Anda di halaman 1dari 1

SOAL

Perusahaan makanan ringan (PT X) melakukan permohonan pinjaman ke Bank Syariah Nadhatul Ulama, permohonan
tersebut dalam rangka mengembangkan usaha makan ringan yang sedang trending. Pangsa pasar sudah dibidik di
beberapa daerah yang berpotensi laku keras jualan makanan ringannya. Adapun laporan keuangan PT X berturut-turut
sebagai berikut :

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021


AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Bank 1.300.000 3.000.000 2.500.000 3.500.000
Piutang Usaha 500.000 350.000 650.000 1.650.000
Piutang Lainya 350.000 200.000 100.000 1.000.000
Persediaan 5.000.000 2.000.000 1.750.000 2.750.000
Uang Muka 15.000 15.000 - -
Aktiva Tidak Lancar
Investasi 2.000.000 2.000.000 500.000 1.500.000
Aset Tetap-Bersih 5.000.000 4.500.000 4.000.000 5.000.000
Aset Pajak Tangguhan 30.000
TOTAL AKTIVA 14.195.000 12.065.000 9.500.000 15.400.000
HUTANG
Hutang Jangka Pendek
Hutang Bank Jt tempo 350.000 150.000 100.000 100.000
Hutang Usaha 450.000 2.123.000 3.500.000 2.500.000
Hutang Lainnya 250.000 3.000.000 4.500.000 5.500.000
Hutang Pajak 200.000 2.000 5.000 5.000
Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank 350.000 250.000 150.000 150.000
Hutang Sewa Guna Usaha 400.000 350.000 300.000 300.000
MODAL
Modal disetor & Laba Ditahan 12.195.000 6.190.000 945.000 6.845.000
TOT HUT & MODAL 14.195.000 12.065.000 9.500.000 15.400.000
- - - -
PERTANYAAN
1. Berapa Net Working Capital, Current Ratio, dan Quick Ratio dari PT X tersebut ?
NWC 5.915.000 290.000 -3.105.000 795.000
CR 5,73 1,05 0,62 1,10
QR 1,73 0,68 0,40 0,76

2. Jelaskan pendapat Saudara, apabila ada perusahaan sejenis di tahun yang sama memiliki NWC, CR dan QR
sebagaimana dibawah
NWC 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
CR 3,00 3,00 3,00 3,00
QR 1,00 1,00 1,00 1,00

Jawab :
1. Di tahun 2018, NWC PT X lebih tinggi dari rata-rata perusahaan sejenis, begitu pula dengan CR dan QR yang lebih tinggi,
sehingga kemampuan untuk melunasi hutang jangka pendek nya lebih pasti. Dari sisi lain, dengan NWC, CR dan QR yang
terlalu tinggi dari rata-rata perusahaan sejenis maka PT X bisa dikatakan terlalu banyak cash yang menganggur (iddle cash)
sehingga sumber daya ada tidak optimal untuk menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang.
2. Berturut-turut tahun 2019, 2020, dan 2021, NWC PT X lebih rendah dari rata-rata perusahaan, sehingga kemampuan
untuk melunasi hutang-hutang nya lebih rendah, terutama di tahun 2020. Kenaikan asset lancar juga diperoleh dari
kenaikan hutang lancar

Anda mungkin juga menyukai