Rencana Pelaksanaan Pembelajaran "Materi Sistem Reproduksi"
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran "Materi Sistem Reproduksi"
Oleh :
(RPP)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat :
1. Mengagumi ciri fisik sesama manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
2. Menghargai seluruh makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan bahwa setiap makhluk hidup memiliki peranan penting dalam sistem reproduksi pada
manusia.
4. Melakukan kegiatan pengamatan/diskusi dengan (memiliki rasa ingin tahu, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka,
kritis, inovatif, kreatif, kerja sama, kerja keras dan peduli lingkungan).
5. Berperilaku terbuka terhadap perbedaan pendapat selama proses diskusi.
6. Mengkomunikasikan hasil diskusi/pengamatan dengan rasa percaya diri kepada temannya.
7. Menjelaskan proses pembentukan gamet jantan (spermatogenesis) dan gamet betina (oogenesis).
8. Membedakan organ-organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan beserta fungsinya.
9. Mengumpulkan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
10. Membuat laporan tertulis tentang kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.
11. Membuat desain poster tentang upaya pencegahan dan gangguan pada organ reproduksi
D. Materi Pembelajaran
Proses pembentukan Gamet jantan (Spermatogenesis) baru dapat dimulai pada saat seseorang telah mencapai masa puberitasnya
(dewasa secara seksual) dan berlangsung secara terus menerus seumur hidup. Proses spermatogenesis ini berlangsung di dalam testis, yaitu pada
tubulus semineferus. Tubulus seminiferous berperan penting pada proses pembentukan sperma karena pada dindingnya terdapat calon sperma
(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan. Benih-benih sperma ini diberi nutrisi oleh sel Sertoli, yang juga terdapat di tubulus
seminiferous, untuk bisa melakukan pembelahan sel yang terdiri dari mitosis dan meiosis, hingga pada akhirnya terbentuk menjadi sperma yang
matang. Sperma yang matang kemudian disimpan di suatu saluran yang terletak di belakang testis, yakni epididimis. Dari epididimis, sperma
bergerak ke bagian lain yang dinamakan vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh
organ
reproduksi lainnya, seperti vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan bulbo uretra, ditambahkan pada sperma hingga membentuk cairan yang
biasa disebut sebagai semen atau air mani. Cairan ini kemudian mengalir menuju uretra dan dikeluarkan saat ejakulasi.
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam indung telur yang disebut ovarium. Oogenesis dimulai dengan
pembentukan benih sel-sel telur yang disebut oogonia. Pembentukan sel telur pada perempuan dimulai sejak di dalam kandungan ibu, ketika
masih berbentuk janin yang sudah memiliki organ reproduksi. Sama seperti pembentukan sperma, sel telur juga mengalami proses pembelahan
yang disebut mitosis dan meiosis. DI akhir bulan ketiga usia janin, semua oogonia telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.
Seluruh oogonia tersebut akan membelah hingga menjadi sel telur. Pembelahan ini baru berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan.
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin luar terdiri dari
penis dan skrotum. Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan sebagai saluran sperma. Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar
sesuai untuk produksi sperma. Alat kelamin dalam terdiri dari testis, saluran sperma, dan uretra. Alat kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu
vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri).
Kedua bibir ini disebut dengan labium. Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kela min, dan vagina.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik Approach
2. Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : Diskusi dan Observasi
F. Media Pembelajaran
1. Media
a. Gambar Proses Pembentukan gamet jantan (spermatogenesis) dan gamet betina (oogenesis).
b. Gambar alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
c. Video dan PPT tentang sistem reproduksi pada manusia.
2. Sumber Belajar
a. Buku Siswa; Buku Biologi kelas XI SMA/MA semester 2, halaman 213-234.
b. Buku Guru, Buku Biologi Umum kelas XI SMA/MA semester 2, halaman 110-122.
G. Langkah-Langkah Kegiatan
Pembelajaran Pertemuan 1 (2 X 45 Menit)
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu. 15 Menit
2. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan siapa tidak hadir hari ini, peserta didik wajib
menjawab pertanyaan guru.
3. Guru mengingatkan materi kelas XI tentang sistem reproduksi dan mengaitkan dengan pembelajaran
hari ini tentang pembentukan gamet jantan dan betina serta organ reproduksi laki-laki dan perempuan.
4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran hari ini dan peserta didik wajib mendengarkan
penjelasan yang diberikan oleh guru.
5. Guru menyampaikan rencana penilaian pada kegiatan pembelajaran hari ini.
6. Guru memerintahkan agar peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang, dengan
memperhatikan komposisi kelompoknya yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Kegiatan Inti Mengamati : 65 Menit
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar pembentukan gamet jantan dan betina serta
organ-organ sistem reproduksi laki-laki dan perempuan.
Menanya :
1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang gambar dalam buku siswa
tersebut tentang:
a. Bagaimana proses terbentuknya gamet jantan dan betina ?
b. Apa fungsi organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan ?
Mengumpulkan Data
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menemukan jawaban pertanyaan dengan benar mengenai
konsep pembentukan gamet jantan dan betina dengan baik.
2. Peserta didik menganalisis organ-organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
Mengasosiasi
1. Guru menceritakan tentang proses pembentukan gamet jantan dan betina.
2. Guru menjelaskan tentang fungsi organ reproduksi laki-laki dan perempuan.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian dan guru memberikan penguatan
terhadap materi yang dibahas.
Keterampilan Mengumpulkan hasil Laporan hasil Rubrik Penilaian Kinerja Saat presentase
penelusuran informasi dari diskusi dan
berbagai sumber terkait pengataman
kesehatan dan upaya Portofolio
pencegahan gangguan pada Observasi
organ reproduksi.
Membuat laporan tertulis
tentang kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada
organ reproduksi.
Mendesain poster tentang
upaya pencegahan dan
gangguan pada organ
reproduksi.
1 Tujuan
2 Tempat terjadinya
3 Jumlah fase
4 Hasil akhir
LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS)
Cara kerja :
1. Identifikasi bagian-bagian yang terdapat pada gambar alat reproduksi pria dan wanita berikut
2. Tuliskan fungsinya pada tabel
Tabel Hasil Pengamatan :
No Keterangan Fungsi
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Soal Uraian
1. Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan!
2. Uterus atau rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi pada mamalia. Sebutkan salah satu fungsi uterus.
3. Bagaimanakah cara penularan HIV/AIDS? Jelaskan pula cara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS!
4. Pada proses fertilisasi, telur dapat dicapai oleh lebih dari satu sperma, namun secara normal hanya satu yang berfusi dengan membran plasma
sel telur, dan selanjutnya inti haploid dari sperma dan telur berfusi membentuk satu inti yang diploid. Peristiwa dimana hanya satu sperma yang
mampu membuahi sel telur disebut monospermi. Bila satu sel telur dibuahi oleh lebih dari satu sperma disebut polispermi. Polispermi
menyebabkan terbentuknya sel-sel triploid dan menyebabkan perkembangan embrio menjadi terhenti. Sel telur memiliki cara untuk mencegah
terjadinya polispermi melalui perubahan muatan listrik. Jelaskan mekanisme tersebut!
5. Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding endoterium yang sudah menebal. Oleh
karena itu, ketebalan endoterium harus dipertahankan selama kehamilan. Jelaskan mekanisme hormonal untuk mempertebal dan
mempertahankan ketebalan dinding ketebalan endometrium!
Kunci Jawaban dan Penskoran :
No
Jawaban Pilihan Ganda Skor Keterangan
Soal
1. A. Tubulus Seminiferus 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
2. C. Vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan sperma 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
3. C. Spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat diploid 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
4. D. Pematangan ovum 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
5. D. Hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polar 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
6. C. Oosit Sekunder 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
7. A. FSH dan Progesteron 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
8. C. Zigot 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
9. A. Kehamilan 1 Jawaban benar
0 Jawaban salah
10. C. Sifilis 1 Jawaban benar
No
Jawaban Pilihan Ganda Skor Keterangan
Soal
0 Jawaban salah
=
Lampiran 3. Instrumen Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrument penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrument penilaian keterampilan berkomunikasi sebagai berikut:
Instrumen penilaian
No Aspek Yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (A) (B) Baik (C) Baik (D)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Kesesuaian diksi
3 Penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
KOMUNIKASI
KERJA SAMA
INGIN TAHU
INOVATIF
KREATIF
KERAS
KERJA
JUJUR
1.
2
3
4
5.
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik (A)
75 = Baik (B)
50 = Kurang Baik (C)
25 = Tidak Baik (D)
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru
SMA NEGERI 2 LAMBANDIA Mata Pelajaran Biologi