Anda di halaman 1dari 6

MODUL 15

PENDAHULUAN

JUDUL / TOPIK : UJI BIOKIMIA BAKTERI DAN SENSITIVITAS


BAKTERI
TUJUAN : Menguasai teori yang terkait dengan uji biokimia dan
INSTRUKSIONAL uji sensitivitas bakteri
INDIKATOR : Mahasiswa mampu menjelaskan: uji biokimia dan
sensitivitas bakteri
URAIAN MATERI :

A.Uji Biokimia Bakteri

Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan
untuk mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil
isolasi melalui sifat-sifat fisiologinya.[1] Proses biokimia erat kaitannya dengan
metabolisme sel, yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis
komponen-komponen sel dan untuk kegiatan seluler, seperti pergerakan.
metabolisme bakteri yang menghasilkan reaksi kimiawi sehingga dapat diuji
biokimia Suatu bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasarkan sifat-sifat
morfologinya saja, sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhannya.[2] Ciri fisiologi ataupun biokimia
merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang
tidak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda
dapat tampak serupa, tanpa hasil pegamatan fisiologis yang memadai mengenai
kandungan organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin
dilakukan.[3] Karakterisasi dan klasifikasi sebagian mikroorganisme seperti
bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik maupun biokimia.[4] Mikroorganisme
dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe metabolit yang
dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test yang
dapat menghasilkan perubahan warna reagen.[4]

Daftar inti

1. Uji Hidrolisis Pati


2. Uji Reduksi Nitrat
3. Uji Peptonasi
4. Uji Indol
5. Uji Fermentasi Karbohidrat

 Uji Hidrolisis Pati

Pada uji hidrolisis pati, hasil positif ditandai dengan terbentuknya zona bening
berwarna kuning disekitar kawasan pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme
dan tak terjadi perubahan warna medium sesudah penambahan larutan lugol. [Hal
ini menunjukkan amilum/pati sudah terhidrolisis menjadi sakarida yang lebih
sederhana.

 Uji Reduksi Nitrat

Uji reduksi nitrat ditandai dengan terbentuknya warna merah atau merah muda
sesudah menambahkan reagen uji yang menunjukkan nitrat sudah tereduksi
menjadi nitrit.

 Uji Peptonasi

Pada peptonasi susu, kasein dihidrolisis oleh enzim renin membentuk parakasein
yang bereaksi dengan garam-garam kalsium membentuk endapan parakaseinat.
Pada peptonasi, medium menjadi basa sehingga warna indikator berwarna ungu
terang. Pada fermentasi laktosa dirubah menjadi asam, sehingga menyebabkan
kasein mengendap atau menggumpal.

 Uji Indol
Uji Indol dituturkan positif ditandai dengan terbentuknya warna merah pada
medium yang menunjukkan bakteri mempunyai enzim triptonase yang dapat
menghidrolisis asam amino jenis triptofan yang mempunyai gugus samping indol
sehingga indol hendak bereaksi dengan reagen uji dan membentuk indol yang
berwarna merah

 Uji Fermentasi Karbohidrat

Uji fermentasi karbohidrat dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri yang bisa


memfermentasikan karbohidrat. [5]Karboidrat/gula dapat difermentasikan
menjadi berjenis-jenis zat, seperti alkohol, asam, dan gas; tergantung pada
jenisnya gula dan spesies bakteri. Terbentuknya asam pada uji ini ditandai dengan
bergantinya warna indikator dalam medium.

B.Uji Sensitivitas Bakteri

Uji sensitivitas bakteri adalah suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan
bakteri terhadap zat antibakteri atau antibiotik dan untuk mengetahui daya kerja
dari suatu antibiotik dalam membunuh bakteri

LATIHAN PEMAHAMAN :

1.
LATIHAN PENERAPAN :
1. Seorang analis ingin melakukan pemeriksaan BTA- di bawah mikroskop.
Untuk menemukan lapang pandang, analis tersebut harus melihat dengan
lensa berapa?
a. 4X
b. 10X
c. 40X
d. 100X
e. 15X
2. Seorang analis ingin mengetahui jenis bakteri yang ada pada sputum
pasien untuk menegakkan diagnosis. Agar objek yang akan di lihat dapat
terlihat dengan jelas, analis tersebut harus meneteskan?
a. Minyak imersi
b. Methyline blue
c. Carbol fuschin
d. Eosin 2%
e. Alkohol asam
3. Seorang analis ingin mengetahui apakah sputum yang hendak dia periksa
terdiognosa TB atau tidak. Saat di periksa di bawah mikroskop, ternyata
tidak ada bakteri yang berwarna merah,maka pasien tersebut?
a. Tidak terinfeksi bakteri TB
b. Terinfeksi bakteri TB
c. Baru memiliki gejala TB
d. Bakteri TB sudah ada tapi tidak berbahaya
e. semua benar

JAWABAN :

 LATIHAN PEMBAHASAN
1. Pada hari pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk tidak makan atau
minum sebelum tes berlangsung. Pasien dapat menyikat gigi sebelum
pemeriksaan, akan tetapi tidak diperbolehkan menggunakan obat kumur
antiseptik (mouthwash).
2. Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam atau BTA atau merupakan salah satu
pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis Tuberkulosis
(TB), pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri
penyebab tuberkulosis, terutama tuberkulosis paru. Bakteri tuberkulosis
mampu bertahan di lingkungan asam, sehingga pemeriksaannya disebut
pemeriksaan bakteri tahan asam.
 LATIHAN PENERAPAN
1. B 2. A 3. A

GLOSARIUM
TB : Suatu penyakit bakteri menular yang berpotensi serius
yang terutama mempengaruhi paru-paru.
Diagnosis : Penentuan kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh
seseorang sebagai dasar pengambilan keputusan medis
untuk prognosis dan pengobatan.
Sputum : Untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab infeksi saluran
pernafasan, terutama infeksi paru-paru (pneumonia).

DAFTAR PUSTAKA

Cynthia, d. M. (2019, Juni 12). pemeriksaan-bakteri-tahan-asam.alomedika

Gunawan, A. (2016, November 20). Rangkuman-Soal-Ujian-Lusgan.academia

Rabain, M. (2019, Oktober 12). Gambaran Pemeriksaan Bakteri Tahan


Asam.repository

Anda mungkin juga menyukai