BAB III Ners Ok
BAB III Ners Ok
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pada tahap ini, penulis memperoleh informasi berupa 2 (dua) buah data
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, catatan medik dan hasil pemeriksaan
dari klien dan keluarga. Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 23 September
Unit/Ruangan : Mangkai
Kamar : VIP
1. IDENTIFIKASI
a. Klien
Nama : Tn. K
Umur : 60 Tahun
Status : Kawin
Jumlah anak :2
43
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
b. Penanggungjawab
Nama : Tn. K
c. Data Medik
d. Keadaan Umum
Keadaan Sakit
Kesadaran
44
Tanda-Tanda Vital
Pernafasan : 20 x/menit
Irama : Teratur
Suhu : 36◦C
e. Pengukuran
Berat Badan : 80 Kg
f. Genogram
45
Keterangan :
= Laki-laki
= perempuan
= klien
= meninggal
= tinggal serumah
memiliki 2 orang anak dan 1 orang istri. Klien serumah dengan istri dan
Data Subjektif
46
kesehatannya klien rajin Kontrol ke fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas)
Klien datang ke RS dengan keluhan nyeri pada perut hilang timbul, telah
Data Objektif
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Data Subjektif
Sebelum sakit klien biasanya makan tiga kali sehari atau lebih
dengan menu nasi, lauk pauk, sayur dan kadang-kadang disertai buah-
makan klien baik dan klien selalu habis satu piring walaupun terkadang
47
klien makan tidak tepat pada waktunya. Kebiasaan sebelum makan
180 cm.
klien mengatakan perutnya terasa mual jika makan. Klien tidak pernah
Data Objektif
c. Pola Eliminasi
Data Subjektif
sehari biasanya klien BAB pada pagi hari, dengan konsistensi lunak dan
48
Kedaan sejak sakit
mengatakan nyeri pada bagian uretra pada tempat terpasang foley kateter.
Data Objektif
Data Subjektif
Saat dirumah sakit klien bedres total ditempat tidur. Klien tampak
mengatakan nyeri pada luka post operasi. Semua aktifitas klien dibantu
49
Data Objektif :
buang air besar dan buang air kecil serta mobilisasi ditempat tidur
dibantu oleh orang .Terdapat luka unroofing Renal Cyst Dextra dan
terpasang drain.
Data Subjektif
1- 2 jam, klien mengatakan tidak ada gangguan pada pola tidur dan klien
Data Objektif :
50
f. Pola persepsi kognitif
Data Subjektif
Data Objektif
dengan jelas, orientasi klien terhdap orang, waktu dan tempat baik.
51
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Data Subjektif
Klien tidak ada masalah dalam identitak diri, ideal diri, harga diri,
gambaran diri dan juga peran. Klien mengatakan senang dengan dirinya
sendiri dan klien tidak pernah mengalami putus harapan ataupun frustasi.
Data Objektif
Kontak mata klien baik, rentang perhatian normal, suara dan cara
bicara jelas, postur tubuh normal dan klien tidak ada cacat bawaan.
Data Subjektif
serta cucu. Peran klien dalam keluarga sebagai kakek dan sebagai kepala
52
masyarakat klien berperan sebagai anggota pengajian dimesjid terdekat
klien saat ini yaitu klien ingin cepat sembuh dan dapat segera pulang.
Data Objektif
Komunikasi verbal klien normal, tidak ada pelo, gagap dan sauara
baik. Klien kooperatif terhadap perawat dan tim kesehatan lain. Setiap
i. Pola Reproduksi-Seksualitas
Data Subjektif
Saat ini usia klien 60 tahun dan klien ada masalah dengan keadaan
tersebut.
53
Keadaan sejak sakit
Data Objektif :
Data Subjektif
Klien mengatakan jarang marah dan tidak mudah stress jika menghadapi
suatu masalah.
Klien tidak ada masalah dengan lingkungan rumah sakit, dan klien
kondisi luka post operasi, klien khawatir akan kondisi luka klien. Klien
Selama ini klien tidak ada riwayat penggunaan obat-obat terlarang dan
Data Objektif
54
sedangkan TD berdiri tidak diukur karena kondisi klien. Hipertensi
ortostatik tidak ada, HR 76 x/mnt, kulit teraba dingin tapi tidak basah.
Data Subjektif
Data Objektif
ibadah.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Sistem Penglihatan
Inspeksi : bentuk mata simetris antara mata kiri dan kanan, visus baik,
klien dapat melihat dengan jarak 30cm, tidak menggunakan alat bantu
katarak, pupil isokor diameternya 3mm, reflek pupil baik dan bentuknya
bulat, terdapat odema pada palpebrae, tidak ada hematoma, tidak ada
55
ptosis dan juga lagopthalmus, tidak ada tanda-tanda peradangan pada
mata.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada mata, maupun kelopak mata,
b. Sistem Pendengaran
Inspeksi : bentuk telinga kanan dan kiri simetris, telinga tampak bersih,
terdapat serumen dalam batas normal, tidak terdapat lesi, tidak ada
tinitus, tidak ada perasaan penuh di telinga, fungsi pendengaran baik, dan
menggunakan senter.
c. Sistem penciuman
normal, tidak terdapat sinusitis, tidak ada polip, fungsi penciuman baik,
d. Sistem Wicara
Inspeksi : klien tidak ada ganggua dalam bicara, tidak memakai alat
56
e. Sistem Pernafasan
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada kelainan seperti pigeon chest,
funnel chest dan barrel chest. Klien tidak menggunakan alat bantu
bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada batuk, tidak
terdapat sputum dan juga tidak ada hemaptoe. Tidak Adanya cianosis
Palpasi : pada saat dilakukan palpasi pada permukaan dada kiri, kanan
sonor.
Auskultasi : tidak ada suara nafas krekels dan ronki, tidak ada suara
f. Sistem Kardiovaskuler
kuat, kulit teraba hangat, tidak adanya thrill pada ictus cordis. Pengisian
kapiler 2/detik, tidak adanya odema pada tungkai atas dan bawah, wajah,
Auskultasi : Heart rate 76 x/mnt, irama teratur, tidak ada bunyi jantung
57
g. Sistem Syaraf Pusat
peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK). Tidak ada kejang, tidak ada
bergerak kesegala arah, Nervus VII (Fasialis) fungsi otot wajah baik,
fungsi pengecapan baik, bisa merasakan rasa asin, manis dan pahit,
baik.
h. Sistem Pencernaan
tidak ada acites, gigi bersih, tidak terdapat karies, menggunakan gigi
58
palsu, tidak terdapat candidiasis, tidak ada stomatitis, saliva normal,
mukosa bibir lembab, mulut tidak berbau keton, lidah bersih, tidak ada
dimakan, mual, tidak nafsu makan, ada luka bekas operasi pada
abdoment
Palpasi : adanya nyeri tekan pada epigastrium, tidak ada nyeri tekan pada
titik MC.Burrney, supra pubica, regio iliaca, tidak adanya benjolan atau
massa, turgor kulit perut baik, tidak ada pembesaran hepar dan lien.
ginjal kanan.
i. Sistem Integumen
Inspeksi : warna tidak pucat, tidak adanya pruritus dan gatal, tidak ada
lesi, tidak ada ptechiae, ada luka insisi operasi +/- 15 cm kearah
umbilicalis , tidak ada luka bakar, tidak ada decubitus, tidak ada
hyperpigmentasi, tidak ikterik dan juga tidak ada tato. Keadaan rambut
yaitu tektur lembab, bersih, tidak berbau, tidak berketombe, dan tidak
rontok.
59
j. Sistem Muskuloskletal
fraktur dan dislokasi tidak ada, tidak terdapat kontraktur, tidak ada
scoliosis, kiposis, tidak terdapat lordosis. Keadaan otot normal (tidak ada
bawah, kanan dan kiri 5). Namun saat ini tangan kiri klien terpasang
k. Sistem Hematologi
l. Sistem Urogenital
Inspeksi : terpasang foley cateter, jumlah urine 1000 cc/6 jam, warna
60
n. Sistem endokrin
Gula darah sewaktu 189 mg/dl, nafas tidak berbau keton, ada poliuria,
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ro Thorax : Normal
4. PENATALAKSANAAN MEDIK
Intravena
2 Ceftriaxone 2 x 1 mg
61
Intravena
3 Asam Tranexamat 3 x 500
mg
5 Candesartan 3 x 16 mg Oral
62
5. DATA FOKUS
63
6. ANALISA DATA
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
pada luka post op
Klien mengatakan tidak
bisa istirahat karena nyeri
Klien mengatakan
sebelum operasi nyeri
hilang timbul
Klien mengatakan skla
nyeri 6
Klien mengatakan susah
bergerak dikarenakan
nyeri
64
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
/disuria
3. Data Objektif : Intoleran Aktivitas Tirah baring ,
Klien bedrest ditempat Immobilisasi
tidur.
Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga dan perawat.
Klien tampak cemas saat
mobilisasi
Data Subjektif :
Klien mengatakan susah
bergerak dikarenakan
nyeri
Klien mengatakan badan
klien lemah
Klien selalu menayakan
tentang kondisi luka
operasi klien
65
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tabel 3.6. Diagnosa Keperawatan
66
C. RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 3.7 Rencana Keperawatan
67
bahwa nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
berkurang dengan nonfarmakologi dan interpersonal).
menggunakan Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.
manajemen nyeri. Evaluasi keefketifan control nyeri.
Mampu Tingkatkan istirahat.
mengenali nyeri Kolaborasikan dengan
(skala, intensitas, dokter jika ada keluhan dan tindakan nyerio tidak
frekuensi dan berhasil.
tanda nyeri). Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri.
Menyatakan rasa
nyaman setelah Analgesic management
nyeri berkurang. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sbelum pemberian obat.
Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi.
Pilih analgesic yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesic ketika pemberian lebih dari satu.
Tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan
beratnya nyeri.
Tentukan analgesic pilihan, rute pemberian, dan dosis
optimal.
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur.
Monitor vitalsign sebelum dan sesudah pemberian
analgesic pertama kali.
Berikan analgesic tepat waktu terutama saat nyeri
hebat.
Evaluasi efektifitas analgesic, tanda dan gejal
68
2 Gangguan eliminasi urin Urinray elimination Urinary rentention care :
berhubungan dengan Obstruksi Urinary continuence Lakukan penilaian kemih yang komprehensif
anatomic. berfokus pada inkontenensia (mis ; output urin, pola
Kriteria hasil : berkemih, fungsi koginitif, dan masalah kencing
Kandung kemih praeksiten).
kosong secara Memantau penggunaan obat dengan sifat
penuh. antikologernik atau property alpha agonis..
Tidak ada spasme Masukkan kateter kemih.
bladder. Anjurkan pasien atau keluarga untuk mencatat output
. urin.
Memantau asupan dan keluaran.
69
3 Intoleran aktifitas Energy conservation Activity Therapy :
berhubungan: Tirah Activity tolerance Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
baring atau Self care : ADL mampu dilakukan.
imobilisasi. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
Kriteria hasil : dengan kemapuan fisik, psikolog dan social.
Berpartisipasi Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
dalam aktifiats sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
fisik tanpa disertai diinginkan.
peningkatan Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi
tekanan darah, kekurangan dalam beraktivitas.
nadi dan RR. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
Mampu beraktivitas.
melakukan Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
aktivitas sehari- penguatan.
hari secara Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual.
mandiri.
Tanda-tanda vital
normal..
Mampu berpindah
: dengan atau
tanpa bantuan
alat.
70
D. IMPLEMENTASI
71
15.30 2 Melakukan penilaian berfokus pada proses eliminasi
Klien menggunakan kateter, terdapat nyeri pada bagian
uretra
72
15.30 2 Melakukan penilaian berfokus pada proses eliminasi
Klien mengatakan nyeri pada bagian uretra
73
Jumat 14.15 1 Menggunakan tekhnik komunikasi therapeutik untuk mengetahui
27 September pengalaman nyeri pasien , hasil :
2019 Skala nyeri 2 , klien mengatakan nyeri pada bagian luka
post operasi sudah berkurang.
74
E. EVALUASI
Objektif :
Klien masih tampak kesakitan.
TD : 140/90mmHg
Suhu : Suhu : 36ºC
Nadi : 100x/mnt
RR : 24x/mnt
Aktivitas klien masih dibantu.
75
Assement :
Masalah gangguan pola nyeri, elimiasi urine dan intoleran
aktifiats tercapai sebagian.
Plainning :
Tindakan keperawatan dilanjutkan
Objektif :
Klien tampak lemah.
Kateter sudah di lepas.
Klien tampak sudah berkativitas.
Assement :
Masalah gangguan pola nyeri, elimiasi urine dan intoleran
aktifiats tercapai sebagian.
76
Plainning :
Tindakan keperawatan dilanjutkan :
Objektif:.
Klien tampak tidak meringis kesakitan lagi.
Klien tampak sudah berkativitas.
Assement :
Masalah gangguan pola nyeri, elimiasi urine dan intoleran
aktifiats tercapai sebagian.
Plainning :
Tindakan keperawatan di lanjutkan
77
Objektif:.
Klien tampak tenang.
Klien tampak sudah berkativitas.
Assement :
Masalah gangguan pola nyeri, elimiasi urine dan intoleran
aktiviatas teratasi.
Plainning :
Tindakan keperawatan di hentikan.
78