Anda di halaman 1dari 1
pis > sen eee stad indamesia wil help to cha acterize the 210% exnturyIn- Alonesia is row worl’ third tar- ‘get democracy. Indonesia is the fourth largest population. In- ‘donesa as dhe largest Muslim population nthe world Mr Pr Sidon, f Indonesia ean show to the world tht Islam and de Imocracy are compatible. Jou ‘how the wa Pernataan itu me | pesan Presiden AS Bill Clinton | Kepada Presiden RU Abdacrah: | man Wahid Gus Dur) dalam Joonteks iubungan demokrast dan Islam di Indonesia. Jka ‘umat Islam Indonesia man menghadirkan demokrasidiIn- ones, maka it keuksesn ecard" mana toleranst dan Jeebetiasan beragama dijunung tinggi Clinton memang bethas ‘rap besar kepada Gus Dur yang ‘merupakan sosok pluralis dan egal demokasi, sat itu. Nampun sayang. Gus Dur tak sampal satu perode jad pre= siden, kebura dlengserkan oleh Jaan poitiknya dan beberapa tahun kemudian dipangl Tw yhan.Bagaimana nasib hubung- an Kebersamaan dan demo- Jers Indonesia? Relas! keberagamaan Koordinator pene Impar- sal, Ardimanto Adiputa, men= ‘ats ada 3t asus pelanggaran Keebebasan beragama dan ber- Jeyakinan (KBE) yangterjad i 18 previnal Indonesia. menje- Tang. akhir 2018. Temuan Ini ‘merupakan hasil pemantauan mars lewat berbagal per- benitaan di media massa. Tinclannya 12 kasusperbu- Daran tera itl/pengali- arvecramaly/pelaksanaan iba dish agama atau kepereayaan tertenta Lala, 11 Kasus pela- rangan pendiran tempat iba- dah Kaeus perwsakan tempat ABadiah, 2 haste pelarangan pe- rayaan Cap Go. Meh, 1 kasus Dengaturan tata ear berpalal fan sesual agama ferent oleh ppemerintahy dan 1 asus im ‘Bauan pemerinta terkataliran eagamaan tertent dan 1 kass penolakan untuk beretangsa | Sengan "yang. tidak seagams | ompas, 17/1/20 Agama, Politik, dan Demokrasi MZainuddin Fektor dan Guns Besar Sosologt Agama UIN Maulana Mali Brahim. Mang Dipenujuna 2020, kasusin- {olerans,ujarankebencian, dan Joni intern mat beragama semakin merebak, best me- ‘warnal med sosal dan sangat duh (ny. In tantangan be Sar bg! Perrin Indonesia. Indonesia menjadi eksemplar praktk kehidupan ‘beragama ‘bg bangs In. ‘Beberapa tantangan ite an taralain tunel pba k= ‘agamaan yang ntoleran dan ce ‘rem ya ing menggantian Negara Keaatuan Republik In ddonesia (NKRD_ menjadi Ne- fara Islam Indonesia (NID se- Sayaimana teradi dak dan Surah dengan Islamic State of Irak and Syria-nya,serta me Inhirkanteroriee dan bom P= ‘nuh died beberapa wilayah, Selsn itu, kan meningatrya ‘ran kebencian Cate speech) yang dilskulan para da dan “itv ormas Islam trtentu Dalam konteks Indonesia modern, Abu Fab (998: 2 ‘engl Islam telah menjadi eka nia dalam ment Dbubikanetos pluralisme hea ‘man seak Indonesia mereka, ‘Namun, potens untuk menjadi setakan sosal yang mundur ke frelaang dengan sentimen an ‘Ungama lan eta tebe ‘Berbagal kecenderungan dan pola pemikiran kestaman yang ‘muncal skhiralhir int meng fgumberkan posist Islam yang ferbedatbeds dalam berhadap= an dengan komunitas agama {ain Aspiras politi kesgamaan yang berkemibang in membuka peluang bal tumbuhnya gerake fn sosial Islam yang. furan fmenjnjing tings nls tolerans Keterbukaan, dan de- rokrssiSemus int" menjadi fantangan yang semakin nyata sciring petkembangan wacana eagamatan pascamodern Sika ditinjaw dari perspetit itor, Rekerasan dan intole- rans yang terjadi selama in Jistru dilskulan oleh pemelak ‘gama-agama monotes. Pert rnyaannya, kenapa pemeluk aga ‘ma monelsjustr inheren de ‘gan intoleransi dan kekeras- an? Javabanny, menurut Hod ‘ey Stark (2003: 17-179) ba rena adanya Klaim yang pa tikularistiksubyektf, yang me ‘mandang renda agama. lin Hal senada dikatakan John ick (985: 40. Untuk meng hinds ii, agama haras dja ‘an dari hegemontpoltik. ‘Untuk meneantsipas! dan rmenanggulang) probleratika Hehidupan beragama dan de- rmokaet a Indonesia seperti oof, intleransi estremis re, dan terbrisme, ada bebera- pa hl yang perl diperhatikan. Pertama, perlnya reorient ppemaharan ajaran agazna. Ke- ua, depoitisas ama. Dan e= tiga, perlunya keberphakan ne ‘ara secara Tei seria ‘Aaran agama’ mest dip hamt scare benar dan dia smaknasubstansinya Tavis Kontermporer mengenai demo- ‘rai, headin, HAM lingung= an, dan segala macam jenis po smihalan. macyarakat seharus- ya disdikanindikatorkeber- Inasan dala agama, Hal in disebabian dimenst agama tak hhanyabersifattesentrs, tap juga saat dimensi.sosiclogs ddan Kosmologis Agama lit runkan Tuhan untuk manus, ‘Semen mama ta bis Te ps dar ketergantungannya ke ‘da mamusia lain atau alam ‘makzo secara keseluruian. DI silah periurya,mema- tami tiga kestuan els (ree init of relationship, yt re= fast manusin dengan Tuhanya hablar min Allah, east rae rusia dengan sesuna mania hablar min aba), dan reas manusia dengan alam seresta hablar rin akan) Tesh akhlsk arimah (aPahlag ‘tkaramah) yang lebih dai se- Jadar bermskna sopan sant. Depolitisas! agama ‘Tantangan edus yang di adap mat beragama adalah Folitisast agama, yltu agama fijdian sebagai ajang kepen- tingan politike Marie Jurgens- meyer (1998: 145-46) mengi- {alan,tatanan Duna Baruyang smenggantikan eluatan kek tan bipolar Perang Dingin ma- slat tak hanya dicikan oleh ‘munculrya keluatan-kelutan ‘ckonomt baru, ambrulya ke fhjaar-kerajaan uno, dan me~ Jemahnya komunisme, mela an juga oleh banghtnya iden tiasidentitas parokal yang di- dasarkan pada etnik dan’ ke- setiaan agama. Senada dengan Jurgensme- yet, Abdul Karim Soroush (Goo: 32-34) menial bala salah satu penyalit teoretis ‘dunia Islam yang paling berat adalah ales oran lebih me: ‘mahamt Islam sebagaldentitas daripada sebagai kebenaran. Soroush juga mengatakan, bw orang Islam mempunyal Sdentitas dan. peradaban, itu ‘memang benar, tetapi mereka tidak boleh menggunalan Is- Jam demi kepentnyan identitas tersebut (bac: politisas agama at Isla polit). alarm iden ties hams funduk pada Islam Seagal kebenaran, arena Ts lam sebagai kebenaran bisa ber- ddampingxn dengan kebenaran Jain, seiangan Islam identitas conderung berseter. Islam danutas menurut Soroush ada fa Islam perang, bul Islam mai ‘Mengikut tori Berger, reali= ‘a ssial perang atau jad dan negara Islam menjodt tee fara dalam tek-teks aga ba stkelompok slam radial Dok {rin agama pun akhienya ber- hai) meleitimast aca "j- hha dan negara sla terse, terlbih etka agama dijadikan sehogal deolog negara. ‘Waihast, Dag! Islam “radi ary, jihad menjad sebuah re- alias sosial yang tale terban- {aban bahkan musta untuk

Anda mungkin juga menyukai