Anda di halaman 1dari 25

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN DANA BANSOS PROGRAM INDONESIA

PINTAR
DI LINGKUNGAN PUSAT LAYANAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN, SETJEN
KEMDIKBUDRISTEK

DISAMPAIKAN OLEH :

1. Riem Rayni
Auditor Utama Insp III Itjen Kemendikbudristek
2. Cucu Nurlaela
Auditor Madya Insp III Itjen Kemendikbudristek

PADA KEGIATAN KOORDINASI, SINKRONISASI DAN VALIDASI DATA PROGRAM


INDONESIA PINTAR (PIP) JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Grand Mercure Surabaya City

1 – 4 Agustus 2023.
Kebijakan Pengawasan
Itjen Kemendikbudristek
M E N GAWAL
TUGAS ITJEN
MENYELENGGARAKAN PENGAWASAN INTERN DI
LINGKUNGAN KEMENDIKBUD TUGAS DAN FUNGSI KEMENDIKBUD
(Perpres No. 82 Tahun 2019) 1. PERMENDIKBUD NO. 45 TAHUN 2019 Tentang ORGANISASI
DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
2. PERMENDIKBUD NO. 46 TAHUN 2019 tentang RINCIAN TUGAS
UNIT KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
KEGIATAN PENGAWASAN
1. AUDIT
2. REVIU
3. EVALUASI
4. PEMANTAUAN
5. PENGAWASAN LAINNYA
Mencegah dan melindungi organisasi
dari kegagalan mencapai visi misi dan tujuan
organisasi

PERAN DAN POSISI ITJEN Mencegah Mendorong


1. PEMBERI PERINGATAN DINI
2. KATALISATOR Mengarahkan Menghentikan
3. KONSULTAN
Landasan
Landasan Hukum
Hukum dan
dan Sumber
Sumber Data
Data Penerima
Penerima PIP
PIP
• • Nomor 7 Tahun 2014
Nomor 13 Tahun 2011
Undang Instruksi
• Pelaksanaan PSKS, PIP, dan PIS Permen
• Nomor 10 tahun 2020 • Nomor 14 Tahun 2022
• PENANGANAN FAKIR Persesjen
Undang
MISKIN Presiden
Untuk Membangun Keluarga dikbud
• Program Indonesia Pintar • Juklak PIP
Produktif

1 2
Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin
yang diusulkan dan diverifikasi oleh
yang tercatat di DTKS
dinas pendidikan atau pemangku
kepentingan (Non DTKS)
 Data bersumber dari:  Data bersumber dari:
 Hasil Pemadanan antara data siswa di  Usulan Dinas Pendidikan berdasarkan data
DAPODIK dengan Data Terpadu Kesejahteraan Layak PIP yang diinput oleh Sekolah melalui
Sosial (DTKS) Dapodik.
 Usulan Pemangku Kepentingan.
Regulasi Definisi PIP Dikdasmen
Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bantuan

1
berupa uang tunai, perluasan akses, dan
kesempatan belajar dari pemerintah yang
diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa
yang berasal dari keluarga miskin atau rentan
Permendikbud miskin untuk membiayai pendidikan.
nomor 10 tahun 2020

2 Tujuan PIP Dikdasmen

Persesjen untuk membantu biaya personal pendidikan


Peserta Didik dalam rangka:
Kemdikbudristek 1. meningkatkan akses layanan pendidikan;
Nomor 14 tahun 2022 2. mencegah Peserta Didik putus sekolah;
3. menarik Peserta Didik putus sekolah.
SASARAN
1. Peserta didik usia antara 6 sampai dengan 21 tahun yang miskin atau rentan
miskin
2. Peserta didik dari keluarga: PKH, Pemegang Kartu Keluarga Sejahtera, peserta
didik berstatus yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan
3. Peserta didik yang terkena bencana alam
4. Peserta didik yang droup out
5. Peserta didik yang mengalami kelainan fisik
6. Dari keluarga yang terkena PHK
7. Peserta lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI


nomor 14 tahun 2022 tentang Program Indonesia Pintar
Besaran dan Peruntukkan
Besaran dan Peruntukkan Dana Dana
SD/SDLB/PAKET A SMP/SMPLB/PAKET B SMA/SMALB/SMK/PAKET C SMK (program 4 tahun)
Rp450.000,- Rp750.000,- Rp1.000.000,- Rp1.000.000,-
Khusus Kelas 6 di semester Khusus Kelas 9 di semester Khusus Kelas 12 di semester Khusus Kelas 13 di semester
Genap dan Kelas 1 di Genap dan Kelas 7 di Genap dan Kelas 10 di Genap dan Kelas 10 di
semester Gasal sebesar semester Gasal sebesar semester Gasal sebesar semester Gasal sebesar
Rp225.000,- Rp375.000,- Rp500.000,- Rp500.000,-

Peruntukkan dana PIP adalah


membantu memenuhi biaya personal pendidikan sesuai kebutuhan peserta didik

Membeli buku Membeli Membiayai Biaya kursus Biaya praktik Uang saku
dan seragam dan transportasi ke bagi peserta tambahan dan peserta didik
alat tulis perlengkapan sekolah didik pendidikan biaya magang
sekolah formal
Prinsip Pemanfaatan Dana Bansos PIP

01 02 03
Efisien Efektif Transparan

sesuai dengan kebutuhan menjamin adanya


yang telah ditetapkan dan keterbukaan yang
dapat memberikan manfaat memungkinkan
menggunakan dana dan masyarakat dapat
daya yang ada untuk yang sebesar- besarnya
sesuai dengan sasaran yang mengetahui dan
mencapai sasaran yang mendapatkan informasi
ditetapkan dalam waktu ditetapkan
mengenai PIP
singkat, cepat, dan dapat Dikdasmen
dipertanggungjawabkan
Prinsip Pemanfaatan Dana Bansos PIP

05 06
04
Manfaat
Akuntabel Kepatutan

pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan penjabaran program/kegiatan yang
dapat program/kegiatan sejalan dengan
dipertanggungjawabkan dilaksanakan secara prioritas nasional
realistis dan
proporsional
KERANGKA PROSES MR PIP
KONTEKS
KONTEKS

STAKE STAKE
HOLD TUJUAN SASARAN HOLD
ER ER
EKSTE INTER
RNAL NAL

INDIKATOR KEBERHASILAN
PROGRAM

RISIKO/
KEBUTUHAN DAN RISK KEBUTUHAN &
MANFAAT KOMPETENSI
SUMBER DAYA
STAKE HOLDER INTERNAL KEMENTERIAN

1. Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (PUSLAPDIK)


2. Ditjen PAUD DIKDASMEN
3. INSPEKTORAT JENDERAL
STAKE HOLDER EKSTERNAL KEMENTERIAN

1. DINAS PENDIDIKAN
2. SEKOLAH
3. SISWA
4. BANK PERSEPSI
5. DUKCAPIL (KEMENDAGRI)
6. PARTAI POLITIK
7. MASYARAKAT
RISIKO RENTANG KENDALI
INTERNAL • STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR YANG TIDAK EFISIEN DAN
EFEKTIF
• PEDOMAN
• PETUNJUK TEKNIS YANG TIDAK JELAS
• PERATURAN TERKAIT
• PENGAWASAN LANGSUNG
• PEMETAAN RISIKO YANG LEMAH

EKSTERNAL • DATA SISWA MISKIN TIDAK UPDATE


• JALUR ASPIRASI TIDAK TAAT PADA INDIKATOR YANG
DITETAPKAN
• PUNGLI DAN GRATIFIKASI
• PENGELAPAN DANA BANTUAN OLEH SEKOLAH
• TIDAK ADA KESERAGAMAN PROSEDUR LAYANAN PADA BANK
PERSEPSI
PENGAWASAN TERHADAP PIP DISDAKMEN
1. Pengawasan terhadap Sekolah : dilakukan dengan instrumen
pemantauan/penggunaan aplikasi google drive dan instrumen audit
internal.
2. Pengawasan terhadap dinas Pendidikan:
• mekanisme pelaporan dinas pendidikan kepada Puslapdik,
• mekanisme penangan masalah di tingkat operator.
3. Bagaimana berkoordinasi dengan Bank persepsi. Siapa yang
berwenang berkoordinasi dengan Bank ketika terjadi masalah
pencairan dan penyalahgunaan dan penggelapan dana PIP.
FUNGSI MONITORING

• Mendeteksi hambatan dan penyimpangan dini


• Mendeteksi trend penyimpangan
• Mendeteksi kemajuan pekerjaan
• Memberi data bahan ramal/prediksi

BANYAKNYA TEMUAN PENYIMPANGAN ATAU LAMBATNYA CAPAIAN


MENUNJUKAN ADANYA KELEMAHAN PADA PERANGKAT MONITORING
Pemantau Pelaksanaan PIP
• Inspektorat Jenderal, Puslapdik, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan
kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan/atau instansi terkait melakukan
pemantauan pelaksanaan PIP Dikdasmen sesuai kewenangannya.
• Pemantauan juga dilakukan oleh lembaga pengawasan pengelolaan
keuangan negara seperti:
• a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);
• b. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); dan
• c. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
• Pemantauan dapat dilakukan oleh lembaga pengawas lainnya antara lain:
• a. Ombudsman; dan
• b. Inspektorat Daerah.
• Dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota dan satuan pendidikan
melakukan pemantauan terhadap proses penyaluran dana PIP
menggunakan format pemantauan penyaluran dana PIP sesuai yang
tercantum dalam Lampiran II pada Gambar 24 Juklak PIP.
PEMANTAUAN PELAKSANAAN PIP
(Itjen Kemendikbudristek)

•Tujuan pemantauan atas Program Indonesia Pintar untuk memperoleh


keyakinan yang memadai terkait aspek ketepatan sasaran penerima,
ketepatan jumlah dana, ketepatan waktu penyaluran dan kesesuaian
penggunaan dana, hasil pemantauan ini sebagai masukan untuk
perbaikan kebijakan.
•Pemantauan secara uji petik dilaksanakan pada 28 Kabupaten/Kota
dengan masing-masing mengambil sampel pada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan 4 (empat) Satuan Pendidikan terdiri dari 2 (dua)
Sekolah Dasar dan 2 (dua) Sekolah Menengah Pertama.
Hasil Audit PIP Frekuensi II (Tanggal 23 – 29 Juli 2023)
1. Satuan pendidikan dalam melaksanakan tugas dan wewenang pengelola PIP belum
optimal antara lain belum membuat SK Tim, belum melaksanakan sosialisasi, dan
pemantauan .
2. Terdapat siswa yang belum melakukan aktivasi rekening dikarenakan adanya
persyaratan tambahan oleh bank penyalur dalam aktivasi rekening, antara lain
fotocopy rapor, fotocopy KTP dan KK, permintaan nomor virtual KIP .
3. Terdapat pembatasan waktu tertentu pada Bank penyalur dalam proses penyaluran
dana PIP bagi peserta didik penerima.
4. Terdapat siswa yang putus sekolah tetapi masih menerima bantuan PIP.
5. Terdapat siswa yang tidak melakukan penarikan dana PIP karena kurangnya informasi
dari pengelola PIP di sekolah.
6. Dapodik siswa berstatus anomali seperti ganda NIK, NIK null, dan tidak layak PIP.
REKOMENDASI
REKOMENDASI

• Membuat Link layanan pengaduan


• Membuat Instrumen monitoring yang kuat
• Melakukan evaluasi atas hasil monitoring
• Melakukan evaluasi atas mapping risk Banpem

Anda mungkin juga menyukai