Disusun Oleh :
DINAS SOSIAL
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2022
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa terucap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga penulisan laporan mengenai Gambaran Umum Permasalahan Target
Sasaran pada Penyuluhan terhadap calon penerima manfaat Program Bantuan Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) Perkotaan Kab. Bone dapat terselesaikan pada waktunya.
Ucapan terima kasih juga tak lupa ditujukan kepada segenap pihak yang turut andil dalam
proses penyusunan laporan ini diantaranya Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala
Bidang Penanganan Fakir Miskin, Subkoordinator Seksi PFM Perkotaan, Subkoordinator Seksi
PFM Pedesaan, Subkoordinator Seksi PFM Pesisir, teman fungsional Penyuluh Sosial Sejawat dan
pihak lainnya yang belum bisa disebutkan dalam kesempatan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan gambaran umum ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, namun begitu penulis tetap berharap jika laporan ini dapat mampu memberikan
kontribusi dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi pemangku
kebijakan setempat. Kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan laporan ini sangat
penulis harapkan guna perbaikan laporan ini di kemudian hari.
b. Menjadikan laporan ini satuan hasil angka kredit fungsional penyuluh sosial
pertama.
C. Dasar Hukum
a. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
b. Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
c. Undang-undang No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.
d. Peraturan Menteri Sosial No. 10 Tahun 2016 tentang Mekanisme Penggunaan Data
Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin.
G. Analisis Kegiatan
Kegiatan penyusunan gambaran umum ini diikuti oleh penyuluh sosial pada bidang
Penanganan Fakir Miskin. Pembahasannya berlangsung dinamis dan sesuai dengan target
waktu yang ditentukan.
H. Kesimpulan
Implementasi ataupun penerapan undang-undang 23 tentang Pemerintahan Daerah memang
menjadi sebuah langkah praktis guna mendorong pemerintah daerah baik itu provinsi dan
kabupaten/ kota melahirkan kebijakan sosial yang lebih baik lagi. Namun di satu sisi juga
perlu diingat bahwa tiap daerah tentu memiliki sebuah prioritas tertentu yang telah
dijanjikan kepala daerah kepada masyarakat pemilih untuk menjadi program unggulan.
Karenanya pengkajian lebih lanjut mengenai penyelarasan antara kebijakan politik dan
kebijakan sosial saat ini sudah menjadi sebuah keharusan guna menyempurnakan sistem
penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang telah ada saat ini.