Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Bulan Februari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua yang
bertanda tangan di bawah ini :
1. dr. RENNY KURNIAWATY , NIP 19821213 200901 2 007 selaku Kepala UPTD
Puskesmas Kawedanan yang berkedudukan di Jl. A.Yani No. 372 Kecamatan
Kawedanan Kabupaten Magetan dalam hal ini bertindak sebagai Kepala UPTD
Puskesmas Kawedanan dalam jabatannya tersebut, yang selanjutnya disebut
sebagai “PIHAK PERTAMA”;
2. dr. AGUS NURWAHYUDI, Sp.S , NIP 19630408 198903 1 014 selaku Direktur
RSUD Kota Madiun yang berkedudukan di Jl. Campursari No. 12 B Sogaten,
Kec. Mangunharjo, Kota Madiun dalam hal ini bertindak sebagai Direktur RSUD
Kota Madiun dalam jabatannya tersebut, yang selanjutnya disebut sebagai
“PIHAK KEDUA”
PASAL 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah-istilah di bawah
ini memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Rujukan adalah kegiatan mengirim pasien dari PIHAK PERTAMA ke PIHAK
KEDUA sehubungan dengan keterbatasan fasilitas, peralatan dan atau
ketenagaan PIHAK PERTAMA;
2. Surat rujukan adalah surat pengantar dari PIHAK PERTAMA yang berisi data
nama, umur, jenis kelamin, alamat, diagnosa penyakit, dan terapi yang telah
diberikan kepada pasien, dan tanggal rujukan, yang ditujukan kepada PIHAK
KEDUA di poli yang sesuai dengan kasus pasien. Surat rujukan harus ditanda
tangani oleh dokter yang memeriksa disertai nama jelas dari dokter tersebut;
1
3. Pasien adalah semua orang yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
baik di PIHAK PERTAMA maupun di PIHAK KEDUA;
4. Surat Rujukan Balik adalah surat pemberitahuan dari PIHAK KEDUA ke PIHAK
PERTAMA atas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien yang dirujuk dan
mengembalikan pada PIHAK PERTAMA untuk penanganan selanjutnya;
5. Surat keterangan masih dalam perawatan adalah surat yang dikeluarkan oleh
PIHAK KEDUA yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA, yang berisi
keterangan bahwa pasien yang dirujuk oleh PIHAK PERTAMA masih
memerlukan perawatan PIHAK KEDUA untuk diagnosa yang sama, sehingga
pasien tidak harus meminta surat rujukan lagi dari PIHAK PERTAMA;
6. Program Rujuk Balik (PRB) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada
penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih membutuhkan
pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di
Faskes Tingkat pertama atas rekomendasi/rujukan dari dokter spesialis/sub-
spesialis yang merawat.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama dalam pelayanan rujukan bagi
pasien BPJS Kesehatan.
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
Ruang lingkup perjanjian ini meliputi pemberian Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
untuk rujukan klinis, rujukan diagnostik dan rujukan konsultatif bagi pasien yang dirujuk
oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan kewenangan dan kompetensi PIHAK KEDUA.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
2
d. Mendapatkan Surat Keterangan Masih Dalam Perawatan dari PIHAK KEDUA
apabila pasien masih membutuhkan penanganan PIHAK KEDUA untuk
diagnosa yang sama;
e. Mendapatkan informasi jenis-jenis layanan dan jadwal pelayanan dari PIHAK
KEDUA;
f. Mendapatkan informasi dengan benar tentang ketersediaan tempat tidur di
PIHAK KEDUA sesuai dengan kondisi pasien yang dirujuk;
g. Mendapatkan umpan balik rujukan Emergensi dari PIHAK KEDUA.
3
PASAL 5
PERUBAHAN-PERUBAHAN
PASAL 6
PERSELISIHAN
1. Jika terjadi perselisihan atau perbedaan dalam pelaksanaan kontrak kerja ini
kedua belah pihak setuju untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah;
2. Bila penyelesaian dengan cara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat
1 (satu) Pasal ini tidak tercapai kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan
melalui Pengadilan Negeri.
PASAL 7
JANGKA WAKTU
Masing-masing sepakat bahwa kontrak kerja ini berlaku selama 3 (tiga) tahun.
Setelah jangka waktu tersebut berakhir maka dengan kesepakatan kedua belah
pihak kontrak kerja sama ini dapat di perpanjang untuk jangka waktu dan syarat-
syarat yang akan ditentukan dalam surat tersendiri.
PASAL 8
PEMBERITAHUAN
4
Up : dr. Renny Kurniawaty (Kepala Puskesmas)
PIHAK KEDUA : RSUD Kota madiun
Jl. Campursari No. 12 B Sogaten,
Kec. Manguharjo, Kota Madiun
dr. Agus Nurwahyudi, Sp.S
(Direktur RSUD Kota Madiun)
PASAL 9
FORCE MAJEURE
1. Tidak ada satu pihakpun yang dapat dimintakan pertanggung jawaban apabila
mengalami Force Majeure yaitu keadaan yang terjadi diluar kemampuan Para
Pihak, termasuk dan tidak terbatas kepada bencana alam (banjir dengan skala
luas, gempa bumi, tsunami, gunung meletus), perang, revolusi, pemberontakan
dengan skala nasional, huru hara dengan skala besar atau tindakan moneter
pemerintah sehingga Para Pihak tidak lagi dapat mengoperasikan usahanya.;
2. Para Pihak sepakat dan setuju dimana apabila salah satu Pihak mengalami
Force Majeure maka Pihak yang terkena wajib memberitahukan kepada Pihak
yang lainnya secara tertulis;
3. Semua kerugian yang diakibatkan oleh salah satu pihak akibat terjadinya Force
Majeure dimaksud ayat (1) bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya.
PASAL 10
PENUTUP
Kontrak kerja sama ini dibuat rangkap 2 (dua), asli dan bermaterai secukupnya yang
mana masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama serta ditandatangani
oleh kedua belah Pihak.
5
PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA
PUSKESMAS KAWEDANAN
DENGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN PASIEN BPJS KESEHATAN