Anda di halaman 1dari 1

WAKTU LEBARAN : TIRULAH SIKAP GUS

DUR DAN PAK HARTO


Diposting ulang dari@jejaksoeharto“Satu-satunya orang yang pantas menjadi
musuh saya di negeri ini adalah Pak Harto. Itu pun saya masih berkunjung ke sana
saat lebaran. Artinya, ya saya tidak punya musuh”. Kutipan di atas merupakan
sepenggal kalimat dari peryataan kota KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat
menghadiri acara talk show di salah satu stasiun televisi swasta, beberapa tahun yang
lalu.

demikian, sebagaimana dikutip oleh Gus Dur pada kutipan di atas, keduanya
tetap bersilaturahim dengan baik. Saling memaafkan. Satu hal yang langka ditemui
dalam kondisi Indonesia hari ini.

Kini, Pak Harto dan Gus Dur telah tiada. Namun keduanya memberi teladan,
bahwa setajam apapun perbedaan pandangan politik, tetaplah memanusiakan
manusia. Gus Dur mengetuk pintu, dan pak Harto mempersilakan masuk, bukan
dalam rangka pembahasan agenda politik kepentingan. Namun, untuk sama-sama
meminta dan memberi maaf.

Andai saja, kemesraan itu diamalkan oleh antar lembaga negara kita saat ini,
pejabat tingginya bangsa kita. Rakyat maupun umat pun akan merasa tentram dan
damai melihat pejabat kita tidak saling menghujat, namun sama-sama melihat masa
depan Indonesia menyongsong era baru yang lebih baik. Dan Idul Fitri merupakan
momentum yang tepat untuk itu.

Selamat berlebaran. Mari lebur dosa sosial dengan saling meminta dan
memberi maaf, sebelum maaf itu dilarang. #Idul Fitri #GusDur #Soeharto
#jejaksoeharto

SC@gusduriantangerang

Anda mungkin juga menyukai