Anda di halaman 1dari 16

KEBIJAKAN DANA BOS TA 2021

Diarahkan untuk untuk mendanai belanja nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sebagai pelaksana program wajib
belajar dan dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
ARAH  BOS SD/SDLB dan SMP/SMPLB untuk menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar
KEBIJAKAN  BOS SMA/SMALB dan SMK diarahkan untuk mewujudkan layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu bagi semua
lapisan masyarakat

Digunakan untuk penyediaan pendanaan biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah antara lain:
• Pengembangan Perpustakaan • Penerimaan Peserta Didik Baru • pembiayaan langganan daya dan jasa
RUANG • Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler • Pengelolaan Sekolah • untuk pembelian cairan atausabun
LINGKUP/JENIS • Kegiatan Evaluasi Pembelajaran • Langganan Daya dan Jasa pembersih tangan, pembasmi kuman
• Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga • Pemeliharaan dan Perawatan Sarana
KEGIATAN Kependidikan serta Pengembangan
(disinfectant), masker atau penunjang
. Sekolah kebersihan lainnya.
Manajemen Sekolah • Pembayaran Honor
• Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran
BOS Rp 53.459 miliar untuk 216 ribu sekolah Satuan Biaya
(44,6juta peserta didik) Jenjang Satuan Biaya (Rp)
1. Terdiri dari BOS Reguler, BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. SD 900.000
2. BOS Afirmasi untuk mendukung operasional rutin bagi
ALOKASI, sekolah di desa tertinggal dan sangat tertinggal. SMP 1.100.000
3. BOS Kinerja untuk menambah pembiayaan program sekolah SMA 1.500.000
FORMULASI penggerak dengan tujuan mentransformasi pembelajaran dan
& SASARAN menciptakan Community Learning di daerah. SMK 1.600.000
4. Standar biaya minimal untuk SLB minimal adalah SLB 3.500.000
5juta/siswa/tahun (tergantung jenis ketunaan) sehingga
diusulkan adanya kenaikan Unit Cost menjadi 3,5
juta/siswa/tahun.
Formula:
Alokasi =jumlah siswa x unit cost
1
Sanksi

Dalam hal Pemerintah Daerah menyalurkan Menteri Keuangan dapat melakukan

1 DAK Nonfisik kepada masing-masing


penerima melebihi 14 hari kerja setelah
dana diterima di RKUD
penundaan Dana Alokasi Umum dan/atau
Dana Bagi Hasil sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Menteri Keuangan dapat


Dalam hal Pemerintah Daerah tidak
merekomendasikan kepada Menteri Dalam
menyampaikan laporan/dokumen
2 persyaratan, sehingga DAK Nonfisik tidak
dapat disalurkan dari RKUN ke RKUD sampai
dengan akhir tahun anggaran
Negeri untuk memberikan sanksi
administratif kepada Kepala Daerah yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
KEBIJAKAN DANA BOP PAUD & BOP KESETARAAN TA 2021
Dana BOP PAUD Dana BOP Kesetaraan

Diarahkan untuk mendukung proses operasional pembelajaran dan • Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat
ARAH dukungan biaya operasional bagi anak PAUD serta dialokasikan yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur
KEBIJAKAN kepada penyelenggara satuan PAUD yang mempunyai Nomor pendidikan formal.
Pokok Satuan PAUD Nasional (NPSN), yang memiliki peserta didik • Dialokasikan kepada kabupaten/kota berdasarkan jumlah
kurang mampu atau wilayah sulit. peserta didik pada lembaga/satuan pendidikan nonformal.
• Kegiatan Pembelajaran dan Bermain (minimal 50%)
RUANG • Manajemen satuan Pendidikan (maksimal 10%)
LINGKUP/JENIS • Kegiatan Pendukung Pembelajaran (maksimal 35%)
• Biaya Pelaksanaan Pembelajaran (minimal 90%)
KEGIATAN • Kegiatan lainnya (Perawatan sarpras dan operasional rutin
(maksimal 15%)

• Alokasi Pagu Anggaran : Rp4.014 miliar • Alokasi Pagu Anggaran : Rp1.195 miliar
• Jumlah Sasaran : 6,7 juta peserta didik pada pendidikan anak • Jumlah sasaran : 719.547 peserta didik pada lembaga/satuan
usia dini yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan pendidikan nonformal yang diselenggarakan sesuai jenjang
ALOKASI,
dasar, melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau pendidikan dasar (Paket A dan Paket B) dan menengah (Paket
FORMULASI
informal. C).
& SASARAN
Alokasi Perdaerah = Jumlah peserta didik x Unit Cost
Alokasi Perdaerah = Jumlah peserta didik PAUD x Unit Cost Paket A : Rp1.300.000,00/peserta didik/tahun
(Rp 600.000,-/peserta didik) Paket B : Rp1.500.000,00/peserta didik/tahun
Paket C : Rp1.800.000,00/peserta didik/tahun

3
KEBIJAKAN DANA PELAYANAN PERLINDUNGAN
PEREMPUAN DAN ANAK TA 2021

DAK Non Fisik Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak adalah dana Sumber Data
yang dialokasikan ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program • Data KtP/A Simfoni PPA (tahun pelaporan 2019)
prioritas nasional di bidang peningkatan sumber daya manusia yang • Data KtP/A Bareskrim (tahun 2019)
berkualitas dan berdaya saing melalui pemenuhan pelayanan dasar dan
perlindungan sosial, peningkatan kualitas anak, perempuan dan pemuda yang • Data Kelembagan PPPA : APE dan KLA
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan • Data Kelembagaan UPTD PPA
perlindungan perempuan dan anak di daerah.
RAPBN 2021
• 101.747.000.000,-
DAK Nonfisik PPA dilaksanakan dalam bentuk Bantuan
Operasional Perlindungan Perempuan dan Anak terdiri atas Kebijakan Pengalokasian dengan 3 kriteria
• BOPPA Pelayanan KtPA/TPPO; teknis:
• BOPPA Pencegahan KtPA/TPPO; dan 1. Data kasus kekerasan;
• BOPPA Penguatan UPTD PPA 2. Kapastitas kelembagaan Pemberdayaan
dan Perlindungan Perempuan;
Penerima 3. Kapasitas Kelembagaan Pemenuhan Hak
• Total Penerima DAK Non Fisik PPA adalah 34 Provinsi dan 216 Kab/Kota yang dan Perlindungan Anak; dan
tersebar di seluruh Indonesia 4. Kelembagaan UPTD PPPA.

4
KEBIJAKAN DANA BOK TA 2021 KEBIJAKAN DANA BOKB TA 2021
Meningkatkan kesiapan pelayanan kesehatan di Puskesmas dalam Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, keluarga
upaya penggerakan promotif dan preventif, membudayaan Gerakan berencana dan kesehatan reproduksi di daerah untuk meningkatkan
Masyarakat Hidup Sehat, percepatan penurunan stunting dan pemerataan pelayanan kesehatan, mendukung daerah dalam
ARAH kematian ibu dan bayi tingkat Provinsi dan Kab/Kota, Meningkatkan pencapaian SPM kesehatan dan pencapaian akreditasi fasilitas
KEBIJAKAN kapasitas pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah, pelayanan kesehatan, serta peningkatan pemerataan pelayanan KB
meningkatan kapasitas daerah dalam pelaksanaan pengawasan alat dan kespro dan mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI)
kesehatan, pre dan post market industri rumah tangga pangan dan dan stunting melalui penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja
pengawasan perizinan di sarana pelayanan kefarmasian khususnya dan penguatan pengasuhan 1000 HPK.
apotek dan toko obat.
.
1. Operasional Balai Penyuluhan KB
1. Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas 2. Operasional pelayanan KB
2. Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten/Kota 3. Operasional Program Pembangunan Keluarga,
RUANG 3. Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)
4. Bantuan Operasional Kesehatan Kefarmasian dan Alat
LINGKUP/ di Kampung KB
Kesehatan
JENIS 5. Bantuan Operasional Kesehatan Khusus Stunting 4. Operasional penurunan stunting
KEGIATAN 6. Dukungan Akreditasi Puskesmas 5. Operasional Pembinaan Program KB bagi masyarakat oleh
7. Dukungan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah Kader (PPKBD/Sub-PPKBD)
8. Jaminan Persalinan (Jampersal) 6. Dukungan Media KIE dan Manajemen
9. Bantuan Operasional Kesehatan Pengawasan Obat dan
Makanan Alokasi Pagu Anggaran : Rp 1.967.368.000.000
Alokasi Pagu Anggaran : 10.733.132.000.000 Jumlah sasaran: 5.889 Balai Penyuluhan, 18.762 Faskes,
ALOKASI,
Jumlah sasaran: 10.143 Puskesmas 3600 desa (Lokus stunting)
FORMULASI
& SASARAN Alokasi Perdaerah = Jumlah kebutuhan x Alokasi Perdaerah = Jumlah kebutuhan x
Unit Cost Unit Cost
5
KEBIJAKAN DANA PELAYANAN KEPARIWISATAAN TA 2021

Meningkatkan kualitas pengelolaan destinasi pariwisata dan kompetensi SDM untuk


ARAH
KEBIJAKAN perbaikan kualitas layanan pariwisata, termasuk penyelenggaraan informasi
kepariwisataan.

a. Peningkatan Kapasitas Tata Kelola dan Kualitas Pelayanan Kebersihan, Keamanan dan
RUANG Keselamatan di Destinasi Wisata
LINGKUP/JENIS b. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pariwisata dan Pelaku Usaha Pariwisata
KEGIATAN c. Dukungan operasional non rutin fasilitas pariwisata untuk TIC

Alokasi Pagu Anggaran : Rp 142.150.000.000


ALOKASI, Jumlah sasaran: 1.108 Pelatihan, 44.320 Peserta, 50 TIC
FORMULASI
& SASARAN Alokasi Per daerah = Jumlah kebutuhan x Unit Cost

6
KEBIJAKAN DANA TUNJANGAN PROFESI GURU TA 2021
 Arah Kebijakan :
TUNJANGAN
89.8% PROFESI GURU (TPG) PNSD TPG
Diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan
Diberikan kepada Guru PNSD yang telah memiliki sertifikat
kesejahteraan guru PNSD yang telah memiliki sertifikasi.
pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan
perundang-undangan, yaitu sebesar 1 (satu) kali gaji pokok
Anggaran dan Realisasi TPG PNS yang bersangkutan, tidak termasuk untuk bulan ke-13.

55,573
(Miliar Rupiah)
58,293 56,867 55,360  Data Dasar : Data Pokok Guru dan Tenaga Kependidikan
50,881
55,017 2020 2021
80.4%
67.4%
52,002 Jenis
60.1%
49,930 Dana Alokasi
Sasaran Sasaran Alokasi (Rp)
(Rp)

28,067
TPG 1.153.717 50.881,1M 1,086,680 55.360,4M

 Kebijakan Pengalokasian :
 Formula : Alokasi = jumlah sasaran x unit cost per
jenis dana x 12 bulan
84.1% 2017 2018 2019 2020 2021  Alokasi memperhitungkan kurang salur dan sisa
Anggaran Realisasi dana di RKUD atas penyaluran tahun anggaran
sebelumnya.

7
KEBIJAKAN DANA TAMBAHAN PENGHASILAN GURU TA 2021

TAMBAHAN PENGHASILAN (TAMSIL) GURU PNSD  Arah Kebijakan :


89.8%
Diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan TAMSIL
etos kerja guru PNSD yang belum memiliki Diberikan kepada Guru PNSD yang belum memiliki sertifikat
sertifikasi. pendidik sebesar Rp 250.000,- per bulan, dengan kualifikasi
pendidikan min. S1/D4 dan memenuhi 24 jam mengajar.

Anggaran dan Realisasi Tamsil


(Miliar Rupiah)  Data Dasar : Data Pokok Guru dan Tenaga Kependidikan
67.4% Jenis 2020 2021
80.4% 1,400
60.1% Dana Sasaran Alokasi (Rp) Sasaran Alokasi (Rp)
978 914 TAMSIL 182.788 454,2M 124.734 461,3M
943
588 454 454
464
 Kebijakan Pengalokasian :
168  Formula : Alokasi = jumlah sasaran x unit cost per
2017 2018 2019 2020 2021 jenis dana x 12 bulan
84.1%  Alokasi memperhitungkan kurang salur dan sisa
Anggaran Realisasi dana di RKUD atas penyaluran tahun anggaran
sebelumnya.

8
KEBIJAKAN DANA TUNJANGAN KHUSUS GURU TA 2021

 Arah Kebijakan :
TUNJANGAN
89.8% KHUSUS GURU (TKG) PNSD
56.1%
Diarahkan untuk memberikan kompensasi atas TKG
kesulitan hidup dalam melaksanakan tugas di Diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok guru sekolah yang
daerah khusus berada pada desa yang termasuk dalam kategori sangat
tertinggal menurut IDM dari Kementerian Desa dan
Anggaran dan Realisasi TKG Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, tidak
termasuk untuk bulan ke-13.
(Miliar Rupiah)
 Data Dasar : Data Pokok Guru dan Tenaga Kependidikan
67.4% 2,306
80.4% 2,130 1,985 1,985 2020 2021
60.1% Jenis
1,670 1,977 Dana
1,727 Sasaran Alokasi (Rp) Sasaran Alokasi (Rp)
1,404 TKG 37.913 1.985M 20.525 1,985M

706
 Kebijakan Pengalokasian :
 Formula : Alokasi = jumlah sasaran x unit cost per
2017 2018 2019 2020 2021 jenis dana x 12 bulan
 Alokasi memperhitungkan kurang salur dan sisa
Anggaran Realisasi dana di RKUD atas penyaluran tahun anggaran
sebelumnya.

9
KEBIJAKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN (BOP) MUSEUM
DAN TAMAN BUDAYA TA 2021
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya adalah Anggaran dan Realisasi BOP MTB
dana yang89.8%
dialokasikan untuk membantu peningkatan kualitas pengelolaan
56.1%
museum dan taman budaya agar memenuhi standar pelayanan teknis museum 130 (Miliar 136
Rupiah) 136
dan taman budaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 127
70
 Kebijakan Pengalokasian :
 Alokasi BOP Museum = unit cost x Jumlah museum
 Alokasi BOP Taman Budaya = unit cost x Jumlah Taman Budaya
 Formula : Alokasi BOP MTB = BOP Museum + BOP Taman Budaya 2019 2020 2021
 Kebijakan
67.4%
Penggunaan : Anggaran Realisasi
80.4%
60.1%
BOP Museum BOP Taman Budaya
Pengelolaan Koleksi minimal 30 persen dari  Unit Cost :
a a Program Publik minimal 65 persen dari anggaran
anggaran
Program Publik minimal 50 persen dari Pemeliharaan Sarana dan Prasarana maksimal 30 Unit Cost 2021
b b
anggaran persen dari anggaran Taman Budaya Rp1.750 juta
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana maksimal Langganan Daya dan Jasa maksimal 5 persen dari
c c Museum Provinsi Tipe A Rp2.100 juta
20 persen dari anggaran anggaran
Museum Provinsi Tipe B Rp1.673,2 juta
 Data Dasar : Dapo Budaya, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Museum Provinsi Tipe C Rp1.400 juta
2020 2021 Museum Kab/Kota Tipe A Rp1.000 juta
Jenis Dana Museum Kab/Kota Tipe B Rp700 juta
Sasaran Alokasi (Rp) Sasaran Alokasi (Rp)
Museum Kab/Kota Tipe C Rp600 juta
106 Museum dan 113 Museum dan
BOP MTB 136M 136M
20 Taman Budaya 19 Taman Budaya
10
KEBIJAKAN DANA PENINGKATAN KAPASITAS KOPERASI DAN USAHA KECIL&
MENENGAH (PK2UKM) TA 2021
 Data Dasar : Kemenkop&UKM cut off 30 Juni 2019

 Kebijakan Penggunaan :

A. Pelatihan (daring atau luring)


 Persiapan dan penyelenggaraan Pelatihan termasuk akomodasi dan konsumsi
pelaksanaan kegiatan;
 Biaya paket data internet, biaya visualisasi materi, jasa aplikasi elektronik
 Biaya penunjang yang meliputi bahan praktek, alat tulis kantor, honorarium pengelola
keuangan, modul atau bahan ajar, spanduk, dokumentasi, publikasi, fotokopi dan
penggandaan, trainingkit serta sertifikat;
 Uang saku harian dan biaya transportasi peserta Pelatihan;
Dana PK2UKM diarahkan untuk meningkatkan  Honorarium dan biaya perjalanan Widyaiswara, Fasilitator, Instruktur atau Pengajar.
kapasitas sumber daya manusia koperasi dan usaha
 Jenis Pelatihan:
mikro, kecil dan menengah melalui kegiatan  Kompetensi berdasarkan Standar dan Kompetensi Kerja
pelatihan dan pendampingan.  Perkoperasian
Nasional Indonesia
 Kewirausahaan
2020 2021  Teknologi Informasi: e- commerce dan start up digital
 Keterampilan Teknis
Sasaran* Alokasi** Sasaran* Alokasi**
 Manajerial
Jumlah 60.149 192 61.222 dan 192
dan 835 857 B. Pendampingan
 Biaya rekrutmen dan seleksi tenaga pendamping, honorarium tenaga pendamping dan
koordinator tenaga pendamping;
Ket : * satuan peserta dan pendamping
** dalam miliar  Biaya transportasi dan/atau operasional Pendampingan, dan perjalanan dinas dalam
rangka koordinasi, sinkronisasi, pelaksanaan, Monitoring dan evaluasi DAK Nonfisik
PK2UKM;
11
KEBIJAKAN DANA PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
(ADMINDUK) TA 2021

 Data Dasar : Jumlah Kabupaten/Kota/Kecamatan/Kelurahan/Penduduk

 Kebijakan Pengalokasian :
• Pengalokasi Dana Adminduk mempertimbangkan jumlah kabupaten/kota,
Kecamatan, dan penduduk di setiap daerah penerima.
• Kebijakan Afirmasi bagi daerah yang masuk ke dalam kategori 3T.

Dana Adminduk diarahkan untuk mendukung


penyelenggaraan program dan kegiatan administrasi  Kebijakan Penggunaan :
kependudukan di provinsi dan kabupaten/kota, terutama
Provinsi Kab/Kota
untuk mewujudkan peningkatan kepemilikan akte
 Peningkatan Kapasistas • Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
kelahiran, peningkatan aksesibilitas K/L terhadap
database kependudukan berbasis nomor identitas Sumber Daya Manusia; Manusia
kependudukan (NIK) nasional.  Fasilitasi, Koordinasi dan • Pelayanan Dokumen Kependudukan;
Konsultasi terkait pelaksanaan • Penerbitan Dokumen Kependudukan dan
kebijakan dan Identitas Resmi Anak;
2020 2021 penyelenggaraan pelayanan • Penyelenggaraan Pemanfaatan Data
Sasaran* Alokasi** Sasaran* Alokasi** adminduk; Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
 Penyelenggaraan Pemanfaatan • Koordinasi dan konsultasi
541 961,2 M 541 973,2 M penyelenggaraan pelayanan adminduk.
data kependudukan.
Ket : * satuan pemerintah daerah
** dalam rupiah

12
KEBIJAKAN DANA BANTUAN BIAYA LAYANAN PENGOLAHAN
SAMPAH (BLPS) TA 2021

 Data Dasar:
1) volume sampah dan biaya layanan pengolahan sampah dari KLHK dan Kemenko
Dana BLPS adalah dana bantuan dari pemerintah Maritim
pusat kepada pemerintah daerah berupa 2) ruang fiskal dari Kemenkeu
pembiayaan layanan pengolahan sampah dalam
pengoperasian pembangkit listrik tenaga sampah  Unit Cost : Kebutuhan biaya layanan pengolahan sampah

 APBN 2019 : Rp26,9 miliar, APBN 2020 & RAPBN 2021 : Rp53,1 miliar
Tujuan :
 Sasaran 2019-2021 : Kota Surabaya
• Meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan, dan mengurangi volume  Kebijakan Pengalokasian dilakukan berdasarkan
sampah secara signifikan dan menjadikan  Kebutuhan biaya layanan pengolahan sampah selama setahun
sampah sebagai sumber daya  Penilaian kelayakan proses pengolahan sampah
• Dilakukan secara terintegrasi dari hulu-hilir  Kemampuan fiskal daerah terhadap biaya
melalui pengurangan sampah dan penanganan layanan pengolahan sampah
sampah.
 Kebijakan Penggunaan : kompensasi atas jasa pengolahan Sampah di
• Mendapatkan nilai tambah berupa energi listrik lokasi tertentu yang ditetapkan, di luar biaya pengumpulan,
pengangkutan, dan pemrosesan akhir.

13
Kebijakan DAK Nonfisik Jenis Baru TA 2021
Kebijakan Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak

DAK Non Fisik Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak adalah dana Sumber Data
yang dialokasikan ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program • Data KtP/A Simfoni PPA (tahun pelaporan 2019)
prioritas nasional di bidang peningkatan sumber daya manusia yang • Data KtP/A Bareskrim (tahun 2019)
berkualitas dan berdaya saing melalui pemenuhan pelayanan dasar dan
perlindungan sosial, peningkatan kualitas anak, perempuan dan pemuda yang • Data Kelembagan PPPA : APE dan KLA
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan • Data Kelembagaan UPTD PPA
perlindungan perempuan dan anak di daerah.
RAPBN 2021
• 101.747.000.000,-
DAK Nonfisik PPA dilaksanakan dalam bentuk Bantuan
Operasional Perlindungan Perempuan dan Anak terdiri atas Kebijakan Pengalokasian dengan 3 kriteria
• BOPPA Pelayanan KtPA/TPPO; teknis:
• BOPPA Pencegahan KtPA/TPPO; dan 1. Data kasus kekerasan;
• BOPPA Penguatan UPTD PPA 2. Kapastitas kelembagaan Pemberdayaan
dan Perlindungan Perempuan;
Penerima 3. Kapasitas Kelembagaan Pemenuhan Hak
• Total Penerima DAK Non Fisik PPA adalah 34 Provinsi dan 216 Kab/Kota yang dan Perlindungan Anak; dan
tersebar di seluruh Indonesia 4. Kelembagaan UPTD PPPA.

14
Kebijakan DAK Nonfisik Jenis Baru TA 2021
Kebijakan Dana Fasilitasi Penanaman Modal

 Data Dasar : Jumlah Pelaku Usaha/Proyek Pemantauan/Proyek Pengawasan


Dana Fasilitasi Penanaman Modal adalah dana
yang dialokasikan untuk membantu peningkatan  Kebijakan Pengalokasian :
realisasi investasi dan kepatuhan pelaku usaha • Kebijakan FPM : lokasi prioritas ditetapkan ke dalam 4 kelompok, yakni Provinsi Prioritas,
dalam memenuhi ketentuan pelaksanaan Provinsi Nonprioritas, Kabupaten /Kota Prioritas, dan Kabupaten /Kota Nonprioritas dengan
penanaman modal termasuk mendapatkan kriteria realisasi investasi dan tingkat kesulitan aksebilitas geografis yang relatif mudah
kemudahan perizinan berusaha di masing-masing dijangkau
daerah. • Formula : Alokasi = jumlah sasaran x unit cost

 Kebijakan Penggunaan :
Sasaran Pemantuan pelaksanaan penanaman Pengawasan pelaksanaan penanaman Bimbingan/sosialisasi
modal modal kemudahan perizinan
Sasaran* Alokasi**
 Pemantauan pelaksanaan penanaman • Pengawasan pelaksanaan berusaha
10.382 dan 203,9 M modal di Kabupaten, Kota yang penanaman modal ke perusahaan • Bimbingan Teknis
111.624 dilakukan oleh Provinsi. di Kabupaten, Kota yang dilakukan /sosialisasi
 Pemantauan pelaksanaan penanaman oleh Provinsi kemudahan per-izinan
Ket : * satuan proyek dan pelaku usaha modal ke perusahaan yang dilakukan • Pengawasan pelaksanaan berusaha (Provinsi)
** dalam rupiah oleh Kabupaten, Kota Prioritas. penanaman modal ke perusahaan • Bimbingan Teknis/
 Pemantauan Pelaksanaan penanaman yang dilakukan oleh Kabupaten, sosial-isasi
modal ke perusahaan yang dilakukan Kota Prioritas. kemudahan perizinan
oleh Kabupaten, Kota Non Prioritas. • Pengawasan pelaksanaan berusaha (Kab/Kota
 Konsultasi Peningkatan Kegiatan penanaman modal ke perusahaan Priori-tas)
Pengendalian Pelaksanaan yang dilakukan oleh Kabupaten, • Bimbingan/sosialisasi
Penanaman Modal Dinas Penanaman Kota Non Prioritas. kemudahan perizinan
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu • Fasilitasi permasalahan perusahaan be-rusaha (Kab/Kota
Pintu dalam merealiasikan investasinya Nonpriori-tas)

15
Kebijakan DAK Nonfisik Jenis Baru TA 2021
Kebijakan Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian

Dana Ketahanan Pangan dan pertanian adalah Dana yang  Data Dasar : Jumlah kelompok P2L dan jumlah Balai Penyuluhan
dialokasikan untuk mendukung keberdayaan masyarakat Pertanian (BPP)
memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pekarangannya
 RAPBN 2021 : Rp204 Miliar
sendiri dengan membantu pemerintah daerah dalam
menyukseskan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).  Kebijakan Pengalokasian:
Lokasi ditujukan untuk daerah yang merupakan penajaman
sasaran serta perluasan dari kegiatan P2L dengan penambahan
2300 kelompok tani.
 Kebijakan penggunaan
A. Bidang Ketahanan Pangan
Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
 Pengadaan sarana pembibitan
 Pendampingan/pelatihan demplot
 Kegiatan pasca panen : pengemasan dan transportasi pemasaran
B. Bidang Pertanian
Kegiatan Pendataan Pertanian oleh Penyuluh
 Honor admin pendataan pertanian
 Biaya paket data penyuluh
 Operasional ATK, dan dokumentasi pelaporan

Anda mungkin juga menyukai