Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di Indonesia sapi merupakan penghasil susu paling utama. Susu merupakan minuman yang sangat menyehatkan bagi tubuh. Terdapat berbagai macam sapi perah yang mempengaruhi produksi susu yang dihasilkan. Jenis-jenis sapi perah contohnya adalah, sapi shorhorn, friesian Holstein, jersey dan lain sebagainya. Salah satu sapi unggulan yang menghasilkan produksi susu tertinggi dan terbaik adalah sapi Friesian Holstein. Saat ini, masih sedikit peternak yang menggunakan jenis sapi ini yang sebenarnya sangat menguntungkan bagi para peternak. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pembudidayaan dan biaya perawatan yang cukup mahal.

B. Tujuan Penelitian
Mengetahui keunggulan dari jenis sapi Friesian Holstein

C. Manfaat Penelitian D. Waktu dan Lokasi

Dapat memanfaatkan produk (hasil ternak) yang dihasilkan oleh sapi Friesian Holstein dengan baik

Waktu : 10.00 13.00 WIB Lokasi : Cimory Resto, Jalan Raya Puncak No. 435 KM.77 Cisarua, Bogor

E. Tinjauan Pustaka

Sapi Friesian Holstein (juga dikenal sebagai sapi Frisian Holland) adalah jenis ternak yang dikenal hari ini sebagai sapi penghasil susu tertinggi di dunia. Berasal di Eropa, Holsteins dibiakkan di Belanda dan lebih khusus lagi di dua provinsi utara Belanda Utara dan Friesland. Hewan-hewan adalah ternak regional dari Batavia dan Frisia, dua suku yang menetap di wilayah Rhine pesisir sekitar 2.000 tahun yang lalu. Para peternak Belanda dibesarkan dan mengawasi perkembangan perkembang biakan sapi dengan tujuan memperoleh binatang yang akan membuat produksi yang melimpah, dan memakan rumput secara efisien. Hasilnya, selama berabad-abad, Hasilnya, selama berabad-abad, adalah sapi perah yang efisien dengan produksi susu yang tinggi. Warna hitam dan putih disebabkan karena seleksi buatan oleh peternak. Dengan pertumbuhan dunia baru, pasar mulai mengembangkan susu di Amerika, dan peternak susu berpaling ke Belanda untuk ternak mereka. Setelah sekitar 8.800 Holsteins telah diimpor, 1

terdapat masalah penyakit di Eropa yang menyebabkan penghentian impor. Di Eropa, perkembang biakan ini digunakan untuk susu di Utara, daging di Selatan - Sejak 1945, pembangunan di Eropa telah menyebabkan produksi ternak menjadi semakin regionalisasi. Kata Holstein digunakan untuk menggambarkan saham Amerika Utara dan penggunaannya di Eropa. Friesian, menunjukkan hewan dari keturunan Eropa tradisional. Persilangan antara keduanya digambarkan ditunjukan dengan nama Holstein Friesian (Friesian Holstein). Sapi FH memiliki tanda yang sangat khas dan produksi susu yang sangat baik dan tinggi. Sapi ini berbadan besar, memiliki corak hitam dan putih yang bisa berada dimana saja. Pada umumnya, kepala sapi FH jantan berwarna putih. Sedangkan pada kepala sapi FH betina, terdapat segitiga putih atau garis putih dari atas kepala sampai dagunya pada kepalanya yang hitam. Makanan jenis sapi ini adalah rumput-rumputan. Sapi FH lebih memilih rumput ilalang (giant grass) dibandingkan rumput biasa, karena ukurannya yang lebih besar. Padahal sebenarnya, rumput lebih bagus untuk susu yang dihasilkan. Sapi ini harus memakan 10% rumput ilalang setiap harinya. Makanan FH lainnya yaitu, jagung, seloid, kedelai, garam, gula, dan lain-lain. FH mengonsumsi makanan sebanyak 1 per 10 dari berat badannya per hari. Sebuah betis yang sehat memiliki berat 40 hingga 45 kg atau lebih pada saat lahir. Sapi Holstein dewasa biasanya memiliki berat 580 kg, dan tinggi bahu 147 cm (58 inci). . Lingkar dada minimal 155 cm. Bibit dasar produksi susu induk (305 hari) > 6.000kg. Lalu, bibit induk produksi susu induk (305 hari) 5.000 6.000 kg. Sedangkan bibit sebar produksi susu induk (305 hari) 4.000 5.000 kg. Kadar lemaknya lebihd dari atau sama dengan 3,5 %. Pada saat umur minimum 18 bulan, tinggi pundaknya minimum mencapai 134 cm dan berat badannya minimum mencapai 480 kg Holstein harus dibesarkan sampai dengan usia 15 bulan, ketika mereka berat lebih dari 360 kg. Umumnya, peternak menginginkan sapi FH untuk melahirkan anak sapi untuk kali pertama antara 23 dan 26 bulan.

BAB II PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan di Cimory, susu Friesian Holstein atau Friesian Holland ini memang lebih banyak menghasilkan susu. Setiap harinya sapi FH dapat menghasilkan susu dua kali, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Jenis sapi ini memiliki sifat yang tenang dan jenak, juga mudah beradaptasi. Bobot tubuh betina dapat mencapai 700 kg. Produksi susu yang dihasilkan dapat mencapai 5.500 lt/masa laktasi (20 lt/hari). Ada berbagai macam jenis sapi perah, namun jenis sapi Friesh Holland atau yang lebih dikenal dengan FH dan peranakannyalah yang paling digemari oleh para peternak. Kondisi tersebut didukung oleh banyaknya keunggulan yang dimiliki FH dibanding dengan jenis sapi perah lainnya. Bila sapi sudah menurun produktifitasnya dapat dijadikan sapi potong. Demikian pula dengan sapi FH jantan yang tidak digunakan sebagai pejantan dapat digemukkan untuk dijadikan sapi pedaging.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Sapi FH memiliki banyak keunggulan yang memberikan

keuntungan bagi para peternak dalam berbagai aspek. Dari segi cara hidupnya berbeda dengan sapi biasanya. Sedangkan dari segi produksi susu yang dihasilkan lebih banyak dan lebih baik dibandingkan jenis sapi lainnya. B. Rekomendasi Sebaiknya para peternak di Indonesia mulai membudidayakan jenis sapi ini agar produksi susu yang dihasilkan menjadi lebih baik, lebih banyak, dan lebih sehat. Selain itu juga dapat menambah keuntungan bagi para peternak.

DAFTAR PUSTAKA
http://usahaternaksapi.blogspot.com/2009/12/jenis-sapi-perah-unggul.html http://www.anneahira.com/sapi-perah.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Holstein_cattle

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai