Anda di halaman 1dari 2

Anggota:

Angelica Chandra (218114107)

Fiedellia Juniessia (218114108)

Fransiska Anggun Putri Widyana (218114109)

Helen Angelique Julia Tukunang (218114110)

Diskusi Kasus

Apakah ada landasan hukum atau Konsideran dari Undang-Undang untuk terbitnya PP 51
tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian yang mengatur Apoteker melayani Obat Keras
harus dengan resep dokter?

Pada Permenkes No 9 Tahun 2017 Tentang Apotek pada pasal 26 ayat 4 menyatakan
Pengalihan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai penyerahan dokumen
Resep Apotek, narkotika, psikotropika, obat keras, dan kunci penyimpnan narkotika dan
psikotropika.

Apakah a6/2009 Tentang Kesehatan Pustaka:

1. UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


Pada UU ini tidak terdapat hukum yang secara khusus menyatakan pelayanan obat keras
harus dengan resep dokter namun terdapat peryataan “Pada Penggunaan sediaan farmasi
berupa narkotika dan psikotropika hanya dapat dilakukan berdasarkan resep dokter atau
dokter gigi dan dilarang untuk disalahgunakan”.

2. UU 35 tahun 2009 tentang Narkotika


Pada UU ini tidak terdapat hukum yang secara khusus menyatakan pelayanan obat keras
harus dengan resep dokter namun terdapat peryataan “Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan
masyarakat, dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada pasien
berdasarkan resep dokter”.

3. UU 51 tahun 1997 tentang Psikotropika


Psikotropika yang tidak termasuk golongan I, golongan II, golongan III dan golongan IV
pengaturannya tunduk pada ketentuan perundang-undangan dibidang obat keras.
Penyerahan psikotropika oleh apotek, rumah sakit, puskesmas dan balai pengobatan,
puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan resep dokter.

4. UU St 419 tahun 1949 tentang Obat Keras


Tidak ada.

5. UU 18 tahun 2009 tentang Obat Keras untuk Hewan


Obat keras yang digunakan untuk pengamanan penyakit hewan dan/atau pengobatan hewan
sakit hanya dapat diperoleh dengan resep dokter hewan.

Anda mungkin juga menyukai