Anda di halaman 1dari 18

Bantuan Dana

Alokasi Khusus Fisik


& Non Fisik
Berisikan peraturan-peraturan yang mengatur tentang dana alokasi bantuan operasional fisik dan

non fisik tahun 2020

Perubahan Peraturan Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional

Penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Kesetaraan (2)

PAUD dan Pendidikan Kesetaraan : Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan

Operasional Penyelenggaraan (1)

Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020

Museum & Taman Budaya : Perubahan Peraturan Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi

Khusus Nonfisik Bantuan Operasional


Perubahan Peraturan
Petunjuk Teknis Dana
Alokasi Khusus Nonfisik
Bantuan Operasional
Penyelenggaraan PAUD dan
Pendidikan Kesetaraan (2)
Pada tanggal 13 April 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia membuat peraturan Nomor 20 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Dana
Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Kesetaraan Tahun
Anggaran 2020. Terdapat 2 Pasal di dalam peraturan ini. 
Perubahan peraturan ini dilakukan dengan menimbang beberapa faktor, yaitu : 

1. adanya pandemi coronavirus disease (Covid-19) untuk mendukung pelaksanaan

pembelajaran dari rumah pada satuan pendidikan.


2. Permendikbud Nomor 13 Tahun 2020 yang belum mengakomodir penggunaan dana

untuk operasional pembelajaran dari rumah.

Terdapat penambahan pasal dari Permendikbud Nomor 13 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis

Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) dan Pendidikan Kesetaraan Tahun Anggaran 2020. Penambahan pasal tersebut terletak di

antara Pasal 9 dan Pasal 10 yaitu Pasal 9A.

Isi dari tambahan pasal tersebut yaitu selama masa penetapan status kedaruratan kesehatan

masyarakat Covid-19 oleh pemerintah pusat, DAK nonfisik BOP PAUD dapat digunakan dengan

ketentuan :

1. Komponen kegiatan pembelajaran dan bermain dapat digunakan untuk :

Pembelian pulsa atau paket data bagi pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan

pembelajaran dari rumah.

Layanan pendidikan daring berbayar.

1. Komponen kegiatan pendukung dapat digunakan untuk :

Pembiayaan honor pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah.

Pembelian cairan atau sabun pembersih tangan, pembasmi kuman (disinfectant), masker,
atau penunjang kebersihan lainnya.

Hal ini juga sama dengan DAK nonfisik BOP kesetaraan, yaitu :

1. Komponen kegiatan pendukung dapat digunakan untuk pembiayaan honor pendidik

dalam pelaksanaan pembelajaran dari rumah.


2. Komponen administrasi dan lainnya dapat digunakan untuk :

Pembelian pulsa atau paket data bagi pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan

pembelajaran dari rumah.

Layanan pendidikan daring berbayar.

Pembelian cairan atau sabun pembersih tangan, pembasmi kuman (disinfectant), masker,

atau penunjang kebersihan lainnya.

Penggunaan DAK non fisik ini tidak menggunakan ketentuan besaran persentase pada

Permendikbud Nomor 13 Tahun 2020. Ketentuan ini berlaku sejak April 2020 hingga dicabutnya

penetapan status kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 oleh pemerintah pusat.

Sumber :

https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/permendikbud_20_2020.pdf

 
PAUD dan Pendidikan
Kesetaraan : Petunjuk
Teknis Dana Alokasi Khusus
Nonfisik Bantuan
Operasional
Penyelenggaraan (1)
Pada tanggal 28 Februari 2020, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Nomor 13
Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Nonfisik
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan Pendidikan Kesetaraan. Peraturan ini terdiri atas 8 BAB,
19 Pasal, dan lampiran.
Pembuatan peraturan ini menimbang berdasarkan untuk meringankan beban masyarakat

terhadap pembiayaan pendidikan dalam penyelenggaraan PAUD dan pendidikan kesetaraan yang

bermutu dengan pemerintah mengalokasikan dana khusus nonfisik bantuan operasional.

DAK nonfisik BOP PAUD dan BOP kesetaraan

Dana alokasi khusus Nonfisik (DAK Nonfisik) adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada

daerah yang bertujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus nonfisik yang merupakan

urusan daerah.

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan (BOP Kesetaraan) adalah program

pemerintah untuk membantu menyediakan pendanaan biaya operasional kegiatan pembelajaran

program paket A, paket B dan paket C.

Petunjuk teknis ini dibuat sebagai pedoman bagi pemerintah daerah, satuan pendidikan

penyelenggara PAUD atau pendidikan kesetaraan dalam penggunaan dan pertanggungjawaban

keuangan DAK nonfisik BOP PAUD dan BOP kesetaraan.


 

Tujuan pemberian DAK Nonfisik BOP PAUD dan BOP Kesetaraan, yaitu :

Membantu penyediaan biaya operasional nonpersonalia bagi peserta didik yang diberikan

kepada lembaga pendidikan PAUD atau pendidikan kesetaraan.

Meringankan beban biaya pendidikan bagi masyarakat dalam mengikuti PAUD atau

pendidikan kesetaraan yang berkualitas.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengembangan PAUD

dan pendidikan kesetaraan.

Prinsip pelaksanaan, meliputi :

1. Efisien : penggunaan dana dan daya yang ada untuk mencapai sasaran yang ditetapkan

dalam waktu singkat dan dapat dipertanggungjawabkan.


2. Efektif : sesuai kebutuhan yang ditetapkan dan memberikan manfaat yang besar sesuai

sasaran.
3. Transparan : menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan masyarakat dapat

mengetahui dan mendapat informasi mengenai pengelolaan DAK nonfisik BOP PAUD dan

BOP kesetaraan.
4. Adil : semua anak memperoleh hak yang sama dalam layanan PAUD dan pendidikan

kesetaraan.
5. Akuntabel : pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Kepatutan : penjabaran program/kegiatan dilaksanakan secara realistis dan proporsional.

7. Manfaat : pelaksanaan program/kegiatan sejalan dengan prioritas nasional yang menjadi

urusan daerah dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi dan dirasakan secara riil

manfaat dan berdaya guna bagi PAUD atau pendidikan kesetaraan.

Sasaran dari bantuan dana ini yaitu peserta didik. Peserta didik yang pada PAUD harus memenuhi

syarat, antara lain :

Terdata dalam Dapo PAUD Dikmas


Verusia 0 - 6 tahun

Sedangkan, peserta didik pada pendidikan kesetaraan memiliki syarat :

Terdata dalam Dapo PAUD Dikmas

Berusia 7 - 21 tahun, kecuali kelas lanjutan dapat di atas usia 21 tahun

Satuan pendidikan penyelenggara PAUD yang dimaksud, yaitu :

Taman kanak-kanak (TK)

Kelompok bermain

Taman penitipan anak (TPA)

Satuan PAUD sejenis

Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan yang dimaksud, yaitu :

Sanggar kegiatan belajar

Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM)

Satuan pendidikan di atas dapat memperoleh DAK nonfisik dengan syarat :

1. Memiliki nomor pokok satuan pendidikan nasional

2. Memiliki rekening bank atas nama satuan pendidikan

3. Memiliki NPWP

4. Memiliki peserta didik yang terdata dalam Dapo PAUD Dikmas (PAUD paling sedikit 9

peserta didik, kecuali PAUD yang berada di daerah terdepan, tertinggal dan terluar.

Sedangkan, pendidikan kesetaraan paling sedikit 10 peserta didik)

Alokasi dan Penyaluran


Besaran dana yang disalurkan dihitung berdasarkan jumlah peserta didik dikali satuan biaya.

Peserta didik yang dimaksud harus terdata di Dapo PAUD Dikmas dan diverifikasi olek dinas

pendidikan sesuai surat keputusan pemerintah daerah. Satuan biaya lebih rinci :

1. DAK nonfisik BOP PAUD sebesar RP 600.000,- per peserta didik per tahun

2. DAK nonfisik BOK pendidikan kesetaraan program :

Paket A : Rp 1.300.000.- per peserta didik per tahun

Paket B : Rp 1.500.000.- per peserta didik per tahun

Paket C : Rp 1.800.000.- per peserta didik per tahun

Penyaluran masing-masing dana dilakukan secara 2 tahap sesuai ketentuan peraturan. DAK

nonfisik ini diterima secara utuh oleh PAUD dan pendidikan kesetaraan tanpa adanya pemotongan

atau pungutan biaya dengan alasan apapun oleh pihak manapun.

Penggunaan DAK Nonfisik

Penggunaan dana ini harus sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan. PAUD dan pendidikan

kesetaraan harus menyusun RKAS. jika dalam penggunaan terjadi perbedaan atau perubahan

pembelanjaan, maka satuan pendidikan harus mengajukan usul perbaikan RKAS kepada dinas

pendidikan. DAK nonfisik tidak boleh digunakan untuk :

1. Disimpan untuk dibungakan

2. Dipinjamkan pada pihak lain

3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi pendidikan satuan pendidikan

4. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis daerah

hingga pusat, atau pihak lainnya, kecuali untuk menanggung biaya peserta didik atau

pendidik yang ikut serta dalam kegiatan tersebut


5. Membeli pakaian, seragam atau sepatu bagi peserta didik atau pendidik

6. Rehabilitasi gedung

7. Membangun gedung atau ruangan baru

8. Membeli barang fisik/elektronik 

9. Membeli mebel
10. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai oleh sumber dana pemerintah pusat atau

provinsi atau kabupaten/kota secara penuh


11. Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasional satuan

pendidikan
12. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan, sosialisasi atau pendampingan

terkait DAK nonfisik atau perpajakan program DAK nonfisik yang dilaksanakan satuan

pendidikan di luar satuan kerja perangkat daerah  pendidikan pemerintah provinsi,

kabupaten/kota dan kementerian


13. Membeli buku, alat dan bahan pembelajaran atau bahan main mengandung kekerasan,

paham kebencian, pornografi, serta adanya diskriminasi terhadap SARA


14. Membiayai keperluan apapun diluar RKAS yang telah diajukan

15. Melakukan gratifikasi, memberikan janji atau sesuatu kepada siapapun terkait DAK

nonfisik

*kebutuhan biaya pengelolaan atau manajerial oleh pemerintah daerah tidak boleh dibebankan

pada DAK nonfisik.

*pengambilan DAK nonfisik melalui rekening bank satuan pendidikan dan bertanggung jawab

penuh atas penggunaannya.

Dana Cadangan

Pemerintah menyediakan dana cadangan (buffer) untuk memfasilitasi kemungkinan adanya

penambahan peserta didik pada satuan pendidikan setelah pagu ditetapkan. Pengajuannya

dengan cara melampirkan rekapitulasi kekurangan dana yang dibutuhkan kepada Dirjen yang

menyelenggarakan urusan di bidang PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dana

cadangan dapat diajukan 2 kali paling lambat 15 November 2020 dan penggunaannya tidak boleh

melewati tahun anggaran 2020.

 
Pelaporan

Satuan pendidikan PAUD dan pendidikan kesetaraan berkewajiban untuk :

Mencatat dan mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran DAK nonfisik.

Menyimpan bukti transaksi penerimaan dan penggunaan DAK nonfisik.

Menyusun laporan penerimaan dan penggunaan.

Menyampaikan laporan penerimaan dan penggunaannya ke dinas pendidikan.

Dinas pendidikan melaporkan DAK nonfisik kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

melalui Dirjen yang menyelenggarakan urusan PAUD, pendidikan dasar dan pendidikan menengah

di setiap semester. Laporan tersebut terdiri atas :

1. Laporan penyaluran penggunaan DAK nonfisik

2. Laporan penyaluran penggunaan dalam 2 tahap yaitu tahap 1 (dikirim paling lambat 30

Juni 2020) dan tahap 2 (dikirim paling lambat 31 Januari 2020)


3. Surat keputusan penetapan satuan pendidikan penerima DAK nonfisik dari pejabat yang

ditunjukan oleh bupati/wali kota


4. Revisi keputusan alokasi apabila terjadi kesalahan, ketidaktepatan, atau perubahan data

5. Penanganan pengaduan masyarakat yang berisi informasi tentang jenis kasus, skala

kasus, kemajuan penanganan dan status penyelesaian

*jika salah satu dari 2 tahap pelaporan tidak dilakukan, maka penyaluran tahap selanjutnya tidak

dapat dilakukan.

Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi merupakan pemantauan dan pembinaan terhadap penyaluran,

pemanfaatan, pertanggungjawaban, dan pelaporan DAK nonfisik BOP PAUD dan BOP kesetaraan

agar tidak terjadi masalah atau penyimpangan. Komponen utama yang dilakukan untuk

memastikan ketepatan sasaran peserta didik, jumlah dana, waktu penyaluran, penggunaan dana,

pertanggungjawaban dan kebermanfaatan. 

Hal ini dilakukan oleh tim manajemen DAK nonfisik BOP PAUD dan BOP kesetaraan yang terdiri

atas :

Tim manajemen tingkat pusat

Unit pelaksanaan teknis PAUD dan DIkmas

Tim manajemen tingkat daerah

Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi langsung baik dari tim manajemen tingkat daerah

maupun satuan pendidikan secara sampling.

Untuk melihat lebih menu penggunaan dana beserta format isian dapat dilihat pada bagian

lampiran dari Permendikbud Nomor 13 Tahun 2020.

Sumber :

https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/permendikbud_13_2020.pdf
Petunjuk Operasional Dana
Alokasi Khusus Fisik Bidang
Pendidikan Tahun Anggaran
2020
Pada tanggal 24 Februari 2020, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan peraturan yaitu
Permendikbud Nomor 11 Tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional
Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2020.
Peraturan ini berisi 6 Pasal dan lampiran.

Isi dari peraturan ini, sebagai berikut :


Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan (DAK Fisik Bidang Pendidikan) adalah dana yang

dialokasikan dalam APBN kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kebutuhan

sarana dan prasarana bidang pendidikan yang merupakan urusan daerah. 

Petunjuk operasional DAK fisik bidang pendidikan merupakan pedoman bagi pemerintah daerah

dan satuan pendidikan dalam penggunaan dan pertanggungjawaban kegiatan DAK Fisik Bidang

Pendidikan.

DAK Fisik Bidang Pendidikan, antara lain :

DAK Fisik Reguler Subbidang Pendidikan PAUD

DAK Fisik Reguler Subbidang Pendidikan SD

DAK Fisik Reguler Subbidang Pendidikan SMP

DAK Fisik Reguler Subbidang Pendidikan SMA

DAK Fisik Reguler Subbidang Pendidikan SKB

DAK Fisik Reguler Subbidang Pendidikan SLB

DAK Fisik Penugasan Subbidang Pendidikan SMK

DAK Fisik Penugasan Subbidang Pendidikan SD

DAK Fisik Penugasan Subbidang Pendidikan SMP

DAK Fisik Penugasan Subbidang Pendidikan SMA

Petunjuk teknis lebih lanjut terdapat pada lampiran dari peraturan ini, yang dapat di lihat di

Lampiran Permendikbud No. 11 Tahun 2020

Sumber :

https://jdih.kemdikbud.go.id/?service=srv:04.56jdih&ref=16el5e07gvo102992500cc51a518txcb5b0bu6

https://drive.google.com/file/d/1Qp-GhcZR05c-_dIdF7n00pReJGtQ8PBq/view

https://paralegal.id/peraturan/peraturan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-11-

tahun-2020/
Museum & Taman Budaya :
Perubahan Peraturan
Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik Bantuan
Operasional
Pada 19 Maret 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia mengesahkan peraturan dengan Nomor 18 Tahun
2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bantuan Operasional
Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya. Terdapat 2 Pasal, 7
Keputusan, Lampiran I dan Lampiran II di dalam peraturan ini.
Peraturan ini mengatur adanya perubahan dari Permendikbud Nomor 5 Tahun 2019. Perubahan

yang dimaksud dari peraturan ini antara lain :

Pasal 1 pada Permendikbud tersebut diubah dan ditambahkan menjadi 10 Ayat untuk lebih

lengkap dalam mendefinisikan pengertian dari :

Dana alokasi khusus nonfisik (DAK nonfisik)

Bantuan operasional penyelenggaraan museum dan taman budaya (BOP MTB)

Museum

Taman Budaya

Perangkat daerah

Unit pelaksanaan teknis daerah museum dan taman budaya (UPTD MTB)

Pemerintah daerah

Pelaporan

Menteri

Kementerian

Perubahan pada Pasal 5 yang mengatur mengenai kriteria penerima DAK nonfisik BOP Museum

dan DAK nonfisik BOP MTB. Kriteria penerima DAK nonfisik ini yaitu :

Museum dan taman budaya berada dibawah perangkat daerah yang menangani urusan

bidang kebudayaan.
Museum daerah dan taman budaya daerah yang telah menyusun pokok pikiran kebudayaan

daerah sesuai peraturan.

Taman budaya telah memiliki lahan dan bagunan serta sarana.

Museum yang telah memenuhi standar pengelolaan sesuai peraturan.

Pemerintah daerah yang telah membuat surat kesediaan pengelolaan DAK nonfisik BOP

museum atau taman budaya yang disetujui kementerian.

Taman budaya yang memiliki pengelola taman budaya.

Pemda menyediakan anggaran pengelolaan museum dan taman budaya dalam APBD.

Pemda dan/atau taman budaya telah memiliki program kegiatan museum dalam 1 tahun.

Pasal 7 pun juga diubah menjadi besaran alokasi DAK nonfisik BOP MTB ditetapkan oleh menteri.

Pada Pasal 10 terdapat perubahan dan penghapusan 1 ayat didalamnya, dari yang awalnya 3 Ayat

menjadi 2 Ayat. Perubahan pasal 10, antara lain :

Penanggung jawab DAK nonfisik BOP MTB yaitu perangkat daerah yang menangani urusan

kebudayaan pada provinsi atau kabupaten/kota.

Kepala perangkat daerah yang menangani urusan kebudayaan, dapat menunjuk kepala

UPTD MTB atau pejabat lain yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan DAK nonfisik

BOP MTB.

 Ketentuan Pasal 11 diubah dan ditambahkan 2 Ayat, yaitu Ayat (1a) dan Ayat (5), serta Ayat 4

dihapuskan. Dengan isi :

Perangkat daerah yang menangani urusan kebudayaan atau UPTD MTB menyusun laporan

realisasi dana BOP MTB dan pelaksanaan kegiatan penggunaan DAK nonfisik BOP MTB.

Laporan realisasi dana BOP MTB disampaikan ke Kementerian Keuangan sesuai peraturan.

Laporan pelaksanaan kegiatan penggunaan DAK nonfisik BOP MTB disampaikan pada Dirjen

yang menangani urusan kebudayaan paling lambat 10 hari setelah laporan realisasi dana

diserahkan kepada Kementerian Keuangan.

Dalam hal perangkat daerah yang menangani urusan kebudayaan dan UPTD MTB tidak

menyampaikan laporan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan, maka DAK nonfisik

BOP MTB tahap selanjutnya tidak disalurkan.


Pasal 15 dihapus.

Ketentuan lampiran pada peraturan sebelumnya diubah menjadi sesuai lampiran yang tercantum

pada lampiran peraturan ini. Yang mana untuk selengkapnya dapat dilihat pada Permendikbud

Nomor 18 Tahun 2020.

Sumber :

https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/permendikbud_18_2020.pdf

Anda mungkin juga menyukai