Perkembangan setiap perusahaan dari tahun ke tahun menuntut suatu perusahaan untuk dapat terus memberikan kualitas terbaik dari berbagai bidang yang ditanganinya sebagai bagian dari usaha agar terus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Hal itu tentu harus diseimbangkan dengan manajemen persediaan bahan baku yang dibutuhkan dalam berbagai merk dan bidang yang ditanganinya. Untuk menghasilkan hasil yang terbaik, manajemen persediaan haruslah memiliki peran untuk menyediakan bahan baku terbaik yang dibutuhkan oleh perusahaan dan untuk mencapai hal tersebut, penentuan supplier menjadi hal penting karena merupakan pemeran utama untuk memasok bahan baku yang berkualitas dengan harga yang efisien. Bahan baku yang berkualitas dan sesuai akan berpengaruh terhadap kelangsungan keseluruhan proses yang ditangani oleh perusahaan, oleh sebab itu manajemen persediaan bahan baku yang berkualitas dengan harga yang seminimal mungkin harus terus ditingkatkan dan dapat dikendalikan dengan baik oleh perusahaan. Dalam pemilihan supplier, setiap perusahaan memiliki kriteria dan subkriteria tersediri untuk mendapatkan supplier terbaik, sesuai dengan tujuan perusahaan, demi kelancaran produksi maupun operasional. Pemilihan supplier ini merupakan suatu perencanaan strategis dari awal segala aktivitas karena bahan baku berkaitan langsung dengan proses produksi dan juga hasil yang dihasilkan baik dari segi kualitas, kuantitas, harga, hingga ketepatan waktu. Hal ini juga akan berpengaruh langsung terhadap biaya keseluruhan perusahaan, karena pembelian bahan baku dan komponen lainnya mewakili lebih dari setengah total biaya keseluruhan produk. Oleh sebab itu untuk mengatasi permasalahan yang kompleks mengenai permasalahan penentuan supplier ini, dibutuhkan suatu metode yang tepat untuk menyederhakan suatu kompleksitas yang terdapat pada penentuan supplier sehingga mendapatkan suatu keputusan yang tepat dengan menggunakan beberapa kriteria dan subkriteria yang sesuai dengan permintaan perusahaan. PT Triguna Karya Nusantara merupakan sebuah perusahaan jasa yang menangani berbagai bidang seperti penjualan spare parts, menyediakan jasa rental foklift dan genset baik periode bulanan hingga tahunan, melakukan rekondisi hingga service langsung ke konsumen di beberapa tempat di Indonesia yang mencakup beberapa jenis produk seperti forklift, genset hingga alat berat industri. Perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 2011 ini memiliki beberapa misi yaitu memberikan yang terbaik kepada stakeholder dan juga memegang teguh pada prinsip saling menguntungkan serta mengutamakan kepuasan pelanggan, sudah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk terus memaksimalkan upaya terbaiknya untuk menjaga hasil yang baik dan kepercayaan konsumen, salah satunya dengan menjaga kualitas bahan baku yang berkaitan langsung dengan segala proses yang ditanganinya. Pada kesempatan ini, penulis ditempatkan pada divisi warehouse di PT Triguna Karya Nusantara. Divisi ini berperan penting untuk mensupport keseluruhan divisi yang berkaitan langsung dengan proses produksi maupun service, selain itu, divisi warehouse bertanggung jawab untuk melakukan pengadaan bahan baku hingga pendataan terhadap barang masuk maupun keluar. Divisi ini juga menjamin ketersediaan bahan baku untuk seluruh produk yang dibutuhkan oleh seluruh divisi dan menangani berbagai merk agar tidak terjadi stock out ataupun over stock hingga melakukan perawatan terhadap bahan baku yang tersimpan di gudang. Dalam kegiatan operasionalnya, PT Triguna Karya Nusantara memiliki suatu permasalahan karena dalam penentuan supplier komponen yang dibutuhkan tidak memiliki suatu prosedur ataupun metode dalam melakukan kegiatan tersebut, perusahaan tidak melakukan kegiatan evaluasi kinerja supplier ataupun melakukan penilaian terhadap supplier. Penentuan supplier untuk setiap bahan baku hanya dilakukan dengan cara penunjukkan langsung terhadap suatu supplier dari beberapa alternatif pilihan yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan hanya berdasarkan harga sebagai pertimbangannya. Dalam memenuhi kebutuhan produksinya, perusahaan membagi bahan baku menjadi dua jenis, yaitu bahan baku fast moving dan bahan baku slow moving. Bahan baku fast moving merupakan bahan baku yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi dan memiliki tingkat perputaran inventory yang lebih cepat dibandingkan dengan bahan baku slow moving. Berdasarkan data keluhan pada bulan Desember tahun 2019, PT Triguna Karya Nusantara memiliki total 18 keluhan dalam pengadaan bahan baku fast moving. Keluhan tersebut terdiri dari 9 keluhan karena keterlambatan penerimaan, 4 keluhan karena barang yang rusak dan 5 keluhan karena kuantitas tidak sesuai. Perusahaan perlu melakukan evaluasi kinerja supplier khususnya untuk supplier bahan baku fast moving yang merupakan bahan baku paling sering digunakan setiap waktu. Dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan tersebut, maka salah satu metode yang dapat digunakan secara efektif berdasarkan beberapa literatur terdahulu seperti jurnal Wulandari (2015) dengan studi kasus penentuan supplier partikel terbaik dengan mengidentifikasi kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam pemilihan supplier dan menentukan bobot kriteria tersebut sehingga didapatkan supplier terbaik adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process), metode yang dapat menyederhanakan suatu kompleksitas dalam penentuan supplier. Metode AHP adalah metode yang telah didukung oleh metodologi yang digunakan sebagai pengambilan keputusan multikriteria yang telah diakui dan diterima dapat memberikan jawaban yang berbeda serta metode ini mampu menghasilkan suatu ranking pada beberapa alternatif solusinya mampu memberikan ranking terhadap kriteria-kriteria dan subkriteria yang diinginkan perusahaan dalam menentukan supplier berdasarkan bobot penilaian. Selain untuk memilih supplier bahan baku terbaik, metode ini juga digunakan untuk mengetahui kriteria-kriteria yang menjadi kelebihan ataupun kelemahan dari setiap supplier serta mengetahui supplier terbaik sebagai pemasok utama bahan baku oil filter pada PT Triguna Karya Nusantara. Dalam studi kasus tugas akhir ini, penulis mengambil salah satu sampel bahan baku fast moving yaitu bahan baku oil filter. Penentuan supplier bahan baku oil filter ini bertujuan untuk mengurangi tingkat keluhan pada periode selanjutnya, selain itu untuk menghindari kemungkinan terjadinya stock out di gudang dan juga memberikan suatu saran metode dalam penentuan supplier terbaik lainnya dalam memenuhi kebutuhan perusahaan. Terdapat dua bahan baku fast moving yang ada di perusahaan, yaitu oil filter dan fuel filter. Oil filter dipilih sebagai sampel pada penelitian kali ini karena merupakan saran dari pihak perusahaan dengan tingkat perputaran inventoty untuk customer service dan rekondisi unit lebih tinggi yaitu dengan rata-rata 100 – 125 unit oil filter perbulan. Terdapat empat supplier yang dijadikan alternatif pada penelitian kali ini sebagai batasan yang diberikan oleh perusahaan dan juga yang telah diizinikan oleh perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah ini, penulis tertarik untuk mencari tahu kriteria dan subkriteria dalam penentuan supplier, megetahui urutan prioritas kriteria dan subkriteria serta mencari supplier terbaik bagi perusahaan melalui laporan tugas akhir yang berjudul “Penentuan Supplier Bahan Baku Oil Filter Wilayah Jakarta Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada PT Triguna Karya Nusantara”. 1.2 Ruang Lingkup Kerja Praktik Batasan masalah yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini adalah: 1. Kerja praktik dilakukan pada PT Triguna Karya Nusantara yang begerak pada bidang sale spare parts, rent, recondition serta service. 2. Fokus pada bahan baku yang bersifat fast moving pada PT Triguna Karya Nusantara yaitu bahan baku oil filter. 3. Fokus kepada produk forklift merk toyota pada PT Triguna Karya Nusantara 4. Data yang digunakan adalah data keluhan terhadap supplier pada bulan Desember 2019 5. Wilayah pembelian bahan baku yang dijadikan fokus penulisan tugas akhir adalah wilayah Jakarta. 6. Terdapat empat alternatif yang digunakan pada penelitian kali ini berdasarkan izin yang diberikan oleh perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Kriteria dan subkriteria apa saja yang digunakan dalam pemilihan supplier bahan baku oil filter pada PT Triguna Karya Nusantara? 2. Bagaimana urutan prioritas kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier bahan baku oil filter pada PT Triguna Karya Nusantara? 3. Supplier bahan baku oil filter manakah yang sebaiknya menjadi supplier prioritas yang harus dipilih oleh PT Triguna Karya Nusantara untuk wilayah pembelian Jakarta?
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk: 1. Mengetahui dan menganalisis kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier bahan baku oil filter pada PT Triguna Karya Nusantara. 2. Mengetahui dan menganalisis urutan prioritas kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier bahan baku oil filter pada PT Triguna Karya Nusantara. 3. Mengetahui supplier bahan baku oil filter terbaik yang dipilih untuk wilayah pembelian Jakarta pada PT Triguna Karya Nusantara. 1.5 Manfaat Tugas Akhir Adapun manfaat dari dilakukannya laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Bagi Institusi
Manfaat yang diberikan bagi institusi khususnya bagi Politeknik APP Jakarta diantaranya adalah: 1. Sebagai tambahan pemahaman tentang penentuan supplier dengan metode AHP, serta dapat memberikan manfaat kepada para peneliti selanjutnya baik deri segi ilmu pengetahuan, wawasan maupun pengalaman. 2. Sebagai informasi tambahan bagi pembaca baik masyarakat maupun pengunjung perpustakaan Politeknik APP Jakarta.
1.5.2 Bagi Perusahaan
Manfaat yang diberikan bagi perusahaan yaitu PT Triguna Karya Nusantara adalah: 1. Sebagai suatu masukan berharga dan tolak ukur dalam memilih supplier terbaik dan mengetahui kualitas dan kinerja dari setiap supplier dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 2. sebagai pertimbangan dalam menentukan supplier yang sesuai dengan kriteria perusahaan dengan harapan dapat meningkatkan kinerja manajemen rantai pasokan sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.