbentuk plasenta, plasenta ini selanjutnya
akan menghasilkan HCG yang akan mempertahankan korpus luteu agar tidak
berdegenerasi
Jumlah 25

=
Lampiran 3. Instrumen Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrument penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrument penilaian keterampilan berkomunikasi sebagai berikut:
Instrumen penilaian
No Aspek Yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (A) (B) Baik (C) Baik (D)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Kesesuaian diksi
3 Penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik (A)
75 = Baik (B)
50 = Kurang Baik (C)
25 = Tidak Baik (D)
Cara mencari nilai (N) = ( Skor yang diperoleh/ Skor maksimal) x 100
2. Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek Yang Dinilai Sangat Baik Baik Kurang Tidak
(A) (B) Baik (C) Baik (D)
1. keaktifan
2. Penguasaan materi diskusi
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
4. Penggunaan bahasa yang baik
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik (A)
75 = Baik (B)
50 = Kurang Baik (C)
25 = Tidak Baik (D)
Cara mencari nilai (N) = ( Skor yang diperoleh/ Skor maksimal) x 100.
Lampiran 4. Instrumen Penilaian Sikap

Materi : Sistem Reproduksi Pada Manusia


Kelas/ Semester : XI/2
Hari/ Tanggal :
Nama Siswa :

No Nama Siswa Skor Nilai

KOMUNIKASI
KERJA SAMA
INGIN TAHU

INOVATIF
KREATIF
KERAS
KERJA
JUJUR

1.
2
3
4
5.
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik (A)
75 = Baik (B)
50 = Kurang Baik (C)
25 = Tidak Baik (D)
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru
SMA NEGERI 2 LAMBANDIA Mata Pelajaran Biologi

Anda mungkin juga menyukai