Anda di halaman 1dari 21

Makalah

Pelecehan Seksual
Persepktif Hukum Islam dan KUHP

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Hukum,


Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum

Disusun Oleh

Nur Arfianty Yunus 10300119018

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, panjatkan atas segala rahmat, Hidayah
dan karunianya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
penulisan penelitian ini dengan judul “ Pelecehan Seksual Perspektif Hukum islam
dan KUHP ” dalam upaya memenuhi dan melengkapi persyaratan tugas.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW, Nabi yang berjasa besar kepada kita semua dan membuka gerbang ilmu
pengetahuan. Dan selama proses penulisan penelitian ini sangat menyadari bahwa
proses tersebut tidak lepas dari segala bantuan.

Saya menyadari bahwa isi penulisan penelitian ini masih banyak kekurangan-
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, saya meminta kritik dan
saran nya guna memperbaiki pembuatan penulisan penelitian yang akan datang. Dan
di harapkan kepada pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang judul
penulisan penelitian ini, saya selaku penyusun makalah mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan penulisan
penelitian ini sehingga dpat terselesaikan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pembacanya.

Makasssar, 14 April
2022

Nur Arfianty
Yunus
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………..

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………


B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Metode Penelitian……………………………………………………………….
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………………………………

BAB II Pembahasan

A. Pengertian Pelecehan Seksual…………………………………………………..


B. Pandangan Hukum Islam Terhadap Perbuatan Pelecehan Seksula………..
C. Pandangan KUHP Terhadap Perbuatan Pelecehan Seksual......................

BAB III Penutup

A. Kesimpulan………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dikenal sebagai makhluk social, mahluk yang hidup didalam


kehidupan yang berkelompok / bermasyarakat. Di sinilah gejala social yang disebutkan
dengan pelecehan sering timbul dalam kehidupan manusia. Masalah pelecehan seksual
ini merupakan reaksi gender yang sangat luas dan kompleks yang menyangkut dalam
aspek kehidupan manusia seperti pada moral, agama, iman dan lain-lain.
Pelecehan sering dirasakan sebagai perilaku menyimpang. Karena perbuatan
tersebut memaksa seseorang terlibat dalam suatau hubungan seksual tanpa
menetapkan seseorang sebagai objek perhatian yang tidak di inginkannya. 1 Artinya
pelecehan seksua; dapat berup sikap yang tidak senonoh, seperti menyentuh anggota
tubuh yang vital dan dapat pula hanya berupa kata-kata atau pernyataan yang
bernuansa tidak senonoh. Sedangkan orang yang menjadi objek sentuh atau penyataan
tersebut tidak menyenanginya.
Lebih rentan lagi pelecehan seksual ini sangat luas meliputi : main mata,
bersiul, cubitan, humor porno, colekan, sentuhan dibagian tubuh tertentu, dll. Pelecahn
seksual ini bisa sering terjadi dimana saja dan kapan saja. Seperti di dalam bus, pubrik,
supermarket, kantor, dll.
Bila kita cermati lebih detail yang lebih sering menjadi korban pelecehan
seksual adalah kaum hawa atau kaum perempuan tetapi korban pelecehan seksual
bukan hanya pada perempuan tapi terjadi juga pada kaum laki-laki juga. Ini terjadi karena
kaum laki – laki karena masyarakat berpendapat bahwa laki-laki sangat memiliki
kekuasaan dan kedudukannya yang ditinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pelecehan seksual?
2. Bagaimana islam memandang mengenai pelecehan seksual?
3. Bagaimana KUHP memandang mengenai pelecehan seksual?

1Rohan Colier. Pelecehan seksual hubungan dominasi masyarakat dan minoritas (Yogyakarta : PT. Tiara
Yogyakarta. 1998). Cet. Ke-1. Hlm 4.
C. Kajian Pustaka

Setelah mengamati mengenai pembahasan pustaka (Library research) yang


mengkaji mengenai Pelecehan Seksual ini. Ada beberapa karya tulis yang mengkaji
mengenai hal ini atau setidaknya berkaitan dengan pembahasan tentang pelecehan
seksual itu sendiri pelecehan seksual pada perempuan, anak korban kekerasan
seksual, ruang baru dalam tindak pelecehan seksual remaja.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk Library Reseacrh atau penelitiaan kepustakaan,


merupakan serangkaian aktivitas yang berkaitan dengan metode pengumpulan data
pustaka baca dan mencatat dan mengelola bahan penelitian kesimpulannya, riet
pustaka baca dan mencatat dan mengelola bahan penelitian kesimpulannya, riet
pustaka yaitu memanfaatkan sumber perpustakaan agar memperoleh data peneitian
yang lebih akurat, karena sumber data-datanya merujuk pada buku-buku yang
berkaitan dengan masalah tersebut.

E. Tujuan Penelitian.
a. Agar mengetahui apa yang dimaksud Pelecehan Seksual
b. Agar mengetahui pandangan islam mengenai Pelecehan Seksual
c. Agar mengetahui pandangan KUHP mengenai Pelecehan Seksual
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pelecehan Seksual.


Pelecehan seksual merupakan istilah yang baru. Istilah tersebut muncul di
amerika sepanjanga tahun 70-an mengikuti pergerakan kaum perempuan pada tahun
1980-an istilah pelecehan seksual telah umum dipakai di inggris . karena perempuan
makin banyak memasuki dunia kerja. Tingkat pelecehan seksual semakin meningkat
baik setelah terbentuknya kesempatan luas atau disebabkan laki-laki semakin
terancam dan melakukan pelecehan seksual agar perempuan tetap dalam
genggamannya.
Pelecehan seksual dirasakan sebagai pelaku intimidasi, karena perbuatan
tersebut memaksa seseorang terlibat dalam suatu hubungan seksual atau
menempatkan seseorang sebagai objek perhatian seksual yang tidak diinginkan
sedangkan menurut Departemen dan Budaya dalam kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata pelecehan seksual itu dapat dibagi dua ; yaitu kata pelecehan dan seksual dalam
kamus besar Bahasa Indonesia ini pelecehan berasal dari kata leceh yang berarti
memandang rendah, menghina atau tidak berharga sedangkan kata seksual berasal
dari kata seks.
Seks sangat sering diartikan sebagai jenis kelamin biologis, yaitu laki-laki dan
perempuan. Jadi kata seksual adalah sifat suatu hal yang berkenaan dengan seks,
atau jenis kelamin, dan hal yang berkenaan dengan perkara persetubuhan antara laki-
laki dan perempuan , serta hal-hal lainnya yang mengandung unsur yang bersifat
hasrat atau nafsu seksual. Dengan demikian pelecehan seksual menurut KBBI adalah
dua kata yang dijadikan satu yang bermakna merendahkan, menghinakan. Jika kata
pelecehan seksual kata sifat merendahkan suatu hal yang berkenaan dengan perkara
persetubuhan antara laki-laki dan permepuan, yang mengandung unsur sifat hasrat
atau hawa nafsu.
Dalam pengertian pelecehan seksual ini sangat banyak yang diberikan orang
dalam kontek kalimat. Namun dari semua pengertian itu dapat dipahami bahwa
pelecehan seksual mengacu pada perbuatan yang dapat dirasakan oleh korbannya
tidak menyenangkan, karena perbuatan tersebut bersifat intimidasi, menghina atau
tidak menghargai dengan membuat seseorang sebagai objek pelampiasan seksual.
Menurut Beuvais pelecehan seksual ini tidak hanya terjadi pada kaum wanita
saja tetapi pada kaum laki-laki juga bisa saja terjadi korban pelecehan seksual. Dan
juga Beuvais ini mengelompokkan menjadi empat kelompok yang menjadi pelecehan
seksual antara lain : laki-laki melecehkan perempuan, perempuan melecehkan laki-
laki. Heteroseksual dan homoseksual melecehkan heteroseksual.

2. Pandangan Hukum Islam Terhadap Perbuatan Pelecehan Seksual

Dalam agama islam perbuatan pelecehan seksual ini sangat tidak terpuji.
Agama islam adalah agama yang sangat fitrah, serta agama yang mampu
menjawab tantangan zaman, serta mengatasi setiap masalah hidup dan
kehidupan manusia.
Universalitas dalam hukum islam sudah mencakup keseluruhan aspek
kehidupan manusia dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Salah
satunya menyangkut dengan etika, moral dan akhlak serta interaksi atau
pergaulan antara manusia, sehingga permasalahn-permasalahan yang sering
timbul dari pergaulan social masyarakat.
Dalam agama islam sifat ini di pandang sebagai perbuatan yang tercelah
karena agama islam telah mengajarkan kepada setiap umat-Nya untuk saling
hormat-menghormati kepada siapapun tanpa melihat posisi dan jabatan seseorang.
Dalam makna pelecehan seksual ini sudah dapat kita pahami pada bab
sebeumnya.
Manusia tidak lepas dari unsur nafsu karena dengan adanya unsur ini
manusia dapat melanjutkan dan memperbanyak keturunannya. Tetapi bukan berarti
manusia boleh melakukan aktifitas tersebut sesuka hatinya. Bila aktifitas seksual
dilakukan diluar jalur yang telah ditentukan oleh orang-orang yang hanya menuruti
hawa nafsu dan keinginan mereka, maka hubungan tersebut adalah zina. Allah telah
memberi rambu-rambu melalui firman-Nya, adapun dalam surah Al- isra’ yang
berbunyi :

ً ِ‫ش ةًا َو َس اءَا َس ب‬


‫يلا‬ ِ َ‫وَلا تَ ْق رب وا الزِ َنااا إِنَّها َك ا َنا ف‬
َ ‫اح‬ َ َ
Artinya :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan

yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.


Bila ayat di atas dipahami dan diaplikasikan maka sendirinya perbuatan yang
dapat menyebabkan perbuatan zina dapat dihindari.
Didalam hukum islam sendiri tidak mengenal istilah pelecehan seksual. Ini
dikarenakan semua perbuatan yang berhubungan dengan hubungan kelamin disebut
dengan zina. Dan para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan kata zina.
- Menurut Sayyid Sabiq berpendapat zina adalah hubungan sesat yang tidak
bertanggung jawab.
- Menurut ibn Rusyd memberikan definisikan secara singkat yang mengatakan
bahwa zina adalah segala sesuatu yang berhubungn dengan persetubuhan
yang terjadi bukan karena pernikahan yang sah.
- Menurut Wahbah Zuhaili zina adalah aktifitas seksual yang melibatkan organ
produksi yang diharamkan, membangkitkan nafsu syahwat serta menetapkan
adanya had.
Secara garis besar, pada hakekatnya definisi zina dikemukakan oleh para ulama
adalah:
a. Adanya persetubuhan antara dua orang yang berlainan jenis
b. Seseorang laki-laki dan perempuan tersebut tidak ada ikatan yang sah.

Menurut sebagian ulama tanpa memandang pelakunya, baik dilakukan oleh


orang yang belum menikah selama perbuatan tersebut berada diluar jalur pernikahan
hal disebut dengan zina dan dianggap sebagai perbuatan yang melawan hukum.
Pada dasarnya islam tidak melarang setiap orang menyalurkan hasrat
seksualnya namun dalam islam itu sendiri mengatur beberapa hal yang berkaitan
tentang kapan, bagaimana serta kepada siapa hasrat seksual tersebut bisa
disalurkan. Hal tersebut bisa disalurkan ketika seorang pasangan laki-laki dan
perempuan tersebut telah melangsungkan pernikahan terlebih dahulu.

3. Pandangan KUHP Terhadap Perbuatan Pelecehan Seksual

Kekerasan seksual sudah ada sejak dahulu sampai sekarang. Dengan


adanya pengaruh dari luar, seperti kemajuan teknologi yang semakin meningkat.
Akhir-akhir ini ini marak sekali kasus mengenai pelecehan seksual terhadap anak
dibawah umur dan pelakunya adalah orang yang lebih dewasa dari korban dan
diduga korban mengenal pelaku tersebut.
Kekerasan seksual meliputi L mencolek, meraba, menyentuh hingga
melontarkan kata-kata berorientasi seksual pada anak-anak. Diperparah dengan
tindakan pencabulan, pemerkosaan, sodomi, sexual gesture ( serangan seksul
secara visual termasuk eksibsiosme, dll.
Menurut Brisnon kekerasan seksual dapa berdifat verbal dan non-verbal yang
disertai ancaman atau intiidasi, penganiyayanan, sampai pada pembunuhan.
Menurut kategori kekerasan seksual meliputi pelecehan seksual , ancaman
pemerkosaan, percobaan perkosaan dall. Kekerasan seksual berdasarkan
intesitasnya dikategorikan pada pelecehan seksual dan serangan seksual.
Pelecehan itu diberikan dari ringan sampai sedang, seperti siulan nakal, kedipan
mata, gurauan atau bahkan olok-olok yang menjurus pada seks. Sedangkan seksual
dikategori sebagai kekerasan intensitas berat seperti seksual yng berakhir pada
hubungan secara paksa.
Berdasarkan pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa bentuk-bentuk
kekerasaan seksual pada anak meliputi : pelecehan seksul, serangan seksual,
pemerkosaan serta ekploistasi.

Perbuatan pelecehan seksual ini dapat dikenakan sanksi pidana dan denda
sesuai dengan KUHP mengenai peruatan asusila dan kejahatan kesusilaan. Jika
dikaitakan dengan masalah gender. Pelanggaran ini sangat erat kaitannya dengan
tindak kekerasaan fisik maupun integritas mental seseorang dan cenderung
merupakan kekerasan fisik. Jadi pelecehan seksual telah diatur secara umum dalam
KUHP pasal 281-282. Bahkan dalam pasal 285 yang berbunyai :
Pasal 285
“ Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang
wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan, dianxam karena melakukan
pemerkosaan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun”
Pasal yang mengenai pencabulan.
Pasal 289 yang berisikan mengenai
“ Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan pencabulan, di ancam karena
melakukan perbuatan yang menyerang, kehormatan, kesusilaan dengan pidana
penjara selama Sembilan tahun.
Pasal 290 yang berisikan 
(1e) Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang, padahal

diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya;

(2e) Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang, padahal

diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya, bahwa umurnya belum

lima belas tahun atau kalau umurnya tidakjelas, yang bersangkutan belum

waktunya kawin;

(3e) Barangsiapa membujuk seseorang yang diketahuinya atau sepatutnya

harus diduganya bahwa umurnya belum lima belas tahun taua kalau

umurnya tidak jelas yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin,

untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, atau

bersetubuh di luar perkawinan dengan orang lain.

Pasal 292 yang berbunyi :

Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama

kelamin, yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya belum dewasa,

diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

Selain dalam KUHP masih terdapat pula dalam RUU KUHP yang

berisikan mengenai kejahatan seksual terdapat pada bab Tindak Pidana

Kesusilaan dalam mencakup 56 pasal yakni dari pasal 467-504, terbagi

dalam sepuluh bagian, seperti: pelanggaran kesusilaan itu sendiri,

pornografi dan pornoaksi, zina, dan perbuatan cabul.

Dengan merujuk pasal-pasal tersebut. Maka pelecehan seksual yang

ada di Indonesia dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, pelecehan

seksual berat dan pelecehan seksual yang ringan. Dalam penulisan skripsi

ini pelecehan seksual adalah tindak pidana pelecehan seksual ringan,


sedangkan yang di maksud dengan pelecehan seksual berat adalah dalam

bentuk pemerkosaan , pencabulan yang dalam skripsi ini dikategorikan

sebagai kejahatan seksual.

Apabila merujuk dalam pasal-pasal tersebut, bentuk pelecehan

seksual seperti suit suit sulit dicarikan hukumannya, karena dalam pasal-

pasal yang telah disebutkan tidak ada ketentuan yang jelas mengenai

pelecehan seksual secara umum, khususnya mengenai suit-suit. Namun,

perbuatan tersebut dalam masyarakat dapat dikategorikan sebagai

perbuatan yang kurang sopan. ini telah menjadi sesuatu yang sering terjadi

dan terkadang masyarakat mentolelir perbuatan tersebut sebagai perbuatan

yang dikategorikan bukan sebagai kejahatan seksual.

Jadi hukuman bagi pelaku pelecehan seksual telah diatur dalam

pasal-pasal tersebut di atas yang telah dijelaskan di dalam KUHP walaupun

masih belum jelas ketentuan-ketentuannya.


BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan mengenai sanksi pidana pelecehan

seksual (di lihat dari kacamata hukum Islam dan KUHP) :

Dalam hukum Islam, sama seperti halnya dalam KUHP, tidak

terdapat ketentuan-ketentuan hukuman yang jelas dan terperinci mengenai

hukuman tindak pelecehan seksual, baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist.

Dengan demikian hukuman bagi tindakan pelecehan seksual akan dikenakan

hukuman takzir, yaitu jenis hukuman yang tidak terdapat dalam ketentuan

nash baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist, hukuman ini diberlakukan

kepada orang yang berbuat maksiat atau melakukan jenis pidana tertentu

yang tidak ada sanksi dan kifaratnya, baik yang berkaitan dengan hak Allah

seperti pada umumnya di dalam masyarakat yakni makan di siang hari pada

saat bulan Ramadhan tanpa udzur, meninggalkan shalat, maupun hak

manusia seperti menyetubuhi istri melalui dubur, menyogok hakim,

melecehkan orang lain atau menghina dan lain-lain. Bentuk hukuman takzir

tersebut akan diserahkan kepada penguasa atau hakim yang berhak untuk

memutuskan perkara tersebut. Jika pelecehan tersebut telah terjadi

pemaksaan hubungan seksual. maka dalam hukum Islam akan dikenakan

hukuman had karena hukuman tersebut sudah dikategorikan sebagai

perbuatan zina.

Dalam KUHP tindakan atau perbutan pelecehan seksual dapat

dirumuskan sebagai perbuatan yang melanggar hukum, karena perbuatan

tersebut dapat merugikan dan menggagu orang lain. Dalam KUHP semua

bentuk atau macam yang mengganggu orang lain dapat dikenakan sanksi.
Dalam hal ini perbuatan pelecehan seksual dapat dikenakan sanksi dalam

KUHP dapat dikatakan kriminalitas yang akhirnya dapat diberikan sanksi.

Namun, pelecehan seksual merupakan perbuatan yang dapat dianggap

menggangu orang lain tersebut tidak lepas dari pandangan masyarakat. Jadi

perbuatan pelecehan seksual dapat di kenakan pidana jika dipandang oleh

masyarakat mengakui bahwa pelecehan seksual tersebut merupakan

perbuatan yang sangat pantas dihukum. Di dalam KUHP mengatur hukum

pidana mengenai perbuatan pelaku pelecehan seksual dimasukkan pada

tindak pidana kejahatan kesusilaan dalam Bab XV, buku kedua dan

pelanggaran kesusilaan dalam Bab IV buku ketiga, seperti pemaksaan yang

tidak menyenangkan, perbuatan cabul, perzinaan, perkosaan dan

penghinaan. Namun, hal ini tidak dapat begitu saja disamakan dengan

pengertian pelecehan seksual yang sudah berkembang saat ini. Dan begitu

pula bila pasal-pasal dalam Bab yang telah ditelusuri satu persatu maka

akan sulit untuk menerapkan pasal-pasal tersebut pada perbuatan

pelecehan seksual. Bila pelecehan seksual ini telah berlangsung terjadi

sebuah pemaksaan hubungan seksual maka hukuman

Anda mungkin juga menyukai