Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

KEMAMPUAN KEBERPERANAN DI PASAR EPOS

OLEH:

NOFRIANI SURAHMAN

21080113130096

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015
Kemampuan Keberperanan di Pasar Epos

Bisa saja seseorang sudah memiliki expertise yang baik dan telah berhasil mengoptimalkan
asetnya, namun tidak cerdas dalam mengarahkan ke mana kemudian menyalurkan 4-TA-nya.
Apakah 4-TA yang disalurkan dapat menjadi eposnya? Atau justru menjadi kesia-siaan? Kalo
disalurkan ke tempat yang salah, hal itu tidak akan memberi nilai tambah baru baginya
bahkan terkesan sia-sia. Bahkan, bisa jadi nilai 4-TA yang telah diperoleh dengan susah payah
menguap begitu saja. Maka, terlebih dahulu dia harus bisa membedakan lingkungan yang
positif dan lingkungan negatif dari arena “pasar” energinya.

Maksud dari istilah pasar ini adalah karena adanya penawaran (pihak yang memiliki epos) dan
permintaan (pihak yang memerlukan epos) yang kemudian dipertemukan dan
dipindahtangankan walaupun ijab kabulnya bukanlah transaksional melainkan
transformasional. Dalam hal ini yang dipindah tangankan adalah energi yang positif. Pasar
energi yang memiliki lingkungan yang positif disebut dengan pasar epos, inilah tempat
investasi terbaik karena epos anda akan kembali secara berlipat ganda dalam bentuk epos atau
4-TA yang lebih besar. Pasar energi yang memiliki lingkungan yang negatif disebut dengan
pasar energi negatif.

Istilah pasar epos dimaksudkan untuk memberi tekanan akan perlunya kecerdasan, terutama
dalam melihat tepat-tidaknya dan manfaat-mudharatnya (bukan sekadar untung dan ruginya).
Selain itu, istilah tersebut digunakan untuk mempermudah penyampaian konsep kerja cerdas
yang terkait dengan penyaluran epos.

Ketika anda ingin menyalurkan 4-TA sebagai epos anda, pastikan bahwa anda
menyalurkannya ke dalam pasar epos. Ciri-ciri dari pasar epos serta cara anda
memperlakukannya diuraikan sebagai berikut:

1. Para pelakunya menjadi sumber ilmu, artinya orang tersebut memiliki valensi dan to
ve yang tinggi. Yang jika di dekatnya akan selalu merasa diajak kepada kebaikan dan
mendorong anda mengejar cita-cita dengan menjadi orang berilmu. Lingkungan
sumber ilmu biasanya tidak diisi dengan pembicaraan kosong seperti: berbicara masa
lalu khususnya kebaikan dirinya, menyalahkan orang lain, banyak berandai-andai, dan
debat kusir. Dekati terus sumber ilmu, walaupun kadang kita harus bersikap suluk
kepadanya.
2. Para pelakunya menjadi gardu epos yang diukur dengan melihat berdasarkan
upayanya dalam menjalankan aturan dan keikhlasannya beramal, serta tidak adanya
imbalan jika berbagi ilmu. Perlakukan mereka sesuai dengan tingkatan gardu eposnya.
3. Sumber ilmu dan gardu epos bertemu di lingkungan yang baik dalam momentum yang
juga baik. Tunggulah kedua pihak tersebut melakukan agenda bersama. Ikutlah
bersama mereka. Jangan lepaskan kesempatan paling mahal seperti itu. Namun, perlu
hati-hati karena situasi positif bisa saja sekadar ujian yang melenakan (DP HUT
Positif); kesenangan yang diulur untuk menghanyutkan. Situasi lingkungan yang
positif asli, yang bukan ujian yang melenakan, adalah lingkungan yang pelakunya
selalu bersabar menunggu balasan atas hitungan kebaikannya, yang pasti akan datang,
HUT sudah menunggu dengan sendirinya, namun mereka tetap bersabar.
4. Terdapat mata rantai kesalehan di pasar epos yang hendak kita cari, dengan berlomba-
lomba menjadi gardu epos dan sekaligus menjauhi energi negatif. Kebiasaan seperti
itu terus terjaga. Biasanya dalam mata rantai seperti ini terdapat sistem yang para
pelakunya memiliki ritual rukuk dan sujud. Tidak akan terbangun kesalehan sosial jika
dalam masyarakat tertentu tidak memiliki ritual rukuk dan sujud. Karena mata rantai
kesalehan tidak mungkin terbentuk tanpa ada yang melakukan rukuk (ketundukan
horizontal) dan sujud (ketundukan vertikal). Jepang melakukan rukuk setiap
menghormati relasinya. Orang muslim melakukan sujud syukur setiap mendapatkan
kebaikan baginya.

Adapun ciri-ciri pasar energi negatif yang harus kita jauhi serta cara anda memperlakukannya
diuraikan sebagai berikut:

1. Para pelakunya menyimpan banyak TE negatif. Jika orang tersebut yang memiliki TE
negatif sudah menengadahkan tangan atau menghinakan diri dengan meminta, jangan
biarkan tangan itu turun dengan tangan kosong. Berikanlah epos anda sebatas
kemampuan dan keikhlasan anda. Namun, jika anda punya kesempatan untuk
merencanakan penyaluran epos anda, hindarilah menyalurkan epos kepada orang jenis
itu. Upaya kita nantinya hanya seperti menegakkan badan orang tersebut, padahal ia
tidak punya tulang belakang. Mana mungkin. Jadi carilah orang yang tulang
belakangnya kuat. Mereka yang memiliki harga diri.
2. Terdapat pusaran arus besar yang mengenggelamkan dalam bentuk perangkap,
jebakan, daya tarik yang menghanyutkan, menuju jerat fitnah, jerat dengki, dan
tindakan berlebihan. Hindarilah jalan-jalan yang susah tersebut dengan menjaga
bicara, serta menjaga rahasia. Memetakan seluruh kemungkinan, termasuk tahu sikap
benci dan dengki dari orang lain, sambil terus merahasiakannya.
3. Terdapat banyak orang kerdil di lingkungan negatif. Orang kerdil adalah orang yang
mengurai kembali benang yang telah dirajut. Mencari-cari kesalahan orang dan
kelemahan orang lain di antara kebaikannya yang sebenarnya jauh lebih banyak.
Hindari lingkungan seperti ini. Anda akan membuang usia dan epos anda dalam kesia-
siaan

Jadi, pastikan bahwa anda menyalurkan epos pada pasar epos. Dalam hal ini, yang dimaksud
epos bukan hanya berupa sedekah atau perbuatan menolong orang lain, tetapi juga bekerja
dengan tekun dan penuh antusiasme. Pada dasarnya semua bentuk energi apa pun yang kita
keluarkan selama bernilai positif adalah epos kita. Oleh karena itu, jika anda seorang
karyawan, bekerjalah di lingkungan pasar epos. Jika anda pengusaha, kembangkan usaha anda
pada bidang yang di dalamnya ada pasar epos. Jika ingin berkeluarga, carilah pasangan yang
menjadi pelaku pasar epos. Jika anda lakukan itu, anda bukan hanya telah bekerja dengan
cerdas, melainkan juga akan menjalani hidup yang semakin hari semakin baik.

Demikianlah ketiga kemampuan utama yang anda butuhkan untuk bekerja cerdas. Memang
tidak mudah menerapkan ketiga kemampuan itu. Tetapi, jika anda bersungguh-sungguh, tidak
ada yang tidak mungkin. Belajar bekerja cerdas seperti belajar naik sepeda. Mungkin anda
tidak berhasil pada percobaan pertama, bahkan mungkin sering terjatuh. Tetapi lama-
kelamaan, anda akan menguasainya juga, dan ketika itu terjadi, anda akan menjadi pekerja
cerdas yang lebih baik setiap harinya. Sekali anda bisa melakukannya, anda akan bisa
melakukannya seumur hidup dalam kondisi dan kebutuhan apapun.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai