Anda di halaman 1dari 74

PEDOMAN

PELATIHAN CALON PELATIH (PCP)


DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
BAGI GURU PENDAMPING MUDA TERINTEGRASI
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S)

DIREKTORAT GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENJERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
2020

1
PEDOMAN
PELATIHAN CALON PELATIH (PCP)
DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
BAGI GURU PENDAMPING MUDA
TERINTEGRASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S)

Diterbitkan oleh:
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenjeral Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

vi + 00 halaman
ISBN
Penyunting

Penulis

Ilustrator

Sekretariat

DIREKTORAT GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENJERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
2020

2
KATA PENGANTAR

Penyiapan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia maju harus diawali dari
pendidikan anak usia dini. Penyelenggaraan layanan pendidikan anak usia dini yang berkualitas
menjadi salah satu indikator dalam penyiapan SDM unggul dan berkualitas. Guru dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini (GTK PAUD) harus memiliki kompetensi pedagogik,
profesional, kepribadian, dan sosial untuk dapat menjalankan tugas fungsinya dalam
mengembangkan potensi anak didik secara profesional.
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (Direktorat GTK
PAUD) menyelenggarakan berbagai program peningkatan kompetensi bagi GTK PAUD. Pada
tahun 2020-2021, Direktorat GTK PAUD memiliki Program Prioritas Peningkatan Kompetensi
GTK PAUD dalam bentuk Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S).
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita)
akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK). Stunting memiliki dampak buruk terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan
anak di masa depan, akibat tidak optimalnya perkembangan otak, yang berakibat pada rendahnya
prestasi, produktivitas dan tingginya risiko terserang berbagai gangguan kesehatan.
Saat ini prevalensi stunting di Indonesia sekitar 27%. Secara sederhana, 3 dari 10 balita
Indonesia, berpotensi menderita stunting. Angka ini masih sangat tinggi dibandingkan negara
tetangga di Asia Tenggara, bahkan masih lebih tinggi dari standar WHO, yang menetapkan
maksimal 20%. Hal ini berpotensi menurunnya daya saing bangsa, karena rendahnya kualitas
sumber daya manusia. Pemerintah menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi
sekitar 17% pada akhir 2024. Langkah ini membutuhkan komitmen tinggi dan upaya bersama dari
semua pihak secara konvergen, bukan saja dukungan dari pemerintah di tingkat pusat, daerah,
maupun desa, tetapi juga peran aktif seluruh lapisan masyarakat, dunia usaha, dan industri.
Sekaitan dengan prioritas program Peningkatan Kompetensi GTK PAUD,
penyelenggaraan PCP Diklat Dasar disempurnakan dengan mengintegrasikan dan memperkaya
materi yang lebih sensitif gizi dan kesehatan. Komitmen juga dilakukan dengan berbagai cara yang
konkrit. Pada 2019, Kemendikbud telah melakukan revisi dan menerbitkan modul kurikulum PCP
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar sesuai kebutuhan pencegahan stunting. Selain itu, sejak 2019
Kemendikbud juga menyiapkan lebih dari 2.000 tenaga pelatih guru PAUD dan menambahkan
materi sensitif gizi dan kesehatan, yang selanjutnya melakukan pelatihan pada program/kegiatan
Diklat Berjenjang untuk Guru PAUD di tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan. Serangkaian
upaya ini diharapkan mampu mendorong adanya praktik pengasuhan baik bagi anak serta orang
tua dalam masa 1.000 HPK, khususnya di wilayah kabupaten/kota prioritas pencegahan stunting.

3
Keterbatasan sumber daya untuk mengatasi masalah sosial tersebut, dukungan dan
keterpaduan langkah dari semua pihak sangat diperlukan. Dalam koridor konvergensi, dukungan
multi-pihak ini membutuhkan keterpaduan dalam penyelenggaraan PCP Diklat Berjenjang untuk
guru PAUD mencakup penyelarasan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan
pengendalian kegiatan lintas sektor dan antar-tingkatan pemerintahan dan masyarakat melalui
pelaksanaan 8 aksi konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi. Untuk itu,
Kemendikbud melalui Direktorat GTK-PAUD atas dukungan kementerian/lembaga terkait
menyusun Pedoman Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru
Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S) sebagai acuan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
program/kegiatan Diklat Berjenjang untuk guru PAUD, baik oleh pemerintah kabupaten/kota,
pemerintah desa, masyarakat melalui organisasi mitra GTK PAUD atau lembaga masyarakat
lainnya, maupun dunia usaha yang mempunyai perhatian dalam pengembangan kapasitas guru
PAUD.
Saya berharap pedoman ini dapat menjadi acuan dan motivasi bagi pemerintah
kabupaten/kota untuk meningkatkan kualitas guru PAUD dan berkontribusi dalam percepatan dan
pencegahan stunting secara nasional.

Jakarta, 5 Juni 2020


Plt. Direktur GTK PAUD,

Abdoellah
NIP 19600820198603100

4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................................................3


Daftar Isi .........................................................................................................................................5
Bab I Pendahuluan .....................................................................................................................7
A. Latar Belakang ...................................................................................................................7
B. Dasar Hukum .....................................................................................................................8
C. Tujuan Pedoman ..............................................................................................................10
D. Pengertian ........................................................................................................................10
E. Pengguna Pedoman ..........................................................................................................12
F. Hasil yang Diharapkan ....................................................................................................12

Bab II Program Pelatihan Calon Pelatih ..................................................................................13


A. Struktur Pendidikan dan Pelatihan...................................................................................13
B. Tujuan ..............................................................................................................................13
C. Struktur Materi.................................................................................................................15
D. Materi ...............................................................................................................................15
E. Peserta Diklat ...................................................................................................................18
F. Komponen yang Terlibat .................................................................................................19

Bab III Ketentuan Penyelenggaraan dan Mekanisme/Strategi Pelaksanaan .......................25


A. Ketentuan Umum (Rambu-Rambu Penyelenggaraan) ....................................................25
B. Mekanisme/Strategi Pelaksanaan ....................................................................................27
C. Evaluasi............................................................................................................................31
D. Penyerahan Sertifikat Kelulusan......................................................................................33

5
Bab IV Pelaporan dan Tindak Lanjut ......................................................................................35
A. Pelaporan .........................................................................................................................35
B. Tindak Lanjut...................................................................................................................35
Bab V Penutup ............................................................................................................................37
Lampiran-Lampiran....................................................................................................................38

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
Ayat (14) menyebutkan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dengan
demikian, PAUD merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, sehingga memiliki peran strategis dalam upaya
membangun sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini, yang memiliki kemampuan untuk
mampu bersaing, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
Penyelenggaraan PAUD memerlukan pendidik yang kompeten dengan kapasitas yang
perlu terus ditingkatkan melalui berbagai upaya. Salah satu upaya adalah menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi Guru Pendamping Muda melalui Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar. Penyelenggaraan diklat berkualitas memerlukan pelatih yang handal dan
profesional agar peserta latih mampu mengembangkan lebih luas berbagai materi diklat bagi
Guru Pendamping Muda. Profesionalisme pelatih perlu terus ditingkatkan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui beragam aktivitas, seperti pendidikan
dan pelatihan, kursus, bimbingan teknis, lokakarya, seminar, temu ilmiah, maupun aktivitas
lainnya, baik individual maupun berkelompok.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 30 Ayat (8) menyebutkan bahwa pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan
keterampilan terdiri atas pengajar, pembimbing, pelatih atau instruktur dan penguji. Oleh
karena itu, pelatih pada kegiatan diklat Guru Pendamping Muda merupakan rumpun profesi
pendidik.
Pelatih harus memiliki 4 (empat) kompetensi, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Pengembangan standar

7
kompetensi pelatih diarahkan pada peningkatan kualitas pelatih dan pola pembinaan yang
terstruktur, sistematis dan berjenjang serta untuk memenuhi kebutuhan akan pelatih pada
pendidikan dan pelatihan bagi Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar).
Sebagai tindak lanjut, Direktorat GTK PAUD, Ditjen GTK, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI mengembangkan Pedoman PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis
Teknologi Informasi Terintegrasi bagi Guru Pendamping Muda Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S), dalam rangka menyiapkan pelatih yang akan melatih guru lain
sehingga menguasai kompetensi sebagai Guru Pendamping Muda. Salah satu cara
menyelenggarakan PCP adalah menggunakan pendekatan berbasis penerapan teknologi
informasi, yang popular disebut pelatihan dalam jaringan (daring). Buku/pedoman ini
dipersiapkan untuk memaparkan berbagai hal terkait dengan penyelenggaraan PCP melalui
penerapan pendekatan dimaksud. Diharapkan keseluruhan paparan dalam pedoman ini menjadi
acuan bagi semua pemangku kepentingan yang memiliki kebijakan dalam pengembangan
sumber daya manusia, serta kewenangan dalam penyelenggaraan diklat, pengendalian dan
penjaminan mutu, pemantauan dan evaluasi, pembinaan, serta bagi seluruh peserta.
Pedoman ini memerinci keseluruhan proses penyelenggaraan pelatihan calon pelatih,
mulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi dengan tetap mengakomodir keragaman yang ada
agar dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah
Tertinggal 2015-2018;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;

8
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 yang telah diubah dengan
Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2017 tentang Guru;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan 2013;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019
Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 55
Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru;
18. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Covid-19; dan
19. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Selama Darurat Covid-19.

9
C. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Menjadi acuan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru Pendamping Muda
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dalam rangka
menyiapkan calon pelatih yang kompeten dan profesional bagi GTK PAUD di seluruh
Indonesia.

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan rambu-rambu penyelenggaran PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi
Guru Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi Program Pencegahan
dan Penanganan Stunting (P3S);
b. Memberikan acuan silabus dan materi PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru
Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S); dan
c. Memberikan rambu-rambu pelaksanaan Tugas Mandiri PCP Tugas Mandiri PCP Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S).

D. Pengertian

1. PCP adalah singkatan dari Pelatihan Calon Pelatih, yang dalam hal ini adalah pelatihan
terkait penyiapan dan atau pembekalan para calon pelatih yang akan memfasilitasi PCP
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) di lingkup
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) adalah upaya
prosedural dan sistematis dalam mempersiapkan calon pelatih diklat Guru Pendamping
Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) melalui seperangkat alat elektronik berbasis
internet dan perangkat penunjangnya yang diselenggarakan secara komprehensif dan
bertanggungjawab.

10
3. Penyelenggara adalah penyelenggara PCP diklat atau lembaga pelaksana pelatihan (LPP)
institusi/organisasi mitra/satuan pendidikan/yayasan/LSM yang memiliki tugas dan fungsi
meningkatkan mutu GTK pada umumnya dan GTK PAUD pada khususnya.

4. Adminstrator, selanjutnya disingkat Admin, adalah panitia daring yang bertanggung jawab
atas pengelolaan aplikasi daring sehingga aplikasi dapat diakses dan fitur-fitur pembelajaran
daring dapat digunakan. Admin juga bertugas: memeriksa dan mengumpulkan
kehadiran/partisipasi peserta, nilai-nilai, dan kegiatan adminitrasi lainnya sesuai deskripsi
kerja yang ditetapkan.

5. Host adalah fasilitator, bertugas mengelola TI dalam PCP Diklat berbasis teknologi
informasi. Host menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kelancaran fungsi jaringan yang
digunakan pada saat proses diklat secara daring berlangsung.

6. Narasumber adalah orang yang bertanggung jawab menyampaikan materi-materi diklat


sekaligus memberikan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan peserta, memberikan
penugasan serta melakukan penilaian atas mata latih yang diberikan. Narasumber berasal
dari unsur birokrasi, akademisi, profesional, tenaga fungsional, atau praktisi.

7. Moderator adalah pendamping yang memfasilitasi kelancaran kegiatan interaksi dan


komunikasi antarnarasusmber pada saat proses pembelajaran berbasis teknologi informasi
berlangsung, baik pada saat video conference (vicon) maupun pendalaman materi melalui
WhatsApp Group (WAG).

8. Video Conference atau vicon adalah adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif
yang memungkinkankan narasumber dan peserta diklat di lokasi berbeda dapat berinteraksi
melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan.

9. WhatsApp Group (WAG) adalah sarana pembelajaran dalam PCP Tugas Mandiri PCP Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) saat pendalaman dan
pembahasan topik secara khusus serta pemberian tugas pelatihan oleh narasumber kepada
peserta diklat, dipandu oleh moderator.

11
10. Tutorial dalam jaringan adalah bantuan atau bimbingan belajar bersifat akademik dari
narasumber kepada peserta diklat PCP (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar
madiri secara perorangan atau kelompok sesuai mata latih.

E. Pengguna Pedoman
1. Direktorat GTK PAUD,
2. Unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia,
3. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota,
4. LPP PCP Tugas Mandiri PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru Pendamping Muda
Berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
(P3S), dan
5. Peserta PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru Pendamping Muda Berbasis
Teknologi Informasi Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S).

F. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan adalah persamaan persepsi semua pihak terhadap
penyelenggaraan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru Pendamping Muda Berbasis
Teknologi Informasi Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S)
sehingga hasil pelaksanaan berkualitas, dapat dipertanggungjawabkan, serta mencapai tujuan
yang diharapkan.

12
BAB II
PROGRAM PELATIHAN CALON PELATIH

A. Struktur Pendidikan dan Pelatihan


PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) adalah
upaya peningkatan kompetensi pelatih untuk memfasilitasi peserta dalam mencapai kompetensi
Guru Pendamping Muda. Oleh karena itu, dari sisi materi, diklat dimaksud mengkombinasikan
materi substansi (keahlian) dengan materi kepelatihan. Total jam pelajaran (JPL) dalam diklat
ini setara dengan 140 JPL, terdiri dari 60 JPL untuk tatap muka/interaktif (vicon dan WAG) dan
80 JPL untuk Tugas Mandiri. Hitungan waktu per JPL adalah 60 menit.
Dengan demikian, peserta diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran dalam
diklat baik secara konvesional maupun dengan bantuan teknologi informasi sesuai karakteristik,
dinamika, kondisi, dan situasi peserta, didukung dengan penguasaan materi yang memadai,
termasuk pengembangannya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mempersiapkan pelatih yang menguasai materi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar


bagi Guru Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dan memiliki kompetensi untuk merencanakan
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam pelatihan, membimbing, mengarahkan,
memfasilitasi dan menilai peserta diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar) baik secara konvensional maupun daring dengan memanfaatkan teknologi informasi.

2. Tujuan Khusus

Mempersiapkan calon pelatih Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi Guru


Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S) yang mampu:

13
a. Menyampaikan materi konsep dasar pendidikan anak usia dini, baik secara konvesional,
maupun dengan bantuan teknologi informasi;
b. Menyampaikan materi perkembangan anak usia dini, baik secara konvesional, maupun
dengan bantuan teknologi informasi;
c. Menyampaikan materi pengenalan anak dengan kebutuhan khusus, baik secara
konvesional, maupun dengan bantuan teknologi informasi;
d. Menyampaikan materi cara belajar anak usia dini, baik secara konvesional, maupun
dengan bantuan teknologi informasi;
e. Menyampaikan materi perencanaan pembelajaran, baik secara konvesional, maupun
dengan bantuan teknologi informasi;
f. Menyampaikan materi penilaian perkembangan anak usia dini, baik secara konvesional,
maupun dengan bantuan teknologi informasi;
g. Menyampaikan materi kesehatan dan gizi anak usia dini, baik secara konvesional,
maupun dengan bantuan teknologi informasi;
h. Menyampaikan materi komunikasi dalam pengasuhan, baik secara konvesional, maupun
dengan bantuan teknologi informasi;
i. Menyampaikan materi etika dan karakter sebagai pendidik anak usia dini, baik secara
konvesional, maupun dengan bantuan teknologi informasi;
j. Melaksanakan pelatihan yang sesuai dengan prinsip pendidikan orang dewasa
(andragogi), baik secara konvesional, maupun dengan bantuan teknologi informasi;
k. Menerapkan etika dan karakter pelatih, baik secara konvesional, maupun dengan bantuan
teknologi informasi;
l. Melaksanakan strategi pelatihan, baik secara konvesional, maupun dengan bantuan
teknologi informasi;
m. Melaksanakan dinamika kelompok, baik secara konvesional, maupun dengan bantuan
teknologi informasi;
n. Mengelola kelas pelatihan, baik secara konvesional, maupun dengan bantuan teknologi
informasi;
o. Melakukan evaluasi peserta dan pembelajaran dalam pelatihan, baik secara konvesional,
maupun dengan bantuan teknologi informasi;
p. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dalam pelatihan;

14
q. Melaksanakan praktek melatih, baik secara konvesional, maupun dengan bantuan
teknologi informasi;
r. Melakukan pendampingan peserta diklat pada kegiatan tugas mandiri, baik secara
konvesional, maupun dengan bantuan teknologi informasi; dan
s. Melakukan pendampingan peserta diklat di kegiatan gugus paud, baik secara konvesional,
maupun dengan bantuan teknologi informasi.

C. Struktur Materi
PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) ditujukan
untuk mempersiapkan pelatih diklat dasar. Alokasi waktu belajar tatap muka adalah 60 jam
pelajaran dan 80 JPL untuk Tugas Mandiri. Alokasi waktu per JPL adalah 60 menit.

D. Materi
Materi kegiatan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi
bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
(P3S) disajikan pada tabel berikut ini.

15
Tabel II.1
Struktur Materi PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S)

Jam Pelajaran (JPL)


No Materi WAG
Vicon* Jumlah
dan Penugasan
A. Materi Kebijakan
1 Kebijakan Pembinaan GTK PAUD 2 - 2
B. Materi Keahlian
2 Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini 2 1 3
3 Perkembangan Anak Usia Dini 2 1 3
4 Pengenalan Anak dengan Kebutuhan Khusus 2 1 3

5 Cara Belajar Anak Usia Dini 2 3 5

6 Perencanaan Pembelajaran 2 2 4
7 Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini 2 2 4
8 Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini 2 2 4
9 Komunikasi dalam Pengasuhan 2 1 3
10 Etika dan Karakter Pendidik PAUD 2 - 2
Materi Kepelatihan
11 Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) 1 2 1 3
12 Etika dan Karakter Pelatih 1 2 - 2
13 Strategi Pelatihan 1 2 2 4
14 Pengelolaan Kelas Pelatihan 2 2 4
15 Evaluasi pembelajaran dalam pelatihan 2 1 3

16
Jam Pelajaran (JPL)
No Materi WAG
Vicon* Jumlah
dan Penugasan
16 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan 2 1 3
17 Praktek Melatih (Micro Teaching) - 8 8
JUMLAH 32 28 60
TUGAS MANDIRI*
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan
a. RP3 (sebanyak 2 mata latih) - 5 5
b. Ringkasan materi/bahan ajar (sebanyak 2 mata latih) disertai - 10 10
power point (PPT)
2. Kegiatan Melatih (2 mata latih), secara simulatif dengan rekaman - 25 25
video.
3. Menuliskan peristiwa pembelajaran dalam pelatihan yang akan terjadi - 20 20
secara prediktif, rasional, obyektif dan reflektif dari simulasi yang
dilakukan sebagai narasumber/pelatih.
4. Menyusun Laporan Tugas Mandiri - 20 20
JUMLAH - 80 80
TOTAL 32 108 140

*) Keterangan:
1) Penyajian materi secara vicon dilakukan dengan serentak terhadap semua peserta.
2) Dalam WAG, karena tujuannya untuk pendalaman materi secara intensif melalui diskusi dalam forum grup (kelompok), maka peserta akan dibagi ke dalam
beberapa kelas yang lebih kecil agar proses pendalaman materi dan diskusi menjadi lebih efektif.
3) Tugas Mandiri dilakukan dan dituntaskan secara individual oleh masing-masing peserta, yang sebelumnya telah mendapatkan penjelasan secara memadai
terkait tatacara melaksanakannya.

17
Seluruh materi di atas dijabarkan dalam bentuk silabus pelatihan yang disajikan pada
lampiran. Pada setiap mata diklat peserta juga akan mendapatkan tugas langsung sesuai materi
pada silabus. Tugas tersebut merupakan satu kesatuan dari setiap materi PCP. Setiap tugas
terkait mata diklat akan dinilai, dan hasilnya akan berkontribusi dalam penentuan kelulusan
peserta.
Pada setiap jenjang PCP juga terdapat kegiatan praktik melatih (micro teaching). Pada
PCP berbasis teknologi informasi (daring) ini, praktek melatih dilaksanakan secara simulatif
dan direkam dalam bentuk video, lalu peserta menuliskan peristiwa pembelajaran yang terjadi
jika dari perannya sebagai pelatih/narasumber tersebut. Pada tahap ini, peserta memaparkan
salah satu materi dari mata latih sebagai salah satu bentuk praktek kelas/melatih. Pada saat
melaksanakan praktek melatih di kelas, peserta akan dinilai oleh tim yang ditunjuk oleh
penyelenggara. Format penilaian disajikan terlampir pada SOP Penilaian PCP Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi InformasiTerintegrasi bagi Guru Pendamping
Muda Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S).

E. Peserta Diklat
Peserta PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S)
hendaknya memenuhi kriteria umum sebagai berikut:
1) Sehat jasmani dan rohani;
2) Pendidikan minimal S1 atau yang sederajat. Apabila calon peserta memiliki kualifikasi
pendidikan S1 PAUD, maka tidak dipersyaratkan memiliki sertifikat diklat;
3) Diprioritaskan memiliki sertifikat Diklat Berjenjang (Tingkat Dasar/Lanjut) atau diklat
PAUD yang setara (diklat PAUD yang diselenggarakan tingkat nasional/regional/propinsi)
yaitu minimal 248 JPL;
4) Berasal dari UPT Pusat/UPT daerah/organisasi profesi/akademisi/praktisi/birokrat;
5) Usia maksimal 50 tahun;
6) Bersedia mengikuti PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi
bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
(P3S) secara aktif, dari awal hingga akhir;

18
7) Memiliki kemampuan dasar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yaitu
mengoperasikan telepon pintar (smart phone) dan komputer;
8) Dapat mengakses internet; dan
9) Tidak merangkap menjadi panitia kegiatan pelatihan calon pelatih pada saat yang bersamaan.

F. Komponen yang Terlibat


1) Penyelenggara
Penyelenggara Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S)
adalah lembaga/institusi dengan tugas dan fungsi meningkatkan mutu GTK PAUD serta
didukung oleh dana APBN, APBD, maupun sumber dana lainnya. Adapun lembaga
penyelenggara PCP berbasis teknologi informasi, antara lain:
a. Direktorat GTK PAUD
b. Pusat pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat (PP PAUD
dan Dikmas)
c. Balai pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat (BP PAUD
dan Dikmas)
d. Perguruan tinggi
e. Dinas pendidikan provinsi
f. Dinas pendidikan kabupaten/kota
g. Sanggar kegiatan belajar (SKB)
h. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) bidang PAUD
i. Lembaga PAUD terakreditasi A/B
j. Organisasi mitra, antara lain: HIMPAUDI, IGTKI dan APPAUDI
k. Organisasi sosial kemasyarakatan (Orsosmas) bidang PAUD
l. Lembaga lain dengan mempunyai tugas pokok dan fungsi peningkatan mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan PAUD

19
Bagi lembaga nonpemerintah, kriteria penyelenggara pelatihan calon pelatih berbasis
teknologi informasi, yaitu:
a. Memiliki akte notaris/badan hukum atau memiliki fungsi peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan PAUD;
b. Mempunyai kepanitiaan yang mampu menyelenggarakan PCP Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
c. Memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan;
d. Mampu menyediakan sarana dan prasarana diklat yang memadai;
e. Mampu membuat dan mengembangkan program pelatihan yang mengacu pada Pedoman
PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
f. Mampu melakukan pengendalian mutu pelaksanaan diklat dari awal hingga akhir melalui
kerjasama dengan unit UPT Pusat/dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota; dan
g. Mendapatkan rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
Adapun Tugas Penyelenggara PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S), sebagai berikut:
a. Menyediakan narasumber yang kompeten di bidangnya dan mampu melakukan
pembelajaran daring;
b. Melakukan koordinasi dengan ormit/dinas pendidikan/UPT di tingkat kabupaten/kota
untuk menyiapkan Pendamping, admin, host dan peserta;
c. Mengorientasi admin daerah dan Narasumber, moderator serta host dalam
penyelenggaraan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi
bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S);
d. Mengelola administrasi penyelenggaraan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan
dan Penanganan Stunting (P3S);

20
e. Menetapkan SK narasumber, admin dan moderator PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
f. Mengeluarkan surat keterangan ketuntasan diklat bagi peserta PCP Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
g. Melaporkan data peserta yang tuntas mengikuti PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S) ke dinas pendidikan setempat; dan
h. Mengisi/menginput data peserta dalam aplikasi SIM Diklat

2) Narasumber
Narasumber PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S) dapat berasal dari unsur birokrasi, akademisi, profesional, maupun praktisi
dengan kriteria sebagai berikut.

Kriteria umum:
a. Kualifikasi pendidikan minimal S1 atau yang sederajat;
b. Diutamakan memiliki sertifikat Pelatihan Master Trainer (MT) bidang PAUD, baik
tingkat nasional ataupun internasional;
c. Akademisi atau tenaga profesional (Misalnya: dosen di perguruan tinggi, konsultan,
praktisi PAUD, psikolog, psikiater, dokter spesialis anak, ahli kesehatan masyarakat, ahli
gizi) yang memiki kompetensi atau keahlian di bidang PAUD atau keahlian lain serta
relevan dengan mata latih yang diampu; dan
d. Narasumber dikecualikan untuk memenuhi kriteria di atas dan dapat berasal dari institusi
atau instansi sesuai bidangnya untuk materi yang bersifat khusus atau memerlukan
keahlian tertentu. Contoh materi yang bersifat khusus antara lain kebijakan, ahli
mendongeng, ahli pembuatan alat permainan edukatif, sains dan keterampilan spesifik
lainnya.

21
Kriteria khusus:
a. Mampu membuat rancangan pelatihan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran
dalam pelatihan (RP3) dan evaluasi pembelajaran dan pelatihan;
b. Menguasai metode dan strategi pembelajaran orang dewasa;
c. Dapat berkomunikasi dan memotivasi peserta dengan baik;
d. Memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/excel,
presentasi/powerpoint, penggunaan internet - email, browsing, unggah dan unduh data);
e. Mampu mengoperasikan media pembelajaran (misalnya laptop, infocus, dan sebagainya);
dan
f. Mampu mengelola waktu pembelajaran dengan baik secara efektif pada saat menyajikan
materi pendidikan dan pelatihan.

Tugas Narasumber
Tugas narasumber PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S), adalah:
a. Menyampaikan materi diklat secara daring (online) sesuai jadwal yang telah ditetapkan;
b. Memberikan tugas pelatihan sesuai dengan mata latih yang diberikan;
c. Memberikan penilaian terhadap peserta pelatihan secara obyektif dan otentik. Terutama
menilai tugas/karya peserta, serta menilai partisipasi dan keaktifan;
d. Memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajar peserta pelatihan, baik terhadap
proses pembelajaran maupun hasil belajar peserta; dan
e. Menentukan ketuntasan peserta pada akhir kegiatan.

3) Moderator
Kriteria Moderator
Kriteria Moderator PCP PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S), adalah sebagai berikut:

22
a. Kualifikasi pendidikan minimal S1;
b. Memiliki sertifikat diklat PAUD, diprioritaskan yang telah mengikuti Diklat
BerjenjangTingkat Dasar atau satu tingkat di atasnya;
c. Telah mengikuti pembekalan sebagai moderator;
d. Memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/excel,
presentasi/powerpoint, penggunaan internet-email, browsing, unduh dan unggah data);
dan
e. Bersedia dan sanggup melaksanakan pembelajaran secara daring (format pernyataan
kesanggupan terlampir).

Tugas moderator
Tugas Moderator PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi
bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S),
adalah sebagai berikut:
a. Mendampingi narasumber dan memfasilitasi proses pembelajaran online yang sedang
dilaksanakan;
b. Mengingatkan peserta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan narasumber;
c. Memberi umpan balik terhadap tugas yang diunggah peserta dan keaktifan peserta; dan
d. Menyampaikan laporan pelaksanaan pembelajaran online yang dipandunya kepada
panitia/penyelenggara.

4) Admin
Kriteria Admin:
Kriteria Admin dalam PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S), adalah sebagai berikut:
a. Berasal dari atau unsur Penyelenggara;
b. Memiliki kemampuan TIK tingkat lanjut dan menguasai aplikasi LMS; dan
c. Ditunjuk dan ditetapkan oleh penyelenggara (Direktorat GTK PAUD) melalui surat
keputusan sebagai Admin Pusat dalam kegiatan diklat PCP daring.

23
Tugas Admin:
Secara umum tugas admin adalah bertanggung jawab dalam pengelolaan aplikasi daring
sehingga aplikasi bisa diakses dan fitur-fitur pembelajaran daring dapat digunakan. Adapun
tugas spesifik yang ditangani admin meliputi:
a. Pengecekan dan pengumpulan kehadiran/partisipasi peserta,
b. Pengumpulan dan menghimpun nilai-nilai peserta, serta
c. Menangani kegiatan adminitrasi lainnya sesuai dengan deskripsi kerja telah ditetapkan.

24
BAB III
KETENTUAN PENYELENGGARAAN
DAN MEKANISME/STRATEGI PELAKSANAAN

PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) diatur dalam
ketentuan, prosedur dan mekanisme tersistem, sehingga dapat dipahami tahap demi tahap.
Ketentuan penyelenggaraan dan mekanisme/strategi pelaksanaan PCP tersebut secara lengkap
digambarkan pada bagan di bawah ini:

Bagan 3.1
Ketentuan/Rambu-rambu penyelenggaraan PCP Berbasis Teknologi Informasi

A. Ketentuan Umum (Rambu-Rambu Penyelenggaraan)


Agar semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PCP Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dapat berpartisipasi secara efektif dan

25
optimal, maka semua pihak hendaklah mempelajari/memahami ketentuan atau rambu-rambu
PCP dimaksud secara seksama. Ketentuan (rambu-rambu) PCP Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), sebagai berikut:
1. Direktorat GTK PAUD menyelenggarakan PCP) berbasis teknologi informasi pada tingkat
nasional;
2. Direktorat GTK PAUD/PP PAUD dan Dikmas/BP PAUD dan Dikmas atau LPP lain
menyiapkan sarana dan prasarana pendukung PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S);
3. Direktorat GTK PAUD/PP PAUD dan Dikmas/BP PAUD dan Dikmas atau penyelenggara
PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dan
melakukan penilaian proses pendidikan dan pelatihan;
4. Kegiatan yang dilakukan oleh panitia dilaporkan kepada penyelenggara PCP Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
5. Peserta PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) wajib
melakukan Tugas Mandiri sebagaimana yang telah ditetapkan;
6. Pada saat pelaksanaan PCP, dapat ditunjuk tim penjamin mutu. Tim penjamin mutu adalah
tim yang ditunjuk oleh penyelenggara pelatihan yang dapat terdiri dari unsur pelatih, panitia,
pelatih, penilik/pengawas, serta organisasi mitra yang terkait sesuai dengan kebutuhan,
untuk mengawal pelaksanaan kegiatan pelatihan sampai peserta membuat laporan Tugas
Mandiri.
7. Kelulusan peserta ditentukan oleh keberhasilan peserta dalam memenuhi dua tahapan
kegiatan utama, yaitu mengikuti materi dan pendalamnya, serta pelaksanaan Tugas Mandiri.
Data kelulusan peserta yang berpartisipasi aktif hingga akhir akan diolah, dengan kehadiran
minimal 90% dan melaksanakan/menuntaskan Tugas Mandiri sesuai ketentuan. Untuk
keperluan penetapan, penyelenggara telah menetukan kriteria yang dinyatakan dalam
Prosedur Operasional Standar (POS) Penilaian.

26
8. Sertifikat kelulusan diberikan oleh Direktorat GTK PAUD, ditandatangani oleh Direktur
GTK PAUD dan ketua panitia/penyelenggara. Pendelegasian penandatanganan sertifikat ke
UPT Pusat (PP PAUD dan Dikmas/BP PAUD dan Dikmas/PPPPTK TK dan PLB/LPMP)
dan dinas pendidikan dapat dilakukan setelah SIMDIKLAT sepenuhnya siap dipergunakan.
9. Apabila kegiatan PCP dilakukan oleh penyelenggara pelatihan selain Direktorat GTK
PAUD, maka penyelenggara pelatihan harus menyampaikan desain/rencana pelaksanaan
kegiatan secara tertulis kepada Direktorat GTK PAUD, dengan alamat: Direktorat Guru
dan Tenaga Kependidikan PAUD, Komplek Kemendikbud Gedung D Lantai 13, Jl.
Jenderal Sudirman, Jakarta. Tel/Faks. 021-57974116, atau melalui email ke alamat:
pkpkk.2015@gmail.com serta melakukan pengisian data penyelenggaraan PCP secara
lengkap pada SIMDIKLAT melalui laman http://infodiklat.gtkpaud.kemdibud.go.id.

B. Mekanisme/Strategi Pelaksanaan
PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dilaksanakan
setara dengan 140 JPL, dengan pembagian alokasi waktu yaitu 60 JPL tatap muka/ interaktif
(vicon dan WAG) serta 80 JPL pelaksanaan Tugas Mandiri. Penyajian materi secara vicon
dilakukan serentak terhadap semua peserta. Selanjutnya, penyajian materi melalui WAG
dilaksanakan dengan cara berdiskusi dalam forum grup (kelompok) untuk pendalaman materi
secara intensif sehingga peserta dibagi ke dalam beberapa kelas kecil agar proses pendalaman
materi dan diskusi lebih efektif. Tugas Mandiri dilakukan dan dituntaskan secara individu,
didahului penjelasan secara memadai tentang tatacara pelaksanaannya.
Mekanisme/strategi pelaksanaan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S) dilaksanakan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi secara
komprehensif dan sistematis. Secara teknis digambarkan melalui bagan sebagai berikut.

27
Bagan 3.2
Mekanisme/Strategi pelaksanaan PCP Berbasis Teknologi Informasi

1. Persiapan
Persiapan dilakukan oleh penyelenggara pelatihan untuk mempersiapkan
pelaksanaan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi
Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S). Proses
persiapan meliputi penetapan kuota serta orientasi teknis (ortek) peserta, admin, moderator,
host, dan narasumber.
a. Penetapan Kuota Peserta
Penyelenggara menetapkan kuota peserta berdasarkan data sasaran calon peserta PCP.
Penetapan kuota peserta didasarkan pada kemampuan penyelenggara untuk menyediakan
sumberdaya pelaksanaan diklat.
b. Penetapan Admin, Moderator, Host, Panitia, dan Narasumber
Admin, moderator, host, panitia, dan narasumber dipilih dan ditetapkan dengan SK yang
diterbitkan oleh penyelenggara sesuai kriteria.

c. Orientasi Teknis Admin, Moderator, Host, Panitia, dan Narasumber

28
Penyelenggara melaksanakan ortek agar admin, moderator, host, panitia, dan narasumber
memiliki pemahaman terkait tugas pelaksanaan PCP. Ortek melibatkan unsur Direktorat
GTK PAUD, UPT PAUD dan panitia/personal yang terlibat dalam pelaksanaan.

2. Pelaksanaan
a. Tahap Awal
Pada tahap awal, peserta wajib:
1) Melakukan registrasi melalui aplikasi PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
2) Memperoleh ID peserta PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S). ID digunakan untuk login setiap tahapan diklat, mulai dari
tes awal hingga perolehan sertifikat;
3) Mengerjakan pretest secara daring; dan
4) Mengunduh silabus dan jadwal diklat
5) Mempelajari silabus secara luring maupun daring.

b. Tahap Pembelajaran
Tahap pembelajaran diikuti oleh peserta melalui daring. Kegiatan ini setara dengan 60
JPL, terdiri dari mempelajari materi, mengikuti vicon, mengikuti tutorial, dan
menyelesaikan tugas.
1) Peserta melakukan pembelajaran dengan mengunduh materi berupa teks, video,
audio dan mempelajarinya secara mandiri;
2) Penyampaian materi dilaksanakan secara berurutan;
3) Penyampaian materi oleh narasumber melalui vicon;
4) Selama proses vicon, narasumber dapat menyampaikan materi kepada dan tanya
jawab dengan peserta;
5) Setelah proses vicon peserta diberi tugas;
6) Peserta wajib mengikuti tutorial melalui forum diskusi;
7) Peserta mengunggah hasil tugas ke aplikasi;

29
8) Tugas harus diselesaikan sebelum mengikuti jadwal vicon mata latih berikutnya;
9) Nilai tugas dan kuis menjadi bagian dari penilaian proses pembelajaran;
10) Peserta mengerjakan posttest sebagai prasyarat mengikuti tahap selanjutnya, yaitu
Tugas Mandiri;
11) Nilai posttest peserta minimal 70:
a) Jika dalam posttest peserta tidak bisa mencapai nilai minimum, peserta akan
diberi kesempatan lagi untuk mengerjakan posttest hingga 3 kali.
b) Jika peserta remedial memperoleh nilai lebih tinggi dari minimum, maka nilai
minimum yaitu 70 akan digunakan untuk menghitung nilai ketuntasan.

c. Tahap Tugas Mandiri


Kegiatan Tugas Mandiri akan difasilitasi oleh narasumber terkait dan panitia
penyelenggara. Pelaksanaan Tugas Mandiri setara 80 JPL.

Ruang lingkup Tugas Mandiri, meliputi:


1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3)
Kegiatan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a) Membuat RP3 (sebanyak 2 mata latih); dan
b) Membuat ringkasan materi/bahan tayang (sebanyak 2 mata latih). Ringkasan
dilengkapi dengan bahan tayang dalam bentuk PPT.

Kegiatan Melatih (2 mata latih)


Peserta membuat rekaman video secara simulatif tanpa ada audiens. Tayangan berdurasi
antara 3-5 menit, merekam secara otentik pada saat peserta diklat menyajikan materi
sebagai narasumber, dengan sasaran para guru PAUD yang sedang mengikuti pelatihan
dan atau kegiatan di gugus.

Peserta diklat di daerah khusus atau kondisi khusus, atau daerah yang dihadapkan pada
kendala dan atau hambatan dalam pembuatan video tanpa audiens dan atau rekaman audio
(voice notes) dapat menuliskan ‘performance’ cara melatihnya sebagai narasumber

30
tersebut dalam bentuk deskripsi/skenerio berdasarkan rencana yang akan di-video-kan
atau di-audio-kan secara utuh sesuai mata diklat yang dipilih.

Menulis Peristiwa Pembelajaran


Terkait tugas poin b, selanjutnya peserta menuliskan peristiwa pembelajaran yang akan
terjadi ketika menjadi narasumber. Peristiwa pembelajaran yang ditulis bersifat prediktif,
rasional, obyektif dan reflektif sebagai hasil simulasi sebagai narasumber/pelatih tersebut.
Hal yang dituliskan meliputi: cara mengajar (menyajikan materi), cara merespon peserta
pelatihan, kelebihan dan kelemahan cara mengajar, serta upaya untuk meningkatkan
kompetensi diri dalam menyajikan materi tersebut.

d. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Tugas Mandiri


Laporan dan dokumen kegiatan Tugas Mandiri diunggah oleh peserta ke aplikasi. Panitia
penyelenggara melakukan penilaian seluruh kegiatan peserta dan hasil penilaian diunggah
ke aplikasi.
Pada tahap Tugas Mandiri, nasumber atau panitia penyelenggara yang ditunjuk
melakukan pembimbingan terhadap peserta. Pembimbingan meliputi pemeriksaan
dokumen hasil kerja peserta, konsultasi terhadap hasil kerja, dan penyusunan laporan.

C. Evaluasi
Evaluasi didasarkan pada ketuntasan peserta dalam mengikuti setiap tahapan PCP
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), meliputi komponen: a)
Kehadiran; b) Keaktifan; c) Nilai Tugas; d) Posttest; dan e) Nilai Laporan Kegiatan Tugas
Mandiri. Nilai pretest tidak dimasukkan dalam penilaian namun tetap diinput sebagai bahan
analisis untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan diklat.

31
Ketentuan untuk kehadiran dan keaktifan peserta dalam mengikuti diklat ini sebagai
berikut:

Kehadiran
Indikator kehadiran adalah peserta hadir mengikuti kegiatan daring, baik dalam forum vicon
kelas pelatihan maupun WAG pada kegiatan pendalaman. Kehadiran peserta akan terdeteksi
melalui sistem. Peserta wajib hadir minimal 90% dari total waktu kehadiran yang ditentukan.
Ketentuan kehadiran yang dimaksud meliputi:
a) Hadir mengikuti tatap muka daring/vicon (minimal 90% kehadiran)
b) Hadir mengikuti tutorial daring melalui forum diskusi WAG (minimal 90% kehadiran).

Jika peserta dalam kedua forum kelas tersebut total kehadiran kurang dari 90%, maka peserta
dinyatakan tidak lulus. Semua nilai terkait aktivitas lainnya, dinyatakan batal/tidak berlaku.

Keaktifan
Indikator keaktifan adalah peserta melontarkan pertanyaan atau jawaban atau tanggapan pada
saat kegiatan melalui vicon maupun WAG pendalaman materi. Penilaian keaktifan diberikan
oleh narasumber atau tim khusus yang menilai, dengan skor rentang 0 - 100.

Keseluruhan nilai dari setiap peserta akan diakumulasi sesuai bobot setiap dimensi atau
komponen penilaian. Bobot setiap komponen terhadap ketuntasan peserta dalam mengikuti
PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), sebagai
berikut:

NO ASPEK BOBOT

1 Pretest 5%
2 Kehadiran 20 %
3 Keaktifan (mengajukan atau menjawab pertanyaan) 5%
4 Nilai Tugas 20 %
5 Posttest 10 %
6 Nilai Kegiatan Mandiri 40 %
JUMLAH 100%

32
Evaluasi pada akhir kegiatan dilakukan berdasarkan ketuntasan peserta dalam
mengikuti PCP, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kehadiran peserta dalam pembelajaran minimal 90 % dari total kehadiran yang ditetapkan
(mempertimbangkan kondisi lokasi peserta, ketersediaan jaringan, dan lain-lain)
b. Nilai akhir minimal 80 (perlu ditambahkan formulasi penilaian)
Pengendalian mutu dilakukan dengan melibatkan BP PAUD dan Dikmas
provinsi/daerah. Tugasnya memastikan mutu proses pembelajaran diklat yang berlangsung.
Pengendalian mutu diklat dilakukan dari tahap persiapan hingga evaluasi, sebagai berikut.
Narasumber/Panitia yang ditunjuk memeriksa nilai peserta untuk memastikan seluruh
nilai telah diinput oleh admin. Hasil ini akan memberi rekomendasi ketuntasan belajar setiap
peserta. Hasil akhir diumumkan kepada setiap peserta. Peserta yang telah tuntas akan
mendapatkan link untuk mencetak sertifikat ketuntasan di ID masing-masing peserta.
Narasumber/Panitia yang ditunjuk oleh penyelenggara melakukan analisis terhadap
hasil capaian pembelajaran peserta. Hasil analisis dituangkan dalam bentuk laporan tertulis oleh
penyelenggara. Laporan ini memuat informasi ketuntasan peserta dan prosentase keberhasilan
pembelajaran.

D. Penyerahan Sertifikat Kelulusan


Sertifikat kelulusan “hanya” akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti
seluruh rangkaian kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan, dan telah mendapatkan 2 (dua)
komponen utama penilaian, yaitu nilai tatap muka dan nilai Tugas Mandiri, dengan skor/standar
minimum sebagaimana yang telah ditetapkan dalam pedoman ini. Sertifikat yang sah adalah
yang ditandatangani atau dilegalisasi oleh yang berwenang. Pada sertifikat tersebut tertera
nomor seri/surat sesuai nomenklatur yang sah pada lingkup Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan. Untuk mendapatkan bukti fisik sertifikat yang sah, peserta secara personal dapat
memindai barcode yang telah divalidasi penyelenggara.
Setiap peserta yang mendapat sertifikat, memiliki hak sebagai berikut:
1) Menjadi pelatih GTK PAUD pada tingkat daerah masing-masing;
2) Menggunakan sertifikat tersebut untuk diajukan sebagai angka kredit dalam penghargaan
kinerja pada lingkup tugas dan jabatan bidang pendidik PAUD;

33
3) Menggunakan sertifikat tersebut menjadi bagian dari bukti pengembangan karier dan
peningkatan kompetensi sebagai pendidik PAUD; dan
4) Arsip pribadi.

34
BAB IV
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

A. Pelaporan
Pelaporan kegiatan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban panitia pelaksana atas
pelaksanaan PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi
Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S).
Pelaporan disusun oleh panitia selambat-lambatnya 30 hari setelah kegiatan pelatihan
dilaksanakan. Isi pelaporan meliputi semua hal yang berkaitan dengan kegiatan, mulai dari
persiapan sampai dengan tindak lanjut/pasca-PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S) diselenggarakan.
Laporan penyelenggara kegiatan pelatihan disusun dengan sistematika minimal
sebagaimana disajikan pada lampiran.

B. Tindak Lanjut
Tindak lanjut merupakan bagian dari pelaksanaan pelatihan. Kegiatan tindak lanjut
dari PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), antara lain:
1. Penyelenggara menyampaikan hasil penyelenggaraan PCP kepada Direktorat GTK PAUD
untuk dijadikan bahan rekomendasi bagi pihak terkait, misalnya UPT, dinas pendidikan,
asosiasi profesi, agar peserta PCP yang lulus dapat menjadi pelatih dalam kegiatan diklat
PAUD khususnya dan diklat Guru Pendamping Muda pada umumnya.
2. Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota hendaknya memiliki data pelatih. Data dasar
tersebut digunakan sebagai:
a. Acuan untuk menentukan pelatih pada kegiatan pendidikan dan pelatihan PAUD;
b. Upaya pembinaan peningkatan kompetensi pelatih. Upaya pembinaan dapat dilakukan
dalam bentuk magang, pendampingan, keterlibatan dalam gugus PAUD, pelatihan,
seminar, workshop, dan sebagainya. Sebagai upaya pembinaan, dinas pendidikan dapat
juga melaksanakan pengawasan dan pemantauan dengan menugaskan pengawas/penilik,

35
pamong belajar, sekaligus bekerjasama dengan perguruan tinggi maupun organisasi
dan/atau asosiasi profesi (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia/IGTKI, Himpunan
Pendidik Anak Usia Dini/HIMPAUDI, Ikatan Guru Raudathul Athfal (IGRA), Asosiasi
Pelatih Anak Usia Dini Indonesia/APPAUDI, Asosiasi Pendidik Guru
PAUD/APGPAUD, dan lain-lain);
c. Optimalisasi peran dan fungsi pelatih dalam berbagai kegiatan di lapangan untuk
peningkatan kompetensi pendidik PAUD, misalnya gugus PAUD;
d. Pelatih selalu meningkatkan kompetensi diri secara mandiri dan berkelanjutan.

36
BAB V
PENUTUP

PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) merupakan proses
peningkatan kompetensi pelatih dengan cara dan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga
dapat dilaksanakan dengan baik. Pedoman PCP Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Muda Berbasis
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S) merupakan acuan bagi semua pihak terkait, khususnya yang terlibat dalam
penyelenggaraan peningkatan mutu GTK PAUD. Masyarakat yang akan menyelenggarakan
pelatihan calon pelatih berbasis teknologi informasi hendaknya menggunakan pedoman ini
sepenuhnya agar kualitas pelatihan dapat terjaga secara konsisten.
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini dapat disesuaikan dalam penyelenggaraan
pelatihan sesuai kondisi dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direktorat GTK PAUD,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

37
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus

Lampiran 2 : Pokok-Pokok Materi Pelatihan

Lampiran 3 : SOP Penilaian Tugas Setiap Mata Latih

Lampiran 4 : Ketentuan Pembuatan Video Simulatif dan Peristiwa Pembelajaran, Tugas

Pengganti bagi Daerah Khusus (3T)

Lampiran 5 : Teknis Penulisan Laporan Tugas Mandiri (Sistematika dan Cara Penulisan)

Lampiran 6 : Pedoman Rekap Penilaian Peserta

Lampiram 7 : Sistematika Laporan

Lampiran 8 : Sertifikat Kelulusan

38
LAMPIRAN 1: SILABUS

SILABUS
PCP DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR MUDA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU PENDAMPING
TERINTEGRASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S)
2020

No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar


Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
A. MATERI KEBIJAKAN
1. Kebijakan 1. Menjabarkan 1. Kebijakan GTK PAUD - Vicon 1. Observasi 2 JPL 1. Kebijakan GTK
GTK PAUD kebijakan GTK - Dikusi 2. Refleksi PAUD
PAUD 2. Strategi Pengembangan pendalaman 2. Peta jalan
Memahami 2. Mendeskripsikan Program GTK PAUD dengan WAG (Roadmap)
Kebijakan program - Penugasan Direktorat GTK
GTK PAUD pengembangan GTK 3. Bentuk-bentuk Terstruktur PAUD
PAUD Pemberdayaan GTK 3. Regulasi
3. Mendeskripsikan PAUD peraturan terkait
bentuk-bentuk
Pemberdayaan GTK
PAUD

B. MATERI KEAHLIAN
2. Konsep dasar 1. Menjelaskan 1. Pengertian PAUD - Vicon 1. Tes Teori: 2 JPL 1. Bahan ajar
Pendidikan pengertian dan tujuan 2. Tujuan dan Ruang - Dikusi (tertulis, Praktek: 1 Diklat
Anak Usia PAUD Lingkup PAUD pendalaman lisan) JPL Berjenjang
Dini 2. Menjelaskan 3. Perkembangan Otak Anak dengan WAG 2. Observasi Jumlah: 3
Perkembangan otak Usia Dini - Penugasan 3. Refleksi JPL 2. Pedoman
Menjelaskan (Brain development) 4. 3-in-1 Brain Terstruktur Pengelolaan
konsep dasar a. Brain based 5. Fungsi eksekutif otak Pembelajaran,
PAUD learning 6. Teori-teori pendidikan Direktorat
b. Fungsi eksekutif anak usia dini PAUD
(executive 7. Prinsip-prinsip
function) pembelajaran PAUD 3. Buku-buku lain

39
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Teori-teori 8. Pendekatan dalam yang relevan
pendidikan anak usia pembelajaran PAUD
dini
4. Menjelaskan prinsip-
prinsip pembelajaran
PAUD
5. Menjelaskan
pendekatan dalam
pembelajaran PAUD
3. Perkembanga 1. Menjelaskan hakekat 1. Hakekat perkembangan - Vicon 1. Tes Teori: 2 jam 1. Permendikbud
n Anak Usia Pertumbuhan anak - Dikusi (tertulis, pelajaran No. 137 tahun
Dini 2. Hakekat pertumbuhan pendalaman lisan) Praktek: 2 2014 tentang
2. Menjelaskan anak dengan 2. Observasi jam Standar
Menjelaskan Perkembangan Anak 3. Perbedaan pertumbuhan WAG 3. Refleksi pelajaran Nasional PAUD
pertumbuhan dan perkembangan AUD - Penugasan Jumlah: 4 2. Permendikbud
dan 3. Menjelaskan 4. Teori tentang Terstruktur JPL No. 146 tahun
perkembangan perbedaan perkembangan anak 2014 tentang
anak usia dini pertumbuhan dan 5. Fase-fase perkembangan Kurikulum
perkembangan AUD anak usia 0-1 tahun, 1-2 2013 PAUD
tahun, 2-3 tahun, 3-4 3. Bahan ajar
4. Menjelaskan teori- tahun, 4-5 tahun, dan 5-6 Diklat
teori perkembangan tahun) Berjenjang
AUD 6. Enam aspek , Direktorat
perkembangan (nilai GTK PAUD
5. Menjelaskan fase agama dan moral, fisik 4. Pedoman
dan 6 aspek motorik, kognitif, bahasa, Struktur
perkembangan AUD sosial emosional dan Kurikulum
(tingkat capaian seni) 2013 PAUD,
perkembangan anak 7. Pendampingan anak Direktorat
menurut usia) sesuai usia PAUD, 2018
5. Buku Pustaka
6. Menjelaskan dasar- Lain Yang
dasar stimulasi Relevan

40
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
perkembangan

4. Mengenal 1. Mengenali 1. Deteksi dini anak - Vicon Tes (tertulis Teori : 2 JPL 1. Bahan ajar
Anak yang karakteristik anak berkebutuhan khusus - Dikusi dan Lisan) Praktek: 2 Diklat
Berkebutuhan dengan kebutuhan 2. Karakteristik anak dengan pendalaman JPL Berjenjang
Khusus khusus kebutuhan khusus dengan Jumlah: 4 , Direktorat
3. Stimulasi untuk WAG JPL GTK PAUD
Menjelaskan 2. Menjelaskan Dasar- pencapaian tahap - Penugasan 2. Buku-buku
tentang anak dasar stimulasi dini perkembangan sesuai Terstruktur bacaan lain
berkebutuhan anak dengan kekhususan anak yang relevan
khusus kebutuhan khusus 4. Proses rujukan

3. Menjelaskan Proses
rujukan anak dengan
kebutuhan khusus

5. Cara Belajar 1. Menjelaskan hakekat 1. Hakekat bermain - Vicon Tes (tertulis Teori: 1 JPL 1. Bahan ajar
Anak Usia bermain 2. Tahapan interaksi sosial - Dikusi dan Lisan), Praktek: 4 Diklat
Dini 2. Menjelaskan tahapan dalam bermain pendalaman Praktek JPL Berjenjang
interaksi sosial 3. Tiga jenis main (sensori, dengan Total: 5 JPL 2. , Direktorat
dalam bermain simbolik, pembangunan) WAG GTK PAUD
3. Menjelaskan jenis 4. Bahan main - Penugasan 3. Buku-buku
main 5. Intensitas dan densitas Terstruktur bacaan lain
4. Menerapkan main yang relevan
pendekatan saintifik 6. Pendekatan saintifik
5. Menjelaskan pijakan 7. Pijakan bermain
bermain 8. Gerak dan lagu
6. Mempraktekkan 9. Teknik bernyanyi
gerak dan lagu 10. Teknik
7. Mempraktekkan berceritamendongeng
bernyanyi
8. Mempraktekkan
teknik

41
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
berceritamendongen
g

6. Perencanaan 1. Menjelaskan 1. Prosedur penyusunan - Vicon 1. Tes Teori: 1 JPL Bahan ajar Diklat
Pembelajaran prosedur penyusunan rencana pembelajaran - Dikusi (tertulis Praktek: 1 Berjenjang,
rencana AUD pendalaman dan lisan) JPL Direktorat GTK
Menyusun pembelajaran AUD 2. Komponen perencanaan dengan 2. Observas Jumlah: 2 PAUD
rencana 2. Menjelaskan pembelajaran WAG i, JPL 1. Pedoman
pembelajaran komponen 3. Pengembangan tema - Penugasan Refleksi, Perencanaan
AUD perencanaan pembelajaran Terstruktur Rancanga Pembelajaran,
pembelajaran 4. Rencana Pelaksanaan n Direktorat
3. Menjelaskan Pembelajaran Harian pembelaj PAUD, 2018
pengembangan tema (RPPH) aran 2. Buku Pegangan
pembelajaran Guru
4. Membuat Rencana 3. Buku-buku lain
Pelaksanaan yang relevan
Pembelajaran Harian
(RPPH)
7. Penilaian 1. Menjelaskan prinsip 1. Prinsip penilaian - Vicon 1. Tes Teori: 1 1. Permendikbud
Perkembanga penilaian perkembangan dan belajar - Dikusi (tertulis JPL No. 137 tahun
n Anak Usia perkembangan AUD AUD pendalaman dan lisan) Praktek: 1 2014 tentang
Dini 2. Menjelaskan teknik 2. Teknik penilaian dengan WAG 2. Refleksi JPL Standar Nasional
penilaian perkembangan anak - Penugasan 3. Penggunaa Jumlah: 2 Pendidikan
Menjelaskan perkembangan anak (rating scaleceklis, catatan Terstruktur n Media JPL Anak Usia Dini
penilaian sesuai kurikulum anekdot, penilaian hasil dalam 2. Permendikbud
perkembangan 2013 PAUD. karya) pembelajar No. 146 tahu
anak usia dini 3. Menyusun 3. Portofolio anak an 2014 tentang
portofolio anak 4. Teknik menyusun laporan Kurikulum 2013
4. Menjelaskan perkembangan belajar Pendidikan
langkah-langkah AUD Anak Usia Dini
penyusunan laporan 3. Pedoman
perkembangan Penilaian,
belajar AUD Direktorat

42
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
PAUD, 2018
Bahan ajar Diklat
Berjenjang,
Direktorat GTK
PAUD
4. Buku bacaan
lain yang relevan

8. Kesehatan 1. Menjelaskan dasar- 1. Pengertian kesehatan - Vicon 1. Tes Teori : 2 Bahan ajar Diklat
dan Gizi Anak dasar kesehatan dan 2. Ciri-ciri anak sehat - Dikusi (tertulis JPL Berjenjang,
Usia Dini kebersihan diri dan 3. Hubungan antara pendalaman dan lisan) Praktek : 2 Direktorat GTK
lingkungan kesehatan dan proses dengan WAG 2. Rancangan JPL PAUD
Menjelaskan 2. Menjelaskan belajar - Penugasan pembelajar Jumlah : 4 1. Buku Pustaka
Kesehatan dan gangguan kesehatan 4. Gangguan kesehatan anak Terstruktur an JPL
gizi Anak Usia 3. Menjelaskan 5. Perawatan kesehatan anak
Dini perawatan kesehatan 6. Penanganan kesehatan
anak dasar sesuai standar
4. Mempraktekkan 7. Perilaku hidup bersih,
perilaku hidup sehat sehat dan aman
dan aman 8. P3K
5. Menjelaskan 12. Pengertian gizi
pengertian gizi 13. Karakteristik makanan
6. Mengidentifikasi yang bergizi
karakteristik 14. Menu makanan sehat
makanan yang seimbang dan bergizi
bergizi 15. Pengolahan dan penyajian
7. Mempraktekkan minuman dan makanan
penyusunan menu yang bersih
sehat, seimbang dan 16. Hubungan gizi dan
bergizi kecerdasan
8. Menganalisis 17. Gangguan gizi pada anak
hubungan antara gizi usia dini (ringan, sedang,
dan kecerdasan berat)

43
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
9. Mengidentifikasi 18. 1000 HPK
gangguan gizi 19. Pencegahan dan
(malnutrisi) pada penanganan stunting
anak usia dini 20. Perlindungan, keamanan
10. Menjelaskan dan keselamatan anak usia
pencegahan dan dini
penanganan stunting
11. Menjelaskan
perlindungan,
keamanan dan
keselamatan anak
usia dini
9. Komunikasi 1. Menjelaskan definisi 1. Hakikat komunikasi Ceramah, tanya 1. Tes Teori: 1 JPL 1. Bahan ajar
dalam komunikasi dengan dengan anak usia dini jawab, (tertulis, Praktek: 2 Diklat
Pengasuhan anak usia dini 2. Komunikasi positif dan penugasan, Lisan) JPL Berjenjang,
Menjelaskan teknik efektif dalam pengasuhan simulasi 2. Observasi Jumlah: 3 Direktorat GTK
Menjelaskan berkomunikasi Teknik berkomunikasi 3. Refleksi JPL PAUD
komunikasi dengan anak, dengan anak usia dini 2. Buku-buku
dalam orangtua dan teman 3. Teknik berkomunikasi bacaan yang
pengasuhan sejawat dengan orangtua dan relevan
2. Mempraktekkan teman sejawat
komunikasi positif
dan efektif dalam
pengasuhan anak
3. Mempraktekkan
komunikasi positif
dan efektif dengan
orangtua dan teman
sejawat
10. Etika dan 1. Menjelaskan 1. Konsep etika pendidik - Vicon 1. Tes Teori : 2 1. Bahan ajar
Karakter konsep etika - Dikusi (tertulis, JPL Diklat
Pendidik pendidik 2. Pentingnya etika pendidik pendalaman lisan) Jumlah : 2 Berjenjang
PAUD 2. Menjelaskan dan pembelajaran PAUD dengan WAG 2. Observas JPL

44
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
pentingnya etika - Penugasan i , Direktorat
pendidik dalam Terstruktur GTK PAUD
proses 2. Buku-buku lain
pembelajaran di yang relevan
PAUD
3. Mengamalkan etika 3. Etika dala m
pendidik PAUD pembelajaran PAUD
dan etika (kesesuaian dengan norma
pembelajaran hukum, sosial, budaya dan
PAUD (kesesuaian agama, keteladanan,
dengan norma tanggung jawab,
hukum, sosial, kebanggaan menjadi
budaya dan agama, pendidik, sikap inklusif
keteladanan, dan obyektif)
tanggung jawab,
kebanggaan
menjadi pendidik,
sikap inklusif dan
obyektif)
C. MATERI KEPELATIHAN
11. Pendidikan 1. Menjabarkan 1. Pengertian Pendidikan - Vicon 1. Tes Teori : 1 Bahan ajar Diklat
Orang Pengertian Orang Dewasa - Dikusi (tertulis, JPL Berjenjang,
Dewasa Andragogi (Andragogi) pendalaman Lisan) Praktek : 2 Direktorat GTK
(Andragogi) 1 2. Membedakan 2. Perbedaan antara dengan WAG 2. Observasi JPL PAUD
pendekatan pedagogi pedagogi dan andragogi - Penugasan 3. Refleksi Jumlah : 3 1. Buku bacaan
Pendidikan dan andragogi 3. Karakteristik andragogi Terstruktur JPL lain yang
orang dewasa 3. Menjelaskan atau pendidikan orang relevan
(Andragogi) karakteristik belajar dewasa
dan orang dewasa 4. Fungsi dan tujuan
implementasin 4. Menjelaskan kondisi andragogi atau pendidikan
ya dan prinsip belajar orang dewasa
orang dewasa. 5. Prinsip dasar pendidikan
orang dewasa

45
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Mengemukakan 6. Asumsi dan implikasi
asumsi-asumsi terhadap pendidikan orang
pokok dari teori dewasa
belajar orang 7. Prinsip pembelajaran
dewasa. Pendidikan orang dewasa
dalam pelatihan
6. Mengaplikasikan
teori belajar orang
dewasa dalam
pelatihan.

12. Etika dan 1. Menjelaskan 1. Pengertian etika dan - Vicon 1. Tes Teori : 1 Bahan ajar Diklat
Karakter pengertian etika dan karakter secara umum dan - Dikusi (tertulis JPL Berjenjang,
Pelatih 1 karakter pelatih etika pelatih pendalaman dan lisan) Praktek : 1 Direktorat GTK
Menjelaskan 2. Pentingnya etika dan dengan WAG 2. Refleksi JPL PAUD
Menjelaskan pentingnya etika dan karakter pelatih pada - Penugasan 3. Observasi Jumlah : 2 1. Buku bacaan
etika dan karakter pelatih pengelolaan pelatihan Terstruktur JPL Lain yang
karakter dalam pengelolaan 3. Etika pelatih dalam Relevan
pelatih program pelatihan menghadapi peserta yang
2. Menjelaskan etika menimbulkan masalah
pelatih dalam dalam pelatihan
menghadapi peserta 4. Implementasi etika pelatih
yang menimbulkan dalam kegiatan pelatihan
masalah dalam
pelatihan
3. Mengimplementasik
an etika pelatih
dalam melatih
13. Strategi 1. Menjelaskan strategi 1. Pengertian strategi - Vicon Tes (tertulis Teori: 2 JPL Bahan ajar Diklat
Pelatihan 1 pelatihan pelatihan - Dikusi dan lisan) Praktek: 2 Berjenjang,
Menyusun 2. Menjelaskan 2. Pemilihan strategi pendalaman 1. Refleksi JPL Direktorat GTK
strategi 3. Menerapkan strategi pelatihan dengan WAG 2. Observasi Jumlah : 4 PAUD
pelatihan pelatihan yang tepat 3. Penerapan strategi - Penugasan JPL 1. Buku bacaan

46
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
sesuai dengan pelatihan Terstruktur lain yang
karakteristik peserta 4. Evaluasi strategi pelatihan relevan
4. Melakukan evaluasi 5. Pengembangan strategi
terhadap strategi pelatihan
pelatihan yang
digunakan
5. Mengembangkan
strategi pelatihan
14. Pengelolaan 1. Menjelaskan langkah 1. Langkah awal mengelola - Vicon 1. Tes Teori : 1 JPL 1. Bahan ajar
Kelas Dalam awal mengelola kelas kelas dalam pelatihan - Dikusi (tertulis Praktek: 3 Diklat
Pelatihan dalam pelatihan 2. Kelas pelatihan yang pendalaman dan JPL Berjenjang,
2. Menjelaskan kelas dinamis dengan WAG lisan) Jumlah: 4 Direktorat GTK
pelatihan yang 3. aktivitas-aktivitas yang - Penugasan 2. Refleksi JPL PAUD
dinamis melibatkan peserta Terstruktur 3. Observas 2. Buku-buku lain
3. Menjelaskan 4. Pembagian kelompok i yang relevan
aktivitas-aktivitas secara adil
yang melibatkan 5. Penggunaan berbagai
peserta media visual dan audio
4. Melakukan visual
pembagian kelompok
secara adil
5. Menggunakan
berbagai media visual
dan audio visual
15. Penyusunan 1. Menjelaskan 1. Pengertian rancangan - Vicon 1. Tes Teori: 1 JPL Bahan ajar Diklat
Rencana pengertian melatih - Dikusi (tertulis Praktek: 1 Berjenjang,
Pelaksanaan rancangan melatih 2. Fungsi dan manfaat RP3 pendalaman dan Lisan) JPL Direktorat GTK
Pembelajaran 2. Menjelaskan fungsi 3. Prinsip-prinsip menyusun dengan WAG 2. Observasi Jumlah : 2 PAUD
dalam dan manfaat RP3 rancangan melatih - Penugasan 3. Refleksi JPL 1. Buku-buku lain
Pelatihan 3. Menjelaskan prinsip- 4. Langkah-langkah Terstruktur 4. Rancangan yang relevan
(RP3) prinsip menyusun penyusunan RP3 melatih
rancangan melatih 5. Rancangan melatih
4. Menjelaskan 6. Teknik pembuatan media

47
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
Menyusun langkah-langkah pelatihan
Rancangan penyusunan RP3
Melatih 5. Membuat format
rancangan melatih
6. Membuat media
pelatihan
16. Evaluasi 1. Menjelaskan 1. Pengertian evaluasi - Vicon 1. Tes Teori: 2 JPL Bahan ajar Diklat
Pembelajaran pengertian evaluasi - Dikusi (tertulis Praktek: 2 Berjenjang,
dalam pembelajaran 2. Teknik evaluasi pendalaman dan Lisan) JPL Direktorat GTK
Pelatihan 2. Menjelaskan teknik dengan WAG 2. Observasi Jumlah: 4 PAUD
evaluasi 3. Penyusunan instrumen - Penugasan 3. Refleksi JPL 1. Buku-buku lain
pembelajaran evaluasi pembelajaran Terstruktur yang relevan
3. Menyusun dalam pelatihan
instrumen evaluasi
pembelajaran dalam
pelatihan
17 Praktek 1. Menyusun materi 1. Penyusunan materi dan Pembuatan Observasi Praktek: 7 1. Bahan ajar
Melatih melatih media untuk melatih video penyiapan dengan JPL Diklat
(micro 2. Menyiapkan media 2. Praktek melatihmengajar materi, media, menggunaka Berjenjang,
teaching) atau alat peraga dan simulasi n lembar Direktorat GTK
3. Melakukan praktek melatih evaluasi PAUD
Melakukan melatihmengajar mengajar 2. Buku Pegangan
praktek (micro teaching) Guru
melatih (micro sesuai dengan
teaching) rancangan melatih
yang telah disusun
18 Tugas 1. Menyiapkan 1. Kelengkapan praktek 1. Penyusu 1. Observasi Prakte : 80 1. Buku Panduan
Mandiri kelengkapan praktek melatih nan RP3 2. Evaluasi JPL Daring
melatih 2. Intsrumen penilaian 2. Pembua diri Direktorat GTK
Melakukan 2. Membuat video simulasi melatih tan ringkasan mengajar PAUD
Tugas Mandiri simulasi melatih 3. Instrumen penilaian materi disertai
(Praktek penulisan persitiwa PPT
Melatih dan pembelajaran

48
No. Kompetensi Indikator Materi/Submateri Metode Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Dasar Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8
Pendampingan 3. Menulis peristiwa 4. SOP Tugas Mandiri 3. Pembua
) pembelajaran dalam (sistematika dan cara tan Video
melatih penulisannya) simulasi
4. Menyusun laporan melatih.
Tugas Mandiri 4. Penulisa
n peristiwa
pembelajaran
dalam
pelatihan,
pembuatan
laporan Tugas
Mandiri

49
LAMPIRAN 2: POKOK-POKOK MATERI PELATIHAN
No. Mata Latih Pokok-Pokok Materi
1. Kebijakan Program GTK PAUD 1. Kebijakan Program GTK PAUD
2. Strategi Pengembangan Program GTK PAUD
3. Bentuk-bentuk Pemberdayaan Program GTK PAUD
2. Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini 1. Pengertian PAUD
2. Tujuan dan ruang lingkup PAUD
3. Perkembangan otak anak usia dini
4. 3-in-1 Brain
5. Fungsi eksekutif otak
6. Teori-teori pendidikan anak usia dini
7. Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD
8. Pendekatan dalam pembelajaran PAUD
3. Perkembangan Anak Usia Dini 1. Hakekat Perkembangan Anak
2. Hakekat pertumbuhan anak
3. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan AUD
4. Teori tentang perkembangan anak
5. Fase-fase perkembangan anak usia 0-1 tahun, 1-2
tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun, dan 5-6 tahun)
6. Enam aspek perkembangan (nilai agama dan moral,
fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan
seni)
7. Pendampingan anak sesuai usia
4. Mengenal Anak yang Berkebutuhan 1. Deteksi dini anak berkebutuhan khusus
Khusus
2. Karakteristik anak dengan kebutuhan khusus
3. Stimulasi untuk pencapaian tahap perkembangan
sesuai kekhususan anak
4. Proses rujukan
5. Cara Belajar Anak Usia Dini 1. Hakekat bermain
2. Tahapan interaksi sosial dalam bermain
3. Tiga jenis main (sensori, simbolik, pembangunan)
4. Bahan main
5. Intensitas dan densitas main
6. Pendekatan saintifik
7. Pijakan bermain
8. Gerak dan lagu
9. Teknik bernyanyi
10. Teknik bercerita/mendongeng
6. Perencanaan Pembelajaran 1. Prosedur penyusunan rencana pembelajaran AUD
Menyusun rencana pembelajaran AUD
2. Komponen perencanaan pembelajaran
3. Pengembangan tema pembelajaran
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
7. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini 1. Prinsip penilaian perkembangan dan belajar AUD

2. Teknik penilaian perkembangan anak (rating


scale/ceklis, catatan anekdot, penilaian hasil karya)

50
No. Mata Latih Pokok-Pokok Materi
3. Portofolio anak
4. Teknik menyusun laporan perkembangan belajar
AUD
8. Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini 1. Pengertian kesehatan
2. Ciri-ciri anak sehat
3. Hubungan antara kesehatan dan proses belajar
4. Gangguan kesehatan anak
5. Perawatan kesehatan anak
6. Penanganan kesehatan dasar sesuai standar
7. Perilaku hidup bersih, sehat dan aman
8. P3K
9. Pengertian gizi
10. Karakteristik makanan yang bergizi
11. Menu makanan sehat seimbang dan bergizi
12. Pengolahan dan penyajian minuman dan makanan
yang bersih
13. Hubungan gizi dan kecerdasan
14. Gangguan gizi pada anak usia dini (ringan, sedang,
berat)
15. 1000 HPK
16. Pencegahan dan penanganan stunting
17. Perlindungan, keamanan dan keselamatan anak usia
dini
9. Komunikasi dalam Pengasuhan 1. Hakikat Komunikasi dengan Anak Usia Dini
2. Komunikasi Positif dan Efektif dalam Pengasuhan
3. Teknik Berkomunikasi dengan Anak Usia Dini
4. Teknik Berkomunikasi dengan Orangtua dan Teman
Sejawat
10. Etika dan Karakter Pendidik PAUD 1. Konsep Etika Pendidik
2. Pentingnya etika pendidik dan pembelajaran PAUD
3. Etika dala m pembelajaran PAUD (kesesuaian
dengan norma hukum, sosial, budaya dan agama,
keteladanan, tanggung jawab, kebanggaan menjadi
pendidik, sikap inklusif dan obyektif)
11. Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) 1 1. Pengertian Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi)
2. Perbedaan antara Pedagogi dan Andragogi
3. Karakteristik Andragogi atau Pendidikan Orang
Dewasa
4. Fungsi dan Tujuan Andragogi atau Pendidikan Orang
Dewasa
5. Prinsip dasar pendidikan orang dewasa
6. Asumsi dan Implikasi terhadap Pendidikan Orang
Dewasa
7. Prinsip Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa
dalam pelatihan
12. Etika dan Karakter Pelatih 1 1. Pengertian Etika dan Karakter secara Umum dan
Etika Pelatih

51
No. Mata Latih Pokok-Pokok Materi
2. Pentingnya Etika dan Karakter Pelatih pada
Pengelolaan Pelatihan
3. Etika pelatih dalam Menghadapi Peserta yang
Menimbulkan Masalah dalam Pelatihan
4. Implementasi Etika Pelatih dalam Kegiatan Pelatihan
13. Strategi Pelatihan 1 1. Pengertian Strategi Pelatihan

2. Pemilihan Strategi Pelatihan


3. Penerapan Strategi Pelatihan
4. Evaluasi Strategi Pelatihan
5. Pengembangan Strategi Pelatihan
14. Pengelolaan kelas dalam pelatihan 1. Langkah Awal Mengelola Kelas dalam Pelatihan
2. Kelas Pelatihan yang Dinamis
3. Aktivitas-Aktivitas yang Melibatkan Peserta
4. Pembagian Kelompok Secara Adil
5. Penggunaan Berbagai Media Visual dan Audio Visual
15. Penyusunan Rencana Pelaksanaan 1. Pengertian Rancangan Melatih
Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3)
2. Fungsi dan Manfaat RP3
3. Prinsip-Prinsip Menyusun Rancangan Melatih
4. Langkah-Langkah Penyusunan RP3
5. Rancangan Melatih
6. Teknik Pembuatan Media Pelatihan
16. Evaluasi pembelajaran dalam pelatihan 1. Pengertian Evaluasi
2. Teknik Evaluasi
3. Penyusunan Instrumen Evaluasi Pembelajaran dalam
Pelatihan
17. Praktek Melatih (Micro Teaching) 1. Penyusunan Materi dan Media untuk Melatih
2. Praktek Melatih/Mengajar
18. Tugas Mandiri 1. Kelengkapan Praktek Melatih
2. Intsrumen Penilaian Simulasi Melatih
3. Instrumen Penilaian Penulisan Persitiwa
Pembelajaran
4. SOP Tugas Mandiri (Sistematika dan Cara
Penulisannya)

52
LAMPIRAN 3: SOP PENILAIAN TUGAS SETIAP MATA LATIH

PENILAIAN TUGAS SETIAP MATA LATIH


1. Batasan

a) Setiap mata latih wajib disertai dengan tugas, kecuali mata latih kebijakan

b) Tugas bersifat individual, yang harus dibuat atau diselesaikan oleh peserta sesuai dengan
arahan/petunjuk dan jadwal dari narasumber/panitia.

c) Masing-masing mata latih menyiapkan 2 (dua) tugas yang diserahkan kepada panitia oleh
penulis/narasumber, dan merupakan bagian terpadu dari materi paparan yang akan
disampaikan kepada peserta.

d) Setiap tugas, disertai dengan kriteria jawaban/penyelesaian yang dianggap ideal dan kriteria
tersebut akan menjadi standar acuan dalam menilai tugas yang dituntaskan oleh peserta.

2. Bobot
Bobot penilaian tugas secara akumulatif dari keseluruhan mata latih akan berkontribusi pada
kelulusan peserta sebesar 20% (dari keseluruhan aspek yang dinilai dalam pelatihan ini).

3. Jumlah Tugas
Masing-masing mata latih menyiapkan 2 (dua) tugas yang diserahkan kepada panitia oleh
penulis/narasumber, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Tugas mencerminkan perwujudan kemampuan dari mata latih yang disampaikan pada
tingkat ideal/terbaik
b. Tugas bersifat individual, artinya dikerjakan oleh setiap individu peserta dengan tanpa
melibatkan kelompok/pasangan (ukuran kecil/besar)
c. Setiap tugas disertai dengan kriteria jawaban/penyelesaian sebagai standar acuan dalam
menilai tugas yang dituntaskan oleh peserta.
d. Setiap tugas disertai dengan lama/batas waktu penyelesainnya.

53
4. Skor
Rentang skor nilai yang dapat diberikan kepada peserta yang menyelesaikannya menggunakan
skala 0-100, dengan nilai minimal 70 satuan. Jika peserta tidak/belum mencapai nilai tugas
minimal, maka hendaklah diberikan catatan sebagai bahan refleksi dan tindaklanjut (asumsi
sebagai pelatih adalah memiliki kompetensi matalatih yang baik jika menjadi
narasumber/pelatih setelah lulus).

5. Rekapitulasi
Nilai tugas akan direkapitulasi menjadi satu kesatuan nilai, dan akan diolah menjadi bagian dari
nilai kelulusan yang bersifat mutlak dan akan dihitung dalam pedoman rekaputali nilai akhir
(lihat lampiran). Secara umum proporsi dan distribusi nilai dalam pelatihan ini, tersaji pada
tabel berikut ini:

No Aspek Bobot
1 Pre Test 5%
2 Kehadiran 20 %
3 Keaktifan (mengajukan atau menjawab 5%
pertanyaan)
4 Nilai Tugas 20 %
5 Post Test 10 %
6 Nilai Kegiatan Mandiri 40 %
JUMLAH 100%

54
LAMPIRAN 4: KETENTUAN PEMBUATAN VIDEO SIMULATIF DAN PERISTIWA
PEMBELAJARAN, TUGAS PENGGANTI BAGI DAERAH KHUSUS (3T)

A. PEMBUATAN VIDEO SIMULATIF


1. Batasan
Video simulatif adalah suatu tayangan yang menampilkan unjuk mengajar/melatih terhadap sasaran
pelatihan dalam bentuk simulasi (representasi peran) dari kegiatan yang sesungguhnya akan terjadi
atau dilaksanakan mengacu pada RP3 yang telah dipersiapkannya.
2. Kriteria
Kriteria video simulatif yang dibuat adalah sebagai berikut:
a. Video simulatif dibuat mengacu pada RP3 yang telah dipersipakan (sesuai RP3 yang telah dibuat)
b. Video simulatif dibuat sebanyak 2 buah, sesuai dengan pilihan 2 mata latih yang
dikuasainya/diminatinya.
c. Durasi masing-masing video simulatif adalah 3-10 menit.
d. Video dibuat/dipersiapkan dengan berbagai perangkat yang dimiliki oleh peserta, minimum
menggunakan fungsi rekaman dari HP.
e. Video yang telah dibuat diberi nama: VS_<NamaPeserta>_<AsalDaerah>_<MataLatih>_<Ke>
f. Contoh: VS_DediWahyudiMustafa_Bandung_CaraBelajarAnakUsiaDini_1
g. Video yang telah jadi dikumpulkan kepada panitia/admin satu set dengan RP3 yang menjadi
acuannya.

B. PENULISAN PERISTIWA PEMBELAJARAN


Kerangka penulisan peristiwa pembelajaran sebagai berikut:
I. Identitas Pelatihan (nama mata latih, jumlah jampel, dll)
II. Pokok-Pokok Peristiwa Pembelajaran
1) Deskripsi cara mengajar yang digunakan (pendekatan, strategi, metode, teknik, media, alat,
bahan yang digunakan, serta pengaturan kelas yang diciptakan)
2) Deskripsi suasana pembelajaran yang akan terjadi (suasana kelas yang akan tercipta,
pertanyaan/tanggapan yang akan diberikan oleh peserta, serta tanggapan pelatih/narasumber)
3) Deskripsi suasana penunjang untuk meningkatkan motivasi dan semangat peserta (ragam ice
breaking dan kegiatan spesifik yang dilakukan pelatih)
III. Refleksi diri atas peristiwa pembelajaran
1) Penilaian mandiri tingkat efektifitas pelatihan yang dilaksanakan dgn persentase (60%-100%)
dengan argumen/penjelasan yang rasional dan obyektif

55
2) Analisis kelebihan dan kelemahan cara melatih yang dilakukan (minimal 3 aspek/hal)
3) Rencana peningkatan kompetensi yang akan dilakukan (menuliskan minimal 3 hal yang akan
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi diri dan target capaiannya)

56
Format Penulisan Peristiwa Pembelajaran:

PERISTIWA PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN

Nomor Peserta : ……………………………………………………………….


Nama Peserta : ……………………………………………………………….
Asal Daerah : ……………………………………………………………….
Mata Latih : ……………………………………………………………….
Mata Latih Ke : ……………………………………………………………….
Jampel : ……………………………………………………………….

Bagian I: Deskripsi Peristiwa Pembelajaran


a. Cara mengajar/melatih yang digunakan
Pada bagian ini deskripsikan/diceritakan/dijelaskan secara akurat/rinci:
1) pendekatan, strategi, metode dan teknik mengajar/melatih yang digunakan
2) media, alat, dan bahan yang digunakan
3) pengaturan kelas yang diciptakan
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

b. Suasana pembelajaran/pelatihan
Pada bagian ini deskripsikan/diceritakan/dijelaskan secara akurat/rinci terkait suasana pembelajaran
yang akan terjadi (suasana kelas yang akan tercipta, pertanyaan/ tanggapan yang akan diberikan oleh
peserta, serta tanggapan pelatih/narasumber)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

57
c. Suasana penunjang pembelajaran/pelatihan
Pada bagian ini deskripsikan/diceritakan/dijelaskan secara akurat/rinci terkait suasana penunjang untuk
meningkatkan motivasi dan semangat peserta agar dapat mengikuti dan menyimak materi yang anda
sampaikan dalam pelatihan (ragam ice breaking dan kegiatan spesifik yang dilakukan)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Bagian II: Refleksi Peristiwa Pembelajaran/Pelatihan


a. Efektifitas Pembelajaran/Pelatihan
Sampaikan prediksi Anda sebagai narasumber/pelatih dengan menggunakan cara tersebut (acuan RP3
yang telah dibuat) tingkat efektifitas pelatihan yang dicapai. Penetapan dengan persentase (60%-100%),
lalu berikan argumen/penjelasan yang rasional dan obyektif.

Contoh:

Dengan menerapkan pelatihan seperti yang dipaparkan di bagian I, saya memperkirakan akan mencapai
keberhasilan sebesar ...%. Adapun asalan-alasannya sebagai berikut: (Jelaskan di bawah ini, dapat secara
pointer atau alenia naratif secara rinci, rasional dan obyektif)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

58
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

b. Kelebihan dan Kelemahan Cara Saya Melatih


Sampaikan analisis reflektif (evaluasi diri) Anda terkait kelebihan dan kelemahan cara melatih yang
dilakukan, minimal 3 (tiga) aspek/hal. Lakukan dengan jujur, obyektif dan rasional.

Contoh:

Dengan menerapkan pelatihan seperti yang dipaparkan dibagian I, terdapat beberapa kelebihan dan
kelemahan, sebagai berikut: (Sebutkan dan jelaskan satu per satu di bawah ini, dapat secara pointer atau
alenia naratif secara rinci, jujur, rasional dan obyektif)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………

c. Rencana Peningkatan Kompetensi Melatih


Tuliskan rencana peningkatan kompetensi yang akan Anda lakukan berdasarkan analisis reflektif
(evaluasi diri) yang telah disampaiakan di point b tersebut. Tuliskan minimal 3 (tiga) hal yang akan
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi diri dan target capaiannya.

Contoh:
Berdasarkan analisis reflektif (evaluasi diri) yang telah disampaiakan di point b tersebut, maka rencana
peningkatan kompetensi yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut: (…. Sebutkan dan jelaskan satu
per satu di bawah ini, dapat secara pointer atau alenia naratif secara rinci, rasional dan obyektif)
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

59
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

C. TUGAS PENGGANTI BAGI DAERAH KHUSUS (3T)


Sesuai pedoman, bagi peserta yang mengalami hambatan/kendala dalam membuat video simulatif maka
mendapatkan kekecualian, yaitu dikonversi dengan tugas pengganti.

Tugas pengganti ini, hanya dikuhususkan bagi peserta yang berasal dari daerah khusus, terutama daerah
3T yang mengalami keterbatasan perangkat dan atau jaringan / sinyal internet. Tentu dengan tidak
menutup kemungkinan juga bagi peserta lainnya yang mengalami kendala yang sama, meskipun bukan
berasal dari daerah khusus atau 3T, dengan catatan kondisinya telah disampaikan dan diverifikasi oleh
panitia penyelenggara.

Bagi peserta yang mengalami kendala seperti yang disebutkan di atas, maka TUGAS MEMBUAT
VIDEO SIMULATIF DIGANTI ATAU DIKONVERSI DENGAN MEMBUAT DESKRIPSI
TERTULIS DARI KEGIATAN MELATIH YANG AKAN DILAKSANAKAN, dengan ketentuan
khusus sebagai berikut:

1. Deskripsi tertulis kegiatan melatih yang dibuat tetap dibuat sebanyak 2 (dua) mata latih sesuai dengan
minat/kemampuan yang dimiliki oleh peserta;
2. Tugas pengganti ini hanya terkait pembuatan video simulatif, sedangkan penulisan pertiwa
pembelajaran tetap dilakukan sebagaimana ketentuan bagian B, pada lampiran ini. Adapun peristiwa
pembelajaran yang ditulis mengacu pada deskripsi kegiatan melatih sebagaimana yang telah dibuat;
3. Sebelum menyusun deskripsi melatih sebagai tugas pengganti, peserta diwajibkan menyampaikan
atau memaparkan kendala atau alasan mengapa mengambil tugas pengganti, yang disertai dengan
penjelasan yang rasional dan obyektif. Alasan yang dikemukakan minimum 3 (tiga) hal, beserta
penjelasannya; dan
4. Pembuatan tugas pengganti dimaksud, menggunakan format sebagai berikut:

60
Format Penulisan Deskripsi Melatih (sebagai Tugas Pengganti)

DESKRIPSI PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN


No. Peserta : ………………………………………………………………._
Nama Peserta : ……………………………………………………………….
Asal Daerah : ……………………………………………………………….
Mata Latih : ……………………………………………………………….
Mata Latih Ke : ……………………………………………………………….
Jampel : ……………………………………………………………….

Bagian I: Alasan Mengambil Tugas Pengganti

Tuliskan dengan obyektif minimal 3 (tiga) alasan mengapa Anda mengambil tugas pengganti dari
pembuatan video simulatif. Setiap alasan sertai dengan penjelasan yang dapat dipahami.

Contoh:

Dikarenakan beberapa kendala yang saya hadapi dalam pembuatan video simulatif dalam pelatihan, maka
saya mengambil tugas pengganti, dengan alasan sebagai berikut:

1. .……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………

61
Bagian II: Deskripsi Pembelajaran dalam Pelatihan
2.1. Persiapan/Pendahuluan
Jam/Waktu Kegiatan Pelatih (Narasumber) Kegiatan Peserta Media/Sumber Belajar
(Audiens) penunjang
Isi dengan Uraikan kegiatan yang dilakukan Uraikan kegiatan yang Sebutkan media dan atau
satuan pelatih selama satuan waktu yang dilakukan peserta dan sumber/alat/bahan
menit. ditetapkan tersebut secara rinci atau suasana yang belajar yang digunakan,
Contoh: 10’ sebagai penujang
dan akurat terjadi akibat dari
(sepuluh pembelajaran dlm
menit) kegiatan pelatih tersebut peltihan pada pada
selama satuan waktu tahapan tersebut.
yang ditetapkan tersebut
secara rinci dan akurat
2.2. Inti/Utama Pelatihan
Isi dengan Uraikan kegiatan yang dilakukan Uraikan kegiatan yang Sebutkan media dan atau
satuan pelatih selama satuan waktu yang dilakukan peserta dan sumber/alat/bahan
menit. ditetapkan tersebut secara rinci atau suasana yang belajar yang digunakan,
Contoh: 10’ sebagai penujang
dan akurat terjadi akibat dari
(sepuluh pembelajaran dlm
menit) kegiatan pelatih tersebut peltihan pada pada
selama satuan waktu tahapan tersebut.
yang ditetapkan tersebut
secara rinci dan akurat
2.3. Penutup/Akhir Pelatihan
Isi dengan Uraikan kegiatan yang dilakukan Uraikan kegiatan yang Sebutkan media dan atau
satuan pelatih selama satuan waktu yang dilakukan peserta dan sumber/alat/bahan
menit… ditetapkan tersebut secara rinci atau suasana yang belajar yang digunakan,
Contoh: 10’ sebagai penujang
dan akurat terjadi akibat dari
(sepuluh pembelajaran dlm
menit) kegiatan pelatih tersebut peltihan pada pada
selama satuan waktu tahapan tersebut.
yang ditetapkan tersebut
secara rinci dan akurat

62
LAMPIRAN 5: TEKNIS PENULISAN LAPORAN TUGAS MANDIRI (SISTEMATIKA
DAN CARA PENULISAN)

TEKNIS TUGAS MANDIRI


PCP DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASIBAGI GURU PENDAMPING MUDA
TERINTEGRASIPROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S)

I. Tugas Mandiri dilaksanakan setelah peserta menyelesaikan tahap tatap muka interaktif (vicon dan
WAG) sebanyak 60 dan dinyatakan lulus, yang dibutikan dengan Surat Keterangan “Telah mengikuti
PCP Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut Tahap Tatap Muka”, dan Lulus dengan nilai minimal 70
atau dengan kriteria Cukup Baik”.
II. Laporan kegiatan Tugas Mandiri disampaikan paling lambat 10 hari setelah semua rangkaian Tugas
Mandiri dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu: 1) Menyusun RP3 dan ringkasan materi yang dilengkapi PPT
2 mata latih, 2) Membuat tayangan video secara simulatif melatih sesuai RP3)*, serta 3) Menulis
Peristiwa Pembelajaran (prediktif, rasional, obyektif dan replektif) yang diselesaikan.
*) Bagi peserta dari daerah khusus, terutama yang berada pada wilayah 3T jika terdapat kendala dan
atau hambatan dalam pembuatan video tanpa audiens, maka peserta tersebut dapat menuliskan
‘performance’ cara melatihnya sebagai narasumber tersebut dalam bentuk deskripsi/skenerio
berdasarkan yang akan di-video-kan secara utuh sesuai dengan mata latih yang dipilihnya.

III. Laporan Tugas Mandiri disusun dalam format sebagai berikut:


1. Halaman sampul (cover)
2. Lembar Pengesahan/Pengantar
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
5. Pelaksanaan Tugas Mandiri
a. Rencana dan Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri
b. Tugas Menyusun RP3 dan Ringkasan materi yang dilengkapi PPT 2 Mata Latih
c. Tugas Membuat tayangan video secara simulatif melatih sesuai RP3)
d. Tugas Menulis Peristiwa Pembelajaran (prediktif, rasional, obyektif dan replektif). diselesaikan.
e. Penutup (Kesimpulan dan Saran)
f. Lampiran Tugas Mandiri (data pendukung, foto kegiatan)

IV. Ketentuan Penulisan Laporan Tugas Mandiri


1. Jenis dan Ukuran Kertas
Laporan Tugas Mandiri diketik pada kertas HVS putih berukuran A4 atau ditulis tangan pada
buku/kertas double folio bergaris.
2. Bentuk dan Ukuran Huruf (Font Type and Size)

63
Laporan diketik menggunakan ukuran huruf 11 dan jenis huruf Arial atau ukuran 12 untuk Times
New Romans.
3. Kertas untuk Sampul
Kertas yang dipergunakan untuk sampul adalah kertas bufalo warna putih. Kertas untuk sampul
memiliki ukuran yang sama dengan kertas untuk laporan. Jika laporan menggunakan buku doble
folio bergaris, sampul cukup ditempel di bagian depan sampul buku.
4. Aturan Penulisan Laporan
Tugas Mandiri dapat diketik atau cukup ditulis tangan dengan tulisan yang jelas, rapi dan mudah
dibaca. Format-format yang ada di dalam lampiran dapat ditulis ulang dan diisi sesuai yang ada.
5. Penulisan Halaman
a. Halaman diurutkan sesuai Daftar Isi
b. Halaman dengan judul Bab, di tengah bagian bawah
c. Halaman lain, di kanan bagian bawah

64
LAMPIRAN 6: PEDOMAN REKAP PENILAIAN PESERTA

PEDOMAN REKAP NILAI PENILAIAN PESERTA

1. Evaluasi pada akhir kegiatan dilakukan berdasarkan ketuntasan peserta dalam mengikuti PCP Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping MudaTerintegrasi
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kehadiran peserta dalam pembelajaran minimal 90 % dari total kehadiran yang ditetapkan
(mempertimbangkan kondisi lokasi peserta, ketersediaan jaringan, dan lain-lain)
b. Nilai akhir minimal 80 (dengan rentang skala 0-100)

2. Bobot Penilaian
Bobot setiap komponen terhadap ketuntasan peserta dalam mengikuti PCP Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar (Guru Pendamping Muda) berbasis teknologi informasi, sebagai berikut:

No Aspek Bobot
1 Pre Test 5%
2 Kehadiran 20 %
3 Keaktifan (mengajukan atau menjawab pertanyaan) 5%

4 Nilai Tugas dari Mata Latih 20 %


5 Post Test 10 %
6 Nilai Kegiatan Mandiri 40 %
JUMLAH 100%

Sumber input masing-masing nilai dari tabel di atas adalah sebagai berikut:

a. Nilai Pretest
Nilai diperoleh dari tes awal. Penghimpun nilai adalah panitia yang ditugaskan secara khusus, atau
dapat dilakukan oleh admin dengan mengambil data (softfile/hardfile) dari hasil jawaban pretest
yang sudah terhimpun secara online dengan aplikasi khusus (formulir penilaian pretest PCP).

b. Nilai Kehadiran
Nilai diperoleh dari kesertaan/kehadiran peserta dalam mengikuti kegiatan vicon dan WAG dengan
status hadir penuh. Rekap diambil secara otomatis dari rekaman yang dimiliki oleh admin dengan
mengambil data (softfile/hardfile) sebagai bukti untuk penilaian kehadiran. Kehadiran penuh
dihitung berdasarkan kelekatan peserta dalam mengikuti kegiatan daring secara penuh sejak jam
kegiatan belajar mengajar (KBM) dibuka hingga ditutup.

65
c. Nilai Keaktifan Peserta
Penilaian keaktifan dilakukan oleh narasumber atas partipasi peserta dalam mengikuti kegiatan vicon
dan WAG. Keaktifan yang dimaksud, terutama dalam hal bertanya, memberi jawaban, dan atau
merespon secara positif atas sajian materi sesuai mata latih yang diikuti. Kewenangan pemberian
skor sepenuhnya diberikan kepada narasumber sesuai dengan matalatih yang diampunya. Rentang
skor yang dibubuhkan menggunakan skala 0-100. Nilai keaktifan peserta yang diserahkan kepada
pengolah rekapitulasi nilai dari Narasumber adalah berupa nilai akhir atau rata-rata final dari
keseluruhan keaktifan setiap peserta. Format untuk merekam nilai keaktifan adalah sebagai berikut:

Format Penilaian Keaktifan Peserta dari Narasumber


Nama Narasumber: …………………………………………………………….._
Mata Latih : ……………………………………………………………..
Jumlah Jampel : ……………………………………………………………..
Tanggal Kegiatan
1) Vicon : ……………………………………………………………..
2) WAG : ……………………………………………………………..

Nilai Keaktifan
Nama Asal Jumlah Rata-rata
No
Peserta Daerah Vicon WAG
1
2
3
4
5
dst

Penilai,

Nama dan Tanda Tangan


……………………………………

66
d. Nilai Tugas setiap Mata Latih
Penilaian tugas setiap mata latih dilakukan oleh narasumber atas penyelesaian atau penuntasan tugas
oleh peserta. Tugas setiap mata latih sebanyak 2 tugas yang bersifat individual. Kewenangan
pemberian skor sepenuhnya diberikan kepada narasumber sesuai dengan mata latih yang diampunya.
Rentang skor yang dibubuhkan menggunakan skala 0-100. Nilai tugas peserta yang diserahkan
kepada pengolah rekapitulasi nilai dari Narasumber adalah berupa nilai akhir atau rata-rata final dari
keseluruhan tugas setiap peserta. Format untuk merekam nilai tugas adalah sebagai berikut:

Format Penilaian Tugas Peserta dari Narasumber


Nama Narasumber: ……………………………………………………………..

Mata Latih : ……………………………………………………………..

Jumlah Jampel : ……………………………………………………………..

Tanggal Kegiatan
1) Jenis Tugas 1 : ……………………………………………………………..
2) Jenis Tugas 2 : ……………………………………………………………..

Nilai Tugas
Nama Asal Jumlah Rata-rata
No
Peserta Daerah Tugas 1 Tugas 2
1
2
3
4
5
dst
Penilai,

Nama dan Tanda Tangan


……………………………………

e. Nilai Posttest
Nilai diperoleh dari tes akhir. Penghimpun nilai adalah panitia yang ditugaskan secara khusus, atau
dapat dilakukan oleh admin dengan mengambil data (softfile/hardfile) dari hasil jawaban posttest
yang sudah terhimpun secara online dengan aplikasi khusus (formulir penilaian posttest PCP).

67
f. Nilai Kegiatan Mandiri
Penilaian Tugas Mandiri dilakukan tim khusus yang ditugaskan berdasarkan SK dari penyelenggara.
Unsur penilai berasal dari narasumber dan penyelenggara/panitia. Tugas Mandiri tiga hal utama,
yaitu: 1) Menyusun RP3 dan Ringkasan materi yang dilengkapi PPT 2 Mata Latih, 2) Membuat
tayangan video secara simulatif melatih sesuai RP3) atau tugas penggantinya sesuai kriteria dalam
pedoman, serta 3) Menulis Peristiwa Pembelajaran (prediktif, rasional, obyektif dan replektif), serta
menilai laporan yang disusun oleh masing-masing peserta. Jadi secara total terkait dengan Tugas
Mandiri ada 4 komponen yang dinilai. Rentang skor yang dibubuhkan menggunakan skala 0-100.
Nilai Tugas Mandiri peserta yang diserahkan kepada pengolah rekapitulasi nilai adalah berupa nilai
akhir atau rata-rata final dari keseluruhan nilai Tugas Mandiri dari setiap peserta. Format untuk
merekam nilai Tugas Mandiri adalah sebagai berikut:

68
Format Penilaian Tugas Mandiri

Nama Penilai 1/2/3 : ……………………………………………………………..


Komponen Penilaian
1) Komponen 1 : Menyusun RP3 dan Ringkasan materi yang dilengkapi PPT 2 Mata Latih (Kode:
TM-1)
2) Komponen 2 : Membuat tayangan video secara simulatif melatih sesuai RP3 / Tugas pengganti
(Kode: TM-2)
3) Komponen 3 : Menulis Peristiwa Pembelajaran (Kode: TM-3)
4) Komponen 4 : Menulis Laporan Melaksanakan Tugas Mandiri (Kode: TM-4)

TM-1 TM-2 TM-3 Rata-


No Nama Asal Tugas Tugas Tugas Tugas Tugas Tugas TM- Jumlah Rata
Peserta Daerah 1 2 1 2 1 2 4
1
2
3
dst

Penilai,

Nama dan Tanda Tangan


……………………………………

69
3. Formula Penghitungan Keseluruhan Penilaian

4. Teknis Rekapitulasi
Teknis rekapitulasi keseluruhan nilai peserta dapat direkam dan diolah datanya dengan menggunakan
aplikasi excel dan atau menggunakan aplikasi untuk input dan pengolahannya secara online dan bersifat
otomatis. Panitia penyelenggara berkewajiban menyediakan dan melaksanakan fungsi ini. Rancangan
format dapat disusun sebagai berikut:

70
Format Rekapitulasi Nilai Peserta
Petugas Rekap/Panitia : ……………………………………………………………..
Kegiatan
Jumlah Peserta : ……………………………………………………………..
Waktu Rekapitulasi : ……………………………………………………………..
Pemeriksa/Verifikator : ……………………………………………………………..
Jabatan : ……………………………………………………………..

Nilai Dasar / Input Pengolahan/Kali Bobot Rata-


No Nama Asal Prt Kh Ka NT Pst KM 5(Prt) 20(Kh) 5(Ka) 20(NT) 10(Pst) 40(KM) Jumlah Rata
Peserta Daerah
1
2
3
dst

Pemeriksa/Verifikator, Petugas Rekap,

Nama dan Tanda Tangan Nama dan Tanda Tangan


…………………………………… ……………………………………

71
LAMPIRAN 7: SISTEMATIKA LAPORAN

SISTEMATIKA LAPORAN PCP DIKLAT DASAR


BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU PENDAMPING MUDA
TERINTEGRASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S)

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup Laporan

BAB II: PENGORGANISASIAN KEGIATAN


A. Waktu dan Tempat
B. Peserta
C. Narasumber
D. Moderator dan Panitia
E. Materi
F. Metode
G. Sarana dan Prasarana
H. Biaya

BAB III: PROSES KEGIATAN


A. Tahap Persiapan
B. Tahap Pelaksanaan
(Dimasukan hasil notula, hasil tanya jawab, diskusi WAG, dan lain sebagainya per-materi di
setiap sesi)
1) Hari Kesatu
2) Hari Kedua
3) Dst
C. Tahap Tindak Lanjut

72
BAB IV: PROSES KEGIATAN
A. Hasil yang Telah Dicapai
B. Kendala yang Dihadapi
C. Upaya Penanggulangan

BAB V: ANALISA DAN EVALUASI


a. Peserta
B. Kehadiran, Keaktifan, Tugas, Pre- dan Posttest, Micro Teaching, dan lain-lain
C. Fasilitator/Narasumber
D. Penyelenggaraan

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

BAB VII: PENUTUP

Lampiran-Lampiran
1. SK Kegiatan
2. Panduan Kegiatan
3. Jadwal Kegiatan Final
(bisa dikonsultasikan ke Tim Keuangan terlebih dahulu, dan disesuaikan dengan masing-masing JPL
Narasumber).
4. Alur Kegiatan.
5. Rekap Hasil Pengolahan Nilai Peserta
6. Daftar Hadir Peserta, Narasumber, Moderator dan Panitia
7. Bahan Paparan Narasumber
8. Lampiran-lampiran yang diperlukan untuk melengkapi laporan kegiatan

73
LAMPIRAN 8: SERTIFIKAT KELULUSAN

CONTOH SERTIFIKAT KELULUSAN

Sertifikat diunduh dengan menerapkan barcode legal dan terkonfirmasi secara formal.

74

Anda mungkin juga menyukai