Anda di halaman 1dari 14
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 22, TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN, PENATAAN, DAN PEMBINAAN PUSAT Menimbang Mengingat PERBELANJAAN DAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANO MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Dbahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 91 avat (2) Pasal 94 ayat (3), Pasal 98 ayat (5), dan Pasal 101 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan, perl menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pedoman Pengembangan, Penataan, dan Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan; 1. Pasal 17 ayat (9} Undang-Undang Dasar Negara Republi Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang. Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, (Lembaran Negara Republike Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512} Menetapkan 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesi Nomor 6641); ©. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang. Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 90}; 7. Peraturan Menteri_ Perdagangan Nomor: 80 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negata Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1190}; -MEMUTUSKAN; PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN —TENTANG PENGEMBANGAN, PENATAAN, DAN PEMBINAAN PUSAI PERBELANJAAN DAN TOKO SWALAYAN. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1, Pelaieu Usaha adalah orang perseorangan atau bedan Usaha yang melakuken usaha dan/atau kegiatan pada bidang tertentu, 2. Toko adalah bangunan gedung dengan fungsi usaha yang. digunakan untuk menjual barang dan terdiri dari hanya satu penjual 8. Toko Swalayan adalah Toko dengan sistem pelayanan, manditi, menjual berbagai jenis Barang secara coeran yang berbentuk minimarket, supermarket, department Store, hypermarket, ataupun grosir yang berbentule perkulakan, 4. Pusat Perbelanjaan adalah suatu area tertenty yang. terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan fsecara vertikal maupun horivontal yang dijual atau 10, nL. cy) disewalan kepada Pelaku Usaha atau dikelola sendist ‘untuk melaicukan kegiatan Perdagangan Barang, Pasar Rakyat adalah tempat usaha yang ditata, dlibangun, dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Dacrah, swasta, Badan Usaha Milile Negara, dan/ataus Badan Usaha Milik Daerah dapat berupa Toko, kios, an tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil dan ‘menengah, swadaya masyarakat, atau koperasi serta UMK-M dengan proses jual beli Barang melalui tawar- Pemasok adalah Pelaku Usaha yang secara teratur ‘memasok barang ke Toko Swalayan dengan tujuan untuie slijual Kembali melalui kerja sama usaha, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang selenjutnya isingkat UMICM adalah usaha mikro, usaha kecil, dan Usaha menengah sebogsimana dimaksud dalam Undang: Undang tentang Usaha Mikro, Keel, dan Menengah, Kemitraan adalah kerja sama dalam keterkaitan Usaha, Dailc langoung maupun tidak Mugen, ates dasar prinsip saling memeriukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan UMICM dengan ‘usaha besar Persyaratan Perdagangan adalah syarat-syarat dalam Perjanjian kerja sama antara Toko Swalayan dan/atau pengelola jaringan Toko Swalayan dengan pemasok yang Derhubungan dengan pemasokan barang yang diperdagangkan dalam Toko Swalayan, Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi ewenangan daerah otonom, Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusen pemerintahan di bidang Perdagangan, Pas ‘okasi pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan mengacu pad: 8. rencana tata ruang wilayah keabupaten,/koia; ata b. rencama detail tata ruang kabupaten /kota, @) Gubernur DKI Jakarta atau bupati/wali kota setempat ‘menetapkan zonasi lokasi pendirian Pusat Perbelanjean dan Toko Swalayan yang dimuat dalam rencana detail tata ruang kabupaten/ota, (9) Dalam hat rencana detail tata ruang kabupaten/kota sebagaimana dimaksud peda ayat (1) belum tersedia, ppenetapan zonasi lokasi pendirian Pus dan Toko Swalayan dilakukan berdas ruang wilayah kabupaten kota, Perbelanjaan rkan rencana tata Pasal 3 Penetapan zonasi lokasi penditian Pusat Perbelanjaan dan ‘Toko Swalayan sebagaimana dimaksud dalam Pasa 2 ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan dengan mempertimbangkan & kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat serta Keberadaan Pasar Rakyat dan UMK-M yang ada di zona tau area atau wilayah sctempat, b. pemanfaatan ruang dalam ranglea menjaga keseimbangan antara jumlah Pasar Rakyat dengan Pusat Perbelanjaan an Toko Swalayan; © jaraie antara Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan ‘dengan Pasar Rakyst atau Toko eceran tradisonal; dan 4. standar teknis penataan ruang untuk Pusat Perbelanjaan an Toko Swalayan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 4 Kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat sebagaimana imaksud dalam Pasal $ huruf a melipat 8, struktur penduduk menurut mata pencaharian dan pendiditean; >. Ungkat pendapatan ekonomi rumah tangga; © tingkat Kepadatan dan pertumbuhan penduduk di ‘masing-masing daerah sesuai dengan data sensus Badan Pusat Statistik tahun terakhir; |. potens! Kemitraan dengan UMK-M; ©. potenst penyerapan tenaga kerja; £ ketahanan dan pertumbuhan Pasar Rakyat sebagai ssarana bagi UMK-M; & ketersediaan fasititas sosial dan fasiltas umum; dan h. dampak positif dan negatif atas pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan terhadap Pasar Rakyat atau Toko eoeran tralisonal yang telah ada sebelumnya, Pasal 5 (1) Jarake antara Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan dengan Pasar Rakyat atau Toke eceran tradisonal ‘scbagaimana dimaksud pada Pasal $ huraf ¢ ditetapkan ‘leh Pemerintah Daerah seterpat, (2) Pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan wajib ‘mematuhi Kketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintal Daerah setempat sebagaimana dimaketd pada ayat (I) (9) Pemerintah Daerah setempat dalam menetapkan jarak sebagsimana dimokoud pada ayat (2) aru ‘mempertimbangkan: 8. tingkat kepadatan dan pertumbuban penduduk di ‘masing-masing dacrah sesuai data sensus Badan Pusat Statistik tahun teralehir, . potensi ckonomi daerah setempuat; ©. aksesbilitas wilayah (arus lal lintas) @ukungan —Kkeamanan —dan_—_ketersediaan. infrastraktur; &perkembangan pemukiman bars; {pola kehidupan masyarakat sctempat; dan/atau, & jam operasional Toko Swalayan yang sinergi dan ‘dak mematikan usaha Toko eceran tradisional di sekitarnya, Pasal 6 (2) Jam operasional supermarket, hypermarket, dan department store wajib memenuhi ketentuan: ‘8. untuk hari Senin sampai dengan Jumat puku! 10.00 ‘sampai dengan pukul 22.00 waka setempat; dan >. untuk ari Sabtu dan Minggu puleul 10,00 sampat dengan Poteul 28.00 wakta setempat. (2) Untuk hari Besar keagamaan atau libur nasional, serta hhari atau kondisi tertentu lainnya, Gubernur DKI Jakarta atau bupati/wali kota dapat menetaplcan jam operasionsal supermarket, hypermarket, dan department store selain jam operasional sebagnimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 7 (1) Kemitraan dalam mengombangkan UMK-M di Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan dapat dilakukan dengan pola perdagangan unum dan/atau waralaba. (2) Kemitraan dengan pola perdagangan umum sebagaimana imaksud pada ayat (1) dapat dilakcakan dalam bentuk: 44. kerja sama pemasaran; b. penyediaan lokasi ussha; dan/etau. © penyediaan pasolan (6) Kerja sama pemasaran sebagaimana dimalssud pada ayat (2) huruf @ dapat dilakukan dalam bentuke memasarian bbarang hasil produksi UMK-M yang dikemas atau ikemas ulang dengan merek pemili barang, merck Toko Swalayan, atau merek lain yang disepakati dalam ranglea ‘meningkatian nila jual barang. (4) Penyediaan lokasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan dalam bentule menyediakan ‘aang usaha dalam areal Pusat Perbelanjaan kepada pelaku UMK-M sesuai dengan peruntukkan yang isepakat (©) Pengelola Pusat Perbelanjaan walib menyediaken an atau menawarkan: 44, muang usaha yang strategis dan proporsional dalam vangke kemitraan dengan harga jual atau biaya sewa sesuai kemampuan kepada usaha miro dan usaha, kecil; dan/atau, , ruang promosi dan/atau ruang usaha yang strategis dan proporsional untuk pencitraan dan/atau emasaran produk dalam negeri dengan merek dalam negeri (6) Ruang usaha yang strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berada di lokasl yang mudah diakses engunjung, (7) Kewajiban menyediakan ruang usaha dan/atau ruang, promesi untuk usaha mikro dan usaha kecil dan/atau pemasaran produk dalam negeri dengan merek dalam svat (5) paling sedikit 90% (tiga puluh persen) dari luas areal Pusat Perbelanjaan sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang:tundangan, (6) Penyediaan pasokan sebagaimana dimakstd pada eyat (2) hmuruf ¢ dilakcukan dalam bentuk penyedisan barang dari Pemasok ke Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan, dan ‘Toko Swalayan, (9) Kemitraan dengan pola warslaba achagaimana disks eda ayat (1) ilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai waralaba, nnegeri sebagaimana dimaksud pac Pasal & Dalam pengembangan Kemitraan antara Pusat Perbelanjaan an/atau Toko Swalayan dengan UMK-M, dilakukan dalam bentuk penyediaan fasiltasi berupa: ‘a, pelatihan; b. konsultasi; 6. pasokan Barang; 4. permodalan; dan/ataut ©. bentuk bantuan lainnya, Pasal 9 (2) Pelatca ussha Toko Swalayan yang melaicukan kerja sama ppasokan barang wajib mengieutsertakan pelaka UMK-M. (2) Pasokan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hharus mengutamakan produlcsi dalam negeri. 0 @ a Pasal 10 Pela Usaha hanya dapat memiliké paling banyak 150 (scratus lima pulub) gerai Toko Swalayan yang dimiliki dan dikelolasendiri, Dalam hal Pelaku Usaha telah mem 150 (seratus lima, puluh) gerai Toko Swalayan dan akan melakukan enambahan gerai Toko Swalayan lebih lanjut, Pelalca Usaha wajib mewaralabakan setiap gerai Toko Swalayan yang ditambahkan, Pasal 11 Perjanjian Kerja sama antara Pemasok dengan ‘Toko Swale fan harus memuat Persyaratan Perdagangan paling sedikit mengensai Pemasok hanya dapat dikenakan biaya yang Derhubungan langsung dengan penjualan barang; b. besamya biaya yang dikenakan sebagiamana dimakeud pada huruf @ paling banyak 15% ima elas person) dari keschuruhan biaya Persyratan Perdagangan di luar potongan harga regular. © Pemasok dan Toko Swalayan bersama-sama membust perencanaan promosi, baik untuk barang. baru mupun untuk barang lama untule jangka ‘waktu yang telah disepakati; 4. penggunaan jasa distribust Toko Swalayan boleh ipaksalean kepada Pemasok yang dapat ‘mendistribusikan barangnya senditi sepanjang memenubi keiteria (waktss, mutu, harga berang, jjumlah) yang disepaleati kedua belah pale © Pemasok dapat dikenakan denda apabila tidak ‘memenuhi jumlah dan ketepatan waltu pasokan; £ Toko Swalayan dapat dikenakan denda apabila tidak ‘memenuhi pembayaran tepat pada walctuny; & denda sebagaimana dimaksud pada huruf © dan hhuruf f dikenakan sesual kesepakatan kedua belah pihak; ‘Toko Swalayan dapat mengembalikan barang yang baru dipasariaan kepada Pemasok tanpa dikenekan sanksi sepanjang setelah dievaluasi dalam janglea waka 3 (tga) bulan tidak memenuhi earget yang telah ditetapkan bersama; dant ‘Toko Swalayan harus memberikan informasi tertlis| aling sedikit 9 (tiga) bulan sebelumnya kepada Pemasok apabila akan melaleukan stop onder delisting stau mengurangi jenis barang atau SKU (stock keeping wit) Pemasok, 2) Biaya yang dapat dikenakan sebagsimana dimaksud pada ay (1) uruf a berupa: potongan harga regular tidak berlaica bagi Pemasok yang memberlakukan sistem harga netto yang ipublikasikan secara transparan ke semua Toko Swalayan dan disepalati dengan Tok Swalayan; otongan harga tetap dlilakukan secara periodike Paling lama 2 (tiga) bulan paling banyale 1% (satu pereen}s jumlsh dari potongan harga regular ditentukan derdasarkan persentase terhadap —_transaksi penjuslan dari Pemasok ke Toko Swalayan, baile pada saat transaksi maupun secara periodil; otongan harga Khusus yang diberikan oleh Pemasok dari total pembelian bersih.termastk retur Darang, apabila Toke Modern dapat mencapai Penjualan sesuai perjanjian dagang, dengan kriteria penjualan: 1) mencapaijumlah yang ditargetkan sesuai perjanjian sebesar 100% (seratus persen) mendapat potongan harga khusus paling bbanyaic sebesar 1% (satu persen|s 2) melebihi jumlah yang ditargetkan sebesar 101% (seratus satu persen) sampai dengan 115% (seratus lima belas persen), kelebihannya mendapat potongan harga Khusus paling banyak sebesar 5% (lima persen}; atau 10- 3) melebihi jumish yang ditargetkan i atas 115% (seratus lima belas persen), kelebihannya mendapat potongan harga Khusus paling banyak sebesar 10% (sepuluh persen) potongan harga promosi diberikan kepada pelanggan ‘atau Konsumen alchir dalam waktu yang dibatasi sesusi kesepakatan antara Toko Swalayan dengan Pemasol; biaya promos! yang dibebankan kepada Pemasok leh Toko Modern sesuai kesepakatan kedua belah pila yang teri dai 1) iaya promosi melalui media massa atau cetakkan seperti brosur atau mailer, yang ditetapkan secara transparan dan wajar sesusi dengan tarif dari media dan biaya kreativitas Jainnya; 2) biaya promosi pada Toko setempat dikenakan hhanya untuk area promosi di luar display atau pojangan regular Toko seyeiti fluor display, gondola promosi, block shelving, tempat kasir, ‘wing gondola, papan reklame di dalam dan i Juar Toko, dan tempat lain yang digunaken untuk tempat promos 3] diaya promosi untuk mempromosikan barang ‘mille Pemasok seperti sampling, demo barang, hhadiah, games, dan lain-lain; 4) biaya yang dikuranglan atau dipotongkan atas akctivitas promosi dilakukan paling lama 3 (tiga) bulan setelah acara berdasarkan konfirmasi ‘kedua belah pihak; dan 5) biaya promosi yang belum digunakean harus imanfaatkan untuk aktvitas promosi lainnya baile pada periode yang bersangkutan maupun untuk periode yang berilcutnya dalam jangka waken 3 (tiga) bulan sesuai kesepakatan keds Delah pihat “uu & biaya yang dikeluarkan untulepromosi barang bara sudah termasuk di dalam biaya_promosi sebagaimana dimakeud pada hurut f 1h, biays lain di luar biaya sebagnimana dimaksud pada hnuruf f tidak diperkenankan untule dibebankan ‘kepada Pemasol i. biaya adminsitrasi pendaftaran barang hanya untule Darang baru dengan besaran biaya: 1) untuk hypermarket pling banyak Rp150,000,00 (seratus lima puluh ribu rupiat) untuk setiap jenis barang setiap gerai dengan biaya paling banyak Rp10,000,000,00 faepulh uta rupiah untuk setiap jenie barang di semua ‘era 2) untuk supermarket paling banyak Rp7S.000,00 (cyjuh puluh ima ribu rupiah) untuk setiap Jenis barang setiap gerai dengan biaya paling bbanyakc Rp10.000.000,00 (sepufh juta rupiab) ‘untuk setiap jonis Lanauy di semua geral; dan 9} untuk minimarket paling banyak RpS0.000,00 (ima puluh ribu rupish) untuk setiap jenie barang setiap gerai dengan biaya paling banyak °Rp20,000,000,00 (dua puluh juta rupiah} untuk setiap jens barang di semua gerai Jk perubshan bigya administrasi pendafteran berang sebagsimana dimaksud pada ural i dapat isesuaikan setiap tahun —_berdasarkan perkembangan inflas Pasal 12 Perjanjian kerja sama antara Pemasole dengan department store harus memuat Persyaratan Perdagangan yang. ‘memenui ketentuan: | tidak memberlakukan biaya Persyaratan Perdagangan; dan. -12- 1b. Pemasoic barang ke department store hanya dikenakan biaya margin dan dapat dikenakan tambahan biaye-biaya lain sesuai kesepakatan kedua belah pihak, Pasal 13 Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan harus berlale adi dan wajar dalam pemberian pelayanan kepada mitra usaha, batk sebagai pemilik, penyewa ruangan usaha, atau sebagai Pemasok, sesuai perjanjian kedua belah pihalk Pasal 14 (3) Perjanjian kerja sama us 19 pemasokan Barang antara Pemasok dengan Pelalku Usaha Toko Swalayan dan Perjanjian sewa menyewa atau jual beli antara Pusat Perbelanjaan dan pemilik atau penyewa ruangan ussha ii dalam Pusat Perbelanjaan harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan dalam mata wang rupiah serta Derdasarkan hulkum Indonesia (0) Dalam hal perjanjian Kerja aama schagaimana dims pada ayat (1) melibatkan pihak asing, perjanjian kerja sama ditulis juga dalam bahasa asing ataz bahasa Inger. Pasal 15, Dalam hal Pela Usaha telah memiliki lebih dari 150 (seratus Jima pulub) gerai Toko Swalayan sebefum Peraturan Menteri fini beri, Pela: Usaha tetap dapat mempertahankan, eepemilikan gerai Toko Swalayan tersebut dan wajib ‘mewaralabakan setiap gerai Toko Swalayan yang ditambahan setelah Peraturan Menteri ini berlaku, Pasal 16 Pada saat Peraturan Menteri ini mul Derlaku, Peraturan, Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Swalayan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1520) sebagaimana -13- telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56/M-DAG/PER/9/2014 tentang Perubshan tas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penatasn dan Pembinaan Pasar Relat, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Swalayan (Berita Negara Republi Indonesia Tahun 2014 Nomor 1342), dicabut dan inyatakan tidak berlale, Pasal 17 Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 90 (tiga pulh) ‘hari terhitung sejak tanggal diundangkan, oa Ager setiap orang mengetabuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya, dalam Berita Negara Republik Indonesia, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2021, MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, ue MUHAMMAD LUTE Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 Apréi 2021 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2021 NOMOR 279 Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan

Anda mungkin juga menyukai