Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

GEDUNG DJUANDA I, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR 1, JAKARTA 10710 KOTAK POS 21
TELEPON (021) 3449230; FAKSIMILE (021) 3500847; SITUS www.kemenkeu.go.id

KETERANGAN PERS
Indonesia PPP Day 2016: Innovative Fiscal Support
for Better Public Services

Jakarta, 24 November 2016 – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan


dan Risiko (DJPPR) bekerja sama dengan Pemerintah Kanada, Bank Dunia,
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)
menyelenggarakan Indonesia PPP Day 2016 di The Westin Jakarta. Mengusung
tema “Innovative Fiscal Support for Better Public Services”, acara ini bertujuan
mengenalkan kepada publik fasilitas dan dukungan pemerintah yang disediakan
Kementerian Keuangan untuk mendukung penerapan skema kerjasama pemerintah
dengan badan usaha (KPBU) atau public-private partnership (PPP). Acara ini juga
menjadi forum berbagi pengalaman dari Penanggung Jawab Proyek Kerjasama
(PJPK) yang telah berhasil melaksanakan proyek KPBU. Pihak-pihak yang diundang
dalam acara ini yaitu Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD
yang sedang atau akan melaksanakan proyek KPBU; serta investor dan lembaga
keuangan baik nasional maupun internasional yang terkait dengan proyek KPBU.
Kebutuhan pembiayaan infrastruktur dalam RPJMN 2015-2019 mencapai
Rp 4.796 triliun. Di tengah kebutuhan pembiayaan yang begitu besar, diperlukan
inovasi dalam pembiayaan infrastruktur. Skema KPBU menjadi salah satu solusinya.
“Dibukanya kesempatan untuk swasta terlibat dalam pembangunan infrastruktur
bukan hanya memberikan tambahan resources selain pendanaan APBN, namun juga
memberikan ruang investasi bagi swasta dan kesempatan pemerintah dan swasta
berpartner untuk membangun negara ini”, demikian ungkap Menteri Keuangan Sri
Mulyani dalam keynote speech Indonesia PPP Day 2016.
Melalui Indonesia PPP Day 2016, Kementerian Keuangan menunjukkan
kesiapan dan komitmennya untuk mendukung skema KPBU. Kementerian Keuangan
telah menyediakan fasilitas dan dukungan pemerintah, yaitu fasilitas penyiapan
proyek/project development facility (PDF), dukungan kelayakan/viability gap fund
(VGF), dan penjaminan infrastruktur. “Penyediaan fasilitas dan dukungan tersebut
merupakan inovasi dari kami selaku pengelola fiskal. Sehingga, dengan skema
KPBU, bukan berarti APBN tidak diperlukan, tetapi APBN dialokasikan namun
dengan pola yang berbeda yaitu melalui PDF, VGF, dan penjaminan, di mana kami
yakini pola ini lebih efisien dan akuntabel,” demikian ujar Menteri Keuangan.
Selain itu, inovasi terbaru dalam skema KPBU adalah bentuk pengembalian
investasi melalui pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP).
Inovasi ini akan mengubah paradigma penyediaan infrastruktur, di mana tidak lagi
berdasarkan pembangunan fisik infrastruktur namun berorientasi pada penyediaan
Halaman 1 dari 2
layanan publik. Hal ini akan berdampak positif, mengingat ukuran keberhasilan
infrastruktur bukan lagi pada tersedianya aset melainkan pada tersedianya layanan
yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menteri Keuangan juga menegaskan tiga institusi pengelola fasilitas fiskal
yang terdiri dari Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan
Infrastruktur (PDPPI), PT PII, dan PT SMI secara bersama-sama siap untuk
mendukung proyek KPBU. Ketiganya memiliki sumber daya manusia yang
berintegritas dan profesional dalam memproses pemberian fasilitas dan dukungan
pemerintah.
Terdapat dua sesi acara dalam Indonesia PPP Day 2016 yaitu Plenary
Session dan Parallel Session. Dalam Plenary Session yang bertema “Turning
Concept into Reality”, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memaparkan
pengalaman dalam melaksanakan proyek Palapa Ring. Proyek Palapa Ring
merupakan proyek KPBU pertama yang menggunakan skema pengembalian
investasi AP. Proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional
tersebut mendapat fasilitas PDF berupa pendampingan transaksi dari Kementerian
Keuangan melalui penugasan kepada PT SMI dan penjaminan infrastruktur dari
PT PII.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan pengalaman
melaksanakan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan. Proyek
SPAM Umbulan merupakan proyek penyediaan air minum untuk masyarakat di lima
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, yang mendapat fasilitas penyiapan proyek
melalui penugasan Kementerian Keuangan kepada PT SMI dan VGF dari
Kementerian Keuangan, serta penjaminan infrastruktur dari PT PII.
Dalam Parallel Session terdapat tiga forum diskusi panel membahas lebih
mendalam mengenai proyek KPBU dan fasilitas serta dukungan pemerintah yang
diberikan, yaitu proyek SPAM Umbulan, penggunaan availability payment dalam
proyek Palapa Ring, dan belajar dari proyek PLTU Batang 2x1.000 MW (Central Java
Power Plant/CJPP).
Skema KPBU terbukti efektif dengan telah adanya 9 proyek yang mencapai
penandatanganan perjanjian KPBU, 3 proyek di antaranya telah mencapai financial
close. Proyek yang telah mencapai financial close yaitu CJPP, Palapa Ring Paket
Barat, dan Palapa Ring Paket Tengah.
Kementerian Keuangan siap mendukung pelaksanaan KPBU untuk dapat
ditingkatkan dan diperluas, bukan hanya untuk infrastruktur ekonomi namun
mencakup infrastruktur sosial seperti sektor kesehatan dan pendidikan. Inovasi
dukungan fiskal Kementerian Keuangan untuk proyek KPBU turut mewujudkan
layanan publik yang lebih baik.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Gedung Frans Seda Lantai 1
Jalan Dr. Wahidin No. 1, Jakarta Pusat 10710
Telepon: (021) 3505052 Fax: (021) 3447386
Email: rahmat_mulyono@kemenkeu.go.id

Halaman 2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai